Anda di halaman 1dari 17

BIOSTATISTIK

M E T O D E A N A L I T I K PA R A M E T R I K
OLEH KELOMPOK 6
• NI PUTU RITA LAKSMI (183222944)
• NI PUTU SRI APRIANTINI (183222945)
• NI PUTU YUVI GITAYANI (183222946)
• NIWAYAN CINTIA DEVI UTAMI (183222947)
• NI WAYAN NIA ARDITYA SARI (183222948)
• NI WAYAN SUMARNI (183222949)
• NI WAYAN WAHYU ESTY UDAYANI (183222950)
• PUTU RIAS ANDREANI (183222951)
• PUTU SRI UTAMI DEVI (183222952)
A. STATISTIKA PARAMETRIK
• Analisis yang didasarkan atas asumsi bahwa data memiliki sebaran tertentu
(diskrit atau kontinu, normal atau tidak normal) dengan parameter yang
belum diketahui. Fungsi metode statistika adalah untuk meramal parameter,
melakukan uji parameter, atau semata‐mata melakukan eksplorasi
berdasarkan informasi yang ada pada data.
NEXT…
• Sebagian besar metode statistika diturunkan secara analitik
dan deduktif berdasarkan asumsi fungsi kepadatan. Oleh karena
itu, untuk bisa memanfaatkan metode tersebut dengan benar, data
harus mengikuti sebaran tertentu (misalnya Binomial, Poisson,
Normal, Eksponensial, Gamma dan sejenisnya).
B. STATISTIKA DENGAN UJI
HIPOTESIS
• Ada dua kelompok besar yang dapat dilakukan dengan uji
hipotesis yaitu:
1. Uji hipotesis terkait uji rerata yaitu untuk menguji atau mengestimasi
besarnya rerata 1 kelompok, menguji beda dua kelompok atau lebih,
dengan berbagai kondisi kelompok (saling bebas atau berpasangan/ tidak
saling bebas).
NEXT…

2. Uji hubungan baik terbatas pada besarnya derajat asosiasi (uji


korelasi) atau mencari bentuk hubungan fungsional beberapa variabel
(uji regresi). Uji regresi saat ini juga telah berkembang sangat
luas tergantung distribusi variabel respon yang dihadapi.
C. UJI BEDA
• Uji beda dipergunakan untuk mencari perbedaan, baik
antara dua sampel data atau antara beberapa sampel data.

Berikut contohnya :
• 1. Perusahaan ingin mengetahui apakah lampu yang
diproduksi mampu menyala lebih dari 1000 jam sesuai
dengan standar yang ditetapkan perusahaan.
NEXT…
• 2. Seorang guru ingin mengetahui apakah suatu model pengajaran
memberikan hasil yang berbeda terhadap hasil prestasi belajar dua
kelas siswa.
• 3. Seorang penelitian ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan
persepsi tentang advertising KAP antara kelompok akuntan publik,
kelompok akuntan pendidik dan kelompok pengguna jasa KAP.
NEXT…
• Contoh nomor 1 memerlukan uji beda terhadap suatu sampel data
dengan nilai tertentu yaitu 1000 jam.
• Contoh nomor 2 memerlukan uji beda terhadap dua buah sampel
yaitu nilai prestasi belajar antara dua kelas.
• Contoh nomor 3 memerlukan uji beda terhadap tiga kelompok
akuntan dalam hal persepsi terhadap advertising KAP.
NEXT…
• Uji beda bukan merupakan uji statistik non parametrik. Uji-t dengan
distribusi normal merupakan statistik parametrik, akan tetapi jika
distribusi data tidak normal, barulah merupakan statistik non
parametrik. Jadi penentuan parametrik atau bukan, tidak didasarkan
pada jenis uji tetapi tergantung dari distribusi data, apakah normal
atau tidak.
D. MACAM-MACAM T-TEST
• 1. One Sample T-test
– One sample t-test digunakan untuk satu sample. Biasanya
digunakan untuk ukuran sampel dibawah 30. Syaratnya adalah
data berupa kuantitatif dan memiliki distribusi normal.
NEXT…
• Rumus yang dapat digunakan dalam menerapkan uji-t ini adalah sebagai berikut :
NEXT…
• 2. Paired sample t-test

– Paired sample t-test digunakan untuk membandingkan mean dari


suatu sampel yang berpasangan (paired). Sampel berpasangan
adalah sebuah kelompok sampel dengan subyek yang sama
namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda.
NEXT…
• Paired-samples T-Test atau uji berpasangan merupakan uji parametrik
yang digunakan untuk menguji hipotesis sama atau tidak berbeda (N0)
diantara dua variabel.

Singgih (2003) menjelaskan langkah penggunaan uji t untuk pengujian


sampel berpasangan sebagai berikut:

• Menghitung selisih (d) antara pengamatan sebelum-pengamatan sesudah.

• Menghitung total selisih ( ∑d ), lalu dicari Mean d, yaitu: ∑d/n.


NEXT…
• Menghitung d-(d rata-rata), kemudian mengkuadratkan selisih
tersebut dan menghitung total selisih kuadrat.
• Mencari standar deviasi (Sd2) dengan rumus sebagai berikut: Sd2 =
1/(n-1) x ( total (d-d rata-rata) )2.
• Menghitung t hitung dengan rumus:

• t = (X1-X2) - υ
NEXT…
Dimana:
• ( X1 – X2 ) adalah rata-rata hitung pengamatan / sampel untuk X1
• pengamatan sebelum dan X2 pengamatan sesudah
• υ adalah rata-rata hitung populasi yang dihipotesiskan . ditetapkan
• bernilai nol (0).
• Sd adalah standar deviasi sampel
• N adalah jumlah pengamatan/sampel
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
OM SANTHI, SANTHI, SANTHI, OM

Anda mungkin juga menyukai