Anda di halaman 1dari 6

KEPERAWATAN MATERNITAS I

Pertemuan :3
Hari, tanggal : Kamis, 17 Maret 2022
Dosen : Ibu Susilawati, S.Kp., M.Kep
Materi : Menganalisis Kasus Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil
Kelompok :3
Anggota :
Annisyapuri Syifa C1AA20007
Lia Amalia C1AA20049
Putri Suci Lestari C1AA20077
Rendi Bayu Alamsyah C1AA20089
Risa Amalia C1AA20095
Shilfa Sintiya C1AA20103
Yulia Rosmawati C1AA20121

Moderator : Suci Rahayu


Notulen : Putri Suci Lestari

TANYA JAWAB SESI I


1. Ashari maulana suryadi
 Pertanyaan: Apakah Pitting odema pada ibu hamil berbahaya ? Dan bagaimana cara
mencegah pitting odema ?
 dijawab oleh Yulia Rosmawati: Edema pada kasus ringan sering terjadi dan
biasanya tidak berbahaya. Akan tetapi, edema juga dapat menjadi tanda penyakit
serius, seperti gagal jantung, serta gangguan pada hati, ginjal, atau otak. Kondisi ini
juga umumnya banyak terjadi pada ibu hamil. Saat hamil, tubuh memproduksi 50%
lebih banyak darah dan cairan tubuh demi memenuhi kebutuhan janin. Kelebihan
cairan inilah yang juga menjadi penyebab kaki dan tangan bengkak saat hamil.
Semakin tingginya volume cairan selama hamil umumnya menjadi penyebab kondisi
edema tersebut.
 ditambahkan oleh Annisyapuri Syifa:
a. Hindari berdiri atau duduk terlalu lama
b. Konsumsi makanan tinggi potassium
c. Menghindari konsumsi kafein
d. Kurangi aktivitas di luar ruangan ketika cuaca terlalu panas
e. Kenakan sepatu yang nyaman
f. Hindari pakaian yang terlalu ketat terutama di pergelangan kaki dan tangan
g. Berenang secara berkala
h. Posisi tidur miring ke kiri
i. Berolahraga secara berkala
j. Mengurangi konsumsi garam atau sodium berlebihan
k. Selalu pastikan tekanan darah normal karena tekanan darah tinggi dapat
menyebabkan beberapa bagian tubuh tiba-tiba bengkak

2. verawati eka saputri


 Pertanyaan: Izin bertanya tadi sudah disimpulkan bahwa dari kasus pada ibu hamil
yang sudah dijelaskan yaitu ibu hamil tersebut mengalami gejala preeklamsia yaa.
Nah pertanyaan nya apa saja faktor yang dapat meningkatkan risiko seorang ibu
hamil mengalami preeklamsia dan bagaimana cara mengatasi preeklamsia tersebut?
 dijawab oleh Rendi Bayu Alamsyah: Ada beberapa faktor yang dapat
meningkatkan risiko seorang wanita mengidap preeklamsia:
a. Baru pertama kali hamil.
b. Pernah mengidap hipertensi gestasional atau preeklamsia.
c. Mempunyai keluarga yang pernah mengidap gangguan ini.
d. Telah melahirkan banyak anak.
e. Wanita yang berusia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 40 tahun.
f. Memiliki tekanan darah tinggi atau penyakit ginjal sebelum hamil.
g. dan Mengalami obesitas.
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi preeklamsia yang
terjadi. Hal tersebut tergantung pada seberapa dekat tanggal kelahiran yang telah
diperkirakan. Apabila sudah sangat dekat dengan tanggal kelahiran dan bayi sudah
cukup matang, para ahli medis mungkin akan berusaha untuk melahirkan bayi
tersebut sesegera mungkin.
Apabila kamu mengidap preeklamsia ringan dan bayi yang dikandung belum
mengalami perkembangan penuh, dokter mungkin akan merekomendasikan
beberapa cara untuk mengatasi gangguan yang dapat menyebabkan banyak masalah
tersebut. Antara lain:
a. Perbanyak istirahat dan cara berbaring yang benar adalah ke sisi kiri untuk
mengambil beban dari bayi.
b. Lebih sering untuk memeriksa kehamilan.
c. Mengonsumsi makanan dengan garam yang sedikit.
d. Minum air putih paling tidak 8 gelas per hari.
e. Lebih banyak mengonsumsi makanan yang kaya akan protein

3. Devi Purnamasari
 pertanyaan: bagaimana cara mengurangi mual pada ibu hamil? dan biasanya berapa
lama orang yang sedang hamil mengalami mual?
 dijawab oleh lia amalia
a. Menjaga pola makan, Makan dengan porsi yang lebih sedikit, tetapi lebih sering
dapat membantu meredakan mual yang dialami saat hamil. Selain itu, pastikan
ibu tidak melewatkan jadwal makan. Perut yang kosong dapat menyebabkan
mual dan muntah. Setelah makan, hindari untuk langsung berbaring. Sebaiknya
hindari makanan yang memicu meningkatnya produksi asam lambung agar
gejala mual tidak bertambah buruk, misalnya mengonsumsi makanan yang
pedas, asam dan bersantan.
b. Konsumsi jahe, Jahe merupakan bahan makanan yang populer digunakan untuk
mengatasi mual saat hamil. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa
konsumsi jahe efektif untuk meredakan mual.
c. Akupuntur dan akupresur, Cara mengatasi mual saat hamil lainnya adalah lewat
akupuntur. Akupuntur dan akupresur merupakan teknik pengobatan tradisional
Tiongkok yang digunakan untuk mengatasi kondisi mual dan muntah.
Akupuntur dilakukan dengan menusukkan jarum pada lokasi tertentu pada
tubuh. Akupresur merupakan teknik yang serupa, tetapi peranan jarum
digantikan dengan penekanan. Kedua teknik ini akan memberikan stimulasi
pada serabut saraf. Serabut saraf kemudian menghantarkan sinyal yang
diterimanya menuju otak dan saraf tulang belakang. Dengan hantaran sinyal
menuju otak ini, diharapkan rasa mual yang dialami akan membaik.
d. Menghindari makanan berbau menyengat, Selama wanita hamil, indra
penciuman akan jauh lebih sensitif. Untuk itu, sebaiknya Anda menghindari
makanan yang menimbulkan bau menyengat agar tidak memicu rasa mual.
e. Mencium bau yang menyegarkan, Mengatasi mual dan pusing saat hamil bisa
juga dengan menghirup aroma menyegarkan dari deretan minyak alami seperti
minyak lemon, minyak lavender hingga minyak spearmint.
Dalam penelitian Iranian Red Crescent Medical Journal, minyak lemon diketahui
bisa membantu mengatasi mual dan muntah pada ibu hamil. Mual tersebut biasanya
berlangsung selama 12 minggu kehamilan.

TANYA JAWAB SESI II

1. siti kulsum
 pertanyaan: Dari kesimpulan kasus tersebut didapatkan ibu hamil mengalami gejala
preeklamsia ya, pertanyaanya apa dampak yang bisa dialami oleh janin bila
preeklamsia ini terjadi? Dan adakah pencegahan yang dapat dilakukan supaya
preeklamsia ini tidak terjadi pada ibu hamil?
 dijawab oleh lia amalia: Tidak ada cara khusus untuk mencegah preeklamsia.
Namun ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko terjadinya
preeklamsia :
a. Melakukan kontrol rutin selama kehamilan
b. Mengontrol tekanan darah dan gula darah jika memiliki kondisi hipertensi dan
diabetes sebelum kehamilan
c. Menerapkan pola hidup sehat, dengan menjaga berat badan ideal, mencukupi
kebutuhan nutrisi, tidak mengonsumsi makanan yang tinggi garam, rajin
berolahraga dan tidak merokok
Dampak preeklamsia bagi janin, Dampak utamanya yaitu janin kekurangan nutrisi
karena tidak memadainya aliran darah rahim ke plasenta. Hal ini berakhir pada
keterlambatan pertumbuhan bayi dalam kandungan, kelahiran prematur hingga bayi
lahir mati, bahkan preeklamsia juga bisa meningkatkan resiko masalah jangka
panjang yang berhubungan dengan kelahiran prematur seperti : gangguan belajar,
epilepsi, tuli, dan kebutaan.
2. ranti
 pertanyaan: pada ibu yang mengalami preeklampsia, bagiamana nanti proses
persalinannya apakah harus melahirkan secara caesar?
 dijawab oleh Putri Suci Lestari: Pada kondisi ini, ada kemungkinan besar dokter
akan menyarankan induksi persalinan. Karena, paling aman bagi Bunda untuk
melahirkan secara normal. Namun, sebagian Bunda berkemungkinan juga
memerlukan operasi caesar jika tekanan darah tidak terkontrol atau jika ada bukti
bahwa kondisi tersebut membahayakan Bunda. Melansir WebMD, Bunda yang
memiliki kondisi preeklamsia dapat diinduksi dan melahirkan melalui vagina. Ini
mungkin akan lebih baik daripada operasi caesar karena tidak terlalu membuat tubuh
stres ketimbang operasi. Selain itu, dokter juga akan melakukan operasi caesar jika
memang kondisinya harus sesegera mungkin melahirkan bayi. Bunda pun
kemungkinan akan mendapatkan magnesium sulfat selama persalinan untuk
membantu mencegah risiko kejang. 

3. yeni oktaviani
 pertanyaan: tadi kan dijelaskan bahwa Proteinuria adalah suatu kondisi di mana
urine mengandung sejumlah protein dalam jumlah yang terlalu banyak pertanyaanya
gejala apa yang terjadi pada pasien yang mengalami Proteinuria dan bagaimana cara
untuk mengatasi masalah proteinuria pada ibu hamil tersebut ?
 dijawab oleh Shilfa Sintiya: Saat kadar protein dalam urine meningkat, pasien juga
dapat mengalami gejala seperti:
a. Sakit kepala
b. Masalah penglihatan kabur atau silau
c. Muntah
d. Nyeri hebat di bawah tulang rusuk
Tips mengatasi masalah kelebihan protein dalam urine ibu hamil
a. Jalani pola makan sehat, seperti perbanyak buah-buahan dan sayuran.
b. Konsumsi banyak ikan dalam menu makanan harian.
c. Memilih makanan protein tanpa lemak dan hindari konsumsi daging merah yang
dapat menyebabkan protein berlebihan dan susah dicerna.
d. Kurangi garam.
e. Perbanyak minum air putih.
f. Lakukan olahraga ringan.
g. Jaga berat badan untuk menghindari diabetes dan tekanan darah tinggi.
h. Tambahkan bawang putih dalam hidangan masakan Anda yang merupakan
antibiotik alam.

4. fitri suherliawati
 pertanyaan: pada kasus itukan data yang didapatkan salah satunya proteinuria+3 dan
pitting odema +2. bisa dijelaskan apa maksud dari +3 dan +2 itu apa?
 dijawab oleh Risa Amalia: Menurut sumber yang saya baca
Angka +3 adalah untuk proteinuria yang keluar sejumlah 300 mg/dL atau setara
kurang dari 1-2 g/hari ATAU kurang lebih 0, 2 -0, 5 g dan derajat kekeruhan urinnya
Amat keruh dengan gumpalan berkeping-keping . Pada kondisi ini protein yang
terbuang mencapai 300 mg atau lebih selama 24 jam , ini merupakan kriteria
proteinuria abnormal selama kehamilan. Kalo untuk angka +2 pada pitting odema
adalah pitting odema yang kedalamannya 3-4 mm, tidak ada distorsi (perubahan)
yang langsung terdeteksi, menghilang dalam 10-15 detik tapi ada juga sumber yang
mengatakan menghilang dalam beberapa detik sekitar 5 detik.

KESIMPULAN

Preeklamsia adalah kondisi terkait kehamilan yang biasanya terjadi setelah 20 minggu
kehamilan dan menyebabkan pembuluh darah mengerut. Diperkirakan mulai di plasenta
dengan penyempitan pembuluh darah yang menyebabkan penurunan aliran darah. Hal ini
menyebabkan tekanan darah meningkat. Selain itu ada tanda gejala yang dialami pasien
berdasarkan hasil pemeriksaan yaitu seperti :
a. Tekanan darah tinggi
b. Tangan, kaki, dan wajah tiba-tiba bengkak
c. Penglihatan kabur atau lampu berkedip
d. Sakit kepala
e. Mual dan muntah.

Anda mungkin juga menyukai