Anda di halaman 1dari 44

BEBERAPA PENGERTIAN-1

1. Toksikologi = Toxicology ?
Toxin = racun, logos = ilmu
Toksikologi  Ilmu yang mempelajari tentang racun
2. Racun = Toxin ?
Racun = toxin  bahan kimia yang dalam jumlah relatif kecil
telah memberikan dampak berbahaya bagi organisme (hewan,
manusia, tumbuh-tumbuhan).
3. Xenobiotik ?
• Xenobiotik  bahan asing bagi organisme, termasuk racun.
• Racun ada yang bersifat alamiah dalam hewani atau nabati,
dan ada yang bersifat antropogenik (buatan manusia).
4. Toksisitas = Toxicity ?
Toksisitas = daya racun kemampuan suatu racun dalam
menimbulkan dampak negatif jika dibanding dengn jenis racun
lainnya.
Toksisitas dapat dilihat dari NAB, LD50, dan LC50  semakin
kecil angkanya  semakin toksis (berbahaya, manjur).
PERKEMBANGAN TOKSIKOLOGI-1
1. Kapan manusia mengenal racun ?
• Manusia mengenal racun sdh berabad-abad, yaitu melalui
pengalamannya mengonsumsi bahan makanan (makanan), baik
dari nabati maupun hewani.
• Stelh mkan jenis mkanan tertentu  timbul sakit  maka ia
memperoleh pe’tahuan & pe’laman, bhw jenis bahan makanan
tsbt membahayakan (mengandung racun).
• Tahap berikutnya manusia mencari cara bgm mengolahnya
agar bahan makanan tsb aman dikonsumsi.
• Pe’tahuan & pe’laman ini mrk sampaikan ke anak-cucu scra
lisan, shg trjdi transfer of knowledge & skills dari generasi
ke generasi ttg bhn mknn beracun dan cara pengolahannya.
• Pertengahan abad ke-18, M.J. Orfilla, seorang dokter dan
ahli kimia dari Perancis  menulis dan mempublikasikan
penelitian ttg racun dan keracunan  publikasi ini menjadi
cikal bakal Ilmu Toksikologi  beliau “dinobatkan” dgn
hadiah nobel sbg “Bapak Toksikologi Dunia”.
PERKEMBANGAN TOKSIKOLOGI-2
2. Toksikologi sbg Ilmu Terapan ?

Anatomi
Biologi
Fisiologi

Kimia Toksikologi Farmakologi

Ilmu lainnya
PERKEMBANGAN
PERKEMBANGAN TOKSIKOLOGI-3
TOKSIKOLOGI-3
3. Cabang Toksikologi ?

Toksikologi
Toksikologi
Lingkungan
Toksikologi
Lingkungan Toksikologi
Industri

Toksikologi Toksikologi
Ekonomi Pertanian/Hama
& Pestisida
Toksikologi
Kehakiman/
Kedokteran Farmakologi
Kehakiman
Toksikologi Lingkungan & Industri

1. T. Lingkungan  Pengertian & Ruang Lingkup?


• Toksikologi yang mempelajari keberadaan dan pengaruh
racun pada masyarkat di lingkungan permukiman.
• Ruang lingkup kajiannya  keberadaan racun di air (air
minum, air bersih, badan air, air limbah), udara, tanah,
dan makanan.

2. T. Industri  Pengertian & Ruang Lingkup?


• Toksikologi yang mempelajari keberadaan dan pengaruh
racun di lingkungan kerja (industri) pada tenaga kerja.
• Ruang lingkup kajiannya  keberadaan racun di air yg
digunakan/dihasilkan oleh industri (air minum, air bersih),
udara, limbah, sampah, tanah, dan makanan.
Bbrp Standar & Istilah -1

1. Pemajanan di Lingkungan Umum ?


• Waktu pemajanan  24 jam
• Karakteristik Reseptor (manusia terpajan)  semua
golongan umur, semua jenis kelamin, status gizi,
staus kesehatan, dan tingkat susseptibilitas sangat
variatif.
• Digunakan istilah  Baku Mutu Lingkungan (BML),
misal baku mutu udara ambient, baku mutu udara
emisi sumber bergerak, baku mutu udara emisi
sumber tidak bergerak, baku mutu badan air gol …
• Standarnya lebih kecil daripada untuk tenaga kerja.
• Peraturan perundang-undangan dalam lingkup
Menteri LH, Menkes, Gubernur, Bupati Walikota.
Bbrp Standar & Istilah -2

2. Pemajanan di Lingkungan Kerja  NAB


• Waktu pemajanan = jam kerja  maksimum 8 jam per
hari dan atau 40 jam per minggu.
• Karakteristik Reseptor (manusia terpajan)  relatif
homogen (usia kerja), jenis kelamin terkadang lebih
mengelompok pada kelompok tertentu (laki/perempuan),
status gizi, staus kesehatan, dan tingkat susseptibilitas
relatif homogen.
• Digunakan istilah  Nilai Ambang Batas (NAB).
• Standarnya lebih besar dp untuk masyarakat umum.
• Peraturan perundang-undangan dalam lingkup Menteri
Tenaga Kerja.
• Prinsipnya NAB boleh dilewati jika waktu pemajanan
<8jam per hari.
Bbrp Standar & Istilah -3

3. Pemajanan Lingkungan Kerja  KTD


• KTD = Kadar Tertinggi Diperkenankan.
• Karakteristik Bahan Kimia yg termasuk dalam kategori
harus ditetapkan KTD-nya adalah:
1) kontak 15 menit  iritasi (rangsangan) yg hebat,
dan tak tertahankan.
2) menimbulkan kerusakan organ yang terkena dan
bersifat permanen (irreversible).
3) mempunyai efek narkose, sehingga menyebabkan
kegagalan dalam upaya penyelamatan diri pada
kondisi darurat.
• Pada label kemasan tercantum tulisan “KTD” atau “C”
= Ceilling.
• Kadarnya tidak boleh dilewati walaupun hanya sekejap.
Bbrp Standar & Istilah -4

4. Standar ACGIH  KTD ?


• TLV = Threshold limit value = NAB
• TLV – C = KTD = Kadar Tertinggi Diperkenankan
• BLTV = Biological Limit Threshold Value = Kadar
maksimum dalam organ tubuh (darah, urine, serum,
rambut, kuku, dll)  di Indonesia diterjemahkan
dengan istilah “angka aman kerja”.

5. Pengertian & Fungsi NAB ?


• NAB adalah kadar maksimum bahan kimia yang masih
dapat diterima/dipajan oleh Tenaga Kerja selama 8
jam/hari, tanpa menimbulkan efek/gangguan kesehatan
baik akut maupun kronik.
• Fungsi NAB untuk: 1) pembinaan perusahaan dalam
melindungi T.Kerja; 2) perencanaan teknologi produksi;
dan 3) perencanaan teknologi pengendalian pencemaran
NILAI
NILAI AMBANG
AMBANG BATAS
BATAS (NAB)
(NAB)
SE Menaker No.: SE-01/Men/1997  tentang NAB bahan Kimia
di tempat kerja adalah:
 Kadar bahan kimia di udara tempat kerja yg mrpkn pedoman
pengendalian, agar TK masih dpt menghadapinya dengan tdk
mengakibatkan penyakit, gangguan keshtn, kenikmatan kerja dlm
pekerjaan sehari-hari untuk waktu pemaparan 8 jam per hari
dan atau  40 jam per minggu..
 NAB merupakan batas absolut antara tingkat pemaparan yang
aman dan berbahaya, dimana efeknya mungkin akan timbul pada
pemaparan yg berulang dan menahun.
 Fungsi NAB:
 sebagai kadar standar untuk perbandingan.
 sbg pedoman perencanaan proses produksi dan perencanaan
teknologi pengendalian.
 sbg dasar substitusi bahan kimia beracun dgn bhn kimia yang
kurang beracun.
 membantu dlm menentukan gangguan keshtn, terjadinya PAK,
gangguan efisiensi kerja krn pemaparan bahan kimia.
NILAI
NILAI AMBANG
AMBANG BATAS
BATAS (NAB)-1
(NAB)-1
Menurut ACGIH
Menurut ACGIH == American
American Conference
Conference ofof Governmental
Governmental Industrial
Industrial
Hygienists, NAB
Hygienists, NAB atau
atau Threshold
Threshold Limit
Limit Values
Values (TLV)
(TLV) dibedakan:
dibedakan:
TLV-TWA (Time
 TLV-TWA (Time Weighted
Weighted Average)
Average)  kadar rerata
 kadar rerata bahan
bahan
kimia yg
kimia yg diperkenankan
diperkenankan utk
utk pemaparan
pemaparan 88 jam
jam per
per hari
hari atau
atau 40
40 jam
jam
per minggu,
per minggu, yang
yang pd
pd kadar
kadar tersebut
tersebut hampir
hampir semua
semua pekerja
pekerja dapat
dapat
memaparnya secara
memaparnya secara berulang
berulang tanpa
tanpa menimbulkan
menimbulkan adverse
adverse health
health
effect.
effect.
TLV-STEL (Short
 TLV-STEL (Short Term
Term Exposure
Exposure Limit)
Limit)  kadar tertinggi
 kadar tertinggi bhn
bhn
kimia yg
kimia yg diperkenankan
diperkenankan utk utk pemaparan
pemaparan selama
selama 1010 menit
menit dan
dan
pemaparan 10
pemaparan 10 menit
menit tsb
tsb tdk
tdk boleh
boleh berlangsung
berlangsung lebih
lebih dari
dari 44 xx
sehari, serta
sehari, serta interval
interval dr
dr dua
dua periode
periode tdk
tdk boleh
boleh kurang
kurang drdr 60
60 menit,
menit,
dan TLV
dan TLV TWA
TWA bhn bhn kimia
kimia ybs
ybs tdk
tdk boleh
boleh terlampaui.
terlampaui.
TLV-C (Ceiling)
TLV-C (Ceiling)  kadar bhn
 kadar bhn kimia
kimia yang
yang tidak
tidak boleh
boleh dilampaui
dilampaui
sekalipun dalam
sekalipun dalam waktu
waktu yang
yang sangat
sangat singkat
singkat (sekejap
(sekejap saja),
saja), di
di
Indonesia disebut
Indonesia disebut KTD
KTD (Kadar
(Kadar Tertinggi
Tertinggi Diperkenankan).
Diperkenankan). JikaJika bahan
bahan
kimia ditandai
kimia ditandai dengan
dengan KTD
KTD atau
atau “C”,
“C”, artinya
artinya TLV/NAB
TLV/NAB zat zat kimia
kimia
tsb adalah
tsb adalah sama
sama dengan
dengan KTD-nya.
KTD-nya.
NILAI AMBANG BATAS (NAB)-2
Bahan kimia
Bahan kimia dengan
dengan tanda
tanda KTD
KTD atau
atau “C”
“C” ->
-> adalah
adalah bhn
bhn kimia
kimia
yng jika
yng jika kontak
kontak dalam
dalam waktu
waktu 15
15 menit
menit akan
akan menyebabkan:
menyebabkan:
Perangsangan yang
 Perangsangan yang tak
tak tertahankan;
tertahankan;
Perubahan jaringan
 Perubahan jaringan yang
yang sifatnya
sifatnya menahun
menahun (kronik)
(kronik) dan
dan
irreversible
irreversible
Efek narkotik
 Efek narkotik yang
yang berakibat
berakibat terjadinya
terjadinya kecelakaan
kecelakaan atau
atau
gangguan dalam
gangguan dalam menyelamatkan
menyelamatkan diridiri dari
dari kecelakaan,serta
kecelakaan,serta
gangguan-gangguan yang
gangguan-gangguan yang nyata
nyata pada
pada efisiensi
efisiensi kerja.
kerja.
BLTV -- (Biological
BLTV (Biological Limit
Limit Threshold
Threshold Values)
Values)  angka aman
 angka aman
kerja
kerja kadar bahan
 kadar bahan kimia
kimia dalam
dalam organ
organ tubuh
tubuh atau
atau spesimen
spesimen
biologis yang
biologis yang masih
masih dalam
dalam batas
batas aman
aman pada
pada internal
internal
exposure
exposure tidak ditetapkan
 tidak ditetapkan dalam
dalam peraturan
peraturan perundang-
perundang-
undangan, tetapi
undangan, tetapi dapat
dapat dilihat
dilihat dalam
dalam referensi
referensi uraian
uraian bahan
bahan
kimia yang
kimia yang bersangkutan.
bersangkutan.
Utk
Utk udara
udara lingkungan
lingkungan pemukiman
pemukiman digunakan
digunakan BML
BML (Baku
(Baku Mutu
Mutu
Lingkungan),
Lingkungan), dibedakan:
dibedakan:
 Udara
Udara Emisi
Emisi  sumber
sumber bergerak
bergerak dandan sumber
sumber tdk
tdk bergerak
bergerak
 Udara
Udara Ambient
Ambient
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TOKSISITAS BAHAN KIMIA
1.Sifat Fisik:
♦ padat: fume (ZnO, PbO), asap, debu;
♦ cair : pelarut, larutan, awan, kabut;
♦ gas : gas, uap.
Bahan kimia di udara:
♦ golongan partikel: debu, awan, kabut, fume
♦ bukan golongan partikel: gas, uap
Bahan partikel di udara digolongkan:
a. Iritan : kapas, sabun
b. Toksikan : Pb,As, Mn
c. Penyebab fibrosis: debu kwarts, asbes
d. Penyebab allergi : tepung sari, kapas
e. Penyebab demam: fume ZnO
f. Inert : Al, CaO
Bahan bukan partikel:
a. Asphyxiants: CH4, N2CO2,He, HCN
b. Iritan : HCl, NH3, H2S, Cl2, SO2, NOx
c. Racun : AsH3, TEL, NiCO2
d. Mudah menguap: anaesthesi,merusak susunan darah, saraf
2. Sifat Kimia :
Jenis senyawa, B.M, konsentrasi, kelarutan, jenis
pelarut.
3. Port d’entree:
Inhalasi, per oral, intradermal
4.Faktor pada Tenaga kerja:
Usia, idiosyncrasi, habituasi (rokok + asbes, alkohol ->
detoksikasi Pb,PCBs, Pestisida),kelainan genetik (status
atopi, defisiensi G6PD + haemolytic agents  anemi
berat, defsiensi, SAT, tolerance, resistensi, status gizi
5.Interaksi faktor fisik & kimia:
a.Lingkungan kerja panas + anilin, CO, Hg, NOx, senyawa
Logam berat  overheating
b.RH> + s.F, Petroleum Hydrokarbon  efek toksis
c.F, Pb + WBV  efek toksik >>>
d.Kebisingan + aseton  CNS depressant
e.Kebisingan + CO  cepat tuli
f.Kebisingan + SiO2  cepat Silicosis
Klasifikasi Racun -1
1. Klasifikasi atas dasar waktu timbulnya gejala
• Akut  jika gejala dampak timbul dalam waktu kurang dari
24 jam sejak terpajan.
• Sub akut  jika gejala dampak timbul dalam waktu antara
1 hari s.d kurang dari 1 bulan.
• Sub kronis  jika gejala dampak timbul dalam waktu antara
1 bulan s.d kurang dari 3 bulan.
• Kronis  jika gejala dampak timbul dalam waktu 3 bulan.
2. Klasifikasi atas dasar sifat kimia-fisika
• Korosif
• Radioaktif Perlu penanganan yang spesifik
dalam penyimpanan, penggunaan,
• Evaporatif
pengangkutan, dan pembuangan
• Eksplosif
• Reaktif
3. Klasifikasi atas dasar Biotik/Abiotik
• Racun biotik  dpt berkembang menjadi banyak, bhya>>
• Racun abiotik  tidak dpt berkembang/menjadi banyak
Klasifikasi Racun -2
4. Klasifikasi atas dasar Efek Kesehatan
• Fibrosis  terbentuknya jaringan ikat secara berlebih
• Granuloma  didapatnya jaringan radang yang kronis.
• Demam  temperatur badan > normal.
• Asphyxiants  keadaan kekurangan oksigen.
• Allergen  sensitivitas yang berlebih.
• Carcinogen  penyebab tumor ganas.
• Mutagenic  merubah generasi, sehingga yg secara spesifik
berbeda dgn induknya.
• Teratogenic  penyebab cacat bawaan akibat teratogen.
• Keracunan sistemik  keracunan yg menyerang slruh tubuh.
5. Klasifikasi atas dasar kerusakan/oragn target
• Hepatotoksik  beracun bagi hepar/hati.
• Nefrotoksik  beracun bagi nefron/ginjal.
• Neurotoksik  beracun bagi neuron/saraf.
• Hematotoksik beracun bagi darah, atu sistem
pembentukan sel darah.
• Pneumotoksik  beracun bagi pneumoni/paru-paru
DURATION AND FREQUENCY
OF EXPOSURE
 Acute Exposure  Efek timbul setelah pemaparan  24
jam, pde: intravenous, subcutaneous injection, oral
intubation, dermal application, etc.
 Sub acute Exposure  Efek timbul setelah pemaparan
1 bulan
 Sub chronic Exposure  Efek timbul setelah pemaparan
berlangsung 1 - 3 bulan.
 Chronic Exposure  Efek timbul setelah pemaparan
berlangsung  3 bln
INTERACTION OF CHEMICAL
1.Additive Effect  The sum of the effect of each agent given
alone  (2 + 3 = 5)  pemaparan 2 jenis OP bersamaan.
2.Synergistic Effect  Efek 2 zat kimia jauh > dp jml efek tiap
zat kimia  (2 + 2 = 7)
3.Potensiasi  Zat A tdk toksik  + Zat B (toksik)  toksisitas
zat B >>  (0 + 2 = 5)
4.Antagonism Effect  dasar anti dotum  6+8 = 4 Fungtional
antidotum, Chemical ant., Dispositional a., Receptor ant.
PERJALANAN
PERJALANAN POLUTAN/BAHAN
POLUTAN/BAHAN PENCEMAR
PENCEMAR
DI
DI LINGKUNGAN
LINGKUNGAN KERJA?
KERJA?

Simpul A Simpul B Simpul C Simpul D

Sumber Gejala
(Proses Lingkgn Sakit,
T.K/ Gangguan
Produksi) Masy keshtan

Timbul
Polutan keluar Polutan dampak
dari Sumber: Polutan masuk & kesehatan
Gas, uap, debu, ada di ada dalam pada
kabut, efluen/ lingkungan tubuh Reseptor/
limbah, radiasi, /tempat Reseptor/ Tenaga kerja
bising, suhu, kerja Tng kerja
dll
External Exposure, Sistem
Barier, dan Internal Exposure

Sistem Barier, Internal


External Exposure Exposure
Detoksikasi, Ekskresi

Bahan Kimia Sistem Barier: Bhn kimia ada


ada di Ambient • Rambut: kepala, hidung, alis, di organ tubuh:
bulu mata, kumis, dll darah, urin,
• Kulit: kulit bagian tubuh tertentu getah bening,
tebal, bagian tertentu tipis. rambut, kuku,
Environmental Detoksikasi: dalam hati /hepar jaringan tubuh.
Monitoring Ekskresi:
• Ginjal bersama urin: larut dlm air Biological
• Kulit, rambut, kuku. Monitoring
• Faeses: padat/ tdk larut dlm air.
• Paru-paru: gas
Standar: NAB, Standar:
BML, TLV BLTV
Potential and Observed Toxicity

Mekanisme di luar dan


dalam tubuh

External P
O
Exposure T Efek sinergis
E Pengurangan toksisitas oleh
N Sistem Barier ………….. (a)
T
Bahan I
A
Kimia ada L Pengurangan toksisitas oleh
di Ambient sistem Ekskresi dan
T
O Detoksikasi……………… (b)
X
I
C
I
T Observed Toxicity …….. ( c )
y
ABSORPSI ZAT KIMIA DI SISTEM PERNAPASAN
1.Di tempat kerja -> 90% absorpsi zat kimia melalui sistem
pernapasan.
2.Hubungannya dg penyerapan-> zat kimia diklasifikan mnjdi 2:
kelompok uap, gas dan mist
kelompok partikel zat padat
3.Saluran penapasan dibagi menjadi 2 bagian:
Conductive Airways-> mulai hidung hingga terminal bronchioles
-> tdk berfungsi untuk pertukaran gas, tetapi hanya sbg
penghantar -> dilengkapi cilia,bulu hidung dan mukus yg
diproduksi oleh sel goblet -> berfungsi me-
lindungi paru dari partikel padat.
Partikel  > 10 µm : ditahan bulu hidung
 5 - 10 µm: ditahan sal napas atas
 3 - 5 µm: ditahan sal nps tengah
 1 - 3 µm: masuk ke alveoli
 0,1-1 µm: masuk dan melayang-layang dlm alveoli
 <0,1 µm :masuk keluar dl ud-per
Respiratory Airways -> dari respiratory bronchioles s/d
alveoli -> berdinding sangat tipis, tdk bercilia, tdk bermukus,
10/02/23
berfungsi utk pertukaran gas.
ABSORPSI ZAT KIMIA DI SISTEM PERNAPASAN

Gambar: Anatomi Sistem Pernapasan


Pemajanan
Pemajanan zat
zat kimia
kimia

Absorbsi
Absorbsi

Bentuk Bebas Bentuk Terikat

Translokasi
Translokasi
Tempat
Tempat
Penyimpanan
Penyimpanan
Reaksi
Reaksi
Biotransformasi
Biotransformasi
Ekskresi
Ekskresi
Zat
Zat kimia
kimia asli,
asli,
atau
atau metabolitnya
metabolitnya
Ekskresi Bahan Kimia

• Bahan kimia yang larut dalam air:


Peredaran darah  ginjal (filtrasi dlm glumerulus, resorpsi
dalam tubulus, ekskresi bersama urin).

• Bahan kimia yang lebih mudah larut dalam minyak/lemak:


Bersenyawa dg lemak  kelenjar keringat  ekskresi
bersama keringat.

• Bahan kimia yang tidak larut dalam air:


Peredaran darah  hepar (detoksikasi)  kelenjar empedu 
bersama empedu ke lambung  keluar bersama faeses

• Bahan kimia yang bersenyawa dg jenis protein tertentu:


Bersenyawa dg protein chitine  dalam rambut & kuku 
ekskresi saat rambut & kuku dipotong
1.Fungsi Ginjal dlm Homeostasis
•• Dalam
Dalam tubuh
tubuh terdapat
terdapat cairan
cairan tubuh
tubuh   cairan
cairan intra
intra sel
sel
&& ekstra
ekstra sel.
sel.
•• Komposisi
Komposisi dan
dan kadar
kadar zatzat dalam
dalam cairan
cairan harus
harus seimbang
seimbang
 agar
agar cairan
cairan tubuh
tubuh dalam
dalam kondisi
kondisi homeostasis.
homeostasis.
•• Apabila
Apabila keadaan
keadaan tidak
tidak homeostasis
homeostasis   dapat
dapat terjadi
terjadi
gangguan
gangguan fisiologis
fisiologis  misalnya:
misalnya: badan
badan terasa
terasa lesu,
lesu,
lemah,
lemah, mudah
mudah ngantuk,
ngantuk, pegal-pegal,
pegal-pegal, dll dll yang
yang tidak
tidak
spesifik
spesifik penyebabnya.
penyebabnya.
•• Kondisi
Kondisi homeostasis
homeostasis dipengaruhi
dipengaruhi oleholeh kadar
kadar ion-ion
ion-ion atau
atau
senyawa
senyawa kimia
kimia ygyg terdapat
terdapat dalam
dalam cairan
cairan tubuh.
tubuh.
•• pH
pH merupakan
merupakan salah
salah satu
satu indikator
indikator kondisi
kondisi homeostasis
homeostasis
 diusahakan
diusahakan agar
agar pHpH dalam
dalam kondisi
kondisi netral.
netral.
•• pH
pH diatur
diatur oleh
oleh 22 organ,
organ, yaitu
yaitu paru
paru mengatur
mengatur keasaman
keasaman
dg
dg pengaturan
pengaturan ekskresi
ekskresi COCO22,, ginjal
ginjal mengatur
mengatur kebasaan
kebasaan
dg
dg pengaturan
pengaturan ekskresi
ekskresi HCO
HCO33-..
-
1`
2.Fungsi Ginjal pd Ekskresi Bhn Kimia dlm Darah-1
• Volume darah manusia antara 4 – 5 ltr.
• Darah mengalami pembersihan/pencucian dalam ginjal
dengan laju kecepatan  1 ltr/menit.
• Berarti  seluruh volume darah akan melewati ginjal
(terjadi proses pembersihan) dalam waktu  5 menit.
• Dalam sehari semalam, terjadi proses pencucian seluruh
volume darah oleh ginjal sebanyak = 24 jam x 60 mnt :
5 mnt x 1 kl = 288 kali. Sangat luar biasa ……!
• Ada 2 bagian penting dlm proses ini:
1) Glumerulus, berisi nefron-nefron ( 1000 nefron
tiap ginjal), berfungsi sebagai penyaring/filter.
2) Tubulus, berupa kantung yang berfungsi menampung
filtrat dari glumerulus, dan absorpsi kembali zat-zat
yg masih diperlukan tubuh dikembalikan ke darah.
2
2.Fungsi Ginjal pd Ekskresi Bhn Kimia dlm Darah-2
• Dlm proses filtrasi  terjadi pemisahan zat-zat dan
cairan, yg masih diperlukan tubuh sbgian besar kembali
ke darah, yang tidak diperlukan menjadi filtrat 
ditampung dalam tubulus.
• Dalam filtrat  dengan jumlah  600 ml/5 menit berisi
air, bahan yg hrs diekskresi, dan sebagian kecil bahan
yg masih diperlukan tubuh.
• Sekitar 80% air + bahan yg masih digunakan (misal:
glukose, ion HCO3-), diserap kembali  masuk ke dlm
peredaran darah.
• Sekitar 20% filtrat + bahan-bahan yg tidak digunakan
lagi (trmsuk bhn kimia berbahaya), diekskresi sbg urin.
• Mekanisme ini memungkinkan bahan kimia berbahaya yg
masuk tubuh & metabolitnya, terutama yg larut dalam
air akan diekskresi melalui ginjal. 3
3. Pengaturan Pengeluaran Urin
• Tingkat ke-enceran cairan tubuh juga harus dijaga 
shg cairan tubuh dalam keadaan homeostasis.
• Utk ini jml urin yg dikeluarkan diatur oleh Anti Diuretic
Hormone (ADH), yg diproduksi dlm kelenjar hipofise.
• Jika kondisi lingkungan panas  banyak mengeluarkan
keringat, apalagi jika kurang minum  maka cairan
tubuh menjadi lebih pekat. Hal ini disampaikan ke kel.
Hipofise  shg produksi ADH diperbanyak  urin yang
keluar sedikit  tingkat ke-enceran terjaga.
• Sebaliknya pd kondisi hujan, dingin  tdk berkeringat,
apalagi jika banyak minum  kondisi darah mnjdi encer
 produksi ADH dikurangi  urin yg keluar menjadi
banyak  sering terasa buang air kecil.
Terima Kasih…., jangan lupa nasehat pak guru……, demi
kesehatan, minum air putih setiap hari sekuatnya …!!
4
ABSORPSI ZAT KIMIA DI SISTEM PERNAPASAN

1.Di tempat kerja -> 90% absorpsi zat kimia melalui sistem
pernapasan.
2.Hubungannya dg penyerapan zat kimia dikelompokkan menjadi
2, yaitu: kelompok uap, gas dan mist; kelompok partikel, zat
padat
3.Saluran penapasan dibagi menjadi 2 bagian:
Conductive Airways  mulai hidung hingga terminal bronchioles
 tdk berfungsi untuk pertukaran gas, tetapi hanya sbg
penghantar  dilengkapi cilia, bulu hidung dan mukus yg
diproduksi oleh sel goblet  berfungsi melindungi paru dari
partikel padat.
Partikel  > 10 µm : ditahan bulu hidung
 5 - 10 µm: ditahan sal napas atas
 3 - 5 µm: ditahan sal nps tengah
 1 - 3 µm: masuk ke alveoli
 0,1-1 µm: masuk dan melayang-layang dlm alveoli
 <0,1 µm : masuk keluar dlm udara pernapasan
Respiratory Airways  dari respiratory bronchioles s/d alveoli
 berdinding sangat tipis, tdk bercilia & tdk
10/02/23
bermukus,berfungsi utk pertukaran gas.
Organ
Target
1.Zat Kimia Penyebab Asfiksia

Chemical Asphyxiants Simple Asphyxiants

1. Acetonitril 1. Asetiken (C2H2)

2. Akrilonitril 2. Gas Ar, Ne, He, CO2

3. Karbon monoksida (CO) 3. Diklorotetrafluoro-


metan (Freon 21)

4. Sianida (KCN / NaCN) 4. Gas Metan,Etan, Butan

5. Hidrogensianida (HCN) 5. Liquefied Petroleum Gas


(LPG)

1`
2.Gas Iritan & Efeknya pada Saluran Napas

Gas Efek Akut Efek Kronis


NH3 Konjungtivitis, nasofaringitis, Obstruksi saluran
sembab paru (lung edema) pernapasan
Cl2 Batuk, sesak napas, nyeri Kadang-kadang obstruksi
dada, sembab paru saluran pernapasan
SO2 Konjungtivitis, nasofaringitis, Bronkhitis kronik
sembab paru
NO2 Sembab paru setelah bbrpa Kerusakan jaringan paru yg
jam pemaparan permanen

O3 Batuk, sesak napas, sembab --


paru

COCl2 Sembab paru setelah bbrpa Bronkhitis kronik


jam pemaparan 1`
3.Zat-zat Iritan Lemah (mata, selaput lendir)
Asam asetat (CH3-COOH) Metil butil keton (CH3-CO-C4H9)
Butil alkohol (C4H9-OH) Asam Oksalat (C2H4O4)
Klorobromometan Asam Fosfat (H3PO4)
Kalsiumoksida (CaO) Stiren
As compound Terpentin
Formaldehid (CH2O) Metil etil keton (CH3-CO-C2H5)
Asetaldehid Pentana (C5H12)
Klorobenzena Fosfor kuning (P4)
Etanol (C2H5-OH) 1,1,2-Trikloretan (CHCl2-CH2Cl)
Aseton (CH3-CO-CH3) Xylena
N-Heksana (C6H14) Fenol (C6H5OH)
Sodium Hidroksida (NaOH) Trikloretilen (CCl2 = CHCl) 1`
4.Zat-zat Iritan Kuat (Severe Pulmonary Iritans)
Acrolein Brom (Bromine = Br2)
Debu Kapas Toluen Di Isosianat (TDI)
Fluor (Fluorine = F2) Antimon (Sb)
Sodium (Na) Klor (Cl2)
Ozon (O3) Etilen Oksida
Amonia (NH4OH) Hidrogen Sulfida (H2S)
Kadmium (Cd debu/fume) Metil Merkaptan
Dimetil Sulfat [(CH3)2SO4] Fosgen (COCl2)
Hidrogen Klorida (HCl) Berilium (Be)
Maleic Anhydride Asam Kromat /Kromat (H2CrO4)
Paraquate Etil Merkaptan
Hidrogen Fluorida (HF) Sulfur Dioksida (SO2)
1`
5.Zat Kimia Penyebab Occupational Asthma
Cobalt (Co fume dan debu) p-Phenyldiamine
Maleic Anhydride PVC (fume)
Nikel (Ni metal) Debu kayu
Garam-garam Platina (Pt) Debu gandum
Tungsten Carbide Methyl Isocyanate
Detergent Enzymatic Phthalic Anhydride
Methylene Bisphenyl Toluen Di Isosianat
Isocyanate (MBI) (TDI)
Wood Pulp (debu)
1`
6.Zat Kimia Penyebab Pneumokoniosis
Benign Pneumoconiosis Fibrotic Pneumoconiosis
Alluminiume (powder) Silika bebas/Crystalline
Hematite Silika (Quarts,
Trydimite, Crystobalite)
Kaolin
Silika amorf Coal (batu bara)
Talk Cobalt (debu, fume)
Barium compound Asbestos
Grafit Hematite
Oksida Besi (Fe2O3 fume) Kaolin kadar SiO2 > 1%
Mika
Oksida Timah Putih (SnO2) 1`
7.Zat Kimia Penyebab Methaemoglobinemia

Anilin C6H5-NH2 p-Nitroanilin

Dinitrobenzene Nitrogen Trifluorida


o-Toluidine Anisidine (ortho dan para)
Dinitro Toluene Dimetil Anilin
Nitrobenzene Mono methyl anilin
Nitro Toluene p-Nitroklorobenzen
Xylidine N-Propyl Nitrate

1`
8.Zat Kimia Penyebab Depresi SSP
Acetaldehyde Acethylene Dichloride
Benzene N-Buhtyl Acetate
Carbon Disulfide (CS2) Chlorobenzene
Cresol Dikloro-difluoro-metan
Etil-butil-keton Etil eter
Metil-butil-keton Isoamyl alcohol
Tolluen Terpentin
Acetone Chloroform (CHCl3)
Bromoform (CHBr3) Carbon tetra chloride (CCl4)
Cyclohexane Ethyl alcohol
Metil asetilen Freon
Etilen Oksida Tetrakloroetan
Trikloroetilen Styrene 1`
9.Zat Kimia Penyebab Kerusakan Hati/Hepatotoxic
Nekrosis Sentrilobular Tumor Hati
dan Perlemakan Hati Aflaton

CCl4, PCB’s, Arsenic, NTN Nitrosamin


Thallium, Vinyl Chloride Monomer
Ethyl alcohol,C2H5-OH. Arsenic, As2O3
Fosfor (Yellow), Thorium dioksida
Trikloroetilen, CH3-CCl3
Nitrobenzene, Kolestatik-Kolangiolestik
Tetraklor-etilen, Arsenic compound
Dimetil-nitrosamin, Toluen diamin
Halothane, 4,4-diaminofenil metan
Selenium 1`
10.Zat Kimia Penyebab Kerusakan Ginjal
Aniline C6H5-NH2 Carbon Tetrachloride (CCl4)
Arsenic As2O3) Ethylene Glycol (CH2OH-CH2OH)
Organochlorine Fosfor kuning
Bismuth (Bi) Toluene
Cadmium (Cd) Methanol (CH3OH)
Mercury (Hg2+) X-Ray Contrast media
Uranium Chloroform (CHCl3)
Paraquate Timah Hitam (Lead = Pb)
EDTA Thallium
Methoxy Fluorenes Phenol (C6H5-OH)

1`
11. Neurotoxin
Efek Toksin Keterangan
Motor Neuropathy Pb Otot-otot Ektensor, pergelangan tangan
Sensori motor Akrilamit Ataksia, kulit telapak kaki dan tangan
Neuropathy mengelupas
Arsen Kesemutan bagian distal ektremitas, rasa
sakit pada kaki, otot tungkai bawah
terasa lemah
CS2 Neuropati perifer, efek pd CNS (penting)
CO CNS  gejala baru akan terlihat pada
keracunan berat
DDT Hanya terlihat jika tertelan
N-Hexan, Kesemutan bagian distal ektremitas,
MBK otot-otot terasa lemah
Hg Gangguan sensoris (bagian distal tubuh,
trm pd pemaparan alkil mercury 1`
HAZARDOUS
HAZARDOUS RECOGNITION
RECOGNITION OF
OF CHEMICALS
CHEMICALS
1. Mengenal keadaan perusahaan, cara kerja, proses produksi,
sumber-sumber bhn kimia berbahaya, Caranya: indept
interview dgn Engineering,Production or Technical Groups.
2. Preliminary Survey
Bertujuan menemukan masalah dalam suatu perusahaan, dan
merencanakan program evaluasi risiko terhadap kesehatan
pekerja. Informasi yang dikumpulkan meliputi:
Tabulasi bahan baku & bahan sampingan
Tabulating of Chemicals Toxicant and physical agent.
Identification of principal used
Number of Workers Exposed,serta keluhan/gejala yg timbul:
mata berair, dll
Control Measures Used, termasuk sistem ventilasi: dilution
ventilation, local exhauster vent, enclosure exhauster vent,
dan comfort vent.
3.Kesimpulan dari preliminary survey
 Airborne contaminants yang utama ditemukan
 Penggunaan utama & sumber tiap kontaminan
 Efek kesehatan yang disebabkan oleh kontaminan
 Media yang diperlukan untuk mengambil sampel
 APD yang diperlukan: glove, respirator, kacamata
10/02/23

Anda mungkin juga menyukai