SHAFT &
DIFFERENTIAL
Kelompok 2
Reanto Alde Prageni (2)
Revaldo Vico De Rossi (5)
Teuku Firza Prayuda (18)
Trisna Dewantara (20)
Propeller Shaft (Poros Propeller)
Fungsi
1. Untuk dapat meneruskan atau memindahkan tenaga putar dari transmisi menuju ke
gardan dengan Lembut.
2. meneruskan tenaga atau memindahkan tenaga putar dari transmisi menuju ke gardan
pada saat kendaraan berjalan pada jalan yang tidak rata (naik turun).
■ 3. Menyesuaikan perubahan jarak antara transmisi dengan gardan ketika kendaraan
berjalan pada Jalan yang tidak rata.
Komponen
Slip yoke merupakan komponen poros propeller yang berfungsi untuk menghubungkan poros
Output transmisi ke universal joint depan.
Universal joint depan atau front universal joint berfungsi untuk mengikat slip yoke pada poros
penggerak (drive shaft).
Poros penggerak atau drive shaft merupakan komponen poros propeller yang berfungsi untuk
memindahkan gaya putar dari universal joint depan ke universal joint belakang.
Universal joint belakang atau rear universal Joint berfungsi untuk melenturkan sambungan yang
Menghubungkan sumbu penggerak dengan yoke deferensial.
■ Yoke rear berfungsi untuk memegang universal joint belakang dan memindahkan gaya putar ke
rangkaian gigi sumbu roda belakang.
Universal Joint (U joint)
Syarat U joint:
■ Dapat menghindari kerusakan pada saat poros propeller bergerak naik turun.
■ Tidak berisik dan harus dapat berputar dengan lembut.
■ Konstruksinya harus sederhana dan tidak mudah rusak.
Jenis U joint berdasarkan konstruksinya:
■ Hook joint
■ Slip joint
■ Trunion joint
■ Flexible joint
■ Uniform Velocity joint
Prinsip Kerja
■ Kendaraan dengan Mesin di Depan, Penggerak Roda Belakang
Prinsip kerja poros propeller yang digunakan pada kendaraan dengan mesin di depan dan penggerak
roda belakang adalah saat gaya putar atau gerakan dari batang output transmisi mengalir ke sumbu
belakang batang propeller. Sumbu poros propeller kendaraan bergerak naik atau turun terhadap
transmisi. Kemudian, poros propeller harus memindahkan gaya putar melalui berbagai perubahan
sudut dan panjang. Universal joint dan slip yoke dapat melakukan penyesuaian yang dibutuhkan
sebagai akibat perubahan tempat yang dilalui kendaran selama berjalan. Hal ini dapat dilakukan
karena universal joint memungkinkan dua batang bergerak dalam sudut yang berbeda satu dengan
yang lain.
■ Dengan Penggerak Empat Roda
Kendaraan-kendaraan dengan penggerak empat roda menggunakan pengaturan jalur penggerak yang
mirip dengan kendaraan dengan mesin di belakang. Kendaraan dengan penggerak empat roda
memiliki jalur penggerak pada kedua sumbu kendaraan depan dan belakang, seperti rangkaian sumbu
belakang kendaraan konvensional. Sumbu penggerak depan harus terhubung dengan sistem kemudi
untuk mengemudikan kendaraan. Dua sumbu pemindahan gaya putar dari transmisi dilewatkan unit
deferensial dan batang sumbu untuk menggerakkan empat roda kendaraan. Adapun proses
pemindahan tenaganya sama dengan kendaraan mesin di depan penggerak roda di belakang.
Perawatan Propeller Shaft
■ Pemeriksaan Kebengkokkan Poros Propeller
Kendaraan yang sering digunakan pada jalan yang tidak rata dapat mengalami kerusakan
pada poros propeller berupa kebengkokan porosnya. Pemeriksaan kebengkokan poros
propeller perlu dilakukan untuk memastikan hal tersebut. Pemeriksaan dilakukan dengan
menggunakan dial indikator dan V-blok. Adapun langkah- langkah pengukuran
kebengkokan pada poros propeller, antara lain sebagai berikut.
- Letakan poros propeller pada v-blok
- Lalu setting dial indikator untuk pengukuran dengan menekan bagian tengah dari poros
propeller.
- Putar poros propeller secara perlahan hingga satu putaran, sambil membaca pergerakan
jarum di dial indikator tersebut.
- Jika hasil pengukuran lebih dari 0,8 mm, maka poros propeller sudah terlalu bengkok dan
harus diganti.
Perawatan Propeller Shaft
■ Pemeriksaan Universal Joint
Pemeriksaan universal joint dilakukan untuk memeriksa kinerja dari universal joint apakah
masih layak digunakan atau tidak. Pemeriksaan pada universal joint dapat dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut.
– Lakukan penarikan atau penekanan seperti pada ke arah maju atau mundur dari
universal joint di poros propeller. Lakukan hal ini sambil menahan poros propeller.
– Rasakan apakah terjadi gerakan pada universal joint yang menunjukkan bahwa
sambungan dari universal joint kendor.
– Jika terasa ada gerakkan antara universal joint dengan poros propeller, maka
bearing pada universal joint sudah rusak.
– Langkah perbaikannya adalah dengan membongkar universal joint dengan
tracker dan mengganti bearing-nya. Tracker merupakan peralatan khusus yang
digunakan untuk membongkar universal joint sehingga pembongkaran tidak
merusak atau membuat lecet pada bagain dari universal joint.
Differential (Gardan)
Fungsi