Anda di halaman 1dari 32

Sesi 3

Modul 4:

PERKEMBANGBIAKAN
MAKHLUK HIDUP PEMULIAAN
TANAMAN/HEWAN TERNAK
PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF
TUMBUHAN RENDAH

1.MEMBELAH DIRI
2. MEMBENTUK TUNAS

Pertunasan pada Ragi


3. MEMBENTUK SPORA

Siklus Hidup Jamur Kelas Basidiomycetes


PERKEMBANGBIAKAN GENERATIF
TUMBUHAN RENDAH
• Anisogami adalah proses perkembangbiakan makhluk hidup
dengan cara penyatuan 2 gamet yang berbeda struktur, bentuk,
atau ukurannya. Contoh : Oedogonium sp. dan Fucus sp.
• Konjugasi adalah proses perkembangbiakan makhluk hidup
melalui perkawinan antara 2 individu yang belum dapat
dibedakan jenis kelaminnya. Contoh ganggang Spirogyra sp.

Konjugasi pada Spirogyra sp.


PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF
TUMBUHAN TINGGI

1.Perkembangbiakan vegetatif alami

Rhizoma Umbi Lapis Umbi Batang


Jahe, kunyit, Bawang bombai, Ubi jalar, kentang
temulawak, Sanseviera bawang putih
Perkembangbiakan vegetatif alami

Geragih
Pegagan, arbei,
rumput teki

Tunas Tunas Adventif


Pakis haji, bambu, Cocor bebek, cemara,
tebu, pisang kersen, sukun,
kesemek
Perkembangan vegetatif buatan
1. Perkembangan generatif pada Gimnospermae

Pembuahan tunggal = 1
inti sperma (serbuk sari)
membuahi 1 sel telur
(ovulum). Lalu
membentuk zigot yang
terdapat dalam biji.
Setelah biji mencapai
tanah subur, biji tumbuh
menjadi tumbuhan baru.
2. Perkembangan generatif pada
Angiospermae

Pembuahan ganda = inti


sperma ada 2. inti 1
membuahi inti sel telur,
yang lain membuahi 2 inti
kandung lembaga sekunder
(inti polar) yang
membentuk jaringan
endosperma dan bersifat
triploid dan berfungsi
sebagai cadangan makanan
embrio.
PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF PADA
HEWAN RENDAH

1.Membelah Diri
2. Bertunas

Tunas mulai
membentuk mulut
dan tentakel

Tunas muncul pada


tubuh Hydra Tunas melepaskan
diri dari induk
Hydra berkembang
dan mencari tempat
perlekatan baru
3. Fragmentasi
• Potongan yang terlepas akan berkembang menjadi
individu baru. Contoh : planaria dan bintang laut
PERKEMBANGBIAKAN GENERATIF PADA
HEWAN RENDAH

1.Konjugasi = terjadi pertukaran materi inti antara 1


individu dan individu lainnya. Contoh : paramaecium
2. Heterogami (anisogami)
Mempertemukan 2 sel kelamin yang berbeda bentuk,
ukuran, maupun tingkah lakunya. Contoh : hydra,
cacing

Terjadi perkawinan silang 2 individu cacing


tanah yang hemaprodit

Sebuah tabung lendir, dihasilkan klitelium


membentuk selubung telur yang selanjutnya
telur akan dikeluarkan dari tubuh induk

Cacing muda menetas dan keluar dari telur


PERKEMBANGBIAKAN PADA HEWAN
TINGKAT TINGGI
1. Pembuahan di Luar (Fertilisasi Eksternal)
• Alat kelamin ikan jantan yaitu
a. Pembuahan pada Ikan sepasang testis untuk menghasilkan
sperma. Saluran sperma (vas
deferens) mengalirkan sperma dan
bermuara pada lubang urogenital.
• Alat kelamin betina yaitu sepasang
ovarium untuk menghasilkan ovum.
Ovum yang sudah matang
diovulasikan ke luar tubuhnya saat
musim kawin.
b. Pembuahan pada Katak

Pembuahan di
luar pada katak
dan siklus hidup
2. Pembuahan di Dalam
(Fertilisasi Internal)
• Saat burung betina mengalami
a. Pembuahan pada Burung masa birahi  menarik perhatian
burung jantan  burung jantan
akan mengawininya 
memasukkan sperma lewat kloaka
ke kloaka betina  membuahi sel
telur didalamnya.
• Telur yang sudah dibuahi akan
mengalami penambahan albumen
dan cangkang telur selama
pergerakan menuju kloaka
b. Pembuahan pada Tikus

• Saat tikus betina dalam keadaan birahi  mendekati tikus jantan 


mengawininya  memasukkan sperma melalui penis ke vagina betina
 membuahi sel telur  menjadi zigot lalu berkembang menjadi
embrio. Embrio dihubungkan dengan tubuh induk melalui plasenta
(suplai makanan dan oksigen). Saat lahir, embrio terlepas dari dinding
uterus dan keluar dari induknya.
c. Pembuahan pada Manusia
• Bagian otak menghasilkan hormon untuk pertumbuhan 1 buah sel telur setiap siklus.
Sel telur diselaputi sel-sel folikel (folikel telur)  menghasilkan hormon estrogen
yang menyebabkan penebalan dinding uterus. Pada hari ke-14, hormon LH
menyebabkan pelepasan sel telur dari ovarium yang dikenal ovulasi. Sel folikel yang
ditinggalkan akan berkembang menjadi corpus luteum (menghasilkan progesteron).
• Kontraksi uterus akan merangsang lebih banyak pengeluaran hormon
perangsang kontraksi uterus (oksitosin) sehingga kontraksi uterus
semakin sering terjadi. Pada akhirnya bayi akan dilahirkan
PEMULIAAN TANAMAN
1. HIBRIDASI (Perkawinan Silang)

• Proses perkawinan silang antara 2 individu tumbuhan sejenis yang


berbeda varietasnya.
• Di dalam proses hibridasi, perlu diperhatikan :
Sifat-sifat anak dari hasil hibridasi  sifat gabungan kedua
induk.
Untuk mengetahui sifat unggul dadri suatu tanaman budi daya,
sebaiknya tahu susunan gen (genotipe) tanaman yang akan
dihibridasi. Gen yang lebih unggul disebut gen dominan,
sedangkan yang tertutup penampakannya disebut gen resesif.
Kadang kedua gen berpasangan sama kuat sehingga kedua sifat
muncul bersamaan disebut intermediet
Teknik dan prosedur hibridasi menurut Mendel

a. Menentukan jenis tanaman yang akan disilangkan (hibridasi), misal


tanaman ercis
b. Memilih 1 bunga ercis dari tanaman ercis yang sudah diketahui sifat-
sifatnya, mis bertangkai panjang dan berbuah sedang kualitasnya.
c. Mengambil serbuk sari dari bunga ercis varietas lainyang diketahui
sifatnya, mis bertangkai pendek dan berbuah baik dari segi kualitas. Lalu
bubuhkan serbuk sari keatas kepala putik bunga yang telah dipilih.
d. Peliharalah bunga yang dijadikan bunga betina sehingga menghasilkan
buah. Sehingga mempunyai sifat yang diinginkan mis berbatang panjang
dan berbuah baik
2. Radiasi untuk Memperoleh Bibit
Unggul

• Radiasi adalah memberikan sinar radioaktif terhadap bibit


tanaman tertentu sehingga gen atau kromosom pada
tanaman tersebut bermutasi.

• Sinar yang digunakan sinar , sinar , sinar , sinar netron,


sinar proton, dsb.

• Contoh: kedelai muria (mutan dair bibit kedelai orba


diradiasi dengan sinar dilakukan oleh BATAN), padi
atomita I dan atomita II (hasil radiasi bibit pelita dengan
sinar dilakukan oleh BATAN)
3. Rekayasa Genetik
Contoh tanaman transgenik :
• kapas bolgard (Kapas Bt) tahan
terhadapa larva serangga
lepidoptera (ulat)
• gandum dengan kandungan gizi
yang tinggi
• kedelai dan jagung yang
mengandung vaksin
diare/hepatitis
• tomat yang tahan lama dan
tidak mudah membusuk
PEMULIAAN HEWAN
1. HIBRIDASI (PERKAWINAN SILANG)
a. Perkawinan silang dengan cara tradisional
Dengan menyatukan hewan jantan yang punya sifat unggul dengan
betina yang juga punya keunggulan tertentu sehingga keturunannya
lebih baik (ternak unggul)

b. Perkawinan silang dengan teknik kawin suntik 1. Siapkan sperma dari


pejantan unggul dan sapi
2. Lihatsehat
betina masapunya
berahi betina
yaitu perilaku
keunggulan betina lebih
tertentu
3. Proses
jinak dan kawin suntik
mendekati
dilakukan
pejantan, dengan
serta vagina
4. Bila terjadi
mentransfer kehamilan,
sperma
tampak
proses memerah
kawin suntik
(semen) melalui alat suntik
c. Perkawinan silang dengan teknik in vitro

1. menyuntikkan hormon perangsang pertumbuhan folikel telur kepada wanita


yang akan menjadi donor telur

2. mengambil beberapa sel telur yang sudah matang dari ovarium wanita
tersebut dengan teknik tertentu

3. memasukkan telur-telur tersebut ke dalam tabung yang sudah diberi


medium tertentu dan dicampur dengan sperma sang suami

4. zigot yang terbentuk dikultur di dalam tabung sampai fase morula atau
blastosis

5. mentransfer embrio (blastosis) tersebut ke dalam uterus sang calon ibu yang
sedang dalam masa subur.
2. TEKNIK RADIASI
• Teknik radiasi untuk menghasilkan jantan mandul pada serangga
yaitu dengan meradiasi sejumlah besar pupa serangga dengan
menggunakan sinar  serangga jantan yang mandul. Lalu akan
dikawini dengan serangga betina normal  banyak telur hasil
perkawinan tersebut tidak mampu menetas sehingga tidak
menghasilkan keturunan.

• Contoh : lalat tsetse (vektor penyakit tidur pada ternak di Afrika),


lalat hama semangka di Jepang, lalat screw worm pada hewan ternak
di Meksiko, Curacao dan Amerika Serikat.
3. REKAYASA GENETIK UNTUK MENGHASILKAN BIBIT
UNGGUL PADA HEWAN
• Prinsip rekayasa genetik adalah mengubah susunan genetik suatu
individu sehingga individu yang akan dihasilkan sesuai dengan yang
diharapkan.

• Dilakukan dengan cara menyisipkan DNA dari hewan lain yang


mungkin berlainan jenis.

Anda mungkin juga menyukai