Anda di halaman 1dari 30

JENIS-JENIS PENELITIAN

JENIS PENELITIAN MENURUT BIDANG ILMU

 Secara umum, ilmu-ilmu dapat dibedakan antara ilmu-ilmu dasar dan


ilmu-ilmu terapan.
 Termasuk kelompok ilmu dasar, antara lain ilmu-ilmu yang dikembangkan di
fakultas-fakultas (Mathematika, Fisika, Kimia, Geofosika), Biologi, dan Geografi.
 Kelompok ilmu terapan meliputi antara lain: ilmu-ilmu teknik, ilmu kedokteran, ilmu
teknologi pertanian, ilmu ekonomi, dll.
 Ilmu-ilmu dasar dikembangkan lewat penelitian yang biasa disebut sebagai
“penelitian dasar” (basic research), sedangkan penelitian terapan (applied
research) menghasilkan ilmu-ilmu terapan. Penelitian terapan (misalnya di
bidang fisika bangunan) dilakukan dengan memanfaatkan ilmu dasar
(misal: fisika).
JENIS PENELITIAN MENURUT PEMBENTUKAN ILMU

 Ilmu dapat dibentuk lewat penelitian induktif atau


penelitian deduktif.
 Penelitian induktif adalah penelitian yang menghasilkan
teori atau hipotesis,
 Penelitian deduktif merupakan penelitian yang menguji
teori atau hipotesis
(Buckley dkk., 1976: 21).
JENIS PENELITIAN MENURUT BENTUK DATA

(kuantitatif atau kualitatif)

 Macam penelitian dapat pula dibedakan dari “bentuk”


datanya, dalam arti data berupa data kuantitatif atau data
kualitatif.
 Data kuantitatif diartikan sebagai data yang berupa angka
yang dapat diolah dengan matematika atau statistik.
 Data kualitatif adalah sebaliknya (yaitu: datanya bukan
berupa angka yang dapat diolah dengan matematika atau
statistik).
JENIS PENELITIAN MENURUT PARADIGMA KEILMUAN

Menurut Muhajir (1990), terdapat tiga macam


paradigma keilmuan yang berkaitan dengan
penelitian, yaitu :
(1) Positivisme,
(2) Rasionalisme, dan
(3) Fenomenologi.
Perbedaan Positivisme, Rasionalisme dan Fenomenologi

Dari Segi Positivisme Rasionalisme Fenomenologi


Kerangka Teori Dirumuskan sespesifik mungkin dan Konseptualisasi teoritik (sbg grand Kerangka teori sebelum penelitian tidak
menolak ulasan meluas yg tidak theory atau grand concept) diperlukan diperkenankan (hasil penelitian bisa
sebagai Persiapan relevan menjadi produk artifisial, jauh dari sifat
naturalnya)

Kedudukan Obyek Obyek dispesifikkan dan dipisahkan Obyek dilihat dari konteksnya Obyek dilihat dari konteks naturalnya
dari obyek-obyek yg tidak diteliti (konstruksi teoritik yang lebih (pendekatan holistik)
dg lingkungannya mencakup)

Hubungan Obyek Pemilahan subyek peneliti dari Pemilahan subyek peneliti dari obyek Bersatunya subyek peneliti dan subyek
obyek penelitiannya dan penelitiannya dan pendukungnya pendukung obyek penelitiannya (untuk
dan Peneliti pendukungnya penghayatan obyek)

Generalisasi Hasil Generalisasi satu tahap (berpangkat Generalisasi dua tahap: 1) dari obyek Tidak bertujuan membuat generalisasi
dari obyek spesifik dan berakhir spesifik atas hasil uji makna empiric, 2) (krn hasil penelitian berupa ilmu
pada hasil penelitian obyek yang Pemaknaan dr hasil uji reflektif kerangka lokal/khas)
spesifik itu pula) konseptualisasi teoritik (grand theory) dg
pemaknaan indikasi empirik
RAGAM PENELITIAN MENURUT
STRATEGI

 Penelitian Opini
 Penelitian Empiris
 Penelitian Kearsipan
 Penelitian Analitis
PENELITIAN OPINI

Bila peneliti mencari pandangan atau persepsi orang-


orang terhadap suatu permasalahan, maka ia melakukan
penelitian opini. Orang-orang tersebut dapat merupakan
kelompok atau perorangan (jadi domain-nya dapat berupa
kelompok atau individual).
PENELITIAN EMPIRIS

 Ada Tiga Macam Penelitian Empiris, yaitu Studi Kasus, Studi Lapangan dan Studi
Laboratorium.
 Ketiganya dibedakan dari ada atau tidaknya rancangan dan control terhadap objek yang
diteliti.

Macam Penelitian Keberadaan Rancangan Keberadaan Kendali


Empiris (Design) (Control)
Studi Kasus Tidak ada Tidak ada
Studi Lapangan Ada Tidak ada
Studi Laboratorium Ada Ada
PENELITIAN KEARSIPAN

“Arsip”, dalam hal ini, diartikan sebagai rekaman fakta


yang disimpan. Kita bedakan tiga tipe arsip, yaitu: (1)
primer, (2) sekunder, dan (3) fisik.
PENELITIAN ANALITIS

 Terdapat problema penelitian yang tidak


dapat dipecahkan dengan penelitian opini,
empiris atau kearsipan.
 Penelitian analitis mendasarkan diri pada
filsafat atau logika.
Ragam Penelitian menurut Lain-lain (1)

Ragam Penelitian menurut pendekatan-sumber: Arikunto (1998: 9-10)


a. Penelitian dengan pendekatan longitudinal (Time Series - satu
obyek penelitian dilihat bergerak sejalan dengan waktu)
b. Penelitian dengan pendekatan penampang-silang (cross-sectional
—yaitu banyak obyek penelitian dilihat pada satu waktu yang
sama).
Ragam Penelitian menurut Lain-lain (2)
Sumber: Suryabrata (1983: 15-64)

1. Historis (membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan


obyektif)
2. Deskriptif (membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat
mengenai fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu)
3. Perkembangan (menyelidiki pola dan urutan pertumbuhan dan/atau
perubahan sebagai fungsi waktu)
4. Kasus/Lapangan (mempelajari secara intensif latar belakang keadaan
sekarang dan interaksi lingkungan suatu obyek)
5. Korelasional (mengkaji tingkat keterkaitan antara variasi suatu faktor
dengan variasi faktor lain berdasar koefisien korelasi)
Lanjutan

6. Eksperimental sungguhan (menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat


dengan melakukan kontrol/kendali)
7. Eksperimental semu (mengkaji kemungkinan hubungan sebab akibat dalam
keadaan yang tidak memungkinkan ada kontrol/kendali, tapi dapat diperoleh
informasi pengganti bagi situasi dengan pengendalian)
8. Kausal-komparatif (menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat, tapi
tidak dengan jalan eksperimen — dilakukan dengan pengamatan terhadap data
dari faktor yang diduga menjadi penyebab, sebagai pembanding)
9. Tindakan (mengembangkan keterampilan baru atau pendekatan baru dan
diterapkan langsung serta dikaji hasilnya).
Menurut Yin

 Ragam penelitan menurut Yin berkaitan dengan Permasalahan

Macam Penelitian Bentuk Permasalahan Perlu Kontrol Berfokus pada


terhadap Kejadian Kejadian Saat Ini?
Perilaku
Eksperimen How, Why Ya Ya
Deskripsi/Survey Who, What, Where, How Tidak Ya
Many, How Much
Analisis Kearsipan Who, What, Where, How Tidak Ya/Tidak
Many, How Much
Historis How, Why Tidak Tidak
Studi Kasus How, Why Tidak Ya
RAGAM PENELITIAN & SYARAT PENELITIAN

 Melihat banyak ragam penelitian dari berbagai sudut pandang dan dari
berbagai pendapat para penulis, maka kita perlu hati-hati dalam menyebut
ragam penelitian kita, karena dengan istilah yang sama tapi orang lain
mungkin menangkap artinya secara berbeda.
 Selain itu, perlu diperhatikan bahwa penelitian perlu dilakukan dengan syarat :
 SISTEMATIK (menuruti prosedur tertentu, tidak ruwet),
 OBYEKTIF (tidak subyektif, dengan sampel yang cukup, dipublikasikan
agar dapat dievaluasi oleh kelompok pakar bidangnya/ peer)
(Catatan: syarat menjadi peneliti yang baik meliputi antara lain: mampu berpikir sistematis,
dan jujur)
PENELITIAN KUALITATIF
PENGERTIAN PENELITIAN KUALITATIF

 PENGERTIAN

Penelitian kualitatif berangkat dari filsafat ilmu yang mencari


esensi segala sesuatu. Berbeda dengan penelitian kuantitatif, yang
berangkat dari asumsi adanya normalitas, dan kebenaran dicari dari
rerata normalitas frekuensi atau rerata keragaman berbagai sesuatu.
Pada penelitian kuantitatif kita mencari kebenaran lewat sampel
acak atas sampel itu representatif terhadap populasinya. Pada
penelitian kualitatif, kita mencari kebenaran lewat kasus yang
menampilkan esensi yang kita cari.
KARAKTERISTIK PENELITIAN
KUALITATIF

1. Seting alamiah
Data dikumpulkan secara langsung dari lingkungan nyata dalam situasi sebagaimana adanya di mana subjek
melakukan kegiatan sehari-hari.
2. Peneliti sebagai Instrumen Utama
Peneliti sendiri sebagai instrumen utama, karena tidak mungkin membuat instrumen yang dapat menyesuaikan
dengan berbagai realitas yang diteliti. Semua instrumen berinteraksi dengan dengan responden yang objek
yang diteliti, maka hanya instrumen manusialah yang dapat berinteraksi dan memaknai berbagai interaksi.
3. Bersifat Deskriptif
Data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, bukan angka-angka. Hasil penelitian berisi deskripsi
dan kutiban-kutiban dari kumpulan data yang berasal dari catatan wawancara, pengamatan, catatan lapangan,
foto, rekaman, dokumen pribadi, dan rekaman-rekaman lain.
KARAKTERISTIK PENELITIAN
KUALITATIF
4. Lebih mementingkan proses daripada hasil
Perhatian lebih dititikberatkan kepada gejala proses daripada hasil dari proses. Misalnya,
peneliti lebih mementingkan bagaimana orang-orang bertukar pikiran untuk memperoleh
pengertian yang sama tentang sesuatu daripada kesamaan pengertian itu.
5. Analisis data secara induktif
Penelitian kualitatif tidk mencari data untuk memperkuat atau menolak hipotesis yang
telah diajukan sebelum memulai penelitian, tetapi melakukan abstraksi setelah melihat
fenomena-fenomena yang ada. Kebenaran esensi berasal dari bawah, berasal dari
sejumlah besar satuan bukti yang terkumpul yang saling berhubungan satu dengan
lainnya.
KARAKTERISTIK PENELITIAN
KUALITATIF
6. Makna adalah esensial
Makna adalah esensial dan mendapat perhatian utama.
7. Laporan bernada studi kasus
Nada laporan lebih bersifat studi kasus, yaitu mendeskripsikan realitas yang bersifat
majemuk.
8. Interpretasi ideografik
Peneliti kualitatif menginterpretasikan data secara ideografik (kekhususan suatu kasus),
bukan secara nomotetik (berlaku secara umum), karena interpretasi yang berbeda akan
lebih memberi arti bagi realitas yang berbeda konteksnya.
JENIS-JENIS PENELITIAN
KUALITATIF

BIOGRAFI

FENOMENOLOG
STUDI KASUS
I

GROUNDED
ETNOGRAFI
THEORY
PENELITIAN BIOGRAFI ADALAH STUDI TENTANG INDIVIDU DAN
PENGALAMANNYA YANG DITULISKAN KEMBALI DENGAN
MENGUMPULKAN DOKUMEN DAN ARSIP-ARSIP..

TUJUAN PENELITIAN INI ADALAH MENGUNGKAP TURNING POINT


MOMENT ATAU EPIPANI YAITU PENGALAMAN MENARIK YANG
SANGAT MEMPENGARUHI ATAU MENGUBAH HIDUP SESEORANG.

PENELITI MENGINTERPRETASI SUBJEK SEPERTI


SUBJEK TERSEBUT MEMPOSISIKAN DIRINYA
SENDIRI
PENELITIAN FENOMENOLOGI MENCOBA
MENJELASKAN ATAU MENGUNGKAP MAKNA Fenomenologi
KONSEP ATAU
FENOMENA PENGALAMAN YANG DIDASARI
OLEH KESADARAN YANG TERJADI PADA
BEBERAPA INDIVIDU.

PENELITIAN INI DILAKUKAN DALAM SITUASI


YANG ALAMI, SEHINGGA TIDAK ADA BATASAN
DALAM MEMAKNAI ATAU MEMAHAMI
FENOMENA
GROUNDED
THEORY

B ER
TUJ MENGHASILKAN ATAU MENEMUKAN SUATU TEORI YANG
UA
N BERHUBUNGAN DENGAN SITUASI TERTENTU. SITUASI DI
MANA INDIVIDU SALING BERHUBUNGAN, BERTINDAK,
ATAU TERLIBAT DALAM SUATU PROSES SEBAGAI RESPON
TERHADAP SUATU PERISTIWA

INTI DARI PENDEKATAN GROUNDED


THEORY ADALAH PENGEMBANGAN SUATU
TEORI YANG BERHUBUNGAN ERAT KEPADA
KONTEKS PERISTIWA DIPELAJARI.
ET
NO
G RA
FI

URAIAN DAN PENAFSIRAN SUATU BUDAYA ATAU


SISTEM KELOMPOK SOSIAL. PENELITI MENGUJI
KELOMPOK TERSEBUT DAN MEMPELAJARI POLA
PERILAKU, KEBIASAAN, DAN CARA HIDUP.
ETNOGRAFI

SEBUAH PROSES DAN HASIL DARI SEBUAH PENELITIAN.

SEBAGAI PROSES, ETNOGRAFI MELIBATKAN : PENGAMATAN


YANG CUKUP PANJANG TERHADAP SUATU KELOMPOK,

• PENELITI TERLIBAT DALAM KESEHARIAN HIDUP


RESPONDEN ATAU
• MELALUI WAWANCARA SATU PER SATU DENGAN
ANGGOTA KELOMPOK TERSEBUT.
• PENELITI MEMPELAJARI ARTI ATAU MAKNA DARI
SETIAP PERILAKU, BAHASA, DAN INTERAKSI DALAM
KELOMPOK
PENELITIAN STUDI KASUS

 Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu


masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data
yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber informasi.
 Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang
dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu
Referensi

 Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.


Jakarta : PT. Rineka.Cipta.
 Muhadjir, Noeng. 1990. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Yogyakarta:Rake Sarasin.
 Suryabrata, Sumadi. 1983. Metodologi Penelitian. Jakarta: CV.
Rajawala.

Anda mungkin juga menyukai