Anda di halaman 1dari 24

1.

Menjelaskan kepada ibu penyebab dan mengajari ibu cara mengatasi ketidaknyamanan
yang mungkin akan dialami ibu selama hamil (sesuai keluhan yang dirasakan ibu)
A. Mual dan muntah
a. Penyebab
Penyebab mual saat hamil masih belum diketahui secara pasti. Namun,
ada beberapa faktor yang bisa membuat ibu hamil lebih berisiko
mengalami mual, di antaranya:
 Peningkatan kadar hormon selama masa kehamilan, misalnya
human chorionic gonadotropin (hCG) dan estrogen
 Sensitif terhadap aroma atau bau tertentu
 Stres selama hamil
 Pembesaran ukuran rahim yang membuat lambung tertekan
 Infeksi saluran kemih
 Faktor keturunan
Selain itu, terdapat beberapa faktor risiko lain yang bisa menyebabkan
mual saat hamil, seperti mengandung anak pertama, menjalani
kehamilan kembar, mengandung bayi perempuan, memiliki riwayat
mabuk perjalanan atau migrain, serta mengalami obesitas.
b. Cara Mengatasi
Mual pada ibu hamil sebenarnya wajar terjadi dan tidak berbahaya.
Selama ibu masih bisa mencukupi kebutuhan cairan dan nutrisi selama
hamil, kondisi ini tidak membahayakan ibu hamil serta janin. Mual saat
hamil bisa ditangani secara mandiri dengan perubahan pola makan dan
gaya hidup, seperti:
 Mencukupi waktu istirahat
 Mengonsumsi makanan dalam porsi sedikit, tetapi sering
 Menghindari makanan dan minuman dengan bau atau aroma
yang bisa menimbulkan mual
 Mengenakan pakaian yang nyaman dan tidak terlalu ketat di
pinggang dan perut
 Mengonsumsi makanan atau minuman yang dapat mengurangi
mual, seperti teh chamomile dan jahe atau air jahe hangat
 Menghindari posisi berbaring setelah menyantap makanan
 Mengurangi atau menghindari konsumsi makanan berlemak,
misalnya gorengan dan junk food
Jika mual dirasa sangat mengganggu atau membuat Bumil susah makan
dan minum, Bumil bisa menggunakan obat pereda mual. Namun, obat
ini harus digunakan sesuai anjuran dan resep dokter. Hindari
mengonsumsi obat secara bebas karena hal ini bisa membahayakan
janin. Sementara itu, untuk mencukupi asupan nutrisi dan meringankan
keluhan mual saat hamil, Bumil juga bisa mengonsumsi suplemen
kehamilan sesuai rekomendasi dokter.
B. Sering Kencing/ BAK
a. Penyebab
Terdapat beberapa hal yang menyebabkan tubuh Ibu hamil menjadi
lebih sering buang air kecil. Berikut uraiannya:
 Sering buang air kecil merupakan efek dari perubahan hormon
selama kehamilan.
 Seiring dengan berjalannya kehamilan, tubuh dapat
memproduksi lebih banyak urine, sebab ginjal harus lebih keras
bekerja untuk membuang zat yang tidak berguna dari tubuh Ibu.
 Pertumbuhan janin dalam kandungan, bisa menekan kandung
kemih Ibu. Hal ini membuat Ibu ke toilet lebih sering.
 Pada akhir kehamilan, tekanan di kandung kemih semakin
meningkat karena posisi janin yang berada di bawah. Kondisi ini
menjadikan Ibu sering buang air kecil, walau kantung kemih Ibu
kosong.
b. Cara Mengatasi
 Ibu hamil dianjurkan untuk tidak minum sebelum tidur. Tetapi,
pastikan tubuh Ibu mendapat asupan cairan yang cukup saat
siang hari. Ibu diharuskan minum setidaknya 8 gelas sehari.
Jangan menguranginya, sebab hal tersebut bisa membuat Ibu
dehidrasi.
 Hindari untuk mengkonsumsi minuman berkafein, sebab zat ini
dapat membuat Ibu lebih sering pipis. Adapun minuman
berkafein seperti kopi, teh dan minuman kola.
 Saat di toilet, pastikan Ibu sudah mengosongkan kandung kemih
sepenuhnya. Adapun cara agar kandung kemih kosong, Ibu bisa
menyondongkan tubuh Ibu agak ke depan ketika buang air kecil.
 Jangan pernah mencoba untuk menahannya saat keinginan
buang air kecil itu muncul. Sebab, hal ini bisa membuat Ibu ingin
lebih sering ke toilet.
 Melakukan senam kegel juga dapat membantu Ibu untuk
mengencangkan otot yang mengatur keluarnya air urine.
 Sering pipis juga dapat dilakukan dengan intensitas dari
berkemih dengan menjaga berat badan seimbang. Dengan
kekurangan berat badan dapat mengganggu Ibu dari
keseimbangan tekanan di dalam kandung kemih. Kantung kemih
yang tak seimbang dapat membuat Ibu hamil menjadi sering
buang air kecil.
 Guna mengatasi Ibu hamil yang sering mengompol di sembarang
tempat, dengan mencukupi kebutuhan air putih sebanyak 8 gelas
per harinya. Jangan mencukupi kebutuhan cairan dalam tubuh
dengan meminum minuman yang mengandung glukosa tinggi.
Selain itu, air putih juga dipercaya dapat digunakan untuk
mengurangi infeksi saluran kemih terhadap Ibu yang sedang
hamil.
C. Gatal dan kaku pada jari
a. Penyebab
Salah satu penyebab jari tangan kaku saat hamil adalah carpal tunnel
syndrome (CTS) atau sindrom lorong karpal. Menurut University
Hospital Southampton NHS Foundation Trust, penyebab jari tangan
kaku saat hamil 8 bulan ke atas salah satunya disebabkan oleh
pembengkakan pada tangan karena menumpuknya cairan atau edema.
Sedangkan gatal – gatal pada saat hamil. Ada beberapa hal yang bisa
menyebabkan masalah gatal saat kehamilan, di antaranya:
 Meningkatnya Suplai Darah ke Kulit
Selama masa kehamilan, ada beberapa perubahan pada aktivitas
tubuh Bunda. Salah satunya adalah meningkatnya suplai darah
ke kulit. Peningkatan ini dapat menjadi pemicu Bunda
merasakan gejala gatal-gatal saat hamil.
 Kulit yang Meregang
Bersamaan dengan semakin bertambahnya ukuran tubuh Bunda
saat hamil, secara otomatis permukaan kulit pun akan ikut
meregang. Hal ini menyebabkan kelembaban di kulit berkurang
sehingga lebih rentan merasa gatal.
 Sensitivitas Kulit Meningkat
Akibat perubahan hormon, ibu hamil akan menjadi lebih sensitif
terhadap banyak faktor. Hal-hal yang biasanya tidak berdampak
apapun pada kulit Bunda, bisa menimbulkan reaksi berbeda saat
kehamilan. Misalnya klorin pada kolam renang atau udara
dingin, dapat tiba-tiba menyebabkan reaksi gatal pada kulit
Bunda. jaringan tubuh.
b. Cara Mengatasi
Menggaruk bagian tubuh yang gatal bisa jadi hanya memperbesar
masalah, karena bisa menyebabkan infeksi dan masalah kulit lain.
Karena itu, bila Bunda mengalami masalah gatal-gatal saat hamil, ada
beberapa langkah yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasinya:
 Minum Air Putih
 Gunakan Pelembab secara Teratur
 Pilih Produk Perawatan yang Sesuai Selama kehamilan
 Hindarkan Sabun di Daerah Gatal
 Redakan dengan Kompres Dingin
 Gunakan Pakaian Longgar
 Ganti dengan Deterjen Khusus Saat kulit Bunda menjadi lebih
sensitif selama kehamilan
 Tambahkan Tepung Maizena pada Air Mandi
 Hindari Mandi dengan Air Terlalu Panas
 Pasang Humidifier di Rumah Udara yang terlalu kering
D. Sering merasa cepat lelah
a. Penyebab
Penyebab ibu hamil cepat merasa lelah adalah karena meningkatnya
hormon progesteron dalam tubuh dan perubahan bentuk fisik. Tidak
hanya mengganggu aktivitas sehari-hari, bahkan saat tidur pun ibu hamil
kerap terganggu akibat kondisi ini. Berbagai Penyebab Lelah pada Ibu
Hamil. Di awal masa kehamilan, tingkat hormon dan metabolisme tubuh
berubah dengan cepat. Sementara itu, kadar gula di dalam darah
menurun dan tekanan darah menjadi rendah. Hal inilah yang akhirnya
menimbulkan rasa lelah. Perasaan lelah juga disebabkan hormon
kehmilan di dalam tubuh sedang bekerja untuk membantu
perkembangan janin.
Selain itu, ada beberapa alasan lain yang membuat ibu hamil merasa
lelah, di antaranya:
 Kurang tidur
 Morning Sicknes
 Jantung memompa darah lebih keras untuk meningkatkan
volume darah
 Pembagian nutrisi ke janin
 Perubahan fisik, terutama pada trimester ketiga
b. Cara Mengatasi
Meski cukup normal, lelah yang berlarut-larut bisa membuat aktivitas
ibu hamil menjadi terganggu. Agar kegiatan selama hamil tetap berjalan
normal, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi
rasa lelah:
 Mengurangi aktivitas
 Mengkonsumsi makanan sehat
 Memperbanyak minum air putih
 Olahraga yang teratur
 Mengkonsumsi suplemen sesuai dengan rekomendasi dokter
E. Keputihan
a. Penyebab
Cairan keputihan merupakan kotoran yang dikeluarkan dari rahim
karena adanya proses pembersihan dan perlindungan alami di dalam
rahim, seperti aktivitas bakteri flora normal serta sel-sel dinding vagina
yang mati. Berikut merupakan beberapa penyebab keputihan saat hamil.
1) Peningkatan Kadar Hormon Estrogen
Keputihan yang paling sering terjadi di masa kehamilan
biasanya disebabkan oleh meningkatnya kadar hormon estrogen
dan aliran darah ke vagina. Peningkatan kadar hormon estrogen
dan aliran darah dapat merangsang selaput lendir pada vagina
untuk memproduksi cairan lebih banyak. Kondisi ini kerap
terjadi pada ibu hamil di awal masa kehamilan serta trimester
akhir kehamilan.
Keputihan yang terjadi karena peningkatan kadar
hormon estrogen biasanya ditandai dengan warna bening atau
putih susu, bertekstur encer, serta tidak berbau menyengat.
Dalam dunia medis, cairan keputihan dikenal dengan istilah
leukorea.
Meski cenderung normal, jenis keputihan saat hamil satu
ini perlu diwaspadai apabila volume cairan yang keluar
cenderung meningkat dan berlangsung dalam jangka waktu
lama.
2) Infeksi Jamur
Bila cairan keputihan yang keluar berwarna putih dan
menggumpal, kondisi tersebut bisa menjadi indikasi adanya
infeksi jamur di dalam organ kewanitaan. Jenis keputihan ini
umum terjadi karena tubuh cenderung lebih rentan terserang
infeksi jamur di masa kehamilan.
Salah satu jamur yang kerap menyebabkan keputihan
pada ibu hamil adalah Candida. Jamur tersebut memang tumbuh
secara alami pada vagina. Namun, jika pertumbuhannya
meningkat, infeksi jamur Candida dapat menyebabkan
keputihan pada ibu hamil dengan tekstur yang kental.
Konsultasikan dengan dokter apabila keputihan yang
menggumpal tersebut disertai gejala mengganggu lainnya,
seperti gatal, sensasi panas dan terbakar di area organ intim, serta
nyeri saat berkemih atau berhubungan seksual.
3) Vaginosis Bakterialis
Vaginosis bakterialis merupakan jenis keputihan saat hamil
yang perlu diwaspadai berikutnya. Vaginosis bakterialis terjadi
karena adanya infeksi bakteri Streptococcus Grup B di dalam
organ intim. Umumnya, ibu hamil yang mengidap vaginosis
bakterialis akan mengeluhkan beberapa gejala, seperti:
 Nyeri dan gatal di area vagina.
 Nyeri saat berkemih dan berhubungan seksual.
 Keluarnya cairan keputihan berwarna abu-abu keputihan
yang berbau amis.

Vaginosis bakterialis cenderung dapat mereda dan sembuh


dengan sendirinya. Meski demikian, kondisi ini tetap perlu
diwaspadai karena berisiko menyebabkan radang panggul,
kelahiran prematur, hingga keguguran.

4) Trikomoniasis
Trikomoniasis merupakan penyakit menular seksual yang
terjadi karena infeksi parasit Trichomonas vaginalis. Gejala
umum dari trikomoniasis pada wanita adalah:
 Keluarnya cairan berwarna kekuningan atau kehijauan
yang berbau amis.
 Nyeri saat berhubungan seksual.
 Sensasi gatal di area vagina.
 Kemerahan pada vagina.
b. Cara Mengatasi
Dokter perlu menyesuaikan penyebabnya terlebih dahulu sebelum
menentukan tindakan medis untuk mengatasi keputihan saat hamil.
Namun, sejumlah penanganan medis yang umum dilakukan untuk
mengatasi keputihan saat hamil di antaranya:
 Pemberian obat antibiotik untuk mengatasi keputihan yang
disebabkan oleh infeksi bakteri.
 Pemberian antijamur untuk mengatasi keputihan yang
disebabkan oleh infeksi jamur.
Selain itu, dokter juga akan menyarankan pasien untuk selalu menjaga
kebersihan organ kewanitaan sebagai upaya mengatasi keputihan saat
hamil, seperti:
 Menggunakan pakaian dalam dari bahan yang mudah menyerap
keringat, seperti katun.
 Menggunakan pantyliner agar cairan keputihan yang keluar
dapat diserap dengan baik.
 Mengganti pakaian dalam secara rutin, terutama jika sudah
terasa lembap.
 Membersihkan organ intim secara tepat, yaitu dengan
membasuhnya menggunakan air bersih dari arah depan ke
belakang.
 Mengeringkan vagina setelah buang air kecil menggunakan
handuk bersih atau tisu yang lembut.
 Mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang, seperti
buah, sayur, serta makanan berprotein tinggi.
Apabila keputihan saat hamil disertai dengan gejala yang mengganggu,
jangan ragu untuk segera mengunjungi Siloam Hospitals terdekat guna
mendapatkan diagnosis dan penanganan tepat.
F. Sering merasa kepanasan dan keringat bertambah
a. Penyebab
Berkeringat adalah respons alami tubuh dalam mengatur suhu tubuh.
Selama kehamilan, suhu tubuh wanita cenderung meningkat akibat
perubahan kondisi fisiologis. Itulah sebabnya, tubuh lebih banyak
mengeluarkan keringat saat hamil untuk mendinginkan atau mengatur
suhu dan mencegah Anda kepanasan.
Beberapa penyebab keringat berlebih pada ibu hamil, antara lain:
 Perubahan hormonal
 Metabolisme tubuh tinggi
 Sirkulasi darah meningkat
 Kenaikan berat badan
 Hipertiroid
 Cuaca
 Aktivitas fisik
 Kecemasan
 Makanan atau minuman tertentu
 Obat-obatan tertentu
b. Cara Mengatasi
 Minum lebih banyak air, ini bisa menjaga tubuh Anda terhidrasi
dengan baik dan mengganti cairan tubuh yang hilang selama
berkeringat
 Gunakan pakaian yang ringan dan menyerap keringat seperti
katun
 Mandi setiap hari
 Gunakan produk yang bisa mengurangi produksi keringat atau
antiperspirant
 Gunakan pendingin ruangan seperti AC atau kipas angin
 Hindari makanan dan minuman yang bisa membuat Anda
berkeringat lebih banyak
 Bawalah tisu basah atau kipas angin portabel ketika bepergian
untuk mendinginkan tubuh dengan cepat
 Konsultasikan dengan dokter terkait nutrisi yang Anda
butuhkan, jangan sampai membuat berat badan Anda naik drastis
sehingga membuat Anda lebih mudah berkeringat.
G. Air ludah/ saliva berlebihan
a. Penyebab
Ada banyak faktor yang diduga dapat menyebabkan air liur berlimpah
dan membuat ibu hamil terus ingin meludah. Berikut ini adalah beberapa
di antaranya:
 Hormon kehamilan
 Mual
 Penyakit asam lambung
 Hamil anak laki-laki atau kembar
b. Cara Mengatasi
 Jangan terlalu banyak mengonsumsi makanan yang
mengandung tepung atau susu karena bisa memicu kelenjar air
liur memproduksi ludah lebih banyak.
 Siapkan botol air minum di samping Bumil dan sering-seringlah
minum air putih agar Bumil tetap terhidrasi dengan baik.
 Telan air liur yang berlebih jika Bumil tidak merasa mual,
daripada Bumil harus bolak-balik ke kamar mandi untuk
meludah.
 Isap permen bertekstur keras atau mengunyah permen karet
tanpa gula. Walau tidak bisa mengurangi air liur berlebih, cara
ini bisa membuat Bumil lebih nyaman untuk menelan air liur
yang menumpuk, sehingga tidak merasa mual.
 Siapkan wadah kecil untuk membuang air liur berlebih, jika ibu
hamil merasa mual dan ingin muntah.
H. Sering pusing
a. Penyebab
 Di masa-masa pertama kehamilan, perubahan hormon adalah
penyebab utama pusing yang dialami Ibu. Tubuh memproduksi
lebih banyak darah untuk membawa nutrisi ke janin, sementara
tekanan darah dan gula darah semakin menurun, yang
mengakibatkan pusing.
 Aktivitas yang Ibu lakukan biasanya akan terasa berat, ditambah
dengan janin yang terus berkembang setiap minggu. Kegiatan ini
sangat menguras tenaga, dan bisa menyebabkan pusing karena
Ibu mudah lelah, sementara kebanyakan energi Ibu dialirkan ke
pertumbuhan janin.
b. Cara Mengatasi
 Makan sedikit tapi sering, supaya perut selalu kenyang dan kadar
gula darah stabil
 Carilah udara segar dengan menghabiskan pagi dan sore di luar
ruangan.
 Banyaklah minum saat Ibu kegerahan.
 Jaga tekanan darah dengan makan makanan bergizi dan olahraga
ringan secara rutin.
I. Sakit kepala
a. Penyebab
Beberapa penyebab sakit kepala saat trimester pertama yaitu :
 Dehidrasi
 Mual dan muntah
 Perubahan hormon
 Terlalu banyak minum kafein
 Stres saat hamil
 Kurang tidur
 Nutrisi buruk
 Kadar gula darah rendah
 Kurang gerak
 Sinusitis
 Sensitif terhadap cahaya
 Terjadi perubahan pada pandangan mata
 Sakit kepala migrain
 Masalah pernapasan (hidung tersumbat dan hidung berair)
Namun, sakit kepala saat hamil di trimester kedua dan trimester ketiga
juga dapat disebabkan oleh kondisi lain, seperti:
 Kelebihan berat badan
 Kebiasaan melakukan postur tubuh yang buruk.
 Kurang tidur
 Makanan yang dikonsumsi
 Otot menegang
 Diabetes
b. Cara Mengatasi
 Mengonsumsi obat sakit kepala non – resep diapotek
 Berolahraga
 Kompres bagian belakang kepala
J. Edema
a. Penyebab
 Terlalu banyak asupan garam yang mengandung natrium
membuat cairan lebih banyak berada di dalam sel.
 Terlalu banyak konsumsi kafein yang memberi tekanan pada
pembuluh darah.
 Kurang asupan kalium untuk menjaga keseimbangan elektrolit.
 Berdiri atau berjalan terlalu banyak dapat memberi tekanan pada
aliran darah di kaki.
b. Cara Mengatasi
 Menyesuaikan pola makan
 Menjaga tubuh tetap terhidrasi
 Tidur menghadap kiri
 Menggunakan kompres hangat
 Hindari melipat kaki saat duduk.
 Usahakan berjalan atau berdiri sebentar ketika sudah terlalu
banyak duduk untuk melancarkan peredaran darah.
 Pakai sepatu yang nyaman dan tidak memakai kaos kaki terlalu
ketat.
 Banyak minum air, untuk membantu mengurangi kelebihan air
dalam tubuh.
 Batasi makan makanan yang mengandung garam, maksimal ½
sendok teh per hari.
 Olahraga teratur, terutama berjalan dan berenang
K. Gusi Berdarah
a. Penyebab
Gusi berdarah saat hamil bisa disebabkan oleh perubahan hormon
maupun radang gusi. Kondisi ini kerap dialami ibu hamil dan umumnya
tidak berbahaya. Namun pada beberapa ibu hamil gusi berdarah bisa
menandakan gangguan yang lebih serius seperti pre-eklampsia yang bisa
membahayakan ibu dan janin.
Ada beberapa kemungkinan penyebab gusi berdarah pada ibu hamil,
antara lain:
 Perubahan hormon
 Penurunan produksi air liur
 . Perubahan sifat air liur
 Morning sickness
 Perubahan pola makan
 Lebih sensitif terhadap bau
b. Cara Mengatasi
 Rutin ke dokter gigi
 Menjaga kebersihan gigi dan mulut
 Menjaga pola makan
 Mengunyah permen karet
L. Haemorroid
a. Penyebab
 Perubahan Hormon
 Kekurangan serat
 Kurang minum air putih
 Mengangkat beban berlebihan
 Duduk terlalu lama
b. Cara Mengatasi
 Menjaga konsistensi tinja agar tidak keras, yaitu dengan
mengonsumsi asupan makanan yang tinggi kandungan serat
seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan gandum utuh.
 Cukupkan asupan cairan.
 Hindari menunda proses buang air besar. Segeralah buang air
besar saat kamu merasakan tanda-tandanya, sebab tinja yang
tersimpan lama di usus besar akan terus mengalami penyerapan
air sehingga konsistensinya akan mengeras seiring jalannya
waktu.
 Hindari mengedan terlalu kuat dan terlalu lama saat buang air
besar.
 Hindari mengangkat beban yang terlalu berat, terutama ditambah
kebiasaan menahan napas (mengedan) saat mengangkat beban
berat tersebut.
M. Insomnia (sulit tidur)
a. Penyebab
Penyebab utama susah tidur saat hamil belum diketahui secara pasti.
Akan tetapi, ada faktor lainnya yang menhadi penyebab bumil
mengalami insomnia atau susah tidur, yaitu sebagai berikut.
 Perut terasa mules
 Gerakan bayi didalam rahim
 Lebih sering buang air kecil
 Perut yang terus membesar
 Kram kaki dan nyeri punggung
 Kecemasan
 Gangguan tidur
b. Cara Mengatasi
 Mengubah posisi tidur.
 Persiapkan diri sebelum tidur seperti mandi air hangat atau pijat.
 Membuat suasana kamar menjadi lebih nyaman.
 Cobalah teknik relaksasi dari kelas melahirkan.
 Berolahraga atau melakukan aktivitas fisik pada siang hari.
 Membaca buku lalu minum susu hangat.
N. Nafas sesak
a. Penyebab
Penyebab sesak napas saat hamil muda biasanya dipengaruhi oleh
hormon kehamilan. Perubahan kadar hormon, termasuk progesteron,
dapat memengaruhi kerja paru-paru dan merangsang pusat pernapasan
di otak. Pada kondisi ini, kebutuhan tubuh untuk bernapas akan
meningkat.
b. Cara Mengatasi
 Atur posisi duduk
 Jangan terlalu terburu – buru
 Gunakan batal tambahan
 Lakukan olahraga ringan
O. Nyeri ulu hati (heart burn)
a. Penyebab
Beberapa penyebab ulu hati sakit saat hamil di antaranya:
 Hormon
 Ukuran janin
 Proses cerna lebih lambat
b. Cara Mengatasi
 Selektif memilih makanan
 Makan kecil tapi sering
 Duduk tegak saat makan
 Tidur dengan kepala tinggi
 Kenakan pakaian longgar
 Minum sedikit
 Mengobati sakit ulu hati dengan obat
P. Perut Kembung
a. Penyebab
Pada saat hamil, hormon progesteron di tubuh Ibu mengalami
peningkatan. Hal ini membuat jaringan otot-otot di tubuh, termasuk di
saluran pencernaan, menjadi lebih rileks. Akibatnya, proses pencernaan
makanan pun melambat, sehingga kadar gas di perut meningkat dan
terasa perut kembung saat hamil Bu.
Di saat yang bersamaan, perut Ibu juga membesar seiring
perkembangan janin dalam kandungan. Efeknya, terbentuk rongga yang
semakin besar di perut Ibu. Rongga ini berpotensi diisi oleh udara yang
masuk berbarengan dengan Ibu menghela napas, sehingga perut rentan
mengalami kembung.
b. Cara Mengatasi
 Hindari makanan berlemak tinggi dan mengandung gas
 Makan dengan cara yang baik dan benar
 Hindari makanan yang mengandung banyak fruktosa
 Hindari makanan yang berlemak
 Makan dalam porsi yang kecil
 Hindari minuman berkarbonasi dan pemanis buatan
 Rutin olahraga disaat hamil
Q. Sakit Punggung
a. Penyebab
Ada sejumlah faktor dan kondisi yang bisa memicu kemunculan sakit
punggung saat hamil, yaitu:
 Perubahan Hormon
 Pertambahan berat badan
 Pertumbuhan bayi
 Perubahan postur tubuh
 Stres
 Jarang berolahraga
b. Cara Mengatasi
 Pijat
 Kompres punggung
 Perbaiki postur tubuh
 Olahraga
 Akupunktur
 Chiropractic
 Minum minuman pereda nyeri
R. Varises pada kaki atau vulva
a. Penyebab
Varises vagina pada ibu hamil dapat terjadi karena
meningkatnya volume darah ke area panggul selama kehamilan dan
menurunnya kecepatan aliran darah dari tubuh bagian bawah ke jantung.
Hal ini menyebabkan darah terkumpul di pembuluh darah
ekstremitas bawah serta daerah vulva sehingga pembuluh darah pun
melebar dan muncul varises.
Tak hanya itu, pembuluh darah vena juga dapat melebar karena
perubahan hormon atau tekanan pada vena mayor yang terjadi saat hamil
hingga menyebabkan varises.
Sebuah studi pada tahun 2017 memperkirakan bahwa 18-22%
dari semua wanita hamil dan 22-34% wanita yang memiliki varises di
dekat panggul juga memiliki varises vagina.
Riwayat keluarga juga berpengaruh dalam berkembangnya
varises sehingga wanita dengan anggota keluarga dekat yang
memilikinya juga cenderung akan mengalami kondisi tersebut.
Varises yang muncul pada kehamilan biasanya akan hilang
dalam waktu sekitar 6 minggu setelah melahirkan. Di sisi lain, kondisi
ini bukan hal yang biasa terjadi pada wanita yang belum hamil.
b. Cara Mengatasi
Pengobatan varises vagina umumnya berfokus pada penanganan gejala
yang bisa dilakukan di rumah. Adapun beberapa cara menghilangkan
varises vagina saat hamil yang bisa dilakukan, yaitu:
 Hindari berdiri atau duduk terlalu lama
 Posisikan kaki lebih tinggi dari jantung ketika berbaring
sehingga meningkatkan sirkulasi
 Berikan kompres dingin pada vulva untuk meredakan
ketidaknyamanan
 Sering berganti posisi
 Hindari mengenakan sepatu hak tinggi atau sepatu apa pun yang
tidak nyaman dan memberi tekanan pada tubuh bagian bawah
 Tidur dengan pinggul yang sedikit terangkat untuk mencegah
darah menggenang di area tersebut
 Minum banyak air putih
S. Konstipasi atau Sembelit
a. Penyebab
 Kadar hormon progesteron yang tinggi
 Konsumsi suplemen tertentu
 Rahim yang membesar
 Pola hidup tak sehat
b. Cara Mengatasi
 Mengkonsumsi makanan tinggi serat
 Olahraga ringan secara teratur
 Perbanyak minum air putih
 Konsumsi probiotik
 Konsultasi ke dokter
T. Kram Pada Kaki
a. Penyebab
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan ibu hamil mengalami kram
selama kehamilan, meliputi:
 Pertambahan berat badan ibu hamil sehingga kaki mendapat
beban ekstra.
 Kekurangan vitamin
 Kurang gerak atau berolahraga
 Penumpukan cairan di kaki yang menyebabkan pembengkakan
atau disebut edema.
Kram kaki bisa bertambah parah seiring dengan bertambahnya usia
janin, ketika perut semakin membesar.
b. Cara Mengatasi
Cara pertama yang dapat meredakan kram kaki pada ibu hamil adalah
melakukan peregangan. Peregangan ini mungkin awalnya akan
menimbulkan rasa sakit, tetapi dapat meredakan kejang otot secara
bertahap dan menghilangkan nyeri akibat kram. Hal yang perlu Anda
lakukan untuk memulai peregangan adalah dengan meluruskan kaki
agar otot betis meregang. Kemudian secara perlahan, tekuk jari-jari kaki
ke arah tulang kering. Hindari mengarahkan jari ke ke depan karena bisa
membuat otot berkontraksi dan memperburuk kram.
U. Palpitasi
a. Penyebab
 Anemia. Kondisi saat tubuh kekurangan sel darah merah. Ibu
hamil sering mengalami anemia karena kebutuhan sel darah
yang meningkat tidak bisa terpenuhi.
 Kecemasan. Kecemasan kerap dialami oleh ibu hamil dan salah
satu gejalanya adalah jantung yang berdebar lebih kencang dari
nomal.
 Asupan makanan. Makanan yang mengandung kafein maupun
yang tinggi karbohidrat, sodium (garam), gula atau lemak dapat
menyebabkan jantung berdebar kencang.
 Dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit. Elektrolit adalah
mineral yang mengontrol ritme jantung.
 Kelebihan berat badan dan obesitas. Berat badan berlebih
sebelum dan selama kehamilan dapat meningkatkan risiko
jantung berdebar dan penyakit jantung lainnya.
 Perubahan hormonal selama kehamilan. Kondisi hormonal
seperti perubahan kadar estrogen juga dapat menyebabkan
jantung berdebar.
 Gula darah rendah. Lebih sering terjadi pada trimester pertama
dan dapat menyebabkan jantung berdebar saat hamil.
 Tekanan darah rendah. Salah satu kondisi umum selama
kehamilan yang juga bisa ditandai dengan jantung berdebar.

b. Cara Mengatasi
Ada banyak hal yang dapat menyebabkan jantung berdebar saat hamil,
sehingga cara mengatasinya juga bisa berbeda, tergantung pada
penyebab dan gejalanya.
Palpitasi jantung yang terjadi karena perubahan tubuh dan hormon
akibat kehamilan biasanya tidak memerlukan perawatan. Selain itu, ada
juga makanan atau minuman yang bisa menyebabkan jantung berdebar.
Jika jantung berdebar saat hamil ternyata disebabkan oleh sesuatu yang
memerlukan perawatan medis, maka dokter mungkin akan melakukan
hal-hal berikut ini:
 Meresepkan obat untuk mengatasi palpitasi dan gangguan irama
jantung
 Merujuk Anda ke dokter spesialis penyakit dalam, jantung, atau
kehamilan risiko tinggi (perinatologis) sesuai dengan gejala
yang Anda alami.
 Memberikan perawatan untuk semua kondisi medis yang
mendasarinya dengan aman. Misalnya memberikan perawatan
yang diperlukan untuk anemia atau tiroid yang terlalu aktif.
 Dokter mungkin memberikan tindakan medis lain seperti
kardioversi, yang juga aman selama kehamilan untuk kasus yang
lebih parah.

Anda mungkin juga menyukai