titik
atau lebih. Waterpass biasanya digunakan ketika seseorang hendak menentukan beda tinggi antara titik-titik di atas
permukaan bumi. Sedangkan sebagai patokannya dipakai perbandingan terhadap bidang referensi alias bidang
geoid yaitu bidang equipotensial/nivo yang berhimpitan langsung dengan permukaan air laut rata-rata dan bersifat
tegak lurus dengan gaya berat.
Persyaratan waterpass yang layak digunakan antara lain :
Pada dasarnya, waterpass merupakan alat ukur tanah yang bekerja dengan memanfaatkan garis sumbu teropong
horisontal. Adapun bagian waterpass yang berfungsi untuk membuat kedudukan menjadi horisontal ialah bidang
nivo. Bentuk bidang nivo ini berupa tabung yang berisi cairan dan gelembung di dalamnya. Untuk mengetahui datar
tidaknya suatu permukaan, pastikan posisi gelembung berada di tengah. Sedangkan untuk memeriksa tingkat
ketegakan suatu bidang, perhatikan posisi gelembung ada di ujung waterpass.
Berikut ini langkah-langkah untuk menggunakan waterpass dari Arafuru sesuai prosedur yang benar :
1. Pastikan garis mendatar diafragma pada waterpass tersebut berada dalam posisi tegak lurus terhadap
sumbu I. Kebanyakan bagian yang juga disebut benang silang mendatar ini sudah dirancang sedemikian
rupa oleh produsennya agar tegak lurus dengan sumbu I.
2. Atur posisi garis arah nivo supaya tegak lurus terhadap sumbu I. Jika sumbu I telah diposisikan vertikal,
maka gelembung nivo akan tetap seimbang walau teropong diputar-putar. Artinya tingkat kerataan garis
bidik pun sudah dipastikan selalu datar.
3. Buat garis bidik berada dalam posisi yang sejajar dengan garis arah nivo. Tujuannya agar kita bisa
memastikan garis arah benar-benar mendatar. Perlu diketahui, yang digunakan untuk mengukur ketinggian
titik-titik nantinya hanyalah garis bidik mendatar.
4. Garis vertikal merupakan garis yang mengarah ke bumi dan nilainya sama dengan garis menurun.
5. Bidang horisontal yaitu bidang yang posisinya selalu tegak lurus terhadap garis vertikal. Bentuk bidang
horisontal ini agak melengkung mengikuti bentuk permukaan air laut.
6. Bidang datum ialah bidang yang berperan sebagai referensi untuk menentukan ketinggian. Sebagai contoh,
misalnya yakni permukaan air laut rata-rata atau Mean Sea Level (MSL).
7. Elevasi adalah jarak vertikal yang diukur terhadap bidang datum.
8. Banch mark merupakan titik yang sudah diketahui elevasinya. Banch mark seringkali dipakai sebagai
pedoman untuk mengukur elevasi lingkungan di sekitarnya.
9. Mulailah menggunakan waterpass dengan membuat garis sumbu horisontal. Perhatikan kedudukan tingkat
mendatasnya melalui tabung nivo.
10. Di skala utama, ketahui besar derajat dan menit dengan memperhatikan jarum yang mengimpit pada skala.
Ingat, setiap titik pada skala utama memiliki nilai sebesar 10.
11. Sementara di skala nonius, ketahui besar derajat jarum yang berhimpitan dengan skala. Ingat, besar setiap
sudut pada skala nonius adalah 20.
12. Cara membaca hasil pengukuran ketinggian titik-titik menggunakan waterpass yaitu dengan menjumlahkan
hasil bacaan skala utama ditambah dengan skala nonius.
Pada praktiknya, meskipun persiapan dan pelaksanaan pengukuran memakai waterpass sudah dilakukan setepat
mungkin, namun masih ada potensi terjadinya kesalahan-kesalahan. Di antaranya garis bidik tidak sejajar dengan
arah nivo, kesalahan titik nol rambu, posisi rambu kurang vertikal, dan penyinaran matahari tidak merata. Kesalahan
juga dapat disebabkan oleh kurang pahamnya dalam membaca rambu, ketidaktelitian dalam memperhatikan
waterpass, kondisi fisik yang lemah, pendengaran yang kurang jelas, permukaan bumi melengkung, terjadinya
refraksi sinar mentari, adanya undulasi, serta kondisi tanah yang tidak stabil.
Waterpass adalah alat ukur tanah yang berfungsi untuk mengukur ketinggian
antara 2 titik atau lebih, biasanya Waterpass digunakan seseorang untuk
menentukan beda tinggi di suatu tempat.
-Syarat Statis :
1. Garis bidik teropong sejajar dengan garis arah nivo.
2. Garis arah nivo tegak lurus sumbu I.
3. Garis mendatar diafragma tegak lurus sumbu I.
1. Siapkan alat alat yang di perlukan seperti : Alat ukur Waterpass, Bak ukur
dan Tripod.
Waterpass Nikon Ac 2S
Cara Menggunakan Total station
Cara mnggunakan total station
Menghidupkan Alat
1. Tekan Tombol power ( selama kurang lebih 2 detik ) akan ditampilkan zerro set, dilayar akan ditampilkan
nilai konstanta prisma yang aktif (PSM) dengan koreksi atmosfir (PPM) yang akan dipakai selama
pengukuran.
2. Periksalah indikator baterai yang terdapat dilayar bagian kanan bawah, tanda batas strip 3 buah
menunjukkan baterainya masih penuh. Putar teropong untuk setting pembacaan vertikal sehingga
muncul tampilan sudut vertikal dan horizontal pada saat itu.
3. Tampilan / Display Tampilan layar pada Total Station (Tipe Topcon GTS 235 N) adalah dengan dot Matriz
Liquit Cristal Display (LCD) yang terdiri dari 4 baris dengan 20 karakter pergaris, secara umum 3 baris
diatas menunjukkan / menampilkan data ukuran dan 1 baris paling bawah menunjukkan fungsi yang
berubah ubah sesuai dengan mode pengukurannya.
Tombol dan Pengoperasian Fungsi Total Station (Tipe Topcon GTS 235 N)
Tombol dan Fungsinya :
CATATAN :
Azimuth adalah : Sudut yang dihitung dari arah utara sampai titik tertentu.
Apabila belum diketahui azimutnya kita dapat menghitungnya dengan rumus diatas tapi disini mencoba
langsung tanpa menghitung terlebih dahulu.
Karena di dalam TS sudah dilengkapi dengan mikro komputer yang mengolah data menjadi data
koordinat.
Tampilan Layar
Menu
Pilih Layout (F2),
F1:Data collect
F2:Layout
F3:Memori MGR P?
Tampilan Layar
FN: Coba
Input list skip enter
Pilih ESC.
Tampilan Layar
V : 109 00 04
HR:231 36 24
0Set Hold Hset P1
H ANGEL 0SET, >OK ?
(No) (Yes)
Tampilan Layar
V : 123 00 06
HR: 256 30 50
0Set Hold Hset P1
Tampilan Layar
Menu
F1:Data collect
F2:Layout
F3:Memori MGR P?
Tampilan Layar
Select A FILE
FN: Coba
Input list skp enter
Tampilan Layar
Layout
F1:OCC PT Input
F2:Backsight
F3:Layout P?
E : ..5000.000 m
N : ..5000.000 m
Z : .. 100.000 m
Input - PT# Enter
Instrument Height (Tinggi Alat) Misal tinggi alat 1.5 m Tekan Enter (F4).
Tampilan Layar
Instrument Height
Input
Ins. HT : 1.500 m
Input Enter
Tampilan Layar
Layout
F1:OCC PT Input
F2:Backsight
F3:Layout P
Tampilan Layar
OCC PT
PT # : ___________
Input List Ne/Az Ent
E .. m
N : . m
Input __ AZ enter
Tampilan Layar
BACKSIGHT
HR : 256 .3050
Input __ PT# Enter
Tampilan Layar
BACKSIGHT
HB : 256 3050
Input __ PT# Enter
Tampilan Layar
Layout
F1 : Seleck A FILE
F2 : New Point
F3 : Grid Faktor P
Tampilan Layar
F1 : Side shot
F2 : Resection
Tampilan Layar
Seleck A FILE
FN : Coba
Input List ___ Enter
Tampilan Layar
Side Shot
PT # :
Input srch ___ Enter
Tampilan Layar
InputR.HT : 1.500 m
>Sight? (Yes)(No)
E : 5145.65
N : 5879.71
Z : 105.43
>REC (Yes)(No)
Siap untuk tembakan Side Shot Selanjutnya.
Theodolit atau Theodolite adalah suatu alat yang digunakan dalam teknik sipil bangunan yang
dirancang khusus untuk mengukur sudut yakni sudut tegak yang disebut sudut vertical dan sudut
mendatar yang disebut sudut horizontal. Sudut sudut tersebut sangat penting dalam menentukan
jarak tegak dan jarak mendatar di antara 2 buah titik lapangan.
Seseorang yang ingin menggunakan theodolit tentu harus sudah tahu cara penggunaan theodolit.
Berikut ini langkah langkah menggunakan theodolit.
Letakkan pesawat di atas kaki tiga dan ikat dengan baut. Setelah pesawat terikat dengan baik pada
statif, pesawat yang sudah terikat tersebut baru diangkat dan Anda dapat meletakkannya di atas patok
yang sudah diberi paku
Tancapkan salah satu kaki tripod dan pegang kedua kaki tripod lainnya. Kemudian lihat paku dibawah
menggunakan centring. Jika paku sudah terlihat, kedua kaki tripod tersebut baru diletakkan di tanah.
Setelah statif diletakkan semua dan patok beserta pakunya sudah terlihat, ketiga kaki di statif baru
diinjak agar posisinya menancap kuat di tanah dan alat juga tidak mudah goyang. Kemudian, lihat paku
lewat centring. Jika paku tidak tepat, kejar pakunya dengan sekrup penyetel. Kemudian, lihat nivo
kotak. Jika nivo kotak tidak berada di tengah maka alat posisinya miring. Untuk mengetahui posisi alat
yang lebih tinggi, lihat gelembung pada nivo kotak. Jika nivo kotak berada di timur, posisi alat tersebut
akan lebih tinggi di timur sehingga kaki sebelah timur dapat dipendekkan.
Setelah posisi gelembung di nivo kotak berada di tengah,alat sudah dalam keadaan waterpass namun
masih dalam keadaan kasar. Cara mengaluskannya, gunakan nivo tabung. Di bawah theodolit terdapat 3
sekrup penyetel. Sebut saja sekrup A, B, dan C. Untuk menggunakan nivo tabung sejajarkan nivo
tabung dengan 2 sekrup penyetel. Misalnya sekrup A dan B. Kemudian, lohat posisi gelembungnya.
Jika tidak di tengah, posisi alat berarti masih belum level dan harus ditengahkan. Setelah nivo tabung
berada di tengah baru kemudian diputar 90 derajat atau 270 derajat dan nivo tabung bisa ditengahkan
dengan sekrup C. Setelah ada di tengah, berarti posisi kotak dan nivo tabung sudah sempurna
Lihat centring. Jika paku sudah tepat di lingkaran kecil, maka alat sudah tepat di atas patok. Tetapi jika
belum, alat harus digeser terlebih dahulu dengan mengendorkan baut pengikat yang terdapat di bawah
alat ukur. Geser alat agar tepat berada di atas paku namun jangan diputar karena jika diputar dapat
mengubah posisi nivo.
Setelah posisi alat tepat berada di atas patok, pengaturan nivo tabung perlu diulangi seperti langkah di
atas agar posisinya di tengah lagi.
Setelah selesai, tentukan titik acuan yaitu 00000 dan jangan lupa mengunci sekrup penggerak
horizontal.
Nyalakan layar dengan tombol power. Kemudian setting sudut horizontal pada 00000 dan tekan
tombol [0 SET] dua kali. Tekan tombol [V/%] untuk menampilkan pembacaan sudut vertikal.
Sekarang, Theodolite sudah siap untuk digunakan dan Anda bisa mulai bekerja dengan alat ini.