Anda di halaman 1dari 9

Latihan 4

Inferential Statistics and Test Selection


(Lab. Analisis Kuantitatif, Universitas Trisakti,
Semester Genap, 2022/2023)
Disusun oleh:

1. Alisa Noviani Putri (12102111005)

2. Annisa Dwi Paramitha (121012200007)

3. Dinda Lusia Pusparani (121012111010)

Soal 1 (One Sample T test)


Berdasarkan FILE KASUS latihan 4 soal 1, Lakukan pengujian normalitas dan pengujian statistik

inferensial untuk menguji :

a. Tingkat produktivitas karyawan di bidang produksi. Indikatornya bahwa rata-rata produksi

yang ditetapkan untuk setiap karyawan adalah harus lebih besar dari 25 unit perhari
b. Batas toleransi produk cacat yang dilakukan oleh karyawan di bidang produksi. Indikator

yang ditetapkan adalah rata-rata produk cacat yang diperkenankan kepada setiap karyawan
maksimum adalah 3 unit perhari.

Jawaban:

a. Uji normalitas untuk indikator rata-rata produksi:

Page | 1
Pengujian Kolmogorov Smirnov Latihan nomor 4.1a ini menggunakan spss versi 25,
informasi yang diperoleh bahwa untuk pengujian Kolmogorov Smirnov pada spss 25
sebetulnya adalah pengujian lilliefors dengan rentang daerah penolakan yaitu  | 0,1469 |
< | 0,2000| . Hasil pengujian normalitas di atas untuk indikator rata-rata jumlah
produksi menghasilkan sig dari KS-Z = 0.200 sehingga Ho diterima dan kesimpulan
DISTRIBUSI DATA NORMAL (Data sudah berkualitas), sehingga selanjutnya dilakukan
pengajuan statistik parametrik dengan uji “one sample T test”.

Uji “one sample T test” (parametrik) untuk indikator rata-rata produksi:

Ho: µ ≤ 25, Rata-rata produksi karyawan di bidang produksi kurang atau sama dengan 25
unit per hari (kinerja karyawan jelek)
Ha: µ > 25 Rata-rata produksi karyawan di bidang produksi lebih dari 25 unit per hari
(kinerja karyawan baik)

Hasil uji:

Page | 2
Hasil Uji “one sample T test” menunjukkan sig dari t = 0.029 (pengujian 1 sisi), Karena sig
dari t = 0.029 < 0.05 maka Ho ditolak (Ha diterima) sehingga kesimpulannya rata-rata
produksi karyawan lebih dari 25 (kinerjanya baik).

b. Uji normalitas untuk indikator jumlah produk cacat:

Pengujian Kolmogorov Smirnov Latihan nomor 4.1 b ini menggunakan spss versi 25,
informasi yang diperoleh bahwa untuk pengujian Kolmogorov Smirnov pada spss 25
sebetulnya adalah pengujian lilliefors dengan rentang daerah penolakan yaitu  | 0,1469 |
< | 0,2000| . Hasil pengujian normalitas indikator rata-rata jumlah produksi
menghasilkan sig dari KS-Z = 0.004, sehingga Ho diterima dan kesimpulan DISTRIBUSI
DATA NORMAL (Data sudah berkualitas), sehingga selanjutnya dilakukan pengajuan
statistik parametrik dengan uji “one sample T test”.

Uji “one sample T test” (parametrik) untuk indikator jumlah produk cacat:

Ho: µ > 3, Rata-rata jumlah produk cacat lebih dari 3 unit per hari (kinerja karyawan jelek)
Ha: µ ≤ 3 Rata- rata jumlah produk cacat kurang atau sama dengan 3 unit per hari (kinerja
karyawan baik)

Page | 3
Hasil Uji “one sample T test” menunjukkan sig dari t = 0,343 (pengujian 1 sisi), Karena sig
dari t = 0.3 > 0.05 maka Ho diterima (Ha ditolak) sehingga kesimpulannya rata-rata
karyawan menghasilkan produk cacar lebih dari 3 unit per hari (kinerjanya jelek).

Soal 2 (Independent Sample T test)


Berdasarkan FILE KASUS latihan 4 soal 2, lakukan pengujian Normalitas data dan uji perbedaan

kinerja dari perusahaan yang tidak melakukan pemecahan saham (stock split) dengan
perusahaan yang melakukan pemecahan saham. Adapun kinerja yang digunakan meliputi :

 Earning per share (EPS)


 Price Earning Ratio (PER)

 Price Book Value (PBV)


 Volume Perdagangan saham

Jawaban:

Uji Normalitas : NPar Test

Page | 4
Pengujian Kolmogorov Smirnov latihan nomor 4.2 ini menggunakan spss versi 25, informasi
yang diperoleh bahwa untuk pengujian Kolmogorov Smirnov pada spss 25 sebetulnya adalah
pengujian lilliefors dengan rentang daerah penolakan yaitu  | 0,1469 | < | 0,2000| . Hasil
pengujian normalitas menghasilkan sig dari VPS, PBV, PER, dan EPS < dari 0,1469 sehingga Ho
diterima dan kesimpulan DISTRIBUSI DATA TIDAK NORMAL sehingga digunakan STATISTIK
NON PARAMETRIK.

Mann-Whiteney Test

Ho : µ1 = µ2 (Tidak ada perbedaan rata-rata antara kinerja dari perusahaan yang tidak
melakukan pemecahan saham (stock split) dengan perusahaan yang melakukan pemecahan
saham)

Ha : µ1 ≠ µ2 (Ada perbedaan rata-rata antara kinerja dari perusahaan yang tidak melakukan
pemecahan saham (stock split) dengan perusahaan yang melakukan pemecahan saham)

Page | 5
Berdasarkan Pengujian dengan MAN WHITNEY, Hasil Pengujian beda kinerja antara perusahaan
yang tidak melakukan pemecahan saham (stock split) dengan perusahaan yang melakukan
pemecahan saham mengasilkan nilai sig sebagai berikut:
EPS = 0,302 > 0,05 sehingga Ho diterima
PER = 0,000 < 0,05 sehingga Ho ditolak
PBV = 0,40 > 0,05 sehingga Ho diterima
Volume Perdagangan Saham= 0,313 >0,05 sehingga Ho diterima

Page | 6
Dari hasil pengujian dimaksud dapat disimpulkan bahwa untuk indikator kinerja EPS, PBV, dan
Volume Perdagangan Saham tidak ada perbedaan antara perusahaan yang tidak melakukan
pemecahan saham (stock split) dengan perusahaan yang melakukan pemecahan saham.
Sedangkan, untuk indikator kinerja PER antara keduanya. Pada tabel hasil pengujian di atas
diperoleh mean rank dan sum of rank untuk PER lebih tinggi untuk perusahaan yang melakukan
pemecahan saham dibandingkan yang tidak melakukan pemecahan saham (harga saham
relative mahal). Price earning ratio yang tinggi pada saham dapat diinterpretasikan sebagai
saham yang mahal jika pada periode waktu mendatang perusahaan tidak mampu meraih
laba bersih yang lebih tinggi. 

Soal 3 (Paired T test)


Peningkatan produktivitas karyawan merupakan salah satu cara yang dilakukan perusahaan

untuk meningkatkan kinerja dari perusahaan. Salah satu usaha untuk meningkatkan
produktivitas karyawan adalah dengan melakukan training sesuai dengan kebutuhan

masingmasing bagian. FILE KASUS latihan 4 soal 3, berisikan data mengenai produksi 10 orang
karyawan sebelum dan sesudah dilakukan training di bidang prdouksi. Lakukan pengujian

perbedaan rata-rata produksi karyawan sebelum dan sesudah training dengan terlebih dahulu
melakukan UJI NORMALITAS

Jawaban :

UJI PAIRED SAMPLE TEST (BEFORE-AFTER TRAINING)

1. UJI NORMALITAS

Terdapat 10 data karyawan before dan after training di bidang produksi, hasil Uji
Normalitas adalah sebagai berikut :

Page | 7
Analisis :

Pengujian Kolmogorov Smirnov latihan nomor 4.3 ini menggunakan spss versi 21, t erlihat
bahwa nilai Asymp. Sig (2 tailed) pada variable Before sebesar 0.853 dan After sebesar
0.990 kedua variable memiliki nilai > 0,05, sehingga Ho ditolak, artiny a Data telah
TERDISTRIBUSI NORMAL (Data sudah berkualitas), sehingga selanjutnya dilakukan
pengajuan statistik parametrik dengan uji “Paired Sample T test”.

2. PAIRED SAMPLE T-TEST

Ho : µbefore ≥ µafter (Tidak ada perbedaan produktivitas atau produktivitas sebelum training
lebih besar dibandingkan sesudah training)

Ha : µbefore < µafter (Produktivitas sebelum training lebih rendah dibandingkan produktivitas
sesudah training)

Analisis :

Nilai Correlation antara before-after sebesar 0.101 > 0,05 artinya ada
KORELASI/KETERKAITAN KUAT antara variable before dan after training.

Page | 8
Analisis :

 Hasil pada nilai Mean (rata-rata) menandakan adanya perbedaan before after
training yaitu sebesar sebesar -3,40000, tanda negative menandakan variable
after lebih tinggi dibanding variable before, artinya ada kenaikan kinerja (after)
setelah dilakukan training bidang Produksi
 Nilai df artinya terdapat 10 sample penelitian (10-1=9)
 Nilai Sig. (2 tailed) sebesar 0.015 yang dibagi 2 (karena ada 2 variabel), hasilnya
menjadi 0.0075 < 0,05, Ho ditolak artinya ada perbedaan yang signifikan antara
variable kinerja before dan after sebesar 3,4000. Artinya kinerja karyawan semakin
meningkat dan semakin tinggi setelah pelatihan/training bidang produksi.

***** TERIMAKASIH *****

Page | 9

Anda mungkin juga menyukai