Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH PENGGUNAAN

OBAT ASAM FOLAT DAN ZAT


BESI (VITAMIN DAN
MINERAL) PADA IBU HAMIL
Oleh Kelompok 1
Anggota Kelompok :

01 Farika Novita R.
P17331223073 02 Pinasthi Alif P.
P17331223077

03 Nur Kholifah N. M.
P17331224087
Topik Pembahasan

01 Definisi

02 Manfaat dan peran asam folat dan zat besi

03 Dampak kekurangan asam folat dan zat besi

04 Penelitian pemberian asam folat dan zat besi pada ibu hamil

05 Kebutuhan Asam folat dan zat besi pada ibu hamil


01
DEFINISI
Zat besi (Fe) merupakan salah satu mineral
mikro yang diperlukan oleh tubuh untuk
pembentukan sel darah merah atau
hemoglobin. Unsur Fe merupakan unsur
paling penting dalam tubuh untuk
pembentukan sel darah merah. Zat besi
secara alamiah didapatkan dari makanan.

Zat Besi
Asam Folat juga dikenal sebagai vitamin B (B9), Asam
folat adalah bagian dari vitamin B Kompleks yang
dapat diisolasi dari daun hijau (seperti bayam), buah
segar, kulit, hati, ginjal, dan jamur. Asam Folat adalah
salah satu gugus yang berperan dalam pembentukan
DNA pada proses erithropoesis, yaitu dalam
pembentukan sel-sel darah merah atau eritrosit
(butir-butir sel darah merah) dan perkembangan
sistem syara

Asam Folat
02
MANFAAT DAN PERAN
Asam Folat
Asam folat mempunyai peran yang sangat vital dalam pencegahan cacat
bawaan. Selain itu juga berperan dalam neuro kognitif. Selain itu defisiensi
folat menyebabkan kelainan neurologik, psikologik dan metabolisme karbon.
Salah satu cara untuk mendeteksi kekurangan asam folat dapat dilihat
dengan pertumbuhan otak janin selama kehamilan yang dapat dilihat dari
besarnya lingkar kepala BBL. Pemberian asam folat pada ibu hamil
diketahui untuk mencegah terjadinya neural tube defect (cacat bawaan yang
timbul akibat tidak sempurnanya penutupan neural tube (tabung saraf)
selama pertumbuhan embrional), terutama spina bifida dan anenchepalus
pada fetus. Asam folat diberikan kepada ibu hamil secara adekuat untuk
proteksi maksimal terhadap kejadian neural tube defect.
Zat Besi

Zat besi mempunyai beberapa fungsi esensial di dalam tubuh


sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh, sebagai
alat angkut elektron di dalam sel, dan sebagai bagian terpadu
berbagai reaksi enzim di dalam jaringan tubuh. Zat besi juga
berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh. Temuan lain pada
penelitian yang dilakukan adalah pemberian tablet besi sebelum
hamil dapat meningkatkan berat badan lahir bayi. Penelitian tersebut
juga didukung oleh penelitian Cristian dan Palma yang menyatakan
suplemen zat besi berhubungan dengan resiko BBLR pada ibu yang
mengalami anemia.
03
Dampak Kekurangan
asam folat dan zat besi
Dampak kekurangan asam folat terhadap ibu hamil salah
satunya adalah anemia. Kekurangan vitamin B12 dan asam folat
selama kehamilan berhubungan dengan peningkatan risiko
kelahiran prematur, berat bayi lahir rendah dan terganggunya
pertumbuhan janin. Selain itu kekurangan B12 dapat
menyebabkan kesemutan, gangguan penglihatan, alzheimer dan
demensia. Kekurangan asam folat dalam kehamilan akan
menyebabkan gangguan pematangan inti eritrosit, sehingga
muncul sel darah merah dengan bentuk dan ukuran abnormal
yang disebut sebagai Anemia megaloblastik, lebih jauh gangguan
metabolisme asam folat akan menyebabkan gangguan replikasi
DNA dan proses pembelahan sel, dan ini akan mempengarui
kerja seluruh sel tubuh, termasuk dalam metabolisme besi.
Sehingga kita menemukan kenyataan bahwa defisiensi folat dan
defisiensi besi secara bersamaan.
04
Penelitian pemberian asam folat
dan zat besi pada ibu hamil
Berdasarkan Penelitian

Sekitar 76,93% ibu hamil mengalami defisiensi besi dengan MCH < 27
pikogram/sel dan 35,28% menderita anemia (Hb < 11 g/dl) sebelum
diberikan suplemen besi. Setelah diberikan suplemen besi sebanyak 90
tablet selama 13 minggu, ibu hamil dengan MCH < 27 pikogram/sel
menurun dari 76,93% menjadi 27,43% dan kejadian anemia menurun
dari 35,28% menjadi 9,35%. Secara kuantitatif, rerata Hb, MCH dan
MCH juga meningkat secara bermakna (p < 0,05) setelah mendapat
suplemen besi, sebaliknya MCV tidak berubah (p > 0,05). Akan tetapi,
pada akhir perlakuan masih terdapat sekitar 27% ibu hamil mengalami
defisiensi besi dan 9% masih anemia.
Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa lebih dari ¾
ibu hamil mengalami defisiensi besi dan lebih dari 1/3
mengalami anemia. Pemberian suplemen besi setara 60
mg elemen besi dan 0,25 mg asam folat per hari selama
13 minggu dapat menurunkan angka amenia serta
meningkatkan status besi ibu hamil, tetapi 1/3 dari
mereka masih menderita defisiensi besi dan 9% masih
anemia. Oleh kerena itu, adalah sangat penting
memberikan asupan besi sejak masa pre-maternal
supaya cadangan besi pada saat hamil cukup memadai.
05
Kebutuhan Asam folat dan zat
besi pada ibu hamil
Kebutuhan Asam Folat

Secara umum kebutuhan asam folat pada wanita hamil meningkat dari
normal. Kebutuhan asam folat pada wanita usia subur dan ibu
hamil sekitar 400 - 600 mikrogram per hari (0,4-0,6 mcg/hari). Asam
folat sangat berperan penting pada fase awal pembentukan janin,
yaitu pada fase pembentukan sistem saraf pusat. Pada pasien yang
ingin hamil, perlu dilakukan edukasi prekonsepsi mengenai
konsumsi asam folat selama kehamilan. Suplementasi asam folat
prekonsepsi dapat menurunkan angka kejadian anemia dalam
kehamilan, menurukan resiko untuk terjadinya preeklamsia bagi
ibu dan menurunkan angka terjadinya neural tube defects.

Penambahan asam folat pada masa kehamilan sangat penting


selain dapat mencegah terjadinya kecacatan pada bayi, dapat juga
mengurangi berbagai risiko yang terjadi misalnya pre-eklampsia.
Angka kecukupan sehari asam folat di Indonesia yang dianjurkan
bagi ibu hamil adalah 400 mikrogram per hari.
Kebutuhan Zat Besi

Kebutuhan tablet besi pada ibu hamil sebesar 200-


600mg untuk memenuhi peningkatan massa sel darah
merah, 200-370mg untuk janin yang bergantung pada
berat lahirnya, 150-200 mg untuk kehilangan eksternal,
30170mg untuk tali pusat dan plasenta, 90-310mg untuk
menggantikan darah yang hilang saat melahirkan.
Sehingga kebutuhan total zat besi pada kehamilan
berkisar antara 440-1050mg dan 580-1340mg dimana
kebutuhan tersebut akan hilang 200mg melalui ekskresi
kulit, usus, urinarius. Untuk mengatasi kehilangan ini, ibu
hamil memerlukan rata-rata 30,00-40,00mg zat besi per
hari. Kebutuhan ini akan meningkat secara signifikan
pada trimester terakhir, yaitu rata-rata 50,00 mg/hari
pada akhir kehamilan menjadi 60,00 mg / hari
TERIMAKASIH 
ANY QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai