Pelatihan Hunian Pmi-Kepalangmerahan-B
Pelatihan Hunian Pmi-Kepalangmerahan-B
Kepalangmerahan
Arna Ferrajuanie
Gresik, 7 Agustus 2017
Sub Pokok Bahasan
a. Kebijakan Hunian PMI ;
b. Nilai-nilai dan Karakter Pelayanan Palang
Merah :
1) Prinsip Gerakan Internasional Palang
Merah – Bulan Sabit Merah
Internasional;
2) Kode Perilaku Kemanusiaan;
3) Panduan keselamatan kemanusiaan;
Tujuan Pembelajaran
Sub Topik a ; Kebijakan Hunian PMI
Mengapa PMI memberikan pelayanan
hunian dalam penanggulangan bencana ?
Apa itu bencana …?
Mengapa hunian …?
Apa itu bencana ? … dampak bencana
Apa itu bencana ? … masyarakat terdampak
Apa itu bencana ? … kerusakan infrastruktur
Apa itu bencana ? … masyarakat mengungsi
Apa itu bencana ? … tempat penampungan
PMI … Program Hunian?
Kerusakan
Individu/
Bencana Keamanan Kelompok
berpindah
Keselamatan
Bantuan
Statuta Gerakan, Global Strategy 2020 IFRC, Global Strategy ICRC, Sendai
Framework 2015-2030, Sustainable Development Goals
Menjamin
n
tu ins
na
Kepercayaan Kenetralan
Pr
Kemandirian
Pr
in
Kesemestaan sip
Or
ga
Kesukarelaan Kesatuan n is
Batu Pondasi
Hubungan antar 7 Prinsip
• Kemanusiaan – Kesamaan :
Kenyataan bahwa korban bencana adalah menderita yang
perlu dibantu. Bantuan Korban bencana diberikan tidak
membeda-bedakan, berdasar prioritas.
* Diatur dlm KJ 1949, PT I dan II & Regulation on the use of emblem or the RCRC by NS
BAHAN BACAAN
(KODE PERILAKU)
Etika dan Aturan Main
Antara Badan Kemanusiaan Internasional
Dalam Kegiatan Bantuan Kemanusiaan
10 Panduan Kode perilaku
1. Kewajiban kemanusiaan adalah prioritas utama
2. Bantuan diberikan tanpa mempertimbangkan
ras, kepercayaan ataupun kebangsaan penerima
bantuan dan tanpa pembeda-bedaan yang
merugikan dalam bentuk apapun. Prioritas
bantuan ditentukan semata-mata berdasarkan
kebutuhan.
3. Bantuan tidak boleh digunakan untuk
kepentingan politik atau pun agama
4. Kita hendaknya berusaha untuk tidak menjadi
alat kebijakan luar negeri pemerintah
Lanjutan
5. Kita harus menghormati budaya
dan adat istiadat setempat
6. Kita harus berusaha meningkatkan
respons bencana dengan kapasitas setempat
7. Kita harus berusaha melibatkan penerima
bantuan dalam proses manajemen bantuan
8. Pemberian bantuan harus bertujuan untuk
mengurangi kerentanan terhadap bencana di
kemudian hari, selain untuk memenuhi
kebutuhan pokok
Lanjutan
9. Kita bertanggung jawab kepada pihak yang kita
bantu maupun kepada pihak yang memberi kita
bantuan sumber daya
10.Dalam kegiatan informasi, publisitas, dan
promosi yang kita lakukan, kita harus
memandang korban bencana sebagai manusia
yang bermartabat, bukan sebagai objek belas
kasihan
• Hasil Kesepakatan antara 7 (Tujuh) Badan Kemanusiaan
Internasional besar, yaitu: ICRC, IFRC, Caritas
International, International Save the Children, Lutheran
World Federation, Oxfam dan World Council of
Churches;
• Berupa ketentuan dasar yang mengatur standardisasi
Perilaku Badan Kemanusiaan Internasional serta Pekerja
Kemanusiaan untuk menjamin Independensi dan
Efektifitas dalam penyelenggaraan kegiatan
kemanusiaan;
• Code of Conduct ini diadopsi oleh IFRC melalui General
Assembly and The Council of Delegates (Birmingham,
1993) dan International Conference (Geneva, 1995);
• Terdiri dari 10 (Sepuluh) Prinsip Dasar berkenaan
dgn Humanitarian Relief Operation serta 3 (Tiga)
Annex yg mengatur hubungan antara
Badan/Organisasi kemanusiaan dengan Pemerintah
Setempat, Negara Donor dan Organisasi Antar
Negara;
7 Pilar