TRANSFORMATO
R TENAGA
3.1. JENIS PENGAMAN
22
PRINSIP KERJA RELAY BUCHHOLZ
Sumber : ISSN : 2598 – 1099 (Online) ISSN : 2502 – 3624 (Cetak) Parwendi A., Yusmartato, Ramayulis Nasution, Sistem Kerja....
Konsrtruksi Relay Buchholz
Relay Buchholz terdiri dari dua elemen, yaitu elemen atas, dan elemen bawah. Dimana elemen atas mencakup
sakelar jenis merkuri yang terhubung ke pelampung. Demikian pula, elemen bawah terdiri dari sakelar merkuri
yang meningkat pada flap jenis bereng sel yang terletak di garis lurus aliran minyak. Di sini, aliran minyak dari
transformator ke konservator yang bersentuhan dengan pelampung lainnya.
Sumber : ISSN : 2598 – 1099 (Online) ISSN : 2502 – 3624 (Cetak) Parwendi A., Yusmartato, Ramayulis Nasution, Sistem Kerja....
3.2. RELAY BUCHHOLZ
KE CONSERVATOR KRAN
TRIP
PELAMPUNG
1
TUAS TRIP
ALARM
2 TUAS ALARM
TANGKI TRAFO
Relai buchholz dipasang pada pipa dari maintank ke konservator ataupun dari
OLTC ke konservator tergantung design trafonya apakah di kedua pipa tersebut
dipasang relai bucholz.
Cara kerja: yaitu gas yang timbul di dalam trafo akan mengalir melalui pipa dan
besarnya tekanan gas ini akan mengerjakan relai dalam 2 tahap yaitu:
Mengerjakan alarm (Bucholz 1st) pada kontak bagian atas 1.
23
FUNGSI DARI Relay Buchholz
Sumber : ISSN : 2598 – 1099 (Online) ISSN : 2502 – 3624 (Cetak) Parwendi A., Yusmartato, Ramayulis Nasution, Sistem Kerja....
Lanjutan 3.2.
H2 dan C2H2
menunjukkan adanya busur api pada minyak antara bagian-bagian
konstruksi.
24
3.3. RELAY JANSEN
ketika ada aliran minyak yang deras yang menyebabkan tekanan minyak mengalir ke konservator
dengan goncangan minyak yang cukup besar yang menyebabkan flap berayun dan menggerakan
kontak tripping, yang pada akhirnya melepaskan gangguan.
25
Penggunaan Rele Jansen
Relay jansen atau relay pengaman tap changger pada traffo ASEA umumnya dipasang langsung pada
tangki tap changger, hal ini dimaksudkan supaya relay dapat segera bereaksi apabila ada tekanan dari
ruang tap changer. Pada traffo merk ALSTOM, HYUNDAY, UNINDO, XIAN, relay ini di pasang dengan
menggunakan pipa penghubung dengan diameter 1mm, sehinga ketika ada gangguan yang mengakibat
timbulnya tekanan, maka tekanan tersebut akan di teruskan melalui pipa penghubung yang ditinjau
dengan jarak yang memerlukan waktu. Tekanan yang dapat membuat relay jansen bekerja yaitu bekerja
yaitu type UC atau UZ 30 sampai dengan 30 type UC atau UZ 30 sampai dengan 30 kpa
3.4. RELAY SUDDEN PRESSURE
Relai Sudden Pressure. Relai Pressure untuk tangki utama Trafo bekerja
apabila di dalam tangki Trafo terjadi kenaikan tekanan udara akibat
terjadinya gangguan di dalam Trafo.
Tipe Membran
Plat tipis yang didisain sedemikian rupa yang akan pecah bila menerima tekanan
melebihi disainnya. Membran ini hanya sekali pakai sehingga bila pecah
harus diganti baru.
26
3.5. RELAY HV/ LV WINDING TEMPERATURE
28
3.7. RELAY ARUS LEBIH (OVER CURRENT RELAY)
Relai ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubung singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator.
Diharapkan Relai ini mempunyai sifat komplementer dengan Relai beban lebih. Relai ini berfungsi pula sebagai
pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya.
3.8. RELAY TANGKI TANAH
F51G
PRINSIPNYA :
membandingkan arus yang masuk
ke peralatan dengan arus yang
keluar dari peralatan tersebut
Fungsi:
untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubung singkat yang
terjadi didalam daerah pengaman transformator.
PERALATAN
IIN
IOUT
Cara Kerja: 32
Membandingkan antara arus yang masuk dengan arus yang keluar
Lanjutan 3.10.
TRAFO TENAGA
IP CTP IS CTS
BEBAN
iS
DIFF. RY
DOT POLARITY iP
TRAFO TENAGA
IP CTP CTS
BEBAN
DIFF. RY
DOT POLARITY
iP
Relai gangguan tanah terbatas atau Restricted Earth Fault (REF) untuk
mengamankan transformator bila ada gangguan satu satu fasa ke tanah
di dekat titik netral transformator yang tidak dirasakan oleh rele
differensial.
87N 87N
31
3.11. BAGAN SATU GARIS PENGAMAN TRANSFORMATOR
BUS I 150 kV
BUS 2 150 kV
Trip
PMT 150kV
Meter
CT
200/5-5-5A OCR & EF
TRAFO DIFFRENSIAL
20 MVA NGR 40 ohm CT
CT 300A/12 kV
150 / 20 1000/5
kV 300/5A 10 Sec
REF
Z = 12,4 5 EF
CT OCR & EF
1000/5-5-5A
Meter
Trip
PMT 20kV
P
T
BUS 20 kV Trip 20kV/110V KETERANGAN :
PMT 20kV
V3 V3 OCR & EF : Over Current Relay & Earth Fault
OCR & EF
CT DIFF : Diffrencial Relay
Meter REF
: Restricted Earth Fault
Meter : Alat Ukur Amper, kWh, kVarh, MW, MVar dll.
PENYULANG 20 kV
35
CURRENT
TRANSFORMER &
POTENTIAL
TRANSFORMER
4.1. TRAFO INSTRUMEN (INTRUMENT TRANSFORMER)
•Metering, output dari Current Transfomer digunakan sebagai input pada alat ukur.
•Proteksi, output dari Current Transfomer digunakan sebagai input untuk alat proteksi yang
nantinya akan mentriger alat proteksi untuk bekerja apabila ada gangguan.
36
Prisip kerja dari current transfer mirip dengan prinsip kerja transformator pada umunya,
dimana terdapat belitan sisi primer dan belitan sisi sekunder yang dihubungkan melalui
kopling medan magnet pada inti besi transformator. Sehingga arus yang melewati sisi
primer akan menghasilkan induksi pada inti besi yang akan menimbulkan arus pada sisi
sekunder.
Pada rancangannya, sebuah Current Transformer (CT) memiliki satu atau lebih gulungan
pada sisi sekunder, sehingga sebuah current transformer memilki satu atau lebih output
yang masing-masingnya bisa dimanfaatkan sekaligus sesuai dengan kebutuhan, seperti
untuk metering, proteksi over current, differential dll
CONTOH :
Sebuah Current transformer dengan ratio 1000 : 5 , menyatakan bahwa apabila arus yang
melewati sisi primer sebesar 1000 A, maka output current transformer (sisi sekunder) adalah
sebesar 5 Ampere. Hal ini sesuai dengna ratio perbandingannya yaitu 1000 : 5. Sehingga bila
arus yang melewati sisi primer sebesar 500 A, maka sisi sekunder akan mengeluarkan arus
sebesar 2,5 A.
Lanjutan 4.2.
RANGKAIAN EKIVALEN CT
IP
P1/K P2/L
S1/k S2/l
IS
A
Kesalahan arus
Perbedaan arus yang masuk disisi primer dengan arus disisi
sekunder
Kesalahan fasa
Akibat pergeseran fasa antara arus sisi primer dengan arus
sisi sekunder
39
4.5. CLASS TRAFO UNTUK PENGUKURAN
TRAFO ARUS
MASING –MASING CLASS TRAFO ARUS
UNTUK PENGUKURAN
41
4.6. KURVA MAGNETISASI
Kurva maknetisasi CT
CT Metering
CT Proteksi
42
4.7. BEBERAPA KONSTRUKSI CT
43
Lanjutan 4.7.
Inti besi
Trafo arus dengan inti besi
Rogowski coil
44
Lanjutan 4.7.
Conventional
Dead Tank
CT
45
Lanjutan 4.7.
Inverted CT
46
Lanjutan 4.7.
Teriminal primer
1 belitan
Pola (mould) Pola (mould)
Resin Resin
Belitan Belitan
sekunder sekunder
Belitan sekunder Belitan sekunder
Untuk Untuk
Untuk Proteksi Untuk Proteksi
pengukuran pengukuran
4 Teriminal sekunder
Trafo tegangan:
Instrumen trafo yang dipergunakan untuk memperkecil tegangan tinggi ke
tegangan rendah , dipergunakan untuk pengukuran atau proteksi
48
Lanjutan 4.8.
Rangkaian ekivalen
R
S
T
Primer
20.000/3
Sekunder
100/3
s
r t
Tegangan pengenal primer : kV (150 kV, 20 kV atau 150 kV/3 , 20 kV/3)
Tegangan pengenal sekunder: volt (110 V , 110 V atau 110 V/3 , 100 V/3)
Untuk pengukuran tegangan jatuh disisi sekunder 0,05 % s/d 0,1 % x
tegangan pengenal sekunder PT
49
4.9. KLASIFIKASI TRAFO TEGANGAN
50
4.10. JENIS INDUKTIF TRAFO TEGANGAN
Keterangan gambar:
4. Belitan Sekunder
4 2
5. Isolator Keramik
3
8 6. Dehydrating Breather
7. Terminal Primer
8. Terminal Sekunder
51
4.11. JENIS KAPASITIF TRAFO TEGANGAN
3 7
52
4.12. KESALAHAN TRAFO TEGANGAN
53