Anda di halaman 1dari 20

Pertemuan ke-2

TWO DEPENDENT
SAMPLES (1)
(UJI DUA SAMPEL BERPASANGAN)
Pendahuluan

■ Pengujian dua sampel berhubungan pada prinsipnya


ingin menguji apakah dua sampel yang berpasangan satu
dengan yang lain berasal dari populasi yang sama  jika
benar demikian maka ciri-ciri kedua sampel (rata-rata,
median dan lainnya) relatif sama untuk kedua sampel
ataupun populasinya,
Uji McNemar

■ Uji ini dapat diterapkan terutama untuk rancangan-


rancangan “ sebelum- sesudah “
■ Data yang digunakan bertipe nominal dan lebih khusus
lagi adalah data dikotomi.
Contoh Kasus

Untuk memilih seorang supervisor baru, maka kepada 14


pekerja diberi kesempatan untuk menilai calon supervisor.
Penilaian hanya memiliki dua penilaian yaitu “suka” atau
“tidak suka”. Seorang calon supervisor bernama A
melakukan metode dialog untuk mengetahui penilaian
pekerja. Sebelum dialog diperoleh bahwa 6 orang suka
terhadap A dan 8 orang tidak suka. Kemudian A melakukan
diaog dengan para pekerja untuk menyampaikan rencana
kerjanya. Setelah dilakukan dialog para pekerja
melakukan penilaian kembali terhadap A, diperoleh
hasilsebagai berikut
Responden Sebelum Sesudah
dialog dialog
SUSY suka tidak suka
RUDY suka tidak suka
BUDY suka suka Kelompok Keterangan
RONNY suka suka 1 suka
SANNY suka tidak suka 2 tidak suka
SANTY suka tidak suka
TUTY tidak suka suka
YATY tidak suka suka
RICKY tidak suka suka
DICKY tidak suka tidak suka
VICKY tidak suka suka
ELLY tidak suka suka
LILY tidak suka suka
LANNY tidak suka suka
Interpretasi
 Hipotesis
H0 = proporsi penilaian karyawan sebelum dan
sesudah dialog tidak berbeda / sama
H1 = proporsi penilaian karyawan sebelum dan
sesudah dialog berbeda / tidak sama
Pengambilan Keputusan

■ Berdasarkan Signifikansi/ Probabilitas


Jika Prob./ Sig. > 0,05  Maka H0 diterima,
menolak H1
Jika Prob. / Sig. < 0,05  Maka H0 ditolak,
menerima H1
Hasil

■ Nilai Asymp. Sig 0.549 > 0.05 


Maka H0 diterima Artinya
proporsi penilaian karyawan
sebelum dan sesudah dialog tidak
berbeda / sama
■ Kesimpulan: jadi, proporsi
penilaian karyawan sebelum dan
sesudah dialog tidak berbeda /
sama
Uji Tanda (Sign Test)

■ Uji tanda digunakan untuk menguji hipotesis komparatif


dua sampel yang berkorelasi bila skala pengukuran
datanya berbentuk ordinal. Teknik ini disebut uji tanda
karena data yang dianalisis dinyatakan dalam bentuk
tanda-tanda ( tanda positif atau negatif).
Contoh Kasus

Untuk meningkatkan penjualan roti yang dirasa menurun


akhir-akhir ini, manajer pemasaran membuat program
sales promotion yaitu pembelian dua roti akan mendapat
satu roti gratis. Setelah satu bulan program dijalankan
diperoleh hasil penjualan dari tujuh outlet adalah sebagai
berikut
Penjualan Penjualan
outlet Sebelum sesudah
promo promo
1 1200.00 1230.00
2 1350.00 1450.00
3 1500.00 1525.00
4 1300.00 1400.00
5 1390.00 1400.00
6 1290.00 1350.00
7 1540.00 1540.00
Interpretasi
 Hipotesis
H0 = penjualan roti sebelum dan sesudah
promo tidak berbeda / sama
H1 = penjualan roti sebelum dan sesudah
promo berbeda / tidak sama
Pengambilan Keputusan

■ Berdasarkan Signifikansi/ Probabilitas


Jika Prob./ Sig. > 0,05  Maka H0 diterima,
menolak H1
Jika Prob. / Sig. < 0,05  Maka H0 ditolak,
menerima H1
Hasil

■ Nilai Asymp. Sig 0,031 < 0.05  Sign Test


Maka H0 ditolak Artinya
penjualan roti sebelum dan sesudah
promo berbeda / tidak sama
■ Kesimpulan, jadi penjualan roti
sebelum dan sesudah promo
berbeda / tidak sama
Uji Wilcoxon

■ Tujuan  menguji apakah dua sampel yg berpasangan satu


dengan yg lain berasal dari populasi yg sama
■ Uji ini merupakan penyempurnaan dari uji tanda. Jika dalam
uji tanda besarnya selisih nilai angka antara positip dan
negatip tidak diperhitungkan, sedangkan dalam uji Wilcoxon
besarnya selisih diperhitungkan
■ Alternatif apabila pengujian PAIRED SAMPLE T-TEST tidak
terpenuhi asumsinya (data sampel bertipe interval atau
rasio, berdistribusi normal)
Contoh Kasus

 Untuk meningkatkan kemempuan penjualan dalam


memasarkan roti, manajer pemasaran mengikutsertakan
15 orang karyawannya pada sebuah pelatihan wiraniaga.
Setelah itu, manajer pemasaran membandingkan kinerja
penjualan roti tersebut sebelum dan sesudah mengikuti
pelatihan dengan hasil:
Pekerja Penjualan Sebelum Pelatihan Penjualan Setelah Pelatihan
1 525 554
2 550 550
3 560 587
4 450 489
5 400 450
6 435 425
7 450 478
8 445 490
9 345 375
10 336 380
11 327 350
12 329 329
13 547 549
14 355 357
15 520 525
Interpretasi
 Hipotesis
H0 = penjualan sebelum dan sesudah
pelatihan tidak ada bedanya
H1 = penjualan sebelum dan sesudah
pelatihan berbeda secara nyata
Pengambilan Keputusan

■ Berdasarkan Signifikansi/ Probabilitas


Jika Prob./ Sig. > 0,05  Maka H0 diterima,
menolak H1
Jika Prob. / Sig. < 0,05  Maka H0 ditolak,
menerima H1
Hasil

■ Nilai Asymp. Sig 0.004 < 0.05  Wilcoxon Signed Ranks Test
Maka H0 ditolak Artinya .....
■ Kesimpulan: jadi, penjualan
sebelum dan sesudah pelatihan
berbeda secara nyata

Anda mungkin juga menyukai