Anda di halaman 1dari 21

TAKSONOMI TUMBUHAN

KELOMPOK 6
ANGGOTA :
HILLERY A. T : 2140603050
DEI MERSI : 2140603013
YENI LAING : 2140603058
01 02
TOPIC Karakteristik Umum Siklus Hidup
PEMBAHASAN Gymnospermae Gymnospermae

Karakteristik/Ciri Umum Morfologi Kelas


03 Kelas Cycadopsida 04 Cycadopsida

Sistem Perkembangan
05 Cycadopsida
PENGERTIAN GYMNOSPERMAE

Gymnospermae merupakan satu dari berbagai


flora dengan keunikan tersendiri. Istilah
gymnospermae mengacu pada bahasa Yunani
(gymnos) yang diartikan telanjang dan sperma
yang berarti biji. Dapat disimpulkan
gymnospermae yakni suatu tumbuhan yang
bijinya tidak mempunyai pembungkus dan oleh
karena ituu bijinya akan tampak dari luar.
Keunikan dari gymnospermae yaitu mempunyai
alat reproduksi yang mempunyai bentuk
strobilus seperti yang terdapat pada tumbuhan
paku-pakuan.
Karakteristik Umum Gymnospermae
mempunyai bunga serta memiliki sistemasi buah tunggal.
Gymnospermae berupa tumbuhan tahunan berkayu dengan
beragam habitus. Isi kayu berasal dari bundel balok yang disusun
melingkar pada penampang batang. Gymnospermae juga dicirikan
dengan adanya daun, biasanya daunnya hijau dan berduri, tidak
adanya pembuluh di bagian xilem, serta tidak adanya sel yang
berdekatan dengan floem. Dedaunan pada gymnospermae
mempunyai bentuk beragam, keras, hijau, dengan bundel
transportasi tidak bercabang atau berbentuk garpu. Tanaman biji
terbuka tidaklah memiliki kelopak atau mahkota, sehingga tidak
ada bunga asli.
Siklus Hidup Gymnospermae
Gymnospermae bereproduksi secara generatif (seksual) dengan
membentuk biji. Alat reproduksi berupa strobilus. Penyerbukan
hampir selalu dengan cara anemogami atau dengan bantuan
angin. Serbuk sari jatuh (pada tetes penyerbukan) langsung pada
bakal biji. Jarak waktu antara penyerbukan sampai
pembuahan relatif panjang . Siklus hidup pinus yaitu:
1) Pada kebanyakan spesies conifer, setiap pohon memiliki runjung penghasil
ovul dan runjung penghasil polen;

2) Mikrosporofit membelah, melalui meiosis, menghasilkan mikrospora


haploid. Satu mikrospora berkembang menjadi satu serbuk polen
(gametofit jantan yang diselubungi oleh polen);

3) Satu sisik runjung penghasil ovul memiliki dua ovul, masing-masing


mengandung satu megasporangium;

4) Polinasi terjadi ketika serbuk polen mencapai ovul. Serbuk polen


kemudian bergerminasi, membentuk tabung polen yang perlahan-
lahan mencerna jalan menembus megasporangium;
7) saat sel telur matang, dua sel sperma
5) ketika tabung polen berkembang,
telah berkembang dalam tabung polen,
megasporosit mengalami meiosis,
yang memanjang ke gametofit betina.
menghasilkan empat sel haploid.
Fertilisasi terjadi ketika nukleus sperma
Satu sel sintas sebagai megaspora;
dan sel telur bersatu;
6) gametofit betina berkembang di
8) fertilisasi biasanya terjadi lebih
dalam megaspora dan mengandung
dari satu tahun karena polinasi.
dua atau tiga arkegonium, masing-
Semua sel telur mungkin terfertilisasi,
masing akan membentuk satu sel
namun biasanya hanya satu zigot yang
telur;
berkembang menjadi embrio.
Gambar Siklus Hidup

01
Karakteristik/Ciri Umum Kelas Cycadopsida

1. Pteridospermales
a. Tumbuhan Paleozoikum dan Mesozoikum yang punah ditemukan dari periode Devonian
hingga Jurassic.
b. Tumbuhan mempunyai batang ramping dengan daun besar seperti pelepah seperti pada
Alethopteris, Sphenopteris, dan lain-lain.
c. Xilem primer adalah mesarch, dilukiskan oleh protostele padat atau medula. Jarang sekali,
xilem utama adalah eksark. Kondisi polisi juga terlihat pada beberapa anggota.
d. Kayu sekunder bersifat manoksilat (gembur dan lunak) dan jumlahnya terbatas.
e. Dinding radial trakeid memiliki lubang multiseri.
f. Korteks berkembang dengan baik dan memiliki untaian serat yang sejajar secara
memanjang.
g. Daun biasanya berbentuk pakis, relatif besar, majemuk menyirip, sering menyirip beberapa
kali.
h. Daunnya menutupi kutikula yang resisten.
2. Benettitiales
a. Organ Vegetatif

 Tumbuhan adalah pohon tidak bercabang, biasanya tingginya 1-2 meter, dengan ruas dan
ramentum yang rapat, dengan mahkota daun majemuk menyirip besar di bagian atasnya.
 Batangnya ditutupi dengan pelindung dari pangkal daun yang kokoh.
 Dinding luar sel epidermis al berliku-liku.
 Sel penjaga dan sel pembantu bersifat sindetocheilik, yaitu dihasilkan melalui pembelahan awal
yang sama.
 Struktur anatomi batang menunjukkan korteks yang tebal, empulur yang lebar dan silinder
pembuluh yang sempit yang tersusun atas berkas-berkas kolateral dengan xilem eksark.

b. Organ Penghasil Spora

 Bunga berkelamin tunggal atau biseksual dalam strobili.


 Mikrosporofil berbentuk pelepah berbentuk kerucut lepas.
 Megasporofil tidak berbentuk daun, tetapi terdapat dalam struktur khusus seperti kerucut
a. Habitus (perawakan) menyerupai pohon
3. Pentoxylales palem, berkayu, batangnya tidak atau sedikit
Cycadales
bercabang, korteksnya tebal , mengalami penebalan sekunder karena beberapa
kambium bentuk lingkaran.
b. Daun majemuk menyirip tersusun dalam roset batang dan menggulung sewaktu masih
muda.
c. Sporofil tersusun dalm bentuk strobilus letaknya terminalis.
d. Beberapa jenis Cycadinae memiliki batang amat pendek, jenis yang lain dapat
mencapai tinggi 9 meter, tetapi kebanyakan tingginya sekitar 2 meter.
e. Semua anggotanya berumah dua.
f. Strobilus yang dihasilkan berukuran besar.
g. Penyerbukan sering dibantu oleh serangga yang tertarik dengan aroma yang dihasilkan
strobilus jantan dan betina.
h. Tumbuhan kelas ini merupakan tumbuhan biji yang primitif, hidup di daerah tropis dan
subtropis.
Deskripsi Morfologi Kelas
Cycadopsida

1. Pteridospermales
Kingdom : Plantae

Subkingdom : Viridiplantae

Divisi : Tracheophyta

Subdivisi : Spermatophytes

Famili : Cycadeoidaceae
Deskripsi Morfologi Pteridospermales

a. Daun majemuk besar dan menyirip

b. Daun muda melingkar-melingkar

c. Mempunyai batang ramping dengan daun besar seperti pelepah

d. Tidak memiliki bunga

e. Menghasilkan biji
2. Benettitiales

Kingdom : Plantae

Divisi : Tracheophyta

Subdivisi : Spermatophytes

Ordo : Bennettitales

Famili : Cycadeoidaceae
Deskripsi Morfologi Benettitiales

a. Batangnya ditutupi dengan pelindung dari pangkal daun yang


kokoh

b. Tumbuhan ini tidak bercabang

c. Biasa tingginya mencapai 1-2 meter

d. Memiliki mahkota daun majemuk menyirip besar di bagian


atasnya

e. Memiliki bentuk batang yang besar dan keras


3. Pentoxylales Cycadales

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Gymnospermae
Class : Cycadinae
Ordo : Cycadales
Familia : Cycadaceae
Genus : Cycas
Species : Cycas revoluta
Deskripsi Morfologi Pentoxylales Cycadales

1. Strobilus Benettitalean: Strobilus benettitalean adalah struktur yang menampung


biji-biji Benettitiales. Strobilus ini seringkali besar dan kompleks dalam
strukturnya.
2. Daun Kipas: Beberapa spesies Benettitiales memiliki daun-daun berbentuk kipas
yang mirip dengan daun Ginkgo. Daun-daun ini biasanya lebar, datar, dan memiliki
pola vena yang khas.
3. Biji Berkulit Keras: Benettitiales menghasilkan biji-biji dengan cangkang keras
yang melindungi embrio di dalamnya. Bijinya sering kali besar dan tahan lama,

yang bisa membantu dalam pelestarian fosil-fosil mereka .


Sistem Perkembangan Cycadopsida
1. Pteridospermales

Sistem Perkembangbiakan Pteridospermales:

a. Penyerbukan: Penyerbukan pada Pteridospermales biasanya terjadi melalui angin, di


mana serbuk sari jantan yang dihasilkan oleh strobilus jantan diterbangkan ke strobilus
betina yang sesuai oleh angin.
b. Pembentukan Benih: Setelah penyerbukan berhasil, zigot terbentuk dalam strobilus
betina dan berkembang menjadi embrio. Embrio ini dikelilingi oleh lapisan pelindung
yang akan membentuk benih. Benih ini mengandung semua informasi genetik yang
diperlukan untuk tumbuh menjadi tanaman dewasa.
c. Perkecambahan: Benih jatuh ke lingkungan yang sesuai dan tumbuh menjadi tanaman
dewasa. Tanaman dewasa Pteridospermales memiliki daun-daun berbentuk seperti paku
yang khas.
2. Benettitiale

Sistem Perkembangbiakan Benettitiales

a. Reproduksi Seksual: Benettitiales melakukan reproduksi seksual dengan pembentukan sel kelamin
jantan dan betina dalam struktur strobilus benettitalean yang berbeda.
b. Penyerbukan: Penyerbukan biasanya terjadi ketika serbuk sari dari strobilus jantan diangkut oleh
angin atau serangga ke strobilus betina yang sesuai. Di dalam strobilus betina, sel sperma akan
bersatu dengan sel telur untuk membentuk zigot.
c. Pembentukan Benih: Setelah penyerbukan berhasil, zigot akan berkembang menjadi embrio di
dalam biji yang keras. Biji ini melindungi embrio dan mengandung semua informasi genetik yang
diperlukan untuk pertumbuhan.
d. Perkecambahan: Benih jatuh ke lingkungan yang sesuai, dan jika kondisi memadai, benih akan
tumbuh menjadi tanaman dewasa.
3. Pentoxylales Cycadales

Sistem Perkembangbiakan Pentoxylales Cycadales:

a. Reproduksi Seksual: Kedua kelompok ini melakukan reproduksi seksual dengan


pembentukan sel kelamin jantan dan betina. Penyerbukan biasanya terjadi ketika serbuk sari
dari strobilus jantan diterbangkan oleh angin atau melibatkan serangga pembantu ke
strobilus betina yang sesuai.
b. Pembentukan Benih: Setelah penyerbukan berhasil, sel sperma akan bersatu dengan sel
telur dalam strobilus betina, membentuk zigot. Zigot ini berkembang menjadi embrio yang
dikelilingi oleh lapisan nutrisi dan lapisan pelindung yang membentuk benih.
c. Perkecambahan: Benih jatuh ke lingkungan yang sesuai dan tumbuh menjadi tanaman
dewasa. Tanaman dewasa ini akan menghasilkan daun-daun kipas yang khas.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai