Level 5 Konsultansi Perencanaan Transmisi POPI PUSPITA SARI PPT r2
Level 5 Konsultansi Perencanaan Transmisi POPI PUSPITA SARI PPT r2
CILACAP - NUSAKAMBANGAN
• Pulau Nusakambangan saat ini disuplai dari GI Lomanis yang berada di Cilacap melalui
Penyulang LMS07 dengan menggunakan kabel laut 20 kV (1 sirkit) dengan ukuran
penampang 240 mm2 milik PT Holcim. Pada bulan Agustus 2017, beban puncak Pulau
Nusakambangan mencapai 1,8 MW.
• Beberapa hal yang menjadi latar belakang rencana Pembangunan Saluran Kabel Laut
Cilacap – Pulau Nusakambangan antara lain:
Umur kabel laut eksisting milik PT Holcim yang sudah memasuki tahun ke-22.
Kondisi eksisting membuat PLN Area Cilacap tidak dapat leluasa memenuhi
kebutuhan pelanggan karena untuk menambah daya atau jumlah pelanggan di Pulau
Nusakambangan membutuhkan izin dari PT Holcim.
www.pln.co.id | 05
MAKSUD DAN TUJUAN
• Maksud dan tujuan dari penugasan ini adalah membantu PT PLN (Persero) Distribusi
Jawa Tengah dan DI Yogyakarta (PLN DJTY) dalam mengkaji rencana Pembangunan
Saluran Kabel Laut Cilacap – Nusakambangan.
• Dengan adanya penugasan ini, maka PLN DJTY dapat memperoleh desain yang optimal
dengan mempertimbangkan faktor-faktor teknis (hasil survey hidrooseanografi, jalur
kabel, pemilihan jenis proteksi mekanik untuk kabel) sesuai standar yang berlaku.
• Pada makalah ini akan dibahas 2 alternatif sistem interkoneksi Cilacap – Pulau
Nusakambangan, yaitu:
Interkoneksi Cilacap – Nusakambangan dengan tegangan tinggi 150 kV
menggunakan kabel laut.
Interkoneksi Cilacap – Nusakambangan dengan tegangan menengah 20 kV
menggunakan kabel laut.
www.pln.co.id | 04
LOKASI PEKERJAAN
www.pln.co.id | 03
PEMILIHAN ALTERNATIF TEGANGAN
www.pln.co.id | 07
PRAKIRAAN KEBUTUHAN LISTRIK
Uraian Satuan 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 Prakiraan kebutuhan listrik di area
Area Cilacap
- Produksi Ene rgi GWh 1.633,57 1.734,09 1.847,92 2.000,69 2.150,06 2.306,40 2.480,78 2.666,64 2.866,53
Cilacap dan Nusakambangan sampai
- Load Factor % 73,52 73,64 73,76 73,86 73,97 74,08 74,19 74,30 74,42 dengan tahun 2043 yang diperoleh dari
- Be ban Puncak
Pulau Nusakambangan
MW 253,63 268,81 286,01 309,20 331,80 355,41 381,71 409,68 439,71
PLN DJTY
- Produksi Ene rgi GWh 29,99 30,97 31,97 33,01 34,09 35,20 36,34 37,52 38,75
- Load Factor
- Be ban Puncak
%
MW
73,52
4,66
73,64
4,80
73,76
4,95
73,86
5,10
73,97
5,26
74,08
5,42
74,19
5,59
74,30
5,77
74,42
5,94
Kebutuhan listrik Nusakambangan pada
Uraian Satuan 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 Tahun 2043 adalah sebesar 10,3 MW.
Area Cilacap
- Produksi Energi GWh 3.079,34 3.293,85 3.532,80 3.794,30 4.110,20 4.441,57 4.320,80 4.517,49 4.715,60
- Load Factor % 74,54 74,66 74,78 74,90 74,96 75,77 76,07 76,37 76,67
- Beban Puncak MW 471,62 503,65 539,33 578,32 625,95 669,20 648,44 675,29 702,15
Pulau Nusakambangan
- Produksi Energi GWh 40,01 41,32 42,67 44,06 45,47 47,38 49,04 50,76 52,54
- Load Factor % 74,54 74,66 74,78 74,90 74,96 75,77 76,07 76,37 76,67
- Beban Puncak MW 6,13 6,32 6,51 6,72 6,92 7,14 7,36 7,59 7,82
Uraian Satuan 2035 2036 2037 2038 2039 2040 2041 2042 2043
Area Cilacap
- Produksi Energi GWh 4.915,12 5.072,46 5.265,01 5.458,40 5.652,63 5.847,71 6.043,64 6.240,41 6.438,02
- Load Factor % 76,97 76,61 76,79 76,97 77,15 77,33 77,51 77,69 77,87
- Beban Puncak MW 729,01 755,86 782,72 809,57 836,43 863,28 890,14 916,99 943,85
Pulau Nusakambangan
- Produksi Energi GWh 54,38 55,81 57,67 59,60 61,59 63,65 65,77 67,97 70,24
- Load Factor % 76,97 76,61 76,79 76,97 77,15 77,33 77,51 77,69 77,87
- Beban Puncak MW 8,07 8,32 8,57 8,84 9,11 9,40 9,69 9,99 10,30
www.pln.co.id | 07
PERBANDINGAN ALTERNATIF
No Kondisi Kabel Laut 150 kV Kabel Laut 20 kV
www.pln.co.id | 08
DESAIN SISTEM
Sesuai forecast beban Nusakambangan sampai dengan tahun 2043 sebesar 10,3 MW maka kabel
laut 20kV yang akan dipasang harus mempunyai kuat hantar arus (KHA) minimal sebesar 309,6
Ampere.
• Sesuai dengan perhitungan besarnya arus yang akan mengalir tersebut dan kondisi kabel laut
eksisting yang dimiliki PT Holcim, maka penghantar yang dipilih adalah berpenampang 240 mm2,
berinti tiga dengan konduktor tembaga. Untuk memenuhi indeks kriteria keandalan N-1, kabel
laut yang akan dibangun direncanakan berjumlah 2 sirkit.
• Setelah dilakukan perhitungan derating, nilai KHA-nya menjadi 345 Ampere/cct (sesuai
perhitungan pada Lampiran 1).
• Simulasi aliran daya dilakukan dengan menggunakan ETAP untuk kondisi pada tahun 2018, 2021
dan 2043.
www.pln.co.id | 08
DESAIN SISTEM (cont’d)
Seluruh kondisi tegangan masih sesuai dengan SPLN 1: 1995 tentang Tegangan Standar PLN yaitu sebesar +5%/-10%.
www.pln.co.id | 08
DESAIN SISTEM (cont’d)
Hasil Simulasi Hubung Singkat
Hubung Singkat (kA)
No. Lokasi Fasa – Fasa – Fasa - Dari Tabel Katalog Kabel dapat dilihat
3 Fasa Fasa – Fasa
Tanah Tanah
kemampuan arus hubung singkat
Tahun 2018
1. GI Lomanis 16,5 4,43 14,29 14,43 untuk konduktor sebesar 34,30 kA,
2. Landing Point di sisi Cilacap 4,6 1,66 4 4,14 maka untuk simulasi arus hubung
Landing Point di sisi
3.
Nusakambangan
4,5 1,63 3,87 4 singkat yang terjadi di landing point
Tahun 2021 baik di sisi Cilacap dan sisi Pulau
1. GI Lomanis 16,5 3,92 14,31 14,42
2. Landing Point di sisi Cilacap 4,6 1,58 4,01 4,14 Nusakambangan tidak melampaui
3.
Landing Point di sisi
Nusakambangan 4,5 1,55 3,88 4,01 batas kemampuan kabel.
Tahun 2043
1. GI Lomanis 16,7 3,92 14,48 14,45
2. Landing Point di sisi Cilacap 5 1,66 4,43 4,27
Landing Point di sisi
3. Nusakambangan 4,8 1,63 4,2 4,32
Tabel L2 - 1 : Katalog Technical Data Nexans Submarine Cable
Katalog Technical Data Nexans Submarine Cable
www.pln.co.id | 08
DESAIN KABEL LAUT
www.pln.co.id | 08
PEMILIHAN RUTE KABEL LAUT
www.pln.co.id | 08
DESKRIPSI RUTE KABEL LAUT
Nama Lokasi Rute Kabel Laut Plan 1 (LP CLP-LP NKB)
Landing Point Penghubung
LP CLP
7°44'33.64"S 108°59'21.72"E
UTM zona 49 S
278249.00 m E 9143625.00 m S
LP NKB
7°44'22.42"S 108°59'40.57"E
UTM zona 49 S
278825.06 m E 9143972.47 m S
Jenis seabed Dari pengambilan sampel sedimen terkandung 3 jenis sedimen yaitu kerikil, pasir, dan butiran halus yang
terdiri dari pasir dan lempung
Tidak ada
Bahaya perairan
Sumber : Peta Laut Dishidros, 2015
Anomali di dasar laut
Berdasarkan data SSS, SBP dan Magnet terdapat anomali yang diinterpretasikan sebagai kabel laut
eksisting, outcrop, dan objek yang memiliki nilai magnet ekstrim. Anomali ini sudah dilokalisir dan
dihindari dalam penentuan rencana jalur definitif.
www.pln.co.id | 08
PROTEKSI MEKANIS KABEL LAUT (cont’d)
Sesuai hasil Studi Kelayakan dan Permen No 129 Tahun 2016, rencana proteksi rute kabel laut adalah sebagai
berikut :
1. Landing Point s/d kedalaman laut 0 m (surut terendah) = menggunakan proteksi Concrete Casing dan
dipendam sedalam 2 m.
2. Kedalaman laut 0 s/d 10 m = kabel laut dipendam sedalam 2 m.
3. Kedalaman laut 10 s/d 15 m = kabel laut dipendam sedalam 1 m.
4. Kedalaman laut 15 s/d 28 m = kabel laut dipendam sedalam 0,5 m
5. Kedalaman > 28 m = kabel laut digelar di atas seabed dan diusahakan tetap stabil pada posisinya.
www.pln.co.id | 08
PROTEKSI MEKANIS KABEL LAUT (cont’d)
www.pln.co.id | 08
LAY OUT LANDING POINT
www.pln.co.id | 08
TIANG POLE 20kV PADA LANDING POINT
www.pln.co.id | 08
TIANG POLE 20kV PADA LANDING POINT (cont’d)
www.pln.co.id | 08
Thank you