Anda di halaman 1dari 22

PENYEBAB DAN TATA LAKSANA

KETIDAKNYAMANAN UMUM PADA


KEHAMILAN
KELOMPOK 3
 DESI RATNA SARI SAGALA
 GUSTI SEVENTINA SIMATUPANG
 NOVA SIREGAR
 NURLAILA SINAMO
 SUSANTI A TAMBUNAN
1. Kram perut saat hamil

• PERUBAHAN UKURAN RAHIM


Seiring bertambahnya usia kehamilan, ukuran Rahim akan menyesuaikan dengan perkembangan
janin yang kian membesar. Untuk mendukung perkembangan rahim, jaringan ikat atau ligamen yang
menghubungkan tulang panggul dan rahim akan meregang, sehingga rahim terasa kencang dan memicu
terjadinya kram perut.
• TEKANAN PADA OTOT, SENDI, DAN PEMBULUH DARAH
Kondisi perut yang semakin besar akan memberikan tekanan lebih pada otot, sendi, dan pembuluh
darah. Kondisi ini akan membuat ibu hamil mudah lelah dan mengalami nyeri berlebih pada perut saat
terlalu lama duduk atau berdiri.
• PERUBAHAN POSISI RAHIM
Saat janin tumbuh, posisi rahim cenderung miring ke kanan atau ke kiri. Kondisi ini bisa
membuat ligamen yang menyokong sisi rahim menjadi kencang atau mengalami kontraksi, sehingga
memungkinkan ibu hamil lebih sering merasakan kram di bagian perut.

• GAS BERLEBIH
Meningkatnya hormon progesteron menyebabkan otot saluran pencernaan lebih rileks dan lambat saat
mencerna makanan. Semakin lama makanan berada di usus besar, semakin banyak gas yang
diproduksi.
Terkadang, gas tersebut tidak hanya menimbulkan rasa tidak nyaman di perut, tetapi juga dapat
menjalar ke bagian punggung dan dada
Tata Laksana dalam mengatasi kram perut saat hamil :
Meski tergolong normal, kram perut saat hamil bisa menimbulkan rasa tidak nyaman. Untuk mengatasinya, ada
beberapa cara yang yang dapat lakukan, yaitu:

 Duduk atau berbaring saat kram perut muncul dan hindari melakukan gerakan secara tiba-tiba.

 Konsumsi air putih yang cukup, karena kram perut bisa menjadi tanda Bumil mengalami dehidrasi.

 Gerakkan tubuh atau lakukan olahraga ringan bila kram perut saat hamil terjadi akibat gas berlebih di saluran
cerna. Hindari pula konsumsi makanan dan minuman yang menghasilkan gas berlebih, seperti kacang, kubis, dan
minuman bersoda.

 Cobalah mandi air hangat bila kram perut saat hamil terjadi setelah berhubungan seks

 Gunakan sabuk kehamilan untuk menyangga perut guna mencegah kram peur. Namun pastikan Anda tidak terlalu
ketat menggunakannya.

Kram perut saat hamil, terutama di trimester akhir kehamilan, dapat disebabkan oleh kontraksi palsu. Jika hal ini
terjadi, berbaringlah untuk meredakan nyeri. Jika nyeri terasa di bagian kiri, berbaring ke arah kanan atau
sebaliknya.
2. Nausea/vomityng

Nausea adalah gejala mual yang wajar atau sering terdapat pada kehamilan trimester pertama.
Mual dan muntah disebabkan oleh adanya perubahan hormon yang terjadi pada ibu hamil seperti berikut :
a. Hormone esterogen dan progesterone
Peningkatan hormon estrogen dan progesteron dapat mengganggu sistem pencernaan ibu hamil, dan
membuat kadar asam lambung meningkat hingga muncul keluhan mual dan muntah.

b. Human chorionic gonadotropin (HCG)


Meningkatnya hormon HCG secara tiba-tiba dapat mengakibatkan efek pedih pada lapisan perut, dan efek
ini berupa rasa mual. Hormon ini juga menyebabkan hilangnya gula dari darah, yang dapat menimbulkan
perasaan sangat lapar dan sakit. Jadi hormon HCG ini sangat berpengaruh terhadap timbulnya rasa mual
dan muntah pada ibu hamil.
c. Makanan
Makanan berminyak dapat menyebabkan mual dan
muntah pada ibu hamil. Fungsi sistem pencernaan yang
menurun akibat hormon akan semakin memburuk saat
mengkonsumsi makanan pedas dan berminyak.
Adapun tata laksana mengatasi nausea yaitu :
Menghindari bau atau faktor-faktor penyebab

a. Menghindari bau atau factor prnyebab terjadinya mual dan muntah


b. Sediakan makanan kering seperti biskuit atau roti bakar sebelum bangundari tempat
tidur di pagi hari
c. Jaga pola makan dengan cara makan sedikit-sedikit tapi sering
d. Hindari makanan yang mengandung lemak, dan berminyak, serta berbumbu keras
e. Bangun dari tempat tidur secara perlahan-lahan dan jangan langsung bergerak
f. Banyak mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat
g. Banyak minum air, dan mengkonsumsi vitamin B6 yang diimbangi dengan istirahat
yang cukup.
3. Epistaxis
Mimisan atau dalam istilah medis disebut juga dengan epistaksis merupakan kondisi
keluarnya darah dari rongga hidung.
1. Perubahan hormon
Mimisan saat hamil rata-rata terjadi karena perubahan hormon selama periode kehamilan. Ketika
masuk masa kehamilan, hormon estrogen cenderung meningkat dan hal ini ternyata membuat
pembuluh darah di sekitar mukosa hidung rawan mengalami perdarahan.

2. Melebarnya pembuluh darah


Selain itu, saat hamil suplai darah dalam tubuh juga mengalami peningkatan guna memenuhi
kebutuhan nutrisi serta oksigen janin. Kondisi tersebut menyebabkan pembuluh darah melebar,
termasuk pembuluh darah di bagian hidung.
3. Meningkatnya tekanan pembuluh darah

Tak hanya itu, peningkatan tekanan juga dialami pembuluh darah halus di sekitar hidung. Hal ini
dapat mengakibatkan pembengkakan saluran napas dan hidung sehingga pembuluh darah
menjadi lebih mudah pecah.

4. Gangguan kesehatan tertentu

Beberapa gangguan kesehatan seperti pilek, sinusitis, hipertensi, gangguan pembekuan aliran darah
hingga cedera pada hidung juga dapat menyebabkan mimisan saat hamil.

5. Alergi

Selain itu, ibu hamil yang memiliki alergi tertentu juga berisiko lebih tinggi mengalami mimisan.
Belum lagi, kondisi membran dalam hidung juga dapat terganggu akibat konsumsi antihistamin atau
kebiasaan mengorek hidung
Tata Laksana dalam mengatasi epistaxis saat hamil :
• Duduklah dengan posisi tegak sambil menundukkan kepala sedikit ke bawah. Jika tidak
memungkinkan, tetaplah berdiri tegak agar tekanan pada rongga hidung berkurang sehingga
perdarahan dapat segera dihentikan
• Bila tubuh terasa lemas, tidak mengapa untuk tidur dalam posisi miring
• Hindari menengadahkan kepala ke atas atau berbaring telentang karena membuat darah berisiko
menetes ke bagian bawah belakang tenggorokan
• Setelah itu, tekan bagian bawah hidung menggunakan ibu jari serta telunjuk. Jangan menggoyangkan
hidung agar jaringan di dalamnya tidak robek
• Gunakan mulut untuk bernapas, selagi hidung ditekan tanpa henti selama 10-15 menit
• Kompres hidung menggunakan es yang dibungkus handuk. Minumlah banyak air putih supaya
selaput lendir dalam hidung tetap lembap
4. Hipersaliva

Perubahan Hormon
Paparan Toksin
Naiknya Asam Lambung
Obat-Obatan Tertentu
Reaksi Alami tubuh
Kerusakan Gigi
Kekurangan Vitamin B3
Tata Laksana dalam mengatasi hipersaliva saat hamil :
 Hindari mengonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat dan bertepung.

 Lakukan pemeriksaan mulut secara teratur ke dokter gigi untuk mencegah infeksi gigi atau mulut.
Makan camilan dalam interval yang pendek.

 Jagalah agar tubuh Bunda tetap terhidrasi dengan minum banyak air. Ini juga membantu menelan air liur berlebih yang
diproduksi.

 Mengunyah permen tanpa gula, mengunyah permen karet, atau permen akan membantu mengalihkan perhatian.

 Mengisap es batu akan membuat mulut terasa mati rasa, namun hal itu bisa memicu keluarnya air liur lebih sedikit.
Mengisap jeruk nipis atau mengunyah sepotong jahe juga dapat mengurangi rasa tidak nyaman. Namun, pastikan
untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba cara yang satu ini.

 Makan buah-buahan atau sayuran krispi seperti apel dan wortel.

 Keluarkan kelebihan air liur dalam waslap, gelas, atau tisu. Jika terus menelan air liur bisa membuat Bunda merasa
mual.
Penyebab sesak napas saat hamil
• JANIN TUMBUH SEMAKIN BESAR
Penyebab sesak napas saat hamil yang pertama tentunya adalah janin tumbuh semakin besar.
Bagaimanapun, tubuh ibu hamil memerlukan adaptasi ekstra saat memasuki trimester kedua, sebab janin
tumbuh semakin besar dan menekan diafragma hingga posisinya naik sekitar 4 cm.
• PERUBAHAN HORMONAL
Selain itu, hormon progesteron yang tinggi selama kehamilan juga menyebabkan ibu hamil bernapas lebih
dalam dan cepat. Seiring bertambahnya usia kehamilan, kesulitan bernapas akan semakin terasa, khususnya
di trimester kedua.
• ASMA
• KARDIOMIOPATI PERIPARTUM
• EMBOLI PARU
Tata Laksana dalam mengatasi sesak saat hamil :
• PERHATIKAN POSTUR TUBUH

Pertahankan postur tubuh yang baik saat kamu duduk atau berdiri. Hindari posisi tubuh membungkuk. Atur posisi
duduk menjadi tegak, tarik bahu ke belakang, sehingga organ paru memiliki ruang untuk mengembang secara
maksimal.
• JANGAN BERLEBIHAN DALAM BERAKTIVITAS

Saat kesulitan bernapas, lebih baik pelankan ritme dalam beraktivitas, baik itu saat berolahraga, hanya berjalan-jalan,
atau melakukan pekerjaan rumah tangga. Kenali isyarat tubuh kamu untuk memperlambat gerakan atau bahkan
menghentikannya.
• YOGA PRENATAL

Pernapasan adalah pusat latihan yoga, dan peregangan tubuh dapat memperbaiki postur tubuh serta memberi kamu
lebih banyak ruang untuk bernapas.
• CUKUP ISTIRAHAT

Beristirahatlah dengan cukup untuk menghindari tubuh terasa lemah dan berakibat pada kesulitan bernapas.
Perubahan Warna Kulit
Melasma adalah suatu kondisi saat sel-sel kulit, yang dikenal sebagai melanosit
(sel penghasil melanin), menjadi aktif karena hormon. Jumlah melanin yang
diproduksi meningkat, yang membuat kulit lebih gelap. Meskipun tidak ada
satu penyebab yang pasti akan terjadinya melasma selama masa kehamilan, ada
beberapa alasan di balik terjadinya melasma. Salah satunya yaitu tingginya
kadar hormon yang diproduksi selama kehamilan. Ini termasuk estrogen,
progesteron dan yang meningkatkan produksi melanin.
Selain itu, melasma juga mungkin terjadi karena faktor keturunan atau jika
pernah atau masih menderita hipertiroidisme, mungkin akan mengalami
melasma. Adanya paparan sinar UV matahari selama berjam-jam juga
cenderung dapat menyebabkan terkena melasma.
Tata Laksana dalam mengatasi perubahan warna kulit
saat hamil :
• KONSUMSI ASAM FOLAT
• GUNAKAN TOMAT DAN OATMEAL
• APLIKASIKAN ALOE VERA
• PERAWATAN MENGGUNAKAN YOGURT
Edema pada ibu hamil
Kaki bengkak saat hamil adalah fase normal yang pasti dilalui akibat pertambahan volume
darah serta cairan. Uterus yang terus berkembang saat kehamilan memberikan tekanan
pada vena pelvis (pembuluh darah balik di pelvis) dan vena cava (pembuluh darah besar
pada sisi kanan tubuh yang membawa darah dari organ ke jantung).
Tekanan ini memperlambat aliran darah dari kaki ke jantung sehingga darah menumpuk
dan menekan cairan dari pembuluh darah vena ke jaringan yang ada di kaki.
Penumpukan cairan pada jaringan inilah yang menyebabkan kaki menjadi bengkak.
Rahim juga menekan pembuluh darah dan menghambat darah yang seharusnya
mengalir dari kaki ke jantung. Darah dan komponen cairannya pun menumpuk pada
tangan, kaki, wajah, serta jari.
Selain itu, kaki bengkak saat hamil juga bisa disebabkan
oleh pola hidup tidak sehat, seperti:
a. Terlalu banyak asupan garam yang mengandung natrium
membuat cairan lebih banyak berada di dalam sel.
b. Terlalu banyak konsumsi kafein yang memberi tekanan pada
pembuluh darah.
c. Kurang asupan kalium untuk menjaga keseimbangan
elektrolit.
d. Berdiri atau berjalan terlalu banyak dapat memberi tekanan
pada aliran darah di kaki.
Tata Laksana dalam mengatasi edema saat hamil :
1. Menyesuaikan pola makan
2. Menjaga tubuh tetap terhidrasi
3. Tidur menghadap kiri
4. Mengkompres bagian tubuh yang edema menggunakan air hangat
5. Hindari melipat kaki saat duduk.
6. Usahakan berjalan atau berdiri sebentar ketika sudah terlalu banyak duduk untuk melancarkan
peredaran darah.
7. Pakai sepatu yang nyaman dan tidak memakai kaos kaki terlalu ketat.
8. Banyak minum air, untuk membantu mengurangi kelebihan air dalam tubuh.
9. Batasi makan makanan yang mengandung garam, maksimal ½ sendok teh per hari.
10. Olahraga teratur, terutama berjalan dan berenang
Varises pada ibu hamil
1. Pengaruh dari Hormon Progesteron
Saat sedang hamil, tubuh akan mengeluarkan hormon progesteron dalam jumlah besar. Akibatnya,
terjadi pelebaran pada dinding pembuluh darah vena. Pelebaran inilah yang pada akhirnya
menyebabkan ibu hamil rentan mengalami varises pada area sekitar lutut, pantat, dan area kewanitaan.

2. Meningkatnya Jumlah Darah di Dalam Tubuh


Tidak hanya hormon progesteron, volume darah yang mengalir di dalam tubuh pun akan
meningkat saat sedang hamil. Kondisi ini tentu memberatkan kerja pembuluh darah, yang
pada akhirnya akan berdampak pada aliran darah dari kaki menuju ke panggul. Akibatnya,
terjadi peningkatan tekanan pada pembuluh darah vena pada area tersebut yang
menyebabkan munculnya varises.
3. Bertumbuhnya janin dalam rahim
Ukuran rahim tentu akan semakin membesar seiring dengan janin
yang juga semakin bertumbuh. Pembesaran rahim ini menyebabkan
pembuluh darah vena tertekan, terutama yang berada di sebelah kanan dan
menyebabkan terjadinya varises di area sekitar kaki ibu hamil.
Penting untuk diketahui bahwa risiko munculnya varises pada ibu
hamil akan semakin meningkat jika ibu ternyata memiliki riwayat penyakit
ini dalam keluarga. Tidak hanya itu, peningkatan risiko ini juga sama
besarnya bagi ibu yang sedang mengandung anak kembar, ibu hamil
dengan risiko obesitas, dan ibu hamil dengan kondisi kehamilan yang
semakin tua.
Tata Laksana dalam mengatasi varises saat hamil :
1. Menyesuaikan pola makan
2. Selalu Menjaga Berat Badan
3. Jangan Menggunakan Alas Kaki Berhak Tinggi
4. Hindari melipat kaki saat duduk.
5. Usahakan berjalan atau berdiri sebentar ketika sudah terlalu banyak duduk untuk melancarkan
peredaran darah.
6. Pakai sepatu yang nyaman dan tidak memakai kaos kaki terlalu ketat.
7. Banyak minum air, untuk membantu mengurangi kelebihan air dalam tubuh.
8. Batasi makan makanan yang mengandung garam, maksimal ½ sendok teh per hari.
9. Rutin olahraga dan teratur, terutama berjalan dan berenang

Anda mungkin juga menyukai