BUJUR
UNTUK MELUKIS GARIS TINGGI DIPERLUKAN SEBUAH TITIK PADA LENGKUNG TINGGI
YANG BERADA DI DEKAT DUGA .
KITA MENGENAL 3 TITIK YANG DIMAKSUD YAITU TITIK TINGGI,TITIK LINTANG DAN TITIK
BUJUR.
TITIK TINGGI ADALAH : Titik potong ( yang terdekat tempat duga ) antara jajar tinggi dengan lingkaran
besar yang melalui tempat duga dan pb benda angkasa.
TITIK LINTANG ADALAH : titik potong ( yang terdekat dengan tempat duga ) antara jajar tinggi dengan
meridian yang melampaui tempat duga.
TITIK BUJUR ADALAH : titik potong yang terdekat dgn tempat duga antara jajar tinggi dengan jajar yang
melampaui tempat duga .
PERHITUNGAN TITIK TINGGI
Perhitungan titk tinggi dipakai untuk mendapatkan nilai th ( tinggi hitung) mempergunakan tabel dan
almanak nautika dengan rumus umum
SIN TH = COS ( LT +/- Z)- COS LT COS Z SINV. P
TH = TINGGI HITUNG
LT = LINTANG DUGA
Z = ZAWAL
P = SUDUT BENDA ANGKASA
PENGGUNAAN GARIS TINGGI
Sebuah garis tinggi merupakan tempat kedudukan kapal ( LINE OF POSITION = LOP) sehingga untuk
penentuan posisi diperlukan sedikitnya 2 garis tinggi.
Pada umumnya observasi matahari dilakukan dengan selisih waktu tertentu karena matahari hanya satu,
sedangkan untuk bintang dapat dilakukan bersamaan , sehingga garis – garis tinggi yang diperoleh di plot di
peta dgn method yang berbeda.
Perpotongan dua garis tinggi adalah untuk mendapatkan posisi kapal ,dapat dilakukan secara konstruksi dan
perhitungan.
CONTOH PERHITUNGAN TITIK TINGGI
Dari tempat duga 52° 37’ U / 165 ° 00 T pada jam 02.30 waktu di kapal tanggal 19 Nov 2012 telah diukur
tinggi Capella 80 ° 15’ dengan ppw 06-18-32 , duduk (-) 2-39-42 dan tinggi mata 13 meter.
Ditanya :
Tentukan arah garis tinggi secara konstruksi dan gambar
Waktu dikapal = 02-30-00 ( 19/11 TU* =80°15’
BT dalam waktu = 11-00-00 (-) KI = 6,6’ –
GMT duga = 15-30-00 (18/11 Ts* = 80 °08,4’
Ts* = 80 °08,4’
p= 1,6’
Ppw = 06-18-32
Ddk = (-)2-39-42 -
GMT = 03-38-50 (18/11)
= 15-38-50
Gha ý = 282° -49,1‘
SHA * = 280 °-33’-6
Inc = 9 °- 44’-1
BT =165° -00’
LHA * = 738° 04,5’
P = 18-06’8 B
LOG sin Versus = 8,69447
Log Cos L = 9,78329
Log Cos Z = 9,84171 +
LOG term II =28,31947
Term II = 0,02086 (DIP X)
L =52°-37’ U
Z =46°-00’5 U
( L –Z )=06°-36,’5
Cos (L-Z)=0,99336
Cos II =0,02086 -
Sin th = 0,97250
Th = 76°-32,0’
A = 3,94 N
B = 3,35 N(senama ) maka A-B=tumpul dimana P< dari 90
C =0,59 ( tumpul )
T = U 115 B bearti BS = 360-T ( sesuai ketentuan)
= U 245 T BS = 360 –T
360 -115
245
Secara Konstruksi
U
245° S
Ketentuan dasar utk azimut
SEBUTAN BS
U ke T BS = T
U ke B BS =360 – T
S ke T BS = 180 –T
S ke B BS= 180 + T
Latihan