Anda di halaman 1dari 39

PENGAMAN

TRANSFORMATO
R TENAGA
3.1. JENIS PENGAMAN

 Trafo tenaga diamankan dari berbagai macam gangguan,


diantaranya dengan peralatan proteksi (sesuai SPLN 52-1:1983)
Bagian Satu, C) :
 Relai Buchollz
 Relai Jansen
 Relai tangki tanah
 Relai suhu
 Relai diffrential
 Relai beban lebih
 Relai gangguan tanah terbatas
 Rele arus hubung tanah

22
PRINSIP KERJA RELAY BUCHHOLZ

Konstruksi relay ditunjukkan pada gambar :


Dilengkapi dengan dua buah pelampung
(floating-rest) yaitu pelampung atas dan
bawah, yang terbuat dari besi cor yang
diambangkan di permukaan minyak dengan
posisi ketinggian yang berbeda, masing-
masing dari pelampung mempunyai kontak
bantu (auxiliary contact). Pelampung ini
dapat berputar disekitar sumbu dan masing-
masing pelampung terdapat kontak merkuri
yang melekat agar kontak dapat berputar
dengan sudut tertentu
Ketika terjadi gangguan secara bertahap pelampung atas akan bertindak. Dalam kasus ini, jika gas yang
dihasilkan dalam tangki cukup banyak, maka gas tersebut akan menggerakkan pelampung atas sehingga kontak
bantu akan bekerja “close atau open” tergantung mana yang akan dipergunakan, dan pelampung atas membuat
kontak merkuri beroperasi sehingga relay berfungsi sebagai alarm (warning-signal).

Sumber : ISSN : 2598 – 1099 (Online) ISSN : 2502 – 3624 (Cetak) Parwendi A., Yusmartato, Ramayulis Nasution, Sistem Kerja....
Konsrtruksi Relay Buchholz

Relay Buchholz terdiri dari dua elemen, yaitu elemen atas, dan elemen bawah. Dimana elemen atas mencakup
sakelar jenis merkuri yang terhubung ke pelampung. Demikian pula, elemen bawah terdiri dari sakelar merkuri
yang meningkat pada flap jenis bereng sel yang terletak di garis lurus aliran minyak. Di sini, aliran minyak dari
transformator ke konservator yang bersentuhan dengan pelampung lainnya.

Sumber : ISSN : 2598 – 1099 (Online) ISSN : 2502 – 3624 (Cetak) Parwendi A., Yusmartato, Ramayulis Nasution, Sistem Kerja....
3.2. RELAY BUCHHOLZ
KE CONSERVATOR KRAN
TRIP
PELAMPUNG

1
TUAS TRIP
ALARM
2 TUAS ALARM

TANGKI TRAFO

 Relai buchholz dipasang pada pipa dari maintank ke konservator ataupun dari
OLTC ke konservator tergantung design trafonya apakah di kedua pipa tersebut
dipasang relai bucholz.
 Cara kerja: yaitu gas yang timbul di dalam trafo akan mengalir melalui pipa dan
besarnya tekanan gas ini akan mengerjakan relai dalam 2 tahap yaitu:
 Mengerjakan alarm (Bucholz 1st) pada kontak bagian atas 1.

 Mengerjakan perintah trip ke PMT pada kontak bagian bawah 2.

23
FUNGSI DARI Relay Buchholz

Berfungsi untuk mengamankan trasformator dari terjadinya gangguan yang disebabkan


adanya tekanan minyak yang cukup besar dan pembentukan gelembung gas yang mudah
terbakar. Gas yang dihasilkan berupa gas seperti karbon moniksida, hidrogen, dan
berbagai macam gas hidrokarbon. Relay ini bekerja bila terjadi salah satu dari kejadian
berikut:
1. Terjadi akumulasi gas pada oil, sehingga pressure high
2. Terjadi kebocoran oil di konservator, sehingga level low
3. Terjadi perubahan kecepatan aliran flow dari main oil tank kekonservator

Sumber : ISSN : 2598 – 1099 (Online) ISSN : 2502 – 3624 (Cetak) Parwendi A., Yusmartato, Ramayulis Nasution, Sistem Kerja....
Lanjutan 3.2.

 Analisa gas yang terkumpul di dalam relai Bucholz

 H2 dan C2H2
menunjukkan adanya busur api pada minyak antara bagian-bagian
konstruksi.

 H2, C2H2 dan CH4


menunjukkan adanya busur api sehingga isolasi phenol terurai,
misalnya terjadi gangguan pada sadapan.

 H2, C2H4 dan C2H2


menunjukkan adanya pemanasan pada sambungan inti.

✓ H2, C2H, CO2 dan C3H4


menunjukkan adanya pemanasan setempat pada lilitan inti.

24
3.3. RELAY JANSEN

Relay Jansen adalah relay yang terpasang pada OLTC (on


load tap changer ) di traffo tenaga.
Prinsip kerjanya hampir sama dengan relay bucholz,
oleh sebab itu relay ini sering disebut juga dengan
bucholznya tap changer. Relay ini akan bekerja apabila
ada desakan tekanan yang terjadi akibat flash over
antara bagian yang bertegangan, atau bagian
bertegangan dengan body, atau ada desakan aliran
minyak karena gangguan eksternal.

ketika ada aliran minyak yang deras yang menyebabkan tekanan minyak mengalir ke konservator
dengan goncangan minyak yang cukup besar yang menyebabkan flap berayun dan menggerakan
kontak tripping, yang pada akhirnya melepaskan gangguan.

25
Penggunaan Rele Jansen

Relay jansen atau relay pengaman tap changger pada traffo ASEA umumnya dipasang langsung pada
tangki tap changger, hal ini dimaksudkan supaya relay dapat segera bereaksi apabila ada tekanan dari
ruang tap changer. Pada traffo merk ALSTOM, HYUNDAY, UNINDO, XIAN, relay ini di pasang dengan
menggunakan pipa penghubung dengan diameter 1mm, sehinga ketika ada gangguan yang mengakibat
timbulnya tekanan, maka tekanan tersebut akan di teruskan melalui pipa penghubung yang ditinjau
dengan jarak yang memerlukan waktu. Tekanan yang dapat membuat relay jansen bekerja yaitu bekerja
yaitu type UC atau UZ 30 sampai dengan 30 type UC atau UZ 30 sampai dengan 30 kpa
3.4. RELAY SUDDEN PRESSURE

 Relai Sudden Pressure. Relai Pressure untuk tangki utama Trafo bekerja
apabila di dalam tangki Trafo terjadi kenaikan tekanan udara akibat
terjadinya gangguan di dalam Trafo.
 Tipe Membran
Plat tipis yang didisain sedemikian rupa yang akan pecah bila menerima tekanan
melebihi disainnya. Membran ini hanya sekali pakai sehingga bila pecah
harus diganti baru.

Indikator  Pressure Relief Valve


trip
Suatu katup yang ditekan oleh sebuah pegas yang
didisain sedemikian rupa sehingga apabila terjadi
tekanan di dalam transformator melebihi tekanan
Reset Mekanis pegas maka akan membuka dan membuang
tekanan keluar bersama-sama sebagian minyak.

Katup akan menutup kembali apabila tekanan di dalam transformator turun


atau lebih kecil dari tekanan pegas.

26
3.5. RELAY HV/ LV WINDING TEMPERATURE

 Relai HV/LV Winding Temperature bekerja


apabila Suhu kumparan Trafo melebihi seting dari
pada relai HV/LV Winding, besarnya kenaikan suhu
adalah sebanding dengan faktor pembebanan dan
suhu udara luar Trafo.

 Urutan kerja relai suhu kumparan / winding ini dibagi 2 tahap:


 Mengerjakan alarm (Winding Temperature Alarm)
 Mengerjakan perintah trip ke PMT (Winding Temperature Trip)

 Relai HV/LV Oil Temperature bekerja apabila


suhu minyak Trafo melebihi seting dari pada relai HV/LV oil. Besarnya
kenaikan suhu adalah sebanding dengan faktor pembebanan dan suhu udara luar
Trafo.

 Urutan kerja relai suhu minyak / oil ini dibagi 2 tahap:


 Mengerjakan alarm (Oil Temperature Alarm).
 Mengerjakan perintah trip ke PMT (Oil Temperature Trip).
27
3.6. PENGAMAN PANJAT TRAFO

28
3.7. RELAY ARUS LEBIH (OVER CURRENT RELAY)

bekerja dengan prinsip instant, yaitu relay tersebut akan


bekerja seketika ketika terdeteksi adanya arus gangguan.
indikator Sehingga dengan cepat dapat mengamankan trafo dan
peralatan lain dari kerusakan.
Relay arus lebih biasanya di beri kode relay 51 dan
dipasang pada sisi primer dan sisi sekunder trafo.

 Relai ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubung singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator.
 Diharapkan Relai ini mempunyai sifat komplementer dengan Relai beban lebih. Relai ini berfungsi pula sebagai
pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya.
3.8. RELAY TANGKI TANAH

 Berfungsi untuk mengamankan trafo terhadap hubung singkat antara fasa


dengan tangki trafo dan titik netral trafo yang ditanahkan.

F51G

 Relai 51 G yang terpasang, mendeteksi arus gangguan dari tangki trafo


ketanah, kalau terjadi kebocoran isolasi dari belitan tarafo ke tangki, arus
yang mengalir ke tanah akan dideteksi relai arus lebih melalui CT. Relai
akan mentripkan PMT di kedua sisi (TT dan TM). Jadi arus gangguan
kembali kesistem melalui pembumian trafo.
30
3.10. PENGAMAN DIFFERENSIAL

 PRINSIPNYA :
membandingkan arus yang masuk
ke peralatan dengan arus yang
keluar dari peralatan tersebut

 Fungsi:
untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubung singkat yang
terjadi didalam daerah pengaman transformator.

PERALATAN
IIN

IOUT

 Cara Kerja: 32
Membandingkan antara arus yang masuk dengan arus yang keluar
Lanjutan 3.10.

 DIFFERENSIAL SEBAGAI PENGAMAN TRAFO (lanjutan)

TRAFO TENAGA
IP CTP IS CTS
BEBAN
iS

DIFF. RY

DOT POLARITY iP

 DALAM KEADAAN NORMAL  ARAH IP DAN IS SEPERTI


PADA GAMBAR

 DISISI SEKUNDER MASING-MASING CT, ARUS KELUAR DARI TERMINAL


DOT, SEHINGGA ARAH ARUSNYA :

 KARENA IP SAMA BESAR IS TAPI ARAH BERLAWANAN MAKA


DIFFERENSIAL RELAI TIDAK DILALIRI ARUS
33
Lanjutan 3.10.

 DIFFERENSIAL SEBAGAI PENGAMAN TRAFO (lanjutan)

TRAFO TENAGA
IP CTP CTS
BEBAN

DIFF. RY
DOT POLARITY

iP

✓ DALAM KEADAAN GANGGUAN  ARAH IP SEPERTI PADA


GAMBAR DAN HANYA IP

✓ DISISI SEKUNDER CTP, ARUS iP KELUAR DARI


TERMINAL DOT, DAN MENGERJAKAN DIFF RY
✓ PERHATIKAN : TERMINAL SEKUNDER CTP DAN CTS TERHUBUNG
KE DIFF. RY DI FASA YANG BERLAWANAN
ATAU BEDA SUDUT 180o
34
3.9. RESTRICTED EARTH FAULT (REF)

 Relai gangguan tanah terbatas atau Restricted Earth Fault (REF) untuk
mengamankan transformator bila ada gangguan satu satu fasa ke tanah
di dekat titik netral transformator yang tidak dirasakan oleh rele
differensial.

87N 87N

31
3.11. BAGAN SATU GARIS PENGAMAN TRANSFORMATOR
BUS I 150 kV

BUS 2 150 kV

PMS BUS 1 PMS BUS 2

Trip

PMT 150kV

Meter
CT
200/5-5-5A OCR & EF

TRAFO DIFFRENSIAL
20 MVA NGR 40 ohm CT
CT 300A/12 kV
150 / 20 1000/5
kV 300/5A 10 Sec
REF
Z = 12,4 5 EF

CT OCR & EF
1000/5-5-5A
Meter
Trip
PMT 20kV
P
T
BUS 20 kV Trip 20kV/110V KETERANGAN :
PMT 20kV
V3 V3 OCR & EF : Over Current Relay & Earth Fault
OCR & EF
CT DIFF : Diffrencial Relay
Meter REF
: Restricted Earth Fault
Meter : Alat Ukur Amper, kWh, kVarh, MW, MVar dll.
PENYULANG 20 kV

35
CURRENT
TRANSFORMER &
POTENTIAL
TRANSFORMER
4.1. TRAFO INSTRUMEN (INTRUMENT TRANSFORMER)

Current Transformer merupakan komponen utama dalam


sistem tenaga listrik, baik pada distribusi maupun pada
pembangkitan. Dengan adanya current transformer , suatu
peralatan ataupun jaringan dapat dimonitoring kondisinya
melalui hasil pengukuan (metering) serta dapat dilindungi
melalui proteksi apabila adanya gangguan yang menimbulkan
arus yang sangat besar sebagai akibat short circuit (hubungan
singkat) ataupun overload (kelebihan beban) dan lain
sebagainya.
Pemanfaatan output dari current transformer dapat dibagi atas 2 hal, yaitu :

•Metering, output dari Current Transfomer digunakan sebagai input pada alat ukur.

•Proteksi, output dari Current Transfomer digunakan sebagai input untuk alat proteksi yang
nantinya akan mentriger alat proteksi untuk bekerja apabila ada gangguan.

36
Prisip kerja dari current transfer mirip dengan prinsip kerja transformator pada umunya,
dimana terdapat belitan sisi primer dan belitan sisi sekunder yang dihubungkan melalui
kopling medan magnet pada inti besi transformator. Sehingga arus yang melewati sisi
primer akan menghasilkan induksi pada inti besi yang akan menimbulkan arus pada sisi
sekunder.
Pada rancangannya, sebuah Current Transformer (CT) memiliki satu atau lebih gulungan
pada sisi sekunder, sehingga sebuah current transformer memilki satu atau lebih output
yang masing-masingnya bisa dimanfaatkan sekaligus sesuai dengan kebutuhan, seperti
untuk metering, proteksi over current, differential dll

CONTOH :
Sebuah Current transformer dengan ratio 1000 : 5 , menyatakan bahwa apabila arus yang
melewati sisi primer sebesar 1000 A, maka output current transformer (sisi sekunder) adalah
sebesar 5 Ampere. Hal ini sesuai dengna ratio perbandingannya yaitu 1000 : 5. Sehingga bila
arus yang melewati sisi primer sebesar 500 A, maka sisi sekunder akan mengeluarkan arus
sebesar 2,5 A.
Lanjutan 4.2.

 RANGKAIAN EKIVALEN CT

IP
P1/K P2/L

S1/k S2/l
IS
A

 P1/K masuknya arus primer & P2/L keluaran arus primer


 S1/k masuknya arus sekunder dari primer dan S2/l keluaran arus
sekunder

 Pembumian : pada S2/l -- sudut IP dan IS = 00


pada S1/k -- sudut IP dan IS = 1800
38
Current Transformer untuk pemakaian pada alat proteksi harus dapat menjaga keakurasian nya pada range arus
yang besar yang dinyatakan dengan istilah accuracy limit current. Rasio perbandingan antara accuracy limit current
dengan rated current dinyatakan dengan istilah accuracy limit factor.
Klas akurasi Current Transformer untuk proteksi
Untuk pemakaian pada alat proteksi, current transformer dikenali dengan kode 5P atau 10P,
yang menandakan 5 atau 10 adalah accuracy limit factor dan P adalah untuk Protection
(Proteksi). Keterangan untuk kedua tipe ini dapat dilihat pada table berikut :
4.3. KESALAHAN CURRENT TRANSFORMER

 Kesalahan arus
Perbedaan arus yang masuk disisi primer dengan arus disisi
sekunder

 = [(Kn Is - Ip)/Ip] x 100%

 Kesalahan fasa
Akibat pergeseran fasa antara arus sisi primer dengan arus
sisi sekunder

39
4.5. CLASS TRAFO UNTUK PENGUKURAN
TRAFO ARUS
MASING –MASING CLASS TRAFO ARUS
UNTUK PENGUKURAN

Untuk kebutuhan industri : CL2 or CL1

Untuk kWh meter di pelanggan : CL0.5

Untuk memperkecil kesalahan : CL0.2S

Untuk kebutuhan laboratorium : CL0.1

Untuk kebutuhan instrument : CL3 or


CL5
2,5 VA; 10 VA; 30 VA
Akurasi burden pengenal: 5 VA ; 15 VA
7,5 VA ; 20 VA

41
4.6. KURVA MAGNETISASI

Kurva maknetisasi CT

CT Metering

CT Proteksi

42
4.7. BEBERAPA KONSTRUKSI CT

 Sisi primer batang  Sisi primer lilitan

43
Lanjutan 4.7.

Inti besi
 Trafo arus dengan inti besi

 Trafo arus tanpa inti besi

Rogowski coil

44
Lanjutan 4.7.

 Type lingkaran/Wound primary

Conventional
Dead Tank
CT

45
Lanjutan 4.7.

 Type batang /Bar primary

Inverted CT

46
Lanjutan 4.7.

Teriminal primer
1 belitan
Pola (mould) Pola (mould)

Resin Resin

Belitan Belitan
sekunder sekunder
Belitan sekunder Belitan sekunder
Untuk Untuk
Untuk Proteksi Untuk Proteksi
pengukuran pengukuran

Teriminal sekunder Teriminal sekunder


P1(C1) P2(C2)

Gambar 8: dua belitan sekunder

1S1 1S2 2S1 2S2 3S1 3S2 4S1 4S2

4 Teriminal sekunder

BILA PRIMER 2 BELITAN -- DIPILIH PADA LOWER RATIO


47
4.8. TRAFO TEGANGAN

 Trafo tegangan:
Instrumen trafo yang dipergunakan untuk memperkecil tegangan tinggi ke
tegangan rendah , dipergunakan untuk pengukuran atau proteksi

Accuracy classes sesuai IEC 60044-2

Range Limit of Errors


Class Burden Voltage Ratio Phase Application
(%) (%) (%) displacement
(min)
0,1 25 - 100 80 - 120 0,1 5 laboratory
0,2 25 - 100 80 - 120 0,2 10 Precision and revenue metering
0,5 25 - 100 80 - 120 0,5 20 standard revenue metering industrial
1,0 25 - 100 80 - 120 1,0 40 grade meters intruments
3,0 25 - 100 80 - 120 3 -
3P 25 - 100 5-Vf 3,0 120 Protection
6P 25 - 100 5-Vf 6,0 240 Protection

48
Lanjutan 4.8.

 Rangkaian ekivalen
R
S
T
Primer
20.000/3

Sekunder
100/3

s
r t
Tegangan pengenal primer : kV (150 kV, 20 kV atau 150 kV/3 , 20 kV/3)
Tegangan pengenal sekunder: volt (110 V , 110 V atau 110 V/3 , 100 V/3)
 Untuk pengukuran tegangan jatuh disisi sekunder  0,05 % s/d 0,1 % x
tegangan pengenal sekunder PT

 Tipe trafo tegangan:


 Inductive voltage transformers
 Capacitive voltage transformers

49
4.9. KLASIFIKASI TRAFO TEGANGAN

 Jenis INDUKTIF (PT)


Terdiri dari belitan Primer dan belitan sekunder, Belitan
primer akan menginduksikannya ke belitan sekunder
melalui core.

 Jenis KAPASITIF (CVT)


Terdiri dari rangkaian kondensor yang berfungsi sebagai
pembagi tegangan tinggi dari trafo pada tegangan
menengah yang menginduksikan tegangan ke belitan
sekunder melalui media capasitor.

50
4.10. JENIS INDUKTIF TRAFO TEGANGAN

 Keterangan gambar:

1. Kertas/Isolasi Minyak Mineral/Quartz filling.


7
6
2. Belitan Primer: vernis ganda-isolasi kawat
tembaga, tahan pada suhu tinggi.
5
3. Inti: bukan orientasi listrik baja memperkecil
1 resiko resonansi besi

4. Belitan Sekunder
4 2
5. Isolator Keramik
3
8 6. Dehydrating Breather

7. Terminal Primer

8. Terminal Sekunder

51
4.11. JENIS KAPASITIF TRAFO TEGANGAN

3 7

52
4.12. KESALAHAN TRAFO TEGANGAN

53

Anda mungkin juga menyukai