Anda di halaman 1dari 12

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

PHBS di pelayanan kesehatan dan infeksi nosokomial


dosen pengampu : Rahmanita yusman,SKM. M.MRS

KELOMPOK 3

MUHAMMAD HANIF 2010070160003


YOLANDA PUTRI WULANDANI 2010070160007
SINDY SETIA PRATIWI 2010070160009
RYAN PRATAMA PUTRA 2010070160014
ANNISA SALSABILA 2010070160019
Perilaku hidup bersih dan sehat ( PHBS)

Pengertian PHBS
 Pola hidup sehat merupakan perwujudan paradigma sehat yang berkaitan
dengan perilaku perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang
berorientasi sehat dengan meningkatkan, memelihara, dan melindungi kualitas
kesehatan baik fisik, mental, spiritual maupun sosial.

 PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) adalah semua perilaku kesehatan yang
dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya
mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran
aktif dalam aktivitas masyarakat.
PHBS di pelayanan kesehatan masyarakat

 PHBS di fasilitas pelayanan kesehatan merupakan upaya untuk


memberdayakan pasien, masyarakat pengunjung dan petugas agar tahu, mau
dan mampu untuk mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam
mewujudkan fasilitas pelayanan kesehatan yang sehat dan mencegah penularan
penyakit di fasilitas pelayanan kesehatan.

 Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guna efektivitas PHBS di fasilitas


pelayanan kesehatan yaitu :
1. mencuci tangan pakai sabun (hand rub/hand wash)
2. penggunaan air bersih
3. penggunaan jamban sehat
4. membuang sampah pada tempatnya
5. larangan merokok
6. tidak meludah sembarangan
7. pemberantasan jentik nyamuk
PHBS di pelayanan kesehatan masyarakat

Tujuan PHBS di fasilitas pelayanan kesehatan


• membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat
• mencegah terjadinya penularan penyakit.
• menciptakan lingkungan yang sehat.

Sasaran PHBS di fasilitas pelayanan kesehatan


• pasien
• keluarga pasien
• pengunjung
• petugas kesehatan
• karyawan
PHBS di pelayanan kesehatan masyarakat

Manfaat PHBS di fasilitas pelayanan kesehatan :


1. Bagi pasien/keluarga pasien/pengunjung :
• memperoleh pelayanan kesehatan yang aman dan sehat,
• terhindar dari penularan penyakit,
• mempercepat proses penyembuhan penyakit dan
• peningkatan derajat kesehatan pasien.

2. Bagi fasilitas pelayanan kesehatan/rumah sakit :


• mencegah terjadinya penularan penyakit,
• meningkatkan citra fasilitas pelayanan kesehatan yang baik sebagai tempat
untuk memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan kesehatan bagi
masyarakat.
INFEKSI NOSOKOMIAL

Pengertian infeksi nosokomial

 Infeksi nosokomial adalah infeksi yang terjadi di lingkungan rumah sakit.


Seseorang dikatakan mengalami infeksi nosokomial jika infeksinya didapat
ketika berada atau menjalani perawatan di rumah sakit.

 Infeksi nosokomial bisa terjadi pada pasien, perawat, dokter, serta pekerja
atau pengunjung rumah sakit. Beberapa contoh penyakit yang dapat terjadi
akibat infeksi nosokomial adalah infeksi aliran darah, pneumonia, infeksi
saluran kemih (ISK), dan infeksi luka operasi (ILO).
INFEKSI NOSOKOMIAL

Penyebab Infeksi Nosokomial

 Infeksi nosokomial paling sering disebabkan oleh bakteri. Infeksi bakteri ini
lebih berbahaya karena umumnya disebabkan oleh bakteri yang sudah kebal
(resisten) terhadap antibiotik. Infeksi nosokomial akibat bakteri ini bisa terjadi
pada pasien yang sedang mendapatkan perawatan di rumah sakit atau pasien
dengan sistem imun atau daya tahan tubuh yang lemah.

 Selain bakteri, infeksi nosokomial juga dapat disebabkan oleh virus, jamur, dan
parasit. Penularan infeksi nosokomial dapat terjadi lewat udara, air, atau
kontak langsung. dengan pasien yang ada di rumah sakit
INFEKSI NOSOKOMIAL

Faktor risiko infeksi nosokomial

 Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.


 Menderita koma, cedera berat, luka bakar, atau syok.
 Memiliki akses atau sering kontak dengan pasien yang sedang menderita
penyakit menular.
 Mendapatkan perawatan lebih dari 3 hari atau dalam jangka panjang di ICU.
 Berusia di atas 70 tahun atau masih bayi.
 Memiliki riwayat mengonsumsi antibiotik dalam jangka panjang.
 Menggunakan alat bantu pernapasan.
 Menggunakan infus, kateter urine, dan tabung endotrakeal (ETT).
 Menjalani operasi, seperti operasi jantung, operasi tulang, operasi
penanaman peralatan medis (misalnya alat pacu jantung atau implan), atau
operasi transplantasi organ.
INFEKSI NOSOKOMIAL

Gejala Infeksi Nosokomial


Gejala umum :
 Demam
 Ruam di kulit
 Sesak napas
 Denyut nadi yang cepat
 Tubuh terasa lemas
 Sakit kepala
 Mual atau muntah

gejala juga bisa timbul sesuai jenis infeksi nasokomial yang terjadi, seperti:
 Infeksi aliran darah
 Pneumonia
 Infeksi luka operasi
 Infeksi saluran kemih
INFEKSI NOSOKOMIAL

Komplikasi Infeksi Nosokomial


Infeksi nosokomial yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan berbagai
komplikasi berupa:
 Endokarditis
 Osteomielitis
 Peritonitis
 Meningitis
 Sepsis
 Abses paru
 Gagal organ
 Gangren
 Kerusakan permanen pada ginjal
INFEKSI NOSOKOMIAL

Pencegahan Infeksi Nosokomial


 Langkah-langkah pencegahan infeksi nosokomial menjadi tanggung jawab
seluruh orang yang berada di rumah sakit, termasuk petugas kesehatan, seperti
dokter dan perawat, pasien, dan orang yang berkunjung. Beberapa langkah
yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran infeksi ini adalah:
1. Cuci tangan
2. Jaga kebersihan lingkungan rumah sakit
3. Gunakan alat sesuai dengan prosedur
4. Tempatkan pasien berisiko di ruang isolasi
5. Gunakan APD (alat pelindung diri) sesuai SOP
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai