Anda di halaman 1dari 65

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,

Riset, dan Teknologi

Lokakarya Projek Penguatan


Profil Pelajar Pancasila
Sekolah Penggerak Tahun Ke-2
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tujuan Kegiatan
Peserta dapat menguatkan pemahaman mengenai esensi pelaksanaan projek penguatan profil
pelajar Pancasila di satuan pendidikan.
❖ Merefleksikan pelaksanaan projek profil di tahun pertama sebagai Sekolah Penggerak.
❖ Menganalisis miskonsepsi pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila di
satuan pendidikan.
❖ Merancang asesmen projek yang efektif menyasar profil pelajar Pancasila.
❖ Mengoptimalkan kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila yang berdampak
kepada murid.
Pemahaman bermakna: Projek penguatan profil pelajar Pancasila perlu dikembangkan secara
reflektif dan berkelanjutan untuk mengoptimalkan dampaknya terhadap murid.
No AKTIVITAS
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, DURASI
Riset, dan Teknologi

Alur Kegiatan 10
1 Pembukaan
2 20
Mulai Dari Diri
3 60
Eksplorasi Konsep
4 60
Ruang Kolaborasi

Istirahat
5 80
Demonstrasi Kontekstual
6 60
Elaborasi Pemahaman
7 10
Aksi Nyata
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Alur Kegiatan
Merefleksikan pengalaman dalam Menganalisis miskonsepsi Menguatkan pemahaman mengenai
melaksanakan projek profil di tahun pelaksanaan projek profil yang sasaran projek dan optimalisasi
pertama Sekolah Penggerak. kerap terjadi di satuan pendidikan. pelaksanaannya di lapangan.

Mulai dari Diri Ruang Kolaborasi Elaborasi Pemahaman

Eksplorasi Konsep Demonstrasi Kontekstual Aksi Nyata

Menyimak pemaparan mengenai Merancang ide projek dengan asesmen Merumuskan rencana aksi nyata
optimalisasi pelaksanaan projek di yang efektif menyasar profil pelajar yang akan dilakukan setelah
satuan pendidikan. Pancasila & kegiatan yang berdampak kegiatan lokakarya.
kepada murid.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Perkenalan

• Profil Fasilitator
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Kesepakatan Kelas (Luring)


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Kesepakatan Kelas (Daring)


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Mulai dari
Diri
Merefleksikan pengalaman dalam
melaksanakan projek penguatan
profil pelajar Pancasila di tahun
pertama Sekolah Penggerak.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Ceritakan secara singkat gambaran pelaksanaan projek


penguatan profil pelajar Pancasila di tahun pertama
melaksanakan/mendampingi Sekolah penggerak.

1. Apa tema dan dimensi yang dipilih? (Ceritakan juga dasar


pemilihannya.)
2. Apa hal menarik yang ditemukan selama proses persiapan
dan pelaksanaannya?
3. Apa saja tantangan yang dihadapi?
4. Apa yang sudah berhasil dan masih perlu diperbaiki?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Nyalakan Tanda Tanya

Apa yang belum Anda pahami dan


ingin Anda pelajari lebih jauh
mengenai projek penguatan profil
pelajar Pancasila?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Eksplorasi
Konsep
Menyimak pemaparan mengenai
pengembangan kegiatan projek di
satuan pendidikan, merancang
asesmen projek yang efektif menyasar
profil pelajar Pancasila, dan
mengoptimalkan kegiatan projek yang
berdampak kepada murid.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Topik Pembahasan

1. Pengembangan projek penguatan profil pelajar Pancasila.

2. Rancangan asesmen projek yang efektif menyasar profil pelajar Pancasila.

3. Optimalisasi kegiatan projek yang berdampak kepada murid.


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Profil Pelajar Pancasila

“Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan
berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.”
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Sumber: Panduan Pengembangan


Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila, Kemdikbudristek, 2022.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Dokumen Acuan

Dimensi, Elemen, dan Subelemen Panduan Pengembangan Projek Kepmen 262 Tahun 2022
Profil Pelajar Pancasila Penguatan Profil Pelajar
Pancasila
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Apa itu projek profil? Merupakan kegiatan kokurikuler


berbasis projek

Dirancang untuk menguatkan


kompetensi dan karakter sesuai
Berdasarkan Kepmendikbudristek No.262/M/2022, Projek dengan profil pelajar Pancasila
penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan
kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk Pelaksanaannya dilakukan secara
menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan
waktu pelaksanaannya
sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan
Standar Kompetensi Lulusan. Pelaksanaan projek penguatan
profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, dari segi Dirancang terpisah dari intrakurikuler.
(Tujuan, muatan, dan kegiatan
muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan. Projek penguatan pembelajaran projek tidak dikaitkan
profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler. dengan tujuan dan materi pelajaran
intrakurikuler.)
Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus
dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler. Satuan
pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja Satuan pendidikan dapat melibatkan
masyarakat dan/atau dunia kerja
untuk merancang dan menyelenggarakan projek penguatan profil untuk merancang dan
pelajar Pancasila. menyelenggarakan projek penguatan
profil pelajar Pancasila.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Prinsip Pengembangan Projek

Holisti
k

Kontekstual
Eksploratif

Berpusat
pada Murid
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Alur perencanaan projek profil

Membentuk tim fasilitator projek penguatan


profil pelajar Pancasila 1

Kepala satuan pendidikan menyusun tim fasilitator projek.


Tim ini berperan merencanakan dan melaksanakan kegiatan Mengidentifikasi tingkat kesiapan satuan
projek untuk seluruh kelas.
2 pendidikan

Kepala satuan pendidikan bersama tim fasilitator


merefleksikan dan menentukan tingkat kesiapan satuan
Merancang dimensi, tema, dan alokasi waktu 3 pendidikan.
projek penguatan profil pelajar Pancasila

Tim Fasilitator menentukan fokus dimensi profil pelajar


Pancasila dan tema projek serta merancang jumlah projek Menyusun modul/rencana pengajaran projek
beserta alokasi waktunya. 4 profil

Tim fasilitator menyusun modul projek sesuai tingkat


kesiapan satuan pendidikan dengan tahapan umum:
Merancang strategi pelaporan hasil projek 5 Menentukan sub-elemen (tujuan projek);
Mengembangkan topik, alur, dan durasi projek, serta;
Tim fasilitator merencanakan strategi pengolahan dan Mengembangkan aktivitas dan asesmen projek.
pelaporan hasil projek.

Perencanaan ini dapat dikembangkan sesuai dengan


kebutuhan dan kondisi satuan pendidikan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tema-tema projek profil - Dasmen

Kearifan Lokal Rekayasa dan Teknologi Kewirausahaan Bhinneka Tunggal Ika


(SD-SMA/sederajat) (SD-SMA/sederajat) (SD-SMA/sederajat) (SD-SMA/sederajat)

Membangun rasa ingin tahu dan Berkolaborasi dalam melatih daya Mengidentifikasi potensi ekonomi Mengenal belajar membangun
kemampuan inkuiri melalui pikir kritis, kreatif, inovatif, di tingkat lokal dan masalah yang dialog penuh hormat tentang
eksplorasi tentang budaya dan sekaligus kemampuan berempati ada dalam pengembangan potensi keberagaman kelompok agama dan
kearifan lokal masyarakat sekitar untuk berekayasa membangun tersebut, serta kaitannya dengan kepercayaan yang dianut oleh
atau daerah tersebut, serta produk berteknologi yang aspek lingkungan, sosial dan masyarakat sekitar dan di Indonesia
perkembangannya. memudahkan kegiatan dirinya dan kesejahteraan masyarakat. serta nilai-nilai ajaran yang
juga sekitarnya. dianutnya.

Gaya Hidup Bangunlah Jiwa dan Suara Demokrasi Kebekerjaan


Berkelanjutan Raganya (SD- (SMP-SMA/sederajat) (Tema wajib di SMK)
(SD-SMA/sederajat) SMA/sederajat)
Merefleksikan makna demokrasi Membangun pemahaman terhadap
Memahami dampak dari aktivitas Membangun kesadaran dan dan memahami implementasi ketenagakerjaan, peluang kerja,
manusia, baik jangka pendek keterampilan untuk memelihara demokrasi serta tantangannya dalam serta kesiapan kerja untuk
maupun panjang, terhadap kesehatan fisik dan mental, baik konteks yang meningkatkan
kelangsungan kehidupan di dunia untuk dirinya maupun orang berbeda, termasuk dalam organisasi kapabilitas yang sesuai dengan
maupun lingkungan sekitarnya. sekitarnya. sekolah dan/atau dalam dunia kerja. keahliannya, mengacu pada
kebutuhan dunia kerja terkini.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Ketentuan Jumlah Tema dalam Satu Tahun Ajaran

Jenjang Ketentuan Jumlah Tema


PAUD 1 s.d. 2 projek dengan tema berbeda.

SD/Sederajat 2 s.d. 3 projek dengan tema berbeda.

SMP/Sederajat 3 s.d. 4 projek dengan tema berbeda.

SMA Kelas X/Sederajat 3 s.d. 4 projek dengan tema berbeda.

SMA Kelas XI & XII/Sederajat 2 s.d. 3 projek dengan tema berbeda.

SMK Kelas X/Sederajat 3 projek dengan 2 tema pilihan dan 1 tema Kebekerjaan.

SMK Kelas XI/Sederajat 2 projek dengan 1 tema pilihan dan 1 tema Kebekerjaan.

SMK Kelas XII/Sederajat 1 projek dengan tema Kebekerjaan.

*Untuk Kelas XIII pada SMK program 4 tahun tidak perlu melaksanakan projek penguatan profil
pelajar Pancasila.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Alokasi Waktu
Projek Profil
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Contoh
simulasi
penghitungan
alokasi waktu
projek profil
untuk Kelas 9
SMP.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Setelah mendapatkan total alokasi waktu projek dalam satu tahun


Contoh simulasi ajaran untuk satu kelas tertentu, langkah berikutnya adalah membagi
penghitungan alokasi alokasi waktu berdasarkan jumlah projek yang dilaksanakan dalam
waktu projek profil satu tahun. Contoh di sebuah SMP di mana kelas 9 memiliki total
alokasi waktu projek 320 JP dan akan melaksanakan 3 projek profil,
untuk Kelas 9 SMP. maka pembagiannya bisa sebagai berikut:

Projek Profil 1 Projek Profil 2 Projek Profil 3

Dimensi Berkebinekaan Global & Berkebinekaan Global, Bergotong Royong, &


Bergotong Royong Bergotong Royong, & Bernalar Kritis
Bernalar Kritis

Tema Kearifan Lokal Bhinneka Tunggal Ika Kewirausahaan

Alokasi Waktu 80 JP 140 JP 100 JP

Pada pelaksanaannya, alokasi waktu ini dapat diterapkan secara fleksibel menggunakan sistem
harian (beberapa jam dalam satu hari), satu hari penuh, atau diblok dalam beberapa minggu.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Contoh Alur Tahapan Aktivitas Projek


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Contoh Modul Projek Fase D Tahap Pengenalan. Mengenali dan membangun kesadaran siswa terhadap isu pengelolaan sampah dan implikasinya terhadap perubahan iklim
Tema: Gaya Hidup
Berkelanjutan
Topik: Sampahku, 1. 2. 3. 4. 5.
Perkenalan: Perubahan Eksplorasi Isu Refleksi awal Kunjungan ke TPA/ Diskusi Kritis Masalah
Tanggungjawabku Iklim dan Masalah Komunitas Peduli Sampah
Total waktu: 57 JP Pengelolaan Sampah Sampah

Dimensi Profil Pelajar Pancasila: Tahap Kontekstualisasi. mengkontekstualisasi masalah di lingkungan terdekat
● Beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha 6. 7. 8. 9.
Esa Pengumpulan, Trash Talk: Pengorganisasian Data Asesmen Formatif
● Gotong royong Pengorganisasian, dan Sampah di Sekolahku Secara Mandiri Presentasi: Sampah di
● Bernalar kritis Penyajian Data Sekolahku

Tahap aksi. bersama-sama mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui aksi nyata
Sub-elemen yang disasar 10. 11. 12. 13. 14.
● Memahami Keterhubungan Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Asesmen Formatif
Ekosistem Bumi Sayangi Sekolahku: Sayangi Sekolahku: Sayangi Sekolahku: Sayangi Sekolahku: Simulasi Pameran
● Menjaga Lingkungan Alam Eksplorasi program Peranku dan Solusiku Menentukan Membuat Poster Poster Aksi Nyata
pengelolaan sampah Karakteristik Poster Sayangi Sekolahku
Sekitar
yang ada yang Baik
● Kerja sama
● Koordinasi Sosial Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut. Menggenapi proses dengan berbagi karya, evaluasi dan refleksi, serta menyusun langkah strategis
● Mengajukan pertanyaan
● Mengidentifikasi,
mengklarifikasi, dan 15. 16. 17.
mengolah informasi dan Asesmen Sumatif Asesmen Sumatif Mari Beraksi Sambil
Pameran Poster Aksi Evaluasi Solusi Yang Refleksi
gagasan Nyata Sayangi Ditawarkan Mengelola Sampah di
Sekolahku Sekolah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Topik Pembahasan

1. Pengembangan projek penguatan profil pelajar Pancasila.


2. Rancangan asesmen projek yang efektif menyasar profil pelajar Pancasila.
3. Optimalisasi kegiatan projek yang berdampak kepada murid.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Gambaran rapor projek profil


❖Pelaporan akhir di jenjang
PAUD berupa deskripsi PAUD
kemunculan kompetensi
tujuan.
❖Pelaporan akhir di jenjang
Dasmen berupa rubrik dengan DASMEN
4 kriteria (Mulai Berkembang, & DIKSUS
Sedang Berkembang,
Berkembang sesuai Harapan,
Sangat Berkembang)
dilengkapi dengan deskripsi
pencapaian.

Bagaimana strategi asesmen


yang perlu guru kembangkan
agar dapat menyajikan
pelaporan yang komprehensif
di akhir projek?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Optimalisasi asesmen projek profil

Guru dapat memperhatikan beberapa strategi berikut untuk dapat mengoptimalkan


asesmen projek:

1. Memastikan adanya keselarasan antara tujuan, aktivitas, dan asesmen projek.


2. Mengoptimalkan asesmen formatif untuk membantu murid mencapai tujuan projek.
3. Menekankan pelaksanaan asesmen berbasis kinerja.
4. Menggunakan instrumen asesmen yang beragam (rubrik, daftar cek, catatan
pengamatan, portofolio, dan sebagainya).
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

1. Memastikan adanya
keselarasan antara tujuan,
aktivitas, dan asesmen projek.

Untuk memastikan adanya keselarasan antara


tujuan, aktivitas, dan asesmen projek, maka
guru dapat mengembangkan aktivitas
pembelajaran berdasarkan metode backward
design (memastikan terlebih dahulu bukti
pencapaian yang ingin dituju, baru kemudian
mengembangkan aktivitas yang relevan),
sehingga aktivitas projek yang dikembangkan
bukan berdasarkan pada tema projek, namun
berdasarkan dimensi, elemen, dan subelemen
yang hendak dicapai.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

2. Mengoptimalkan asesmen formatif untuk membantu murid mencapai tujuan projek.

Untuk mengoptimalkan asesmen formatif, maka guru perlu melakukan asesmen seiring berjalan (on going
assessment) yang fokus pada perkembangan dimensi, elemen, dan sublemen profil pelajar Pancasila. Asesmen yang
dilakukan seiring berjalan dapat membantu guru memahami perkembangan kemampuan murid dan memberikan umpan
balik yang dibutuhkan murid untuk mengoptimalkan pencapaiannya.

Asesmen Awal Asesmen Formatif Asesmen Sumatif

Dilakukan untuk memetakan Dilakukan seiring proses Dilakukan untuk


kemampuan awal murid dalam pembelajaran untuk memahami menyimpulkan hasil
mencapai dimensi, elemen, dan perkembangan murid. Hasilnya pencapaian murid terhadap
sub elemen profil pelajar digunakan sebagai bahan umpan tujuan pembelajaran secara
Pancasila yang menjadi tujuan balik untuk mengoptimalkan keseluruhan di akhir projek.
projek. (Termasuk memahami pencapaian tujuan pembelajaran.
kesiapan belajar murid).
Asesmen ini memiliki porsi
paling besar dalam pelaksanaan
projek.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

3. Menekankan pelaksanaan asesmen berbasis


kinerja.
Pada asesmen projek, guru diharapkan bukan hanya membuat asesmen kognitif (tes tertulis) saja, namun juga dapat
mengembangkan asesmen kompetensi berbasis kinerja. Asesmen berbasis kinerja memberikan kesempatan kepada
murid untuk menunjukkan kemampuannya dalam berbagai cara seperti membuat poster, infografis, siniar ( podcast), lagu,
video, film, esai, majalah, buku, dsb. Atau merancang instalasi, pertunjukkan, aksi kampanye, program sekolah, dan lain
sebagainya.

Contoh: Terdapat sebuah projek bertema Gaya Hidup


Berkelanjutan dengan sasaran dimensi Bernalar Kritis.
Aktivitasnya murid membuat reportase mengenai
pengelolaan sampah di lingkungan rumah/sekolah dan
mengidentifikasi hal-hal apa saja yang tidak sesuai
dengan prinsip pelestarian lingkungan. Alih-alih hanya
membuat tes tulis di akhir untuk penilaian, tim fasilitator
dapat menilai kinerja murid selama proses pembuatan
reportase berlangsung menggunakan lembar observasi,
rubrik, daftar cek, dan instrumen asesmen lainnya..
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

4. Menggunakan instrumen
asesmen yang beragam

Sumber: Panduan
Pembelajaran dan Asesmen,
2022.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

4. Menggunakan instrumen
asesmen yang beragam

Contoh asesmen formatif kinerja berbentuk rubrik.

Kriteria Dimensi Mulai Berkembang Sedang Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Sangat Berkembang
Bernalar Kritis

Kelengkapan Sajian Menyajikan jawaban untuk Menyajikan jawaban untuk Menyajikan jawaban untuk Menyajikan jawaban untuk
Informasi sebagian kecil pertanyaan sebagian besar pertanyaan seluruh pertanyaan panduan. seluruh pertanyaan panduan
panduan. panduan. secara terperinci.

Mengidentifikasi contoh Mengidentifikasi contoh Mengidentifikasi contoh Mengidentifikasi banyak contoh


kebutuhan untuk sebagian kecil kebutuhan untuk sebagian besar kebutuhan untuk seluruh kebutuhan untuk seluruh
pertanyaan panduan. pertanyaan panduan. pertanyaan panduan. pertanyaan panduan.

Menganalisis jenis kebutuhan Menganalisis salah satu jenis Menganalisis jenis kebutuhan Menganalisis jenis kebutuhan
primer dan sekunder dengan kebutuhan (primer dan primer dan sekunder dengan primer dan sekunder dengan
kurang tepat. sekunder) dengan tepat. tepat. tepat dan terperinci.

Kejelasan penyampaian Menyampaikan sebagian kecil Menyampaikan sebagian besar Menyampaikan seluruh Menyampaikan seluruh gagasan
gagasan secara jelas. gagasan secara jelas. gagasan secara jelas. secara jelas dan terperinci.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

4. Menggunakan instrumen
Nama murid:
asesmen yang beragam Nama peninjau (reviewer):
Penilaian Awal Presentasi
Contoh asesmen formatif berbentuk ceklis (daftar cek)
Perlu
Kriteria Luar Biasa Baik Dikembangka
n
Hal-hal yang perlu aku siapkan... Penjelasan
pemahaman

Percaya diri

Poster analisa diri Kontak mata

Level suara
Jurnal kreasi
Memberikan detail
atau informasi
pendukung dalam
Hasil kreasi penjelasannya

Penjelasan hubungan analisa diri dengan


hasil kreasi

Penjelasan proses kreasi melalui jurnal Catatan:


kreasi ____________________________________________
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

4. Menggunakan instrumen
asesmen yang beragam

Contoh asesmen formatif berbentuk ceklis (daftar cek)


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

4. Menggunakan instrumen
asesmen yang beragam

Contoh rekapan nilai akhir projek.


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

4. Menggunakan instrumen
asesmen yang beragam

Contoh rekapan nilai akhir projek.


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Topik Pembahasan

1. Pengembangan projek penguatan profil pelajar Pancasila.


2. Rancangan asesmen projek yang efektif menyasar profil pelajar Pancasila.
3. Optimalisasi kegiatan projek yang berdampak kepada murid.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Mengoptimalkan projek

Terdapat beragam cara yang dapat dilakukan satuan pendidikan untuk


mengoptimalkan kegiatan projek yang berdampak kepada murid.
Beberapa contoh strategi di antaranya adalah:
❏ Mengoptimalkan peran guru sebagai fasilitator.
❏ Mengoptimalkan kesempatan murid untuk memiliki voice & choice.
❏ Mengoptimalkan pelibatan pihak luar sekolah sebagai sumber belajar.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

1. Mengoptimalkan peran guru sebagai fasilitator

Hal penting yang perlu diperhatikan


dalam memfasilitasi projek adalah
meminimalisir porsi guru dalam
menjelaskan materi dan memberikan
instruksi langkah-langkah projek dan
memaksimalkan porsi murid dalam
mencari dan menemukan informasi
yang relevan secara mandiri serta
menunjukkan inisiatif dan kreativitas
dalam mengembangkan langkah-
langkah projek. Oleh karenanya,
aktivitas projek harus berpusat pada
murid (student center) untuk
mendorong murid belajar aktif (active
learning).
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

2. Mengoptimalkan kesempatan murid untuk memiliki voice & choice

Berkaitan dengan peran guru sebagai fasilitator projek yang bertugas mengaktivasi inisiatif dan
kreativitas murid dalam mengembangkan projek, maka guru perlu melibatkan murid dalam proses
pembelajaran dengan cara memberikan kesempatan kepada murid untuk berpendapat (voice) dan
menentukan pilihan (choice). Contoh implementasinya adalah sebagai berikut:

Tahapan projek Contoh aktivitas yang memberikan voice & choice kepada murid

Merencanakan projek Mendiskusikan tujuan pembelajaran; Menyusun indikator keberhasilan atau rubrik penilaian; Merancang
rencana alur aktivitas (Tahapan projek); Menentukan eksplorasi topik (Pengembangan tema projek); dll.

Melaksanakan dan Menyimak dan memberikan pendapat di dalam diskusi; Memilah, memilih, dan mengolah informasi; Memilih
mengembangkan projek konten yang akan dipelajari; Menentukan cara memahami sesuatu; Merancang rencana kunjungan/kegiatan
lapangan; Memilih cara menunjukkan kemampuan; Merancang tahap pengerjaan aksi/produk; Merefleksikan
proses pembelajaran; Menilai pencapaian belajar; dll.

Mengevaluasi projek Mengevaluasi kegiatan pembelajaran; Merumuskan rencana perbaikan pada projek berikutnya; Merancang
kegiatan refleksi projek, dll.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Mengoptimalkan kesempatan murid untuk terlibat penuh dalam proses pembelajaran memerlukan tahapan
dari hal-hal sederhana hingga semakin kompleks yang mungkin memerlukan proses jangka panjang.
Berikut adalah gambaran aktivitas yang dapat dilakukan murid dari mulai tahap aktivasi belajar aktif hingga
menjadi pembelajar mandiri.
1. Memastikan murid belajar secara aktif. 2. Memberikan murid pilihan. 3. Mengasah kemampuan murid menjadi
pembelajar mandiri.

- Mendiskusikan tujuan pembelajaran. - Melakukan semua tahapan sebelumnya. - Melakukan semua tahapan sebelumnya.
- Menyimak dan memberikan pendapat di - Memilih konten yang akan dipelajari. - Menyusun indikator keberhasilan atau
dalam diskusi. - Menentukan cara memahami sesuatu. rubrik penilaian.
- Mengidentifikasi masalah. - Memilih cara menunjukkan kemampuan. - Merancang rencana alur
- Memilah, memilih, dan mengolah aktivitas/Mengelola pelaksanaan projek
informasi. secara mandiri atau kelompok.
- Mengambangkan ide. - Menilai pencapaian belajar.
- Merefleksikan proses pembelajaran. - Mengevaluasi kegiatan pembelajaran atau
projek secara keseluruhan.

Mengasah keterlibatan murid dalam proses pembelajaran akan menjadi hal yang cukup menantang bagi guru.
Oleh karenanya, penting untuk memberikan dampingan kepada murid secara bertahap dan berkelanjutan
dengan alokasi waktu yang memadai.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

3. Mengoptimalkan pelibatan pihak luar sekolah sebagai sumber belajar.

Pihak luar yang dapat dilibatkan dalam pelaksanaan projek di antaranya seperti orang tua murid,
masyarakat di sekitar sekolah, serta individu/komunitas/organisasi//instansi lain yang relevan
dengan eksplorasi projek yang sedang dikembangkan.

Pihak-pihak tersebut dapat dilibatkan sebagai


narasumber, mitra pelaksanaan, atau penerima
manfaat dari projek yang sedang dilakukan.

Mengoptimalkan pelibatan pihak luar dapat


memperkaya pengalaman belajar murid serta
memastikan aktivitas projek terkait dengan realitas di
masyarakat dan bersifat kontekstual.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tanya jawab
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Ruang
Kolaborasi
Mendiskusikan identifikasi miskonsepsi
pelaksanaan projek penguatan profil
pelajar Pancasila yang kerap terjadi di
satuan pendidikan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pembagian kelompok dan pembahasan instruksi penugasan.

❏ Anda akan dibagi ke dalam kelompok berdasarkan asal sekolah atau daerah (Setiap
kelompok kurang lebih berjumlah 3-6 orang).
❏ Setiap kelompok bertugas mendiskusikan dan mencatat miskonsepsi projek yang
kerap terjadi di lapangan. Semakin banyak miskonsepsi yang didapatkan maka
semakin baik.
❏ Setiap kelompok dapat menuliskan hasil diskusi menggunakan media pendukung
seperti MS. Word, Google Docs, Jamboard, Padlet, dsb.
❏ Waktu diskusi kelompok adalah 30 menit. Setelahnya seluruh kelompok kembali
berkumpul di forum untuk berbagi hasil diskusi kelompoknya masing-masing.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Contoh miskonsepsi terkait pelaksanaan projek penguatan


profil pelajar Pancasila di lapangan.
❑ Projek profil adalah integrasi dari berbagai mata pelajaran padahal struktur
projek terpisah dengan struktur mata pelajaran.
❑ Tim fasilitator membagi rata alokasi waktu dengan jumlah tema padahal
jumlah alokasi waktu setiap projek dapat berbeda sesuai kebutuhan,
selama memenuhi alokasi waktu dalam satu tahun.
❑ Semua tema harus dilaksanakan dalam satu jenjang padahal sekolah
dapat memilih beberapa tema saja yang relevan sesuai kebutuhan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Berbagi hasil diskusi.


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Penguatan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Miskonsepsi Konsep yang Benar

Tujuan pembelajaran projek hanya menyasar level dimensi Tujuan pembelajaran projek harus sampai menyasar rumusan
karakter profil pelajar Pancasila. subelemen untuk setiap jenjang.

Rumusan subelemen dari


dimensi Berkebinekaan
Global, elemen Mengenal dan
Menghargai Budaya, sub
elemen Mendalami Budaya
dan Identitas Budaya
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Miskonsepsi Konsep yang Benar


Projek profil adalah kegiatan integrasi dari berbagai Struktur projek profil berbeda dan berada di luar
mata pelajaran. struktur mata pelajaran.

Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila bukan integrasi dari


berbagai pelajaran, karena pelajaran (intrakurikuler) tujuan
pembelajarannya mengacu pada CP, sementara projek profil langsung
mengacu pada dimensi, elemen, dan subelemen profil pelajar
Pancasila. Oleh karenanya, ketika menjadi fasilitator projek, guru-guru
tidak lagi berperan sebagai guru mata pelajaran.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Miskonsepsi Konsep yang Benar

Kegiatan projek profil wajib menghasilkan sebuah produk Produk akhir projek profil bisa berupa aksi, kampanye,
dalam bentuk barang untuk dipamerkan dalam gelaran karya. pertunjukkan, dsb dan tidak harus diakhiri oleh sebuah
pameran.

Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila menggunakan pendekatan


pembelajaran berbasis projek. Identifikasi perbedaan pembelajaran projek dan
pembelajaran berbasis projek pada tabel berikut:

Pembelajaran projek Pembelajaran berbasis projek

- Penekanan pada produk - Penekanan pada proses


- Kegiatan dikembangkan dari - Kegiatan dikembangkan dari
pelaksanaan pembuatan isu yang sedang dieksplorasi
produk - Umumnya perlu dilakukan
- Bisa dilakukan dalam waktu dengan waktu yang cukup
singkat (Beberapa memadai (Beberapa pertemuan
pertemuan) untuk setiap tahapan alur)
- … - …
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Miskonsepsi Konsep yang Benar

Asesmen projek menyasar tema dan produk, bukan pada Asesmen projek fokus menyasar profil pelajar Pancasila
kompetensi sasaran. yang menjadi tujuan pembelajaran.

Ilustrasi: Kegiatan projek bertema Gaya Hidup Berkelanjutan yang


menyasar dimensi Kemandirian dan Bernalar Kritis. Aktivitas utama
membuat poster mengenai pelestarian lingkungan.

Asesmen yang keliru: Mengukur kreativitas membuat poster. Kriteria


penilaian berupa pemahaman konten mengenai pelestarian lingkungan
dan kerapian serta estetika dekorasi poster.

Asesmen yang tepat: Mengukur kemampuan selama proses pengerjaan


poster. Kriteria penilaian berupa kemampuan mengelola pekerjaan
secara mandiri dan mengembangkan ide selama pembuatan poster.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Miskonsepsi Konsep yang Benar

Pelaksanaan projek profil harus menggunakan Pelaksanaan projek profil dapat mengoptimalkan
anggaran/memerlukan biaya yang besar. aset/sumber daya yang ada tanpa memerlukan biaya
yang besar.

Kegiatan projek profil tidak memerlukan biaya yang besar. Kita dapat
mengoptimalkan sumber daya yang tersedia seperti mengundang orang tua
untuk menjadi narasumber, melibatkan komunitas luar secara sukarela,
melakukan kunjungan ke area sekitar sekolah, dan membuat selebrasi akhir
sederhana berupa pameran di dalam kelas atau pertunjukan mini. Prinsipnya
projek yang baik bukan tergantung pada anggaran yang tersedia, namun pada
kreativitas sekolah dalam mengoptimalkan aset yang dimilikinya.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Demonstrasi
Kontekstual
Merancang kerangka projek dengan
asesmen yang efektif menyasar profil
pelajar Pancasila dan kegiatan yang
berdampak kepada murid sesuai dengan
konteks satuan pendidikan/daerah masing-
masing.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pembahasan instruksi penugasan.

❏ Anda akan bekerja secara mandiri. Tugas Anda adalah:

Merancang kerangka projek berisi asesmen yang efektif menyasar profil pelajar Pancasila
dan kegiatan yang berdampak kepada murid sesuai dengan konteks satuan
pendidikan/daerah masing-masing.

❏ Panduan tugas beserta isian yang harus dikerjakan terdapat dalam “Lembar Kerja
Demonstrasi Kontekstual”. Tautan:
https://docs.google.com/document/d/1bZ4umcUFtSb6K0qKndsnH1xbMj8L1l0g/copy

❏ Waktu pengerjaan untuk penugasan ini adalah 75 menit (30 menit hari ini dan 45
menit sisanya pada awal pertemuan besok).
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Finalisasi penugasan Demonstrasi Kontekstual.

❏ Pada sesi ini Anda dapat berkonsultasi kepada fasilitator atau berbagi ide
dengan sesama peserta.
❏ Anda masih memiliki waktu 1 JP (45 menit) untuk menuntaskan tugas.
❏ Hasil tugas dikumpulkan melalui LMS.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Elaborasi
Pemahaman
Menguatkan pemahaman mengenai
perancangan projek yang optimal melalui
kegiatan berbagi hasil pekerjaan dan
bertanya jawab.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Berbagi Hasil
Pekerjaan dan
Tanya Jawab
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pengaturan sesi berbagi.

❖ Beberapa peserta akan dipersilakan untuk membagikan hasil pekerjaan di


sesi ini.
❖ Upayakan peserta yang berbagi berasal dari latar belakang sekolah yang
beragam (jenjang dan lokasi sekolahnya).
❖ Selama sesi sharing, peserta lain diharapkan dapat menyimak dengan
optimal dan juga memberikan tanggapan berupa pertanyaan atau
pendapat.
❖ Waktu untuk sharing bagi setiap peserta berkisar antara 5-10 menit.
❖ Selama kegiatan setiap peserta dapat bertanya jawab dengan presenter
maupun dengan fasilitator.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Rencana
Aksi Nyata
Menuliskan rencana aksi nyata yang
akan dilakukan setelah kegiatan
lokakarya.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Setelah mengikuti sesi lokakarya ini, apa rencana yang akan


Anda lakukan untuk mengoptimalkan perencanaan dan
pengembangan projek profil di sekolah sesuai dengan peran
Anda masing-masing? Tuliskan dalam tiga langkah nyata.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Refleksi
Terbimbing
Merefleksikan pencapaian terhadap
tujuan lokakarya.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tuliskan refleksi berikut di catatan pribadi Anda:

1. Apa yang sudah dan belum berjalan baik selama melakukan proses belajar di pertemuan
lokakarya ini?
2. Apakah saya sudah dapat mencapai tujuan pembelajaran di lokakarya ini?

Peserta dapat menguatkan pemahaman mengenai pelaksanaan projek penguatan profil pelajar
Pancasila di satuan pendidikan.
❏ Merefleksikan pelaksanaan projek profil di tahun pertama sebagai Sekolah Penggerak.
❏ Menganalisis miskonsepsi pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila di satuan
pendidikan.
❏ Merancang asesmen projek yang efektif menyasar profil pelajar Pancasila.
❏ Mengoptimalkan kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila yang berdampak kepada murid.

1. Apa yang akan saya lakukan untuk menguatkan pemahaman yang belum optimal?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai