Anda di halaman 1dari 11

PETROLOGI

Session I
PETROLOGI
1. PENGERTIAN PETROLOGI

 Petrologi adalah salah satu dari cabang dari


ilmu Geologi, yang mempelajari tentang
batuan, yang meliputi :

- Komposisi
- Bentuk
- Klasifikasi
- Origin (asal kejadian) serta hubungannya dgn
proses geologi dan sejarah pembentukannya.
Secara garis besar, batuan dikelompokkan mjd 3 golongan besar :
- Batuan beku (igneous rock)
- Batuan sedimen (sedimentary rock)
- Batuan metamorf (metamorphic rock)

Dari volumenya, proporsi batuan beku/meta-igneous dan batuan sedimen yang


membentuk kulit bumi 95% : 5%. Dari 5% batuan sedimen tersebut menutupi
75% permukaan bumi, terdiri atas :
- 80% (4% vol.) lempung serpih (shale)
- 15% (0.75% vol.) batu pasir (sandstone)
- 5% (0.25% vol.) batugamping (limestone)

2. RUANG LINGKUP MEMPELAJARI PETROLOGI


a. Pengantar Petrologi : 1. klasifikasi batuan, 2) kompososi batuan, 3) tekstur &
struktur, 4) bentuk & cara terdapatnya, 5) genesa (cara terjadinya
batuan/mineral).
b. Petrografi : menekankan pd pemerian (deskripsi) scr megaskopis &
mikroskopis (melalui sayatan tipis), dan sistimatika klasifikasi.
c. Petrogenesa : menekankan kpd asal usul dari batuan tersebut (merupakan
pembelajaran petrologi lanjut).
d. Lithologi : pengrtahuan yg diperoleh dari singkapan (out crops) di lapangan
contoh scr megaskopis.
3. BATUAN
- Batuan terdiri dari mineral atau susunan
mineral. Sekumpulan mineral tertentu
disebut ‘’assemblage’’.
- Batuan didefinisikan sebagai semua bahan
yang menyusun kerak bumi, dan biasanya
merupakan suatu agregat mineral-mineral
yang telah mengeras.
- Tidak termasuk batuan adalah tanah dan
bahan lepas lainnya yang merupakan hasil
pelapukan dan erosi kimiawi.
A. PEMBAGIAN BATUAN
1. Batuan beku/ Igneous Rock (igneous = api)
terbentuk dari suatu massa yg panas leleh (cairan silikat
pijar) dan dikenal sebagai magma atau lava dan
mendingin serta mengkristal menjadi batuan.
2. Batuan sedimen/Sedimentary rock (sedimentum =
endapan)
3. Batuan Metamorf/Metamorphic rock (meta=berubah,
morf = bentuk), adl mineral assemblage yang membuat
struktur baru, berbeda dgn asalnya.
Mineraloginya menyesuaikan diri dengan kondisi-kondisi
fisik dan kimia yang berlaku. Terbentuknya batuan ini
dikontrol oleh :
- Tekanan (P)
- Energi panas atau temperatur (T) dan,
- Cairan kimia aktif berperan dalam prosesnya.
B. AJARAN FASA (PHASE RULE)
Dasar ajaran fasa teori kesetimbangan Gibbs (1847),
dan yg memainkan peranan penting adl panas,
tekanan & konsentrasi. Contoh kesetimbangan
fasa:
a. Air dan uap pada tekanan (P) dan temperatur (T)
tertentu akan mencapai kesetimbangan. Jika P atau
T dan/atau P/T dirubah maka kesetimbangan akan
berubah.
b. Kesetimbangan pada es, air dan uap hanya pd fasa
fasa tertentu saja, jika air diberi garam maka
kesetimbangan antara es dan larutan garam akan
berubah temperatur dan tekanannya; hal ini
tergantung jg kpd konsentrasi larutan.
c. CaCO₃ CaO + CO₂
Pada tekanan tertentu, mk penguraian CaCO₃ mjd CaO dan CO₂ berhenti,
yg berarti telah mencapai kesetimbangan. Dlm kesetimbangan ini
terdapat 3 macam zat yg ikut dlm proses tsb. Secara umum fenomena tsb
dirumuskan dlm bentuk hubungan matematis sbb :
F=C–P+2 dimana F : jmlh derajat kebebasan (degree of freedom).
C : jmlh komponen.
P : jmlh fasa
2 : konstanta
Goldsmith (1912), mineral yg terdapat dlm satu batuan tdk akan lbh dari jmlh
atau macam komponennya.
Dalam kesetimbangan 2 sistem komponen (ex: NaAISiO₄ - SiO₂); maka
maksimum 2 mineral yg akan dijumpai dlm batuan dari 4 kemungkinan,
yaitu Nepheline (NaAISiO₄), Jadeite (NaAISi₂O₆), Albite (NaAISi₃O₈), serta
Kuarsa (SiO₂) maupun polimorf-nya.
Pada batuan beku, asosiasi mineral yg umum :
a. Albite + Nepheline
b. Albite + Quartz
Pada batuan metamorf, asosiasi umum yg terbentuk :
a. Albite + Quartz
b. Jadeite + Quartz
c. Jadeite + Albite
Menurut data geofisika, berdasarkan gelombang seismik dan sebaran
density, Suess dan Wiechert menyimpulkan bahwa struktur dan
komposisi bumi adalah :
1. Kerak bumi dgn tebal 30 – 70 km, terdiri dari batuan asam dan basa.
Berat jenis lapisan ini kurang lebih 2.7.
2. Selubung bumi atau sisik silikat, dgn ketebalan sekitar 1,200 km serta
berat jenis kira-kira 4.4 – 4. kerak bumi dan selubung bumi kedua-duanya
merupakan lithosfir.
3. Lapisan antara (chalcosfera, astenosphere)yg merupakan sisik oksida dan
sulfida dgn ketebalan 1,700 km dan berat jenis 6.4.
4. Inti Nickel-besi atau barisfera yg memiliki jari-jari 3,500 km dgn berat
jenis 9.6.
William dan Adam menyimpulkan sbb :
1. Kulit bumi (100 km), mengandung silika dan silikat ringan dgn density
antara 2.8 – 3.2.
2. Kulit peridotitik (1,400 km), terdiri dari silikat berat (peridotit) dgn
density sekitar 3.3 – 4.35.
3. Kulit Palastik (1,400 km), terdiri dari campuran besi dan nickel dan
siderolit dgn density antara 6.0 – 8.0 dan ke arah dalam secara
berangsur berubah.
4. Inti logam besi dan nickel dgn ketebalan 3,400 km dan density sebesar
10.

Goldsmith, membagi susunan bumi menjadi :


1. Kulit bumi (120 km), density 2.8.
2. Kulit Eklogit, terdiri dari silikat berat, ketebalan sekitar 1,000 km dan
density 3.4 – 4.0.
3. Kulit Sulfida dan Oksida (1,700 km) dengan density antara 5.0 – 6.0.
5. KULIT BUMI

Menurut Guttenberg (1945), semua batuan pada permukaan kulit bumi


akan cair pada kedalaman 80 km dan material2 yg berada dibawah
kedalaman tersebut akan sangat lunak dan plastis.
Menurut Mintrop (1949), dgn menggunakan perhitungan seismik didapatkan
bahwa titik leleh kulit bumi berada pada kedalaman 110 km, terdapat 8
km plastik layer dan pada kedalaman 183 km-230 km terdapat formasi
dmn tjd pergantian antara fasa plastik dan solid.

- Menurut Buddington (1943), urutan kulit bumi :


0-15 km Granitic
15-25 km Quartz gabbro
25-30 km Bytownit anorthosite
30-38 km Olivin Gabbro dan Norite
38-70 km Pyroxenite, Peridotite dan Dunite

- Menurut Daily (1946), urutan kulit bumi :


0-15 km Granitic Crystalline
15-40 km Intermediate Material
40-70 km Batuan Gabbroic dan peridotitic.
6. KLASIFIKASI DAN SIFAT-SIFAT BATUAN

Sifat-sifat yang dipergunakan dalam klasifikasi dan pemerian


(deskripsi) batuan adl :

1. Tekstur : sifat-sifat butiran/ hubungan antar butiran dari masa


batuan. Termasuk ke dalam tekstur adalah :
- Macam butiran :
a. hablur (kristal) utk batuan beku & metamorf,
b. Amorf (gelas) utk batuan lelehan/lava
c. Klastika atau fragmental utk batuan
sedimen.
- Besar butir : kasar – halus
- Warna : hitam, putih, gelap, dll.
- Hubungan antar butir terdiri atas semua hablur
(holokristaline), setengah hablur (holohyaline), porfiritis
sementasi, masa dasar, berlapis-lapis, folisi, laminati.

2. Mineralogi (susunan mineral)


3. Sifat-sifat lainnya (hardness, porositas, permeabilitas, sifat fisis
dalam teknis, dll).

Anda mungkin juga menyukai