Pertemuan ke - 3
01 Filosofi Sistem Proteksi
2. MENGURANGI AKIBATNYA
a. Mengurangi besarnya arus gangguan
b. Melepas bagian sistem yang terganggu dengan menggunakan PMT dan relai
pengaman
c. Penggunaan pola load shedding dan system splitting / islanding
d. Penggunaan relai , PMT yang cepat untuk menghindari gangguan instability
Konsep Dasar Load Shedding
Load Shedding merupakan suatu tindakan pelepasan beban yang bisa terjadi secara otomatis maupun manual.
Tujuan dari Load Shedding adalah untuk menyeimbangkan daya sumplai pembangkit dengan daya yang
dibutuhkan beban, mencegah kelebihan beban pada generator, atau Blackout pada sistem kelistrikan.
Apabila turunnya daya pembangkit berkisar 10% s.d 15%, maka akan terjadi penurunan frekuensi karena governor
pembangkit masih sempat bekerja dan daya cadangan panas yang ada (Spinning Reserve) sebesar 10% s.d 15%
dapat digunakan dengan mengkonversikan menjadi daya listrik.
Lanjutan...
Pada perencanaan pelepasan beban , pelepasan beban dapat di kriteriakan beban – beban mana yang akan
dilepas dan tidak boleh dilepas, diaman dibagi menjadi 2 kriteria :
1. Beban Penting
Beban-beban yang memegang peranan dalam proses suatu produksi dimana bila terjadi suatu gangguan
dapat merusak atau mengurangi mutu dan hasil produksi tersebut.
2. Beban yang kurang penting. Beban-beban yang tidak mempunyai pengaruh langsung terhadap proses
pengolahan produksi.
Pelepasan beban dapat dilakukan dengan cara manual (manual load Shedding) dan otomatis (automatic
load shedding).
Tahap I : Pemadaman untuk sebagian besar perumahan dan beban komersil lainnya, seperti mall,
industry kecil, perkantoran dll
Tahap II : Meliputi Tahap I dan pedamana beban Industri besar
Tahap III : Meliputi Tahap I, II dan pemadaman seluruh pemakaian pada wilayah tertentu.
Pengecualian pada sumber daya strategis nasional, seperti ; pagnkalan militer, pusat
pemerintahaan dan lain sebagainya.
Islands : Merupakan tahap terakhir, dimana jaringan yang sebelumnya terinterkoneksi dipecah
menjadi bagian bagian kecil ( pulau – pulau ), sehingga pembangkit yang masih beroperasi hanya
melayani wilayah tempat lokasi pembangkit tersebut.
PERANGKAT
PROTEKSI 1. RELAI PENGAMAN/ PROTEKSI
SEBAGAI ELEMEN PERASA / PENGUKUR UNTUK
MENDETEKSI
GANGGUAN .
2. PEMUTUS TENAGA [ PMT ]
SEBAGAI PEMUTUS ARUS DALAM SIRKUIT TENAGA
UNTUK
MELEPAS BAGIAN SISTEM YANG TERGANGGU .
3. TRAFO ARUS DAN ATAU TRAFO TEGANGAN
MENGUBAH BESARNYA ARUS DAN ATAU TEGANGAN
DARI SIRKUIT
PRIMER KE SIRKUIT SEKUNDER [ RELAI ]
4. BATERE / AKI
SEBAGAI SUMBER TENAGA UNTUK MENTRIPKAN PMT
DAN CATU
DAYA UNTUK RELAI STATIK DAN RELAI BANTU .
5. WIRING
UNTUK MENGHUBUNGKAN KOMPONEN KOMPONEN
PROTEKSI
SEHINGGA MENJADI SATU SISTEM .
Kawasan Pengamanan
Sistem Proteksi
1. Relai Proteksi
2. Relai Monitor
3. Relai programming ;
- Reclosing relay
- synchro check relay
4. Relai pengaturan [ regulating relay ]
5. Relai bantu
- sealing unit
- lock out relay
- closing relay dan
- tripping relay
BERDASARKAN PRINSIP
1. TipeKERJA
Elektromekanis 3. Tipe gas :
a. Tarikan magnit : -relai buccholz / Jansen
- tipe Plunger 4. Tipe Tekanan [ pressure relay ]
- tipe hinged armature 5. Tipe Statik [ Elektronik]
- tipe tuas seimbang
b. Induksi :
- tipe shaded pole
- tipe KWH
- tipe mangkok { Cup ]
2. Tipe Thermis :
- bimetal
- termometer
1 Tipe Plunger
BILA KUMPARAN DIBERI ARUS
MELEBIHI NILAI PICK UPNYA, MAKA
PLUNGER AKAN BERGERAK KEATAS
DAN TERJADI PENUTUPAN KONTAK.
L terbagi dua pada kedua kutub yang berada di atas piringan tersebut
L terbagi dua pada kedua kutub yang berada di atas piringan tersebut. Arus Is
diperoleh sebagai reaksi transformator (gaya gerak Iistrik pada sirkit tertutup)
mengalir melalui kedua kutub yang di atas tersebut dan menghasiIkan fluksi u.
u ini mengalir dari atas ke bawah pada kutub atas yang sebelah kanan, dan dari
bawah ke atas pada kutub atas yang sebelah kiri. Selanjutnya interaksi antara
fluksi u dan L terhadap fluksi yang diperoleh dari arus eddy yang diinduksikan
pada piringan akan menggerakkan piringan tersebut untuk berputar sesuai arah
jarum jam.
Tipe Wattmetrik (KWH)
KEUNTUNGANNYA
1. Torsi yang ditimbulkan merata dan halus serta tidak terjadi vibrasi untuk besaran bolakbalik
2. Berbagai karakteristik antara arus terhadap waktu dapat diperoleh, misalnya: Definite Minimum Time,
Moderatly Inverse, Very Inverse, Extremely Inverse dan Iain-I ainnya.
3. Dapat dioperasikan untuk satu besaran: untuk jumlah ataupun selisih dua besaran: atau juga untuk perkalian
antara kedua besaran dan sinus sudut apit antara kedua besaran fluksi tersebut.
4. Dapat dioperasikan secara terus menerus pada kondisi picked-up
5. Mempunyai drop-off yang tinggi
6. Dapat mengontrol arah.
7. Pick-upnya sama untuk bentuk gelombang besaran yang off-set maupun untuk gelombang bolak-balik
simetris
KERUGIANNYA
1. Tidak dapat digunakan untuk besaran searah ( dc )
2. Kerja relay ini dipengaruhi oleh frekuensi
3. Waktu untuk reset (reset time) panjang
06 Tipe Kap Induksi (Introduction Cup)
PRINSIPNYA SAMA SEPERTI MOTOR
INDUKSI.
TERDAPAT ROTOR ALUMINIUM
BERBENTUK SILIDER YANG
DI TENGAHNYA INTI MAGNITIK
SEHINGGA SILIDER TERSEBUT
DAPAT BERPUTAR PADA SILINDER
DIPASANG KONTAK GERAK DAN
DAPAT MENUTUP KONTAK KE KIRI
ATAU KE KANAN .
Tipe Kap Induksi (Introduction Cup)
KEUNTUNGANNYA
1. Torsinya halus pada besaran arus bolak-balik, dan tidak ada vibrasinya
2. Kecepatannya tinggi
3. Dapat dioperasikan untuk satu besaran
4. Dapat dioperasikan secara terus menerus pada kondisi picked-up
5. Mempunyai drop-off yang tinggi
6. Dapat mengontrol arah
7. Pick-upnya sama untuk besaran gelombang berbentuk off-set, rnaupun untuk gelombang bolak-balik
simetris
8. Karakteristiknya stabiI
9. Kontruksinya tidak sederhana
KERUGIANNYA
1. Tidak dapat dipergunakan untuk besaran arus searah
2. Kerjanya dipengaruhi olen frekuensi
3.Pada setting yang sensitif, kontaktornya dapat bergetar (vibrasi) sewaktu penutupan, diakibatkan oleh
adanya shock.
Rele Statik / Elektronik
merupakan relai yang didalamnya terdiri dari rangkaian elektronika
tertentu yang difungsikan sebagai saklar elektronik. Rele proteksi ini
bekerja dengan menggunakan komponen komponen elektronik
seperti : transistor, dioda dan thyristor.
TIPE KOMPARATOR :
1. KOMPARATOR AMPLITUDO
2. KOMPARATOR FASA
A. Komparator Amplitudo dan Fasa
MENGUKUR BEDA FASA ANTARA DUA INPUT
GELOMBANG SINUS A DAN B , KEDUA GELOMBANG
INI DIUBAH KE BENTUK KOTAK KEDUA GELOMBANG
KOTAK MEMPUNYAI SISI-SISI SESUAI DENGAN
GELOMBANG SINUSNYA DAN DIBANDINGKAN
DENGAN GERBANG EXCLUSIVE OR .