CHAPTER 1

H O W T O D E F I N E C U LT U R E I N
GENERAL
 EDGAR SCHEIN, MERUMUSKAN MODEL BUDAYA ORGANISASI,
DIMANA ASUMSI DASAR MEMBENTUK NILAI-NILAI DAN NILAI-NILAI MEMBENTUK
PRAKTIK DAN PERILAKU, YANG MERUPAKAN BAGIAN DARI WUJUD BUDAYA.
ORGANISASI TIDAK MENGADOPSI BUDAYA DALAM SATU HARI DAN PADA
KENYATAANNYA BELAJAR DARI PENGALAMAN MASA LALU DAN MULAI
MEMPRAKTIKAN-NYA SETIAP HARI SEHINGGA MEMBENTUK BUDAYA TEMPAT KERJA.
Budaya adalah istilah evolusi yang dinamis, memikirkan budaya sebagai apa yang
telah dipelajari kelompok dalam upayanya untuk bertahan hidup, tumbuh, dan
beraktifitas. Budaya dapat beradaptasi dengan lingkungan luarnya dan juga senantiasa
mengatur dirinya sendiri. Jika kita dapat memahami dari mana budaya berasal dan
bagaimana budaya berkembang, kita dapat memahami sesuatu yang abstrak, yang ada
dalam ketidaksadaran kelompok, namun memiliki pengaruh kuat pada perilaku
kelompok.

Setiap unit sosial yang memiliki sejarah bersama akan melalui proses pembelajaran
dan akan mengembangkan budaya. Kekuatan budaya itu tergantung pada lamanya
waktu, stabilitas keanggotaan kelompok, dan intensitas emosional dari sejarah yang
sebenarnya terjadi dan pengalaman belajar yang telah mereka bagikan.
Seperti dalam contoh kasus, kepemimpinan terlibat dalam penciptaan budaya dan pada
setiap tahapan pertumbuhan dan kedewasaan organisasi.
 A DYNAMIC DEFINITION OF CULTURE

BUDAYA SUATU KELOMPOK DAPAT DIDEFINISIKAN SEBAGAI

AKUMULASI PEMBELAJARAN BERSAMA DARI KELOMPOK SAAT
MEMECAHKAN MASALAH ADAPTASI EKSTERNAL DAN INTEGRASI
INTERNAL, YANG DIKERJAKAN DENGAN BAIK DAN DIANGGAP VALID.
UNTUK DIAJARKAN KEPADA ANGGOTA BARU SEBAGAI CARA YANG
BENAR UNTUK MEMAHAMI, BERPIKIR, MERASAKAN, DAN
BERPERILAKU DALAM KAITANNYA DENGAN MASALAH TERSEBUT.
AKUMULASI PEMBELAJARAN INI MERUPAKAN POLA ATAU SISTEM
KEYAKINAN, NILAI, DAN NORMA PERILAKU YANG DITERIMA
SEBAGAI ASUMSI DASAR DAN KESADARAN.
 THE PROBLEM OF DEFINING CULTURE
CLEARLY
• CULTURE HAS BEEN STUDIED FOR A LONG TIME BY ANTHROPOLOGISTS AND
SOCIOLOGISTS, RESULTING IN MANY MODELS AND DEFINITIONS OF CULTURE.
• SOME OF THE WAYS THAT THEY HAVE CONCEPTUALIZED THE ESSENCE OF CULTURE
ILLUSTRATE THE BREADTH AS WELL AS THE DEPTH OF THE CONCEPT.
• MOST OF THE CATEGORIES THAT FOLLOW REFER PRIMARILY TO MACRO CULTURES SUCH
AS NATIONS, OCCUPATIONS, OR LARGE ORGANIZATIONS BUT SOME ARE ALSO RELEVANT TO
MICRO OR SUBCULTURES.
• AS YOU WILL SEE FROM THE PATTERN OF REFERENCES, MANY RESEARCHERS USE SEVERAL
OF THESE DEFINITIONAL CATEGORIES, AND THEY OVERLAP TO A CONSIDERABLE DEGREE.
• CULTURE AS WE WILL SEE EXISTS AT MANY LEVELS OF “OBSERVABILTY.” THE CATEGORIES
ARE ARRANGED ROUGHLY ACCORDING TO THE DEGREE TO WHICH YOU, AS AN OBSERVER,
WILL BE ABLE TO SEE AND FEEL THOSE CULTURAL ELEMENTS WHEN YOU OBSERVE AN
ORGANIZATION OR GROUP
 THE PROBLEM OF DEFINING CULTURE
CLEARLY
• KETERATURAN PERILAKU YANG DIAMATI KETIKA ORANG BERINTERAKSI : BAHASA
YANG MEREKA GUNAKAN BERSAMA DENGAN KETERATURAN DALAM INTERAKSI
SEPERTI "TERIMA KASIH" DIIKUTI DENGAN "BAGAIMANA KONDISI ANDA SEJAUH INI",
"BAIK-BAIK SAJA". POLA INTERAKSI, ADAT, DAN TRADISI YANG DIAMATI MENJADI
JELAS DI SEMUA KELOMPOK DALAM BERBAGAI SITUASI
• IKLIM/MUSIM : PERASAAN YANG DISAMPAIKAN DALAM KELOMPOK MELALUI TATA
LETAK FISIK DAN CARA ANGGOTA ORGANISASI BERINTERAKSI SATU SAMA LAIN,
DENGAN PELANGGAN, ATAU DENGAN PIHAK LUAR LAINNYA. IKLIM TERKADANG
DIMASUKKAN SEBAGAI ARTEFAK BUDAYA DAN TERKADANG DISIMPAN SEBAGAI
FENOMENA TERPISAH BUDAYA ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN UNTUK DIANALISIS
• RITUAL DAN PERAYAAN FORMAL : CARA-CARA DI MANA SEBUAH KELOMPOK
MERAYAKAN ACARA-ACARA PENTING YANG MENCERMINKAN NILAI-NILAI PENTING
ATAU "BAGIAN" PENTING OLEH ANGGOTA SEPERTI PROMOSI, PENYELESAIAN PROYEK
PENTING, DAN PERAYAAN KESUKSESAN.
 THE PROBLEM OF DEFINING CULTURE
CLEARLY
• NILAI-NILAI YANG DIANUT : PRINSIP-PRINSIP DAN NILAI-NILAI YANG
DIARTIKULASIKAN DAN DIUMUMKAN SECARA PUBLIK YANG DIKLAIM INGIN DICAPAI
OLEH KELOMPOK, SEPERTI “KUALITAS PRODUK”, “KEPEMIMPINAN HARGA/PRICE
LEADER”, ATAU “KEAMANAN”. BANYAK PERUSAHAAN DI SILICON VALLEY SEPERTI
GOOGLE DAN NETFLIX MENGUMUMKAN BUDAYA MEREKA DALAM HAL NILAI-NILAI
TERSEBUT DI SEMUA MATERI PEREKRUTAN MEREKA DAN DI BUKU/PROPOSAL
TENTANG DIRI MEREKA SENDIRI
• FILOSOFI FORMAL : KEBIJAKAN LUAS DAN PRINSIP IDEOLOGIS YANG MEMANDU
TINDAKAN GRUP TERHADAP PEMEGANG SAHAM, KARYAWAN, PELANGGAN, DAN
PEMANGKU KEPENTINGAN LAINNYA SEPERTI “TOYOTA WAY“ DAN “HP WAY” YANG
DIPUBLIKASIKAN SECARA LUAS, PERNYATAAN EKSPLISIT TENTANG BUDAYA KERJA DI
TOYOTA DAN HP.
• NORMA KELOMPOK : STANDAR DAN NILAI IMPLISIT YANG BERKEMBANG DALAM
KELOMPOK KERJA, SEPERTI NORMA KHUSUS “PEKERJAAN SEHARI YANG ADIL UNTUK
UPAH SEHARI YANG ADIL” YANG BERKEMBANG DI ANTARA PARA PEKERJA.
 THE PROBLEM OF DEFINING CULTURE
CLEARLY
• ATURAN MAIN : INI ADALAH ATURAN IMPLISIT DAN TIDAK TERTULIS UNTUK
BERGAUL DALAM ORGANISASI, “ATURAN" YANG HARUS DIPELAJARI
PENDATANG BARU UNTUK MENJADI ANGGOTA YANG DITERIMA, "CARA KITA
MELAKUKAN BERBAGAI HAL DI PERUSAHAAN“
• IDENTITAS DAN CITRA DIRI : BAGAIMANA ORGANISASI MEMANDANG DIRINYA
DALAM HAL “SIAPA KITA”, “APA TUJUAN KITA”, DAN “BAGAIMANA KITA
MELAKUKAN SESUATU”
• KETERAMPILAN YANG MENGIKAT : KOMPETENSI KHUSUS YANG DITAMPILKAN
OLEH ANGGOTA KELOMPOK DALAM MENYELESAIKAN TUGAS-TUGAS TERTENTU,
KEMAMPUAN UNTUK MEMBUAT HAL-HAL TERTENTU YANG DIWARISKAN DARI
GENERASI KE GENERASI TANPA HARUS DIARTIKULASIKAN SECARA TERTULIS
 THE PROBLEM OF DEFINING CULTURE
CLEARLY
• KEBIASAAN BERPIKIR, MODEL MENTAL, ATAU PARADIGMA LINGUISTIK:
KERANGKA KOGNITIF BERSAMA YANG MEMANDU PERSEPSI, PEMIKIRAN, DAN
BAHASA YANG DIGUNAKAN OLEH ANGGOTA KELOMPOK DAN DIAJARKAN
KEPADA ANGGOTA BARU DALAM PROSES SOSIALISASI ATAU "ONBOARDING“.
• ARTI BERSAMA: PEMAHAMAN YANG MUNCUL YANG DICIPTAKAN OLEH
ANGGOTA KELOMPOK SAAT MEREKA BERINTERAKSI SATU SAMA LAIN DI MANA
KATA-KATA YANG SAMA YANG DIGUNAKAN DALAM BUDAYA YANG BERBEDA
DAPAT MEMILIKI ARTI YANG SANGAT BERBEDA
• “METAFORA” ATAU SIMBOL PENGINTEGRASIAN: CARA KELOMPOK BEREVOLUSI
UNTUK MENGKARAKTERISASI DIRI MEREKA SENDIRI, YANG DIHARGAI SECARA
SADAR DAN DIWUJUDKAN DALAM BENTUK BANGUNAN, TATA RUANG KANTOR,
DAN ARTEFAK MATERIAL LAIN DARI KELOMPOK. TINGKAT BUDAYA INI
MENCERMINKAN RESPONS EMOSIONAL DAN ESTETIS PARA ANGGOTA YANG
DIKONTRASKAN DENGAN RESPONS KOGNITIF ATAU EVALUATIF.
 WHAT YOU IMPLY
WHEN YOU USE THE WORD CULTURE

KONSEP BUDAYA MENYIRATKAN STABILITAS

STRUKTURAL, KEDALAMAN, KELUASAN, DAN POLA
ATAU INTEGRASI YANG DIHASILKAN DARI FAKTA
BAHWA BUDAYA ADALAH UNTUK KELOMPOK
FENOMENA YANG DIPELAJARI SEPERTI HALNYA
KEPRIBADIAN DAN KARAKTER UNTUK FENOMENA
YANG DIPELAJARI INDIVIDU.