Anda di halaman 1dari 76

NAMA : AMALIA

YASMIN S. K
NIM : 185090300111021
TUGAS INDIVIDU KE 3

FISIKA
KUANTUM
LLO 10

Mahasiswa dapat menjelaskan teori


momentum sudut dalam fisika kuantum.
A

Tunjukan jika momentum dan energi


dalam bahasan fisika kuantum adalah
sebuah operator.
Salah satu besaran fisis dari suatu partikel yang
sangat penting adalah momentum sudut. Dalam
mekanika klasik besaran ini diungkapkan oleh

yakni perkalian vektor posisi dan vektor


momentum linier
Suatu poisisi benda (dalam 3 dimensi) dinyatakan dalam bentuk vektor yang
memuat vektor satuan sebagai berikut:

Dimana:
Sehingga untuk momentum apabila diuraikan untuk komponen menjadi sebagai
berikut:
Salah satu besaran fisis dari suatu partikel yang sangat penting adalah momentum
sudut. Suatu partikel dengan momentum linier yang bergerak melingkar karena
terpengaruh oleh suatu medan memiliki momentum yang disebut dengan momentum
sudut atau momentum anguler yang dilambangkan sebagai . Dalam mekanika klasik,
momentum sudut diungkapkan oleh:
Ingat! Perkalian Vektor Satuan

Komponen Vektor dari Momentum Sudut


Untuk penguraian vektor dapat dijelaskan sebagai berikut:
Kemudian untuk rumusan momentum sudutnya dapat Sehingga komponen momentum sudut dapat

dikerjakan melalui cara matriks, yakni sebagai berikut: dinyatakan sebagai berikut:


Dalam fisika kuantum, setiap komponen momentum sehingga operator-operator momentum sudut
linier dipandang sebagai operator. Untuk itu dalam adalah:
persamaan masing-masing diganti dengan operatornya
seperti telah diberikan dalam persamaan:
B
Jabarkan rumusan dari
momentum sudut L, Lx, Ly dan
Lz
• Rumusan momentum sudut dapat • Dan untuk rumusan , , dan dapat dikerjakan melalui cara
matriks, yakni sebagai berikut
dirumuskan sebagai berikut
Sehingga dapat ditentukan komponen Dengan demikian, nilai yakni
momentum sudut dalam perumusan sebagai
berikut
C

Jelaskan tentang operator dan dan bagaimana hasil


dan arti fisisnya jika dikenakan pada suatu fungsi
gelombang
Dengan mengingat Kembali sifat sifat komutator dapat dilakukan penguraian terlebih
dahulu komutator-komutator yang akan digunakan untuk mendefinisikan momentum
sudut:
Lebih lanjut sebagai berikut:
Sehingga operator-operator momentum sudut
dapat dinyatakan sebagai berikut:
Apabila dikenakan dengan suatu fungsi
gelombang, maka
LLO 11

Mahasiswa dapat menjelaskan teori


atom atom
hidrogenik.
A

Jelaskan tentang konfigurasi elektron


dan fungsi gelombang dari electron
pada kulit atom.
KONFIGURASI
ELEKTRON
Adalah pengisian atau penataan elektron pada kulit atom, Dalam konfigurasi electron terdapat Beberapa
sub kulit atom, dan orbital. Konfigurasi elektron ini kaidah yang harus dipatuhi dalam menentukan
merupakan suatu penggambaran susunan elektron dalam konfigurasi elektron.
orbital atom. Dengan memiliki suatu ketentuan dimana • Prinsip Aufbau
elektron yang berada di kulit paling luar tidak boleh • Aturan Hund
terdiri lebih dari delapan. • Asas Larangan Pauli
• Prinsip Aufbau

Berdasarkan prinsip Aufbau, elektron dalam atom akan berada dalam


kondisi yang stabil bila memiliki energi yang rendah dan elektron
elektron berada dalam orbital-orbital yang bergabung membentuk
sub kulit. Dengan kata lain, elektron memiliki kecenderungan untuk
menempati sub kulit yang tingkat energinya paling rendah kemudian
secara bertahap akan menempati sub kulit yang tingkat energinya
lebih tinggi. Untuk mengetahui urutan tingkat energi, dapat
dilakukan dengan menggunakan deret pancaran cahaya seperti Pada saat pengisian elektron subkulit dengan

gambar. tingkat energi diisi penuh dahulu kemudian


sisanya menempati subkulit tingkat energi
berikutnya dengan

urutan sbb:
1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s dst.
• Aturan Hund

Aturan Hund atau prinsip multiplisitas maksimum menetapkan, Dua elektron yang menghuni satu orbital dilambangkan dengan
secara empiris, bagaimana elektron orbital yang mengalami dua anak panah yang berlawanan arah. Jika orbital hanya
degenerasi harus menempati energi. Aturan Hund ini menyebutkan mengandung satu elektron, anak panah dituliskan mengarah ke
bahwa elektron dalam suatu orbital tidak boleh berpasangan sebelum atas.
masing-masing orbital dalam suatu sub kulit terisi masing-masing
satu elektron. Asas tersebut di atas mendasar pada penalaran bahwa
energi tolak menolak antar dua elektron dapat diminimumkan jika
jarak elektron berjauhan. Untuk menyatakan distribusi elektron-
elektron pada orbital-orbital dalam suatu subkulit, konfigurasi
elektron dapat dituliskan dalam bentuk diagram orbital.
• Asas Larangan Pauli

Wolfgang Pauli (1900-1958) menyatakan bahwa dalam satu atom Dengan Jumlah maksimum elektron adalah sebagai
tidak diizinkan dua elektron mempunyai keempat bilangan kuantum berikut :
yang sama. Dengan kata lain setiap orbital maksimal hanya boleh  Orbital s maksimum 2 elektron
diisi dua elektron dengan arah yang berlawanan atau spin yang
 Orbital p maksimum 6 elektron
berbeda. Dengan adanya larangan Pauli, elektron maksimal yang
 Orbital d maksimum 10 electron
boleh mengisi orbital hanya dua dengan alasan jika ada elektron yang
 Orbital f maksimum 14 elektron
ketiga maka akan memiliki spin atau arah putaran yang sama.
• Asas Larangan Pauli

Contoh:
dengan , Maka • Bilangan kuantum elektron pertama: 𝑛=1; 𝑙=0; 𝑚=0; 𝑠=+12
• Bilangan kuantum elektron kedua: 𝑛=1; 𝑙=0; 𝑚=0; 𝑠=−12
• Bilangan kuantum elektron ketiga: 𝑛=2; 𝑙=0; 𝑚=0; 𝑠=+12
• Bilangan kuantum elektron keempat: 𝑛=2; 𝑙=0; 𝑚=0; 𝑠=−12
• Bilangan kuantum elektron kelima: 𝑛=2; 𝑙=1; 𝑚=+1; 𝑠=+12
• Bilangan kuantum elektron keenam: 𝑛=2; 𝑙=1; 𝑚=+1; 𝑠=−12
• Bilangan kuantum elektron ketujuh: 𝑛=2; 𝑙=1; 𝑚=0; 𝑠=+12
• Bilangan kuantum elektron kedelapan: 𝑛=2; 𝑙=1; 𝑚=−1; 𝑠=+12
Fungsi Gelombang Dari Electron Pada Kulit Atom

Berdasarkan gagasan de Broglie dan prinsip ketidakpastian Heisenberg Erwin Schrodinger


mengajukan pendapat bahwa apabila elektrom mempunyai sifat gelombang. Maka tentu
elektron mempunyai fungsi gelombang yang menyatakan keadaan elektron tersebut
Dengan analogi dengan mekanika klasik, Hamiltonian umumnya Sehingga

dinyatakan sebagai jumlah operator yang sesuai dengan energi kinetik


dan potensial dari suatu sistem dalam bentuk
Persamaan-persamaan tersebut digabungkan sehingga

di mana menghasilkan bentuk yang biasa digunakan dalam persamaan

, adalah operator energi potensial Schrödinger:

, adalah operator energi kinetik


dengan
adalah massa partikel serta
adalah operatur momentum.
Kedua ruas pada persaman di atas dibagi dengan Dalam tiga dimensi yang menggunakan koordinat

sehingga didapatkan: kartesius, operator Laplace yang akan digunakan


adalah
Berdasarkan system koordinatnya yakni terbagi menjadi 3

Kartesian Bola Silinder


Persamaan fungsi gelombang:

 Kartesian:  Bola  Silinder


B

Jabarkan perhitungan untuk mendapatkan


fungsi gelombang

C

Hitung dari atom oksigen.


Pada kasus atom oksigen maka nilai yaitu

Maka untuk nilai < yaitu dengan r=2


Apabila merujuk pada fungsi gelombang untuk maka nilai nya menjadi:

Perlu diingat bahwa


LLO 12

Mahasiswa dapat menghitung fungsi


gelombang dari
elektron pada atom hidrogen.
A

Untuk kasus atom oksigen, jabarkan


perhitungan untuk mendapatkan fungsi
gelombang
Untuk fungsi gelombangnya dapat diketahui dengan Untuk atom oksigen maka didapatkan:

Di sederhanakan menjadi:
B

𝑳¿ ¿
C

𝐿 − 𝜓 21 −1
D

𝐿 𝑧 𝜓 21 −1
E

2
𝐿 𝜓 21 −1

F

𝐻 𝜓 21−1
LLO 13

Mahasiswa dapat menjelaskan operator


dalam bentuk
matrik pada fisika kuantum.
A

Rumuskan dalam bentuk matrik jika


dikenakan pada sub kulit 4f.
Dengan sub kulit 4f maka nilai dari sub kuitnya adalah 3 dengan begitu maka nilai kuantum
magnetiknya berada pada nilai -3 hingga 3
Rumus H :


Sehingga diperoleh hasil sebagai berikut :
3

-1

-2

-3
Sehingga didapatkan matriks sebagai berikut

[ ][ ]
7 0 0 0 0 0 0
h𝑤 7 000 0 0 0
2 5 0 0 0 0 0
h𝑤 0500 0 0 0
0 2 3 0 0 0 0
h𝑤 0030 0 0 0
0 0 2 1 0 0 0 h𝑤
h𝑤 = 0001 0 0 0
0 0 0 2 1 0 0 2
− h𝑤 0000−1 0 0
0 0 0 0 2 3 0
− h𝑤 0000 0 −3 0
0 0 0 0 0 2 5
− h𝑤 0 0 0 0 0 0 −5
0 0 0 0 0 0 2
𝒎𝒂𝒌𝒂𝒅𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏
m’/m 3 2 1 0 -1 -2 -3
3

-1

-2

-3
Sehingga didapatkan matriks sebagai berikut :
𝒎𝒂𝒌𝒂𝒅𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏
m’/m 3 2 1 0 -1 -2 -3
3

-1

-2

-3
Sehingga didapatkan matriks sebagai berikut :
B

Untuk spin elektron, jelaskan tentang


Operator
Pada opertaror , dalam persamaan ini dapat memberi kan informasi
OPERTAROR
bahwa adalah nilai eigen dari Sz yang sesuai dengan vektor eigen
dan adalah nilai eigen dari Sz sesuai dengan vektor eigen
Persamaan di samping cukup untuk mendefinisikan bagaimana
operator Sz bertindak secara matematis pada kets. Namun juga
dapat digunakan dalam penggunaan notasi matriks untuk
merepresentasikan operator dalam pengertian yang sama seperti
kita menggunakan vektor kolom dan vektor baris
OPERTATOR
Pada opertaror ini terdapat suatu Indikasi lain bahwa
arah putaran / spin tidak mengarah pada sepanjang
sumbu yang akan diukur dengan komponen putaran /
spin dengan pertimbangan operator baru yang mewakili
3
4
ℏ2
[ 1
0
0
1 ]
| |
besarnya vektor putaran namun tidak terdapat informasi
2 3 2
mengenai arahnya. 𝑠 𝜓 >¿ ℏ 𝜓 >¿
4
C

Rumuskan dalam bentuk matrik.


D

Apa yang dimaksud dengan


matrik Pauli dan bagaimana
Merumuskannya ?
Matriks Pauli, atau disebut matriks spin Pauli, adalah
matriks kompleks yang muncul dalam perlakuan Pauli
terhadap spin dalam mekanika kuantum
Yang mana dapat dirumuskan dengan sebagai berikut

Dengan identitas
E
Untuk dan tentukan elemen elemen
matrik
F
Untuk kasus osilator harmonic : Rumuskan
posisi momentum dan serta Hamiltonian
dalam bentuk Matrik
+¿ ¿
𝒂

[ ]
0 0 0 0
√1 0 0 0
0 √2 0 0
0 0 √3 0

𝒂

[ ]
0 √1 0 0
0 0 √2 0
0 0 0 √3
0 0 0 0
𝒙
𝟐
𝒙
Dilakukannya perkalian matriks, sehingga diperoleh hasil seperti berikut:
P
𝟐
𝑷
𝑯

[ ]
1 0 0 0
ћ𝑤 0 3 0 0
𝐻=
2 0 0 5 0
0 0 0 7

Anda mungkin juga menyukai