Anda di halaman 1dari 49

Pertemuan ke - 1

ILMU UKUR TANAH

SIPAT DATAR
Ika Salabila Nurahida, S.Tr.T., M.T.
TABLE OF CONTENTS

01 Pengertian & Istilah 02 Alat dan Fungsi

03 Langkah Pengukuran 04 Kesalahan

05 Olah Hasil Pengukuran


Apa itu metode
pengukuran sipat
datar?
01
PENGERTIAN dan

ISTILAH
WATERPASS
Waterpass (penyipat datar) adalah suatu alat ukur tanah
yang dipergunakan untuk mengukur beda tinggi antara titik-
titik saling berdekatan. Beda tinggi tersebut ditentukan
dengan garis-garis visir (sumbu teropong) horizontal yang
ditunjukan ke rambu-rambu ukur yang vertical. Pengukuran
yang menggunakan alat ini disebut dengan Levelling atau
Waterpassing.
WATERPASS
Sistem referensi atau acaun yang digunakan adalah tinggi
muka air air laut rata-rata atau Mean sea Level (MSL) atau
system referensi lain yang dipilih. Sistem referensi ini
mempunyai arti sangat penting, terutama dalam bidang
keairan, misalnya: Irigasi, Hidrologi, dan sebagainya.
WATERPASS
Untuk menentukan ketinggian suatu titik di permukaan bumi
tidak selalu tidak selalu harus selalu mengukur beda tinggi
dari muka laut (MSL), namun dapat dilakukan dengan titik-
titik tetap yang sudah ada disekitar lokasi oengukuran. Titik-
titik tersebut umumnya telah diketahui ketinggiannya
maupun kordinatnya (X,Y,Z) yang disebut Banch Mark
(BM).
ISTILAH
 Garis Vertical
garis yang menuju ke pusat bumi, yang umum dianggap
sama dengan garis unting-unting.
 Bidang Mendatar
bidang yang tegak lurus garis vertikal pada setiap titik.
Bidang horisontal berbentuk melengkung mengikuti
permukaan laut.
ISTILAH
 Datum
bidang yang digunakan sebagai bidang referensi untuk
ketinggian, misalnya permukaan laut rata-rata.
 Elevasi
jarak vertikal (ketinggian) yang diukur terhadap bidang
datum.
ISTILAH
 Banch Mark (BM)
titik yang tetap yang telah diketahui elevasinya terhadap
datum yang dipakai, untuk pedoman pengukuran elevasi
daerah sekelilingnya.
MANFAAT
 Merancang jalan raya, rel kereta, bendungan, sistem
saluran air yang memiliki garis gradienyang sesuai
dengan topografi.
 Merancang proyek-proyek konstruksi menurut elevasi
terencana.
 Menghitung volume pekerjaan tanah.
 Menyelidiki aliran drainase suatu daerah.
SYARAT SIPAT DATAR
 Jarak antara dua titik yang diukur tidak boleh lebih dari
120meter dan paling dekat adalah 3meter.
 Bila ΔH1-2 adalah positif, maka jarak 1 ke 2 adalah naik,
atau titik 2 lebih tinggi dari 1.
 Bila ΔH1-2 adalah negatif, maka jarak 1 ke 2 adalah
turun, atau titik 2 lebih rendah dari 1.
SYARAT SIPAT DATAR
SIPAT DATAR
SIPAT DATAR
 A, B, dan C = stasion, dan X = stasion antara.
 Andaikan stasion A diketahui tingginya,maka:
 Disebut pengukuran ke belakang, b = rambu
belakang
 Disebut pengukuran ke muka, m = rambu muka.
 Dari pengukuran 1 dan 2, tinggi stasion B diketahui.
SIPAT DATAR
 Stasion B disebut titik putar
 Jarak AB, BC dst masing-masing disebut seksi atau
slag.
 Ti = tinggi alat
 Tgb= tinggi garis bidik.
PERSYARATAN ALAT
 Syarat Dinamis  Sumbu I Vertikal
 Syarat Statis
 Garis sumbu teropong harus sejajar dengan garis
arah nivo.
 Garis arah nivo harus tegak lurus sumbu I.
 Benang silang horisontal harus tegak lurus sumbu I.
PENGATURAN SYARAT STATIS
1. Mengatur garis mendatar diafragma tegak lurus sumbu I.
2. Mengatur garis arah nivo tegak lurus sumbu I.
3. Membuat garis bidik sejajar garis arah nivo.
02
ALAT DAN
FUNGSI
03
LANGKAH
PENGUKURAN
LANGKAH-LANGKAH
1. Dirikan ripod/statip (lebar masing-masing kaki minimal
60⁰)
2. Tancapkan ujung statip dengan kaki ke dalam tanah
sehingga kedudukan kuat dan kokoh. (usahakan
piringan kepala tripod dalam keadaan datar).
3. Letakkan pesawat diatas piringan kepala tripod dan
kunci dengan sekrup pengunci tripod.
LANGKAH-LANGKAH
4. Sejajarkan teropong pesawat dengan nivo kotak sebagai
referensi.
5. Fokuskan sumbu bidik teropong dengan memutar cincin
pengatur bidikan.
6. Tentukan suatu target menggunakan kilimator pembidik
(optical sight). Letakkan target tepat di pusat area bidik
menggunakan skrup penggerak halus horisontal.
LANGKAH-LANGKAH
7. Pastikan tidak terdapat paralaks.
8. Cek nivo kotak, jika gelembung udara berada di dalam
lingkaran coklat, maka garis bidik pada posisi garis
horisontal yang benar. Putar teropong 180⁰ dan periksa
apakah gelembung udara bergerak menjauh dari
lingkaran coklat. Jika ya, maka perlu di set ulang.
RAMBU UKUR
 Alat bantu utama yaitu rambu ukur, yang diperlukan
untuk mengukur beda tinggi antara garis bidik dengan
permukaan tanah
 Alat ini terbuat dari kayu atau campuran logam
aluminium dengan ketebalan 3-4 cm lebar  10 cm dan
panjang 2 m, 3 m, 4 m atau 5 m
RAMBU UKUR
 Skala yang ditunjukkan dalam desimeter, yang dibagi
lagi ke dalam cm dengan huruf E sebagai pembagi.
JENIS BACAAN RAMBU UKUR
 Rambu positif (+), rambu yang letak angkanya tegak
dan diperuntukkan untuk pesawat yang sudah dilengkapi
lensa pembalik.
 Rambu negatif (-), rambu yang letak angkanya terbalik,
letak huruf sama hanya angkanya terb`alik. Rambu ini
digunakan untuk pesawat yang belum dilengkapi lensa
pembalik.
PEMBACAAN RAMBU UKUR
Teropong terdiri dari 4 macam benang, yaitu benang atas,
benang tengah, benang bawah dan benang tegak
PEMBACAAN RAMBU UKUR

BA = Benang Atas
BT = Benang
Tengah
CONTOH:

Berikut adalah data yang diperoleh selama pengukuran:


• Bacaan benang atas : 1,325
• Bacaan benang tengah : 1,255
• Bacaan benang bawah : 1,185
Koreksilah hasil bacaan tersebut!
04
KESALAHAN
DALAM
PENGUKURAN
BERSUMBER DARI ALAT UKUR:
• Garis bidik tidak sejajar nivo.
• Kesalahan titik nol rambu.
• Kesalahan karena rambu yang tidak betul-betul vertical.
• Kesalahan karena penyinaran yang tidak merata.
BERSUMBER DARI PENGUKUR:
• Kurang paham tentang pembacaan rambu.
• Kesalahan karena mata cacat atau lelah.
• Kondisi fisik yang lemah.
• Pendengaran yang kurang.
BERSUMBER DARI ALAM:
• Kesalahan karena kelengkungan permukaan bumi.
• Kesalahan karena refraksi sinar.
• Kesalahan karena undulasi.
• Kesalahan karena kondisi tanah tidak stabil.
05
OLAH HASIL
DATA
PENGUKURAN
JARAK OPTIS
Hasil pembacaan rambu juga dapat digunakan untuk
menentukan jarak yang diukur antara pesawat dengan
rambu, jarak yang diperoleh dari hasil hitungan bacaan
rambu disebut jarak optis.
BEDA TINGGI 1 TITIK
BEDA TINGGI 1 TITIK
Alat ditempatkan di atas titik A, lalu diukur tinggi alatnya dari
permukaan tanah hingga lensa alat (TP). Pada titik B
didirikan rambu dan dilakukan pembacaan benang
tengahnya, maka beda tinggi antara titik A dan B= tinggi alat
– benang tengah.
BEDA TINGGI 2 TITIK
BEDA TINGGI 2 TITIK
Alat diletakkan diantara dua titik (titik A dan B). Didirikan
rambu pada titik A dan B kemudian dibaca benang
tengahnya, masing-masing bacaan belakang dan bacaan
muka. Beda tinggi antara titik A dan titik B = bacaan benang
tengah belakang dikurangi bacaan benang tengah muka.
BEDA TINGGI ALAT
DILUAR TITIK
BEDA TINGGI ALAT
DILUAR TITIK
Alat didirikan di luar titik A dan B, letakkan rambu di atas titik
A dan B. Baca benang tengahnya, masing-masing benang
tengah di titik A dan benang tengah di titik B. Beda tinggi di
antara dua titik A dan B = bacaan benang tengah di A
dikurangi bacaan benang tengah di B.
PENGUKURAN MEMANJANG

Jarak penglihatan rambu yang ideal adalah antara 30m


sampai 60m.
PENGUKURAN MEMANJANG
PENGUKURAN MEMANJANG
Drafting & CAD Technology

THANKS!
Do you have any questions?

intip.in/iutika
Major for college

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including


icons by Flaticon and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai