Anda di halaman 1dari 26

STATISTIKA

BISNIS II

PENGUJIAN HIPOTESIS
KOMPARATIF 2 SAMPEL
BERPASANGAN
Disusun oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

LUTFI ROCHMAN
(C1B014015)
INDAH WIDYASTUTI
(C1B014016)
AGUS HENDRA
(C1B014020)
ENTIKA SARI HIMAWANTI
(C1B014021)
DENNY PRABOWO
(C1B014022)
PUSPITA TRI REJEKI
(C1B014023)
NUR AFNI LATIN
(C1B014024)
PITULA CAESARIA HARIRY
(C1B014025)

PENGUJIAN HIPOTESIS
KOMPARATIF

Menguji
hipotesis
komparatif
2
sampel
berpasangan berarti menguji ada tidaknya
perbedaan yang signifikan antara nilai variabel
dari 2 sampel yang berpasangan.
Sampel yang berpasangan dapat berupa :
Satu sampel yang diukur dua kali, misalnya
sebelum sampel diberi iklan dan sedudah diberi
iklan.
Dua sampel berpasangan diukur bersama, misal
sampel yang satu diberi iklan, sampel yang lain
tidak

Teknik statistik non parametris yang


digunakan
untuk
menguji
hipotesis
komparatif sampel berpasangan bila :

Data nominal adalah Mc Nemar Test


Data ordinal adalah Sign Test

MC NEMAR TEST

Teknik statistik ini digunakan untuk menguji


hipotesis
komparatif
2
sampel
yang
berkorelasi
bila
datanya
berbentuk
nominal/diskrit.
Rancangan penelitian biasanya before after.
Hipotesis penelitian merupakan perbandingan
antara nilai sebelum dan sesudah adanya
perlakuan.

Mc

Nemar berdistribusi Chi Kuadrat (), sehingga


rumus yang digunakan adalah rumus Chi
Kuadrat.

Dimana :
= frekuensi yg diobservasi dalam kategori ke-i
= frekuensi yg diharapkan dibawah dalam kategori ke-i

Uji signifikansi hanya berkenaan dengan A dan D. jika A


adalah banyaknya kasus yg diobservasi dalam sel A,
dan D adalah banyaknya kasus yg diobservasi di sel D,
serta (A+D) banyak kasus yg diharpkan baik di sel A
maupun D, maka :

Dengan adanya koreksi kontinuitas yg diberikan oleh


Yates, 1934 yaitu dengan mengurangi nilai 1 maka :

Contoh pengujian hipotesis :


Suatu perusahaan ingin mengetahui pengaruh sponsor yang
diberikan dalam suatu perbandingan olahraga terhadap nilai
penjualan barangnya. Dalam penelitian ini digunakan sampel yang
diambil secara random yang jumlah anggotanya 300 orang. Sebelum
sponsor diberikan, terdapat 100 orang yang membeli barang
tersebut, dan 200 orang tidak membeli. Setelah sponsor diberikan
dalam pertandingan olahraga, ternyata dari 300 orang tersebut
terdapat 175 orang yang membeli dan 125 orang tidak membeli. Dari
175 orang tersebut terdiri atas pembeli tetap 75, dan yang berubah
dari tidak membeli menjadi membeli ada 100. Selanjutnya dari 125
orang yang tidak membeli itu terdiri atas yang berubah dari membeli
menjadi tidak membeli ada 30 orang dan yang tetap tidak membeli
ada 95 orang.

PERUBAHAN PENJUALAN
SETELAH ADA SPONSOR
Perilaku
konsumen
Membeli

Sebelum ada Sesudah ada


sponsor
sponsor
100
175 = 75+100

Tidak membeli

200

125 = 95+30

Jumlah

300

300 = 170+130

Catatan : untuk mencari pengaruh adanya sponsor terhadap nilai penjualan


dapat dilakukan dengan membandingkan nilai perubahan sesudah dan
sebelum ada sponsor.
Hipotesis
Ho = tidak terdapat perubahan penjualan sebelum dan sesudah ada
sponsor
Ha = terdapat perubahan penjualan sebelum dan sesudah ada sponsor

Untuk keperluan pengujian, maka data


perubahan tsb disusun kembali ke tabel ABCD
seperti berikut :
Keputusan

Membeli

Tidak membeli

Tidak membeli

100 (A)

95 (B)

Membeli

75 (C)

30 (D)

Jumlah

175

125

Keterangan :
Tidak membeli menjadi membeli 100, tetap membeli 75, tetap tidak
membeli 95, membeli menjadi tidak membeli 30
Jadi :

= 128

Jadi harga Chi Kuadrat hitung = 128.


Jika taraf kesalahan 5% dan dk = 1, maka Chi Kuadrat
tabel = 3,84146.
Berdasarkan perhitungan diatas ternyata harga Chi
Kuadrat hitung lebih besar dari pada Chi Kuadrat tabel
(128>3,84146) maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Kesimpulan : terdapat perbedaan yg signifikan nilai
penjualan setelah dan sebelum ada sponsor dimana
setelah ada sponsor, pembelinya semakin meningkat.
Karena pembeli sudah ada sponsor jumlahnya
meningkat, maka hal itu berarti sponsor yg diberikan
pada pertandingan olaraga mempunyai pengaruh yg
nyata terhadap nilai penjulan.

SIGN TEST (UJI TANDA)

Digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua


sampel yang berkorelasi, bila datanya berbentuk
ordinal.
Data yg akan dianalisis dinyatakan dalam bentuk
tanda-tanda, yaitu tanda positif dan negatif.
Sampel yg digunakan adalah sampel berpasangan,
misalnya suami-isteri, pria-wanita.

Contoh sampel kecil :

Suatu perusahaan ingin mengetahui pengaruh adanya


kenaikan uang insentif terhadap kesejahteraan
karyawan. Dalam penelitian itu dipilih 20 pegawai
beserta isterinya secara random. Jadi terdapat 20
pasangan suami isteri. Masing-masing suami dan isteri
diberi angket untuk diisi, dg menggunakan pertanyaaan
sbg berikut :
Berilah penilaian tingkat kesejahteraan keluarga
Bapak/Ibu sebelum adanya kenaikan dan sesudah
kenaikan insentif dari perusahaan dimana bekerja.
Rentang nilai adalah 1 s/d 10. Nilai 1 berati sangat tidak
sejahtera dan 10 berarti sejahtera

DATA TINGKAT KESEJAHTERAAN KELUARGA MENURUT ISTERI DAN SUAMI


DATA DARI ISTERI

DATA DARI SUAMI

Sebelum

Sesudah

Beda

Rank perubahaan

Sebelum

Sesudah

Beda

Rank perubahaan

Dari data diatas dapat dibaca bahwa, misalkan untuk data yg


diperolah dari isteri karyawan no. 1, ia menyatakan bahwa tingkat
kesejahteraan keluarga sebelum ada kenaikan insentif mendapat
nilai 2 dan setelah ada insentif mendapat nilai 4. Perbadaan sebelum
dan sesudah 4-2 = 2. Beda 2 ini bila di beri rangking mendapat
rangking 4. Perubahan yg paling besar untuk istri mendapat
rangking 1 adalah no. 9 dan no. 18

Hipotesis :
Ho = tidak terdapat perbedaan pengaruh yg signifikan insentif
terhadap kesejahteraan keluarga baik menurut suami maupun istri.
Ha = terdapat pengaruh positif dan signifikan kenaikan insentif yg
diberikan oleh perusahaan terhadap kesejahteraan keluarga baik
menurut suami maupun istri.

Untuk pengujian dg sign test, data yg dianalisis adalah data ordinal atau
berbentuk peringkat, maka tabelnya adalah sebagai berikut :
PERINGKAT PERUBAHAN KESEJAHTERAAN KELUARGA MENURUT PASANGAN SUAMI DAN
ISTERI
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Rank Perubahan Menurut


Istri
4
5
4
4
5
4
4
2
1
4
3
2
4
4
3
2
4
1
5
5

Suami
1
4
5
5
4
3
3
1
3
5
2
3
1
2
2
1
5
2
4
4

Arah
4
5
4
4
5
4
4
2
1
4
3
2
4
4
3
2
4
1
5
5

>
>
<
<
>
>
>
>
<
<
>
<
>
>
>
>
<
<
>
>

Tanda
1
4
5
5
4
3
3
1
3
5
2
3
1
2
2
1
5
2
4
4

+
+
+
+
+
+
+
-

Catatan = N berkurang apabila nilai rank perubahan sama antara istri dan suami.

Dari tabel diatas terlihat tanda (+) sebanyak 7 dan (-) sebanyak 13.
berdasarkan tabel binomial dg N = 20 (N berkurang bila tdk terjadi
perbedaan, tidak ada (+) atau (-), dan p = 7 (tanda yg kecil)
diperoleh tabel p tabel = 0,132.
Bila taraf kesalahn sebesar 5% (0.05), maka harga 0,132 ternyata
lebih besar dari 0,05.
Dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yg positif dan
signifikan kenaikan insentif terhadap kesejahteraan keluarga baik
menurut suami maupun istri.

Untuk
sampel yg besar (>25) dapat dilakukan pengujian Chi Kuadrat, rumusnya

yaitu :

Dimana :
= Banyak data positif
= Banyak data negatif
Dari contoh diatas dapat dihitung dg rumus yaitu :

= = 2,45

Untuk membuktikan bahwa Ho diterima atau ditolak, maka Chi Kuadrat hitung
tsb kita bandingkan dg Chi Kuadrat tabel dg dk =1. berdasarkan dk = 1 dan
kesalahan 5%, maka harga Chi Kuadrat tabel = 3,841.
Harga Chi Kuadrat hitung 2,45 ternyata lebih kecil dg Chi Kuadrat tabel 3,841
(2,45<3,841).
Dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak.

WILCOXON MATCH PAIRS TEST

Teknik ini merupakan penyempurnaan dari uji


tanda (sign test).
Seperti dalam sign test, teknik ini digunakan
unttuk menguji signifikansi hipotesis komparatif
dua sampel yang berkorelasi bila datanya ordinal.
Uji ini memperhitungkan besarnya selisih nilai
angka antara positif dan negatif.

Contoh
:

Pada suatu kantor perusahaan dilakukan penelitian untuk


mengetahui pengaruh ruangan yg diberi AC terhadap
produktivitas kerja karyawan sebelum dipasang AC adalah
, dan sesudah dipasang adalah Jumlah sampelnya
adalah 10 orang karyawan dan hasil penelitian diperoleh
data berikut ini :

TABEL DATA PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN SEBELUM DAN


SESUDAH RUANGAN DIPASANG AC
NO

(SEBELUM)

(SESUDAH)

100

105

98

94

76

78

90

98

87

90

89

85

77

86

92

87

78

80

10

82

83

Untuk pengujian maka tabel diatas perlu disusun kedalam tabel berikut :

TABEL PENOLONG UNTUK TEST WILCOXON


No
Karyawan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Beda

100
98
76
90
87
89
77
92
78
82

105
94
78
98
90
85
86
87
80
83
Jumlah

Tanda Jenjang

Jenjang

+ 5
4
2
+ 8
+ 3
4
+ 9
5
+ 2
+ 1

7,5
5,5
2,5
9,0
4,0
5,5
10,0
7,5
2,5
1,0

+
7,5
5,5
2,5
9,0
4,0
5,5
10,0
7,5
2,5
1,0
T = 36,5

0,0
5,5
0,0
0,0
0,0
5,5
0,0
7,5
0,0
0,0
-18,5

Berdasarkan tabel T untuk n = 10 taraf kesalahan 5% (uji 2 fihak) maka t tabel =


8. Oleh karena jumlah jenjang yg kecil nilainya adalah 18,5 dan nilai t tabel = 8,
juga 18,5 > 8, maka Ho diterima.
Jadi dapat disimpulkan bahwa ruangan kerja yg diberi AC tdk mempunyai
pengaruh yg signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.

Bila sampel pasangan >25, maka distribusinya akan


mendekati distribusi normal, untuk itu digunakan rumus z
dalam pengujiannya.
Z=
Dimana :
T = jumlah jenjang yg kecil, pd contoh diatas =18,5
Dari tabel diatas, didapatkan hasil :

Z =

Rumus ini dapat juga digunakan untuk membuktikan contoh di atas


dan hasilnya sama, bila contoh tabel diatas dimasukkan dalam rumus
tersebut, sehingga :
Z = = = -0,918

Bila taraf kesalahan 0,025 (p) maka harga z tabel = 1,96.


Harga z hitung -0,918 ternyata lebih kecil dari -1,96 (ingat
harga (-) tdk diperhitungkan karena harga mutlak) dg
demikian Ho diterima.
Jadi
AC
tdk
berpengaruh
signifikansi
meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

dalam

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai