Statistik Ekonomi & Bisnis II

Program Studi Manajemen PJJ

Pertemuan 5 – “Uji Hipotesis Satu Sampel (Uji-t) –

Praktik dengan SPSS”

Farid Al Rizky, S.E., MM

 Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa akan memahami:

• Apa itu uji-t satu sampel

• Statistik uji-t satu sampel
• Contoh uji-t satu sampel
• uji-t satu sampel menggunakan SPSS
 uji-t satu sampel
Uji-t satu sampel merupakan salah satu prosedur
pengujian statistik inferensial yang digunakan
untuk menguji apakah rata-rata dari data yang
kita gunakan secara statistik berbeda secara
signifikan bila dibandingkan dengan nilai rata-rata
yang sudah diketahui berdasarkan asumsi
atauupun opini.
 Uji-t satu sampel bisa digunakan untuk uji;
• Perbedaan rata-rata antara sampel dan nilai rata-rata yang
digunakan pada hipotesis.
• Perbedaan rata-rata antara sampel dengan nilai median dari
sampel yang kita uji.
• Perbedaan rata-rata antara sampel yang kita gunakan dan
nilai peluangnya.
• Perbedaan statistik antara nilai perubahan dan titik nol.
 Syarat Uji-t satu sampel
1. Jenis data yang digunakan adalah interval atau rasio.
2. Sampel yang terpilih dari populasi harus bersiftar random.
3. Tidak terdapat data yang bersifat outlier (ekstrim kiri atau
kanan).
4. Varians dari sampel dan populasi bersifat homogen.
Statistik uji-t satu sampel
 Penjualan
N0.
Contoh uji-t satu sampel (X)
1 260
Anggaplah kita akan melakukan pengujian 2 245
terhadap data penjualan salesman perusahaan 3 300
‘XYZ’ sebanyak 12 orang sales. Berikut adalah data 4 230
penjualan dari 12 salesman perusahaan XYZ. 5 225
Berdasarkan data yang ada disamping, kita ingin 6 275
mengetahui apakah penjualan salesman 7 400
perusahaan XYZ rata-rata lebih dari Rp.
250.000/hari. (taraf signifikansi α =5%) 8 250
9 275
10 280
11 290
Mari kita lakukan pengujian hipotesis uji-t satu 12 300
sampel! jumlah 3330
 1. Tentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif
H0 : Penjualan salesman perusahaan “XYZ” kurang dari
sama dengan Rp 250.000/ hari.

Ha : Penjualan salesman perusahaan “XYZ” lebih dari

Rp250.000/ hari.
 2. Tentukan tingkat signifikansi (alpha) dan menentukan
nilai table (t tabel)
• α= 5% = 0,05 (Uji Satu Arah-arah kanan)
• Derajat kebebasan (Df) = n-1 = 11
• Maka, t0.05,11 = 1,795 (lihat t tabel)
 3. Membuat kriteria pengujian berupa penerimaan dan
penolakan H0
• Daerah penolakan:
1. Jika thitung > ttabel , maka Ho ditolak dan Ha
diterima, berarti Penjualan salesman
perusahaan “XYZ” lebih dari Rp250.000/
hari.
2. Jika thitung < ttabel , maka Ho diterima dan
Ha ditolak, Penjualan salesman
perusahaan “XYZ” sama atau lebih kecil
dari Rp 250.000/ hari.
 4. Melakukan Uji Statistik
Menghitung t hitung
5. Membuat Kesimpulan
• Membandingkan thitung dengan ttabel

thitung = 2,069 dan ttabel = 1,795

Karena nilai thitung > ttabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima

SEHINGGA KESIMPULANNYA → rata-rata penjualan salesman

perusahaan “XYZ” lebih dari Rp 250.000/ hari.
 Dengan contoh kasus yang sama, mari
kita uji dengan SPSS, apakah
menghasilkan hasil yang sama dengan uji
statistik manual?
 Interpretasi Data

One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Penjualan 12 277.50 46.048 13.293

One-Sample Test
Test Value = 250
95% Confidence Interval of the
Difference
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper
Penjualan 2.069 11 .063 27.500 -1.76 56.76
❖ Dasar pengambilan keputusan:
1. Membandingkan nilai t hitung dengan t tabel
• Jika nilai t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan Ha
diterima, yang berarti Penjualan salesman perusahaan
“XYZ” lebih dari Rp250.000/ hari.
• Jika nilai t hitung < t tabel maka H0 diterima dan Ha
ditolak, yang berarti Penjualan salesman perusahaan “XYZ”
kurang dari sama dengan dari Rp250.000/ hari.
 One-Sample Test
Test Value = 250
95% Confidence Interval of the
Difference
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper
Penjualan 2.069 11 .063 27.500 -1.76 56.76

thitung = 2,069 dan ttabel = 1,795

Karena nilai thitung > ttabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima

Praktik Uji-t dengan SPSS saat Vicon
(zoom class) dengan contoh kasus
lainnya..
TERIMA KASIH . . .