• GAS BERLEBIH
Meningkatnya hormon progesteron menyebabkan otot saluran pencernaan lebih rileks dan lambat saat
mencerna makanan. Semakin lama makanan berada di usus besar, semakin banyak gas yang
diproduksi.
Terkadang, gas tersebut tidak hanya menimbulkan rasa tidak nyaman di perut, tetapi juga dapat
menjalar ke bagian punggung dan dada
Tata Laksana dalam mengatasi kram perut saat hamil :
Meski tergolong normal, kram perut saat hamil bisa menimbulkan rasa tidak nyaman. Untuk mengatasinya, ada
beberapa cara yang yang dapat lakukan, yaitu:
Duduk atau berbaring saat kram perut muncul dan hindari melakukan gerakan secara tiba-tiba.
Konsumsi air putih yang cukup, karena kram perut bisa menjadi tanda Bumil mengalami dehidrasi.
Gerakkan tubuh atau lakukan olahraga ringan bila kram perut saat hamil terjadi akibat gas berlebih di saluran
cerna. Hindari pula konsumsi makanan dan minuman yang menghasilkan gas berlebih, seperti kacang, kubis, dan
minuman bersoda.
Cobalah mandi air hangat bila kram perut saat hamil terjadi setelah berhubungan seks
Gunakan sabuk kehamilan untuk menyangga perut guna mencegah kram peur. Namun pastikan Anda tidak terlalu
ketat menggunakannya.
Kram perut saat hamil, terutama di trimester akhir kehamilan, dapat disebabkan oleh kontraksi palsu. Jika hal ini
terjadi, berbaringlah untuk meredakan nyeri. Jika nyeri terasa di bagian kiri, berbaring ke arah kanan atau
sebaliknya.
2. Nausea/vomityng
Nausea adalah gejala mual yang wajar atau sering terdapat pada kehamilan trimester pertama.
Mual dan muntah disebabkan oleh adanya perubahan hormon yang terjadi pada ibu hamil seperti berikut :
a. Hormone esterogen dan progesterone
Peningkatan hormon estrogen dan progesteron dapat mengganggu sistem pencernaan ibu hamil, dan
membuat kadar asam lambung meningkat hingga muncul keluhan mual dan muntah.
Tak hanya itu, peningkatan tekanan juga dialami pembuluh darah halus di sekitar hidung. Hal ini
dapat mengakibatkan pembengkakan saluran napas dan hidung sehingga pembuluh darah
menjadi lebih mudah pecah.
Beberapa gangguan kesehatan seperti pilek, sinusitis, hipertensi, gangguan pembekuan aliran darah
hingga cedera pada hidung juga dapat menyebabkan mimisan saat hamil.
5. Alergi
Selain itu, ibu hamil yang memiliki alergi tertentu juga berisiko lebih tinggi mengalami mimisan.
Belum lagi, kondisi membran dalam hidung juga dapat terganggu akibat konsumsi antihistamin atau
kebiasaan mengorek hidung
Tata Laksana dalam mengatasi epistaxis saat hamil :
• Duduklah dengan posisi tegak sambil menundukkan kepala sedikit ke bawah. Jika tidak
memungkinkan, tetaplah berdiri tegak agar tekanan pada rongga hidung berkurang sehingga
perdarahan dapat segera dihentikan
• Bila tubuh terasa lemas, tidak mengapa untuk tidur dalam posisi miring
• Hindari menengadahkan kepala ke atas atau berbaring telentang karena membuat darah berisiko
menetes ke bagian bawah belakang tenggorokan
• Setelah itu, tekan bagian bawah hidung menggunakan ibu jari serta telunjuk. Jangan menggoyangkan
hidung agar jaringan di dalamnya tidak robek
• Gunakan mulut untuk bernapas, selagi hidung ditekan tanpa henti selama 10-15 menit
• Kompres hidung menggunakan es yang dibungkus handuk. Minumlah banyak air putih supaya
selaput lendir dalam hidung tetap lembap
4. Hipersaliva
Perubahan Hormon
Paparan Toksin
Naiknya Asam Lambung
Obat-Obatan Tertentu
Reaksi Alami tubuh
Kerusakan Gigi
Kekurangan Vitamin B3
Tata Laksana dalam mengatasi hipersaliva saat hamil :
Hindari mengonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat dan bertepung.
Lakukan pemeriksaan mulut secara teratur ke dokter gigi untuk mencegah infeksi gigi atau mulut.
Makan camilan dalam interval yang pendek.
Jagalah agar tubuh Bunda tetap terhidrasi dengan minum banyak air. Ini juga membantu menelan air liur berlebih yang
diproduksi.
Mengunyah permen tanpa gula, mengunyah permen karet, atau permen akan membantu mengalihkan perhatian.
Mengisap es batu akan membuat mulut terasa mati rasa, namun hal itu bisa memicu keluarnya air liur lebih sedikit.
Mengisap jeruk nipis atau mengunyah sepotong jahe juga dapat mengurangi rasa tidak nyaman. Namun, pastikan
untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba cara yang satu ini.
Keluarkan kelebihan air liur dalam waslap, gelas, atau tisu. Jika terus menelan air liur bisa membuat Bunda merasa
mual.
Penyebab sesak napas saat hamil
• JANIN TUMBUH SEMAKIN BESAR
Penyebab sesak napas saat hamil yang pertama tentunya adalah janin tumbuh semakin besar.
Bagaimanapun, tubuh ibu hamil memerlukan adaptasi ekstra saat memasuki trimester kedua, sebab janin
tumbuh semakin besar dan menekan diafragma hingga posisinya naik sekitar 4 cm.
• PERUBAHAN HORMONAL
Selain itu, hormon progesteron yang tinggi selama kehamilan juga menyebabkan ibu hamil bernapas lebih
dalam dan cepat. Seiring bertambahnya usia kehamilan, kesulitan bernapas akan semakin terasa, khususnya
di trimester kedua.
• ASMA
• KARDIOMIOPATI PERIPARTUM
• EMBOLI PARU
Tata Laksana dalam mengatasi sesak saat hamil :
• PERHATIKAN POSTUR TUBUH
Pertahankan postur tubuh yang baik saat kamu duduk atau berdiri. Hindari posisi tubuh membungkuk. Atur posisi
duduk menjadi tegak, tarik bahu ke belakang, sehingga organ paru memiliki ruang untuk mengembang secara
maksimal.
• JANGAN BERLEBIHAN DALAM BERAKTIVITAS
Saat kesulitan bernapas, lebih baik pelankan ritme dalam beraktivitas, baik itu saat berolahraga, hanya berjalan-jalan,
atau melakukan pekerjaan rumah tangga. Kenali isyarat tubuh kamu untuk memperlambat gerakan atau bahkan
menghentikannya.
• YOGA PRENATAL
Pernapasan adalah pusat latihan yoga, dan peregangan tubuh dapat memperbaiki postur tubuh serta memberi kamu
lebih banyak ruang untuk bernapas.
• CUKUP ISTIRAHAT
Beristirahatlah dengan cukup untuk menghindari tubuh terasa lemah dan berakibat pada kesulitan bernapas.
Perubahan Warna Kulit
Melasma adalah suatu kondisi saat sel-sel kulit, yang dikenal sebagai melanosit
(sel penghasil melanin), menjadi aktif karena hormon. Jumlah melanin yang
diproduksi meningkat, yang membuat kulit lebih gelap. Meskipun tidak ada
satu penyebab yang pasti akan terjadinya melasma selama masa kehamilan, ada
beberapa alasan di balik terjadinya melasma. Salah satunya yaitu tingginya
kadar hormon yang diproduksi selama kehamilan. Ini termasuk estrogen,
progesteron dan yang meningkatkan produksi melanin.
Selain itu, melasma juga mungkin terjadi karena faktor keturunan atau jika
pernah atau masih menderita hipertiroidisme, mungkin akan mengalami
melasma. Adanya paparan sinar UV matahari selama berjam-jam juga
cenderung dapat menyebabkan terkena melasma.
Tata Laksana dalam mengatasi perubahan warna kulit
saat hamil :
• KONSUMSI ASAM FOLAT
• GUNAKAN TOMAT DAN OATMEAL
• APLIKASIKAN ALOE VERA
• PERAWATAN MENGGUNAKAN YOGURT
Edema pada ibu hamil
Kaki bengkak saat hamil adalah fase normal yang pasti dilalui akibat pertambahan volume
darah serta cairan. Uterus yang terus berkembang saat kehamilan memberikan tekanan
pada vena pelvis (pembuluh darah balik di pelvis) dan vena cava (pembuluh darah besar
pada sisi kanan tubuh yang membawa darah dari organ ke jantung).
Tekanan ini memperlambat aliran darah dari kaki ke jantung sehingga darah menumpuk
dan menekan cairan dari pembuluh darah vena ke jaringan yang ada di kaki.
Penumpukan cairan pada jaringan inilah yang menyebabkan kaki menjadi bengkak.
Rahim juga menekan pembuluh darah dan menghambat darah yang seharusnya
mengalir dari kaki ke jantung. Darah dan komponen cairannya pun menumpuk pada
tangan, kaki, wajah, serta jari.
Selain itu, kaki bengkak saat hamil juga bisa disebabkan
oleh pola hidup tidak sehat, seperti:
a. Terlalu banyak asupan garam yang mengandung natrium
membuat cairan lebih banyak berada di dalam sel.
b. Terlalu banyak konsumsi kafein yang memberi tekanan pada
pembuluh darah.
c. Kurang asupan kalium untuk menjaga keseimbangan
elektrolit.
d. Berdiri atau berjalan terlalu banyak dapat memberi tekanan
pada aliran darah di kaki.
Tata Laksana dalam mengatasi edema saat hamil :
1. Menyesuaikan pola makan
2. Menjaga tubuh tetap terhidrasi
3. Tidur menghadap kiri
4. Mengkompres bagian tubuh yang edema menggunakan air hangat
5. Hindari melipat kaki saat duduk.
6. Usahakan berjalan atau berdiri sebentar ketika sudah terlalu banyak duduk untuk melancarkan
peredaran darah.
7. Pakai sepatu yang nyaman dan tidak memakai kaos kaki terlalu ketat.
8. Banyak minum air, untuk membantu mengurangi kelebihan air dalam tubuh.
9. Batasi makan makanan yang mengandung garam, maksimal ½ sendok teh per hari.
10. Olahraga teratur, terutama berjalan dan berenang
Varises pada ibu hamil
1. Pengaruh dari Hormon Progesteron
Saat sedang hamil, tubuh akan mengeluarkan hormon progesteron dalam jumlah besar. Akibatnya,
terjadi pelebaran pada dinding pembuluh darah vena. Pelebaran inilah yang pada akhirnya
menyebabkan ibu hamil rentan mengalami varises pada area sekitar lutut, pantat, dan area kewanitaan.