Anda di halaman 1dari 14

METODE PELACAKAN

KERUSAKAN
HALIMATU ULFAH, S. PD
TUJUAN PERAWATAN

Tujuan perawatan antara lain :


1. Untuk memperpanjang usia pakai peralatan
2. Untuk menjamin daya guna dan hasil guna
3. Untuk menjamin kesiapan operasi atau siap pakainya peralatan
4. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan
JENIS-JENIS PERAWATAN PERALATAN

Perawatan sebelum dioperasikan (Pra - Perawatan Pencegahan


Perawatan)
1. Perawatan Harian
 Bertujuan untuk menjamin  Pencegahan beban lebih

peralatan agar beroperasi  Pelumasan


 Pendinginan
dengan efektif. Untuk
 Pencegahan korosi
mempermudah pengecekan
alat maka dibuat rencana 2. Perawatan Berkala

perawatannya.  Pemeriksaan secara periodic


 Penyetelan bagian-bagian/komponen
 Penggantian komponen
TAHAPAN DIAGNOSIS GANGGUAN

 Periksa peralatan secara fisik


 Periksa rangkaian atau hubungan kelistrikan mulai dari
sumber masukan sampai ke bagian yang memungkinkan
untuk diperiksa
 Periksa komponen-komponen mekanik yang bergerak
secara teliti
 Hidupkan peralatan secara berurutan sesuai dengan
langkah kerjanya
 Perhatikan dan catat setiap kelainan
 Lihat catatan dari data peralatan tentang kerusakan dan
langkah perbaikan yang pernah dilakukan (bila ada)
 Analisis dan tentukan langkah perbaikannya agar tepat
Pemilihan Metode Pelacakan Kerusakan
METODE PELACAKAN KERUSAKAN

Pemilihan metode Macam-macam metode Analisis permasalahan

 pemeriksaan kesalahan
 Sympthom Function  Analisis Kegagalan
kerusakan
 Teknik signal tracing  Analisis Sinyal
 pemeriksaan fisik
 Tegangan dan ham-  Analisis Logika
 pemeriksaan penyebab
batan  Diagnosa Rutin
kerusakan
 Half splitting  Diagnosa dengan
 menganalisis kerusakan
 Pemutusan lup Program Komputer
atau gangguan beru-
 Substitusi
lang
1. Symptom-function : untuk mengisolir kerusakan pada bagian tertentu
2. Signal-tracing : untuk menemukan blok tertentu penyebab kegagalan
pemakaian.
3. Metoda tegangan dan hambatan : untuk mengisolasi kerusakan
komponen atau daerah rangkaian tertentu.
4. Metoda Half-splitting : untuk rangkaian dengan blok-blok tersusun
seri.
5. Metoda Pemutusan Lup : untuk sistem lup tertutup pada industri-
industri.
6. Metoda substitusi : mencoba menyolderkan komponen yang sama
pada bagian yang rusak.
A. Kapan Dan Bagaimana Menggunakan Teknik Symptom-Function
Symptom-function (fungsi gejala) sudah digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh, saat kita menyalakan lampu belajar dan tidak menyala (gejalanya)
maka yang diperiksa (fungsinya) adalah:
 Kabel powernya terhubung atau terputus,
 Lampunya mati atau hidup,
 jika masih tidak menyala mungkin switchnya tidak bekerja dengan baik dan
seterusnya.
Dengan melihat gejala kerusakannya, dapat diperkirakan jenis dan letak kerusakan
alat tersebut dengan mengetahui prinsip kerja alat dan berdasarkan pengamatan
kerja alat, memungkinkan diketahui kerusakannya, tanpa menggunakan alat ukur
dan tanpa melakukan pengukuran.
B. Kapan dan Bagaimana Menggunakan Teknik Signal-Tracing.

metode ini merupakan metode untuk menemukan blok


tertentu yang menjadi salah satu penyebab kegagalan
dari peralatan elektronik.
metode ini membutuhkan sinyal masukan pada daerah
yang dicurigai mengalami kerusakan.
pengaplikasian metode ini salah satunya pada penguat
sederhana
Dalam penguat sederhana tersebut, terdapat generator
sinyal dengan hambatan Rg yang memberikan sinyal
input pada penguat.
C. Metode Tegangan dan Hambatan
Pada umumnya pengukuran tegangan dan resistansi
dilakukan untuk memeriksa jaringan atau kompo-
nen yang dicurigai rusak. Pengukuran tegangan
memerlukan peralatan dengan kondisi ON, sedan-
gkan pengukuran resistansi dilakukan pada saat
peralatan dalam kondisi OFF. Biasanya diagram
rangkaian dan lembar data menunjukkan tegangan
yang diperlukan untuk kondisi operasi normal pada titik
tes tertentu. Dengan melakukan pengukuran seperti
itu, biasanya lokasi kerusakan pada jaringan dan kom-
ponen dapat diketahui.
D. Metoda Half Splitting (Pemisahan Bagian Tengah)

Metoda ini cocok digunakan untuk rangkaian dengan blok-blok yang


seri (memanjang) karena akan menjadi sangat cepat saat mencari
kerusakannya. Misalnya: rangkaian generator fungsi, pemancar /
penerima radio dsb. Langkahnya: dimulai dari bagian tengah sistem,
dan berturut-turut pada setiap bagian tengah dari setengah bagian
sistem yang telah dipisah sampai ditemukan kerusakannya. Con-
tohnya: rangkaian dengan blok-blok sbb:
E. Metode Pemutusan Lup

Sistem atau subsistem elektronik dengan umpan-balik sangat sulit


dilacak kerusakannya tanpa memutus lup. Tegangan DC yang sesuai
atau sinyal harus diinjeksikan pada titik, tempat lup diputus. Tegangan
dan sinyal yang melalui rangkaian seharusnya dapat digunakan untuk
memonitor kesalahan.
Tegangan atau sinyal yang diinjeksikan dapat diubah untuk melihat pe-
rubahan respon rangkaian dari keadaan normal. Biasanya lup diputus
pada titik tempat sinyal dengan daya kecil sehingga dapat diinjeksikan
dengan baik.
F. Metoda Substitusi

Dalam metoda ini biasanya diperlukan penyolderan atau


penggantian komponen sebagai tahap akhir dari proses
pelacakan kerusakan. Ada dua tahap pokok dalam metoda
substitusi yang harus dilakukan, yakni gunakan komponen
pengganti yang benar dan hubungkan secara benar pada
rangkaian.
Sebelum melakukan penggantian, disarankan
untuk melakukan pemeriksaan dengan metoda
lain, seperti yang telah diuraikan sebelumnya,
sehingga yakin komponen mana yang mengalami
kerusakan. Lakukan pengukuran tegangan untuk
meyakinkan apakah tegangan yang seharusnya
ada memang benar-benar ada. Pemeriksaan
tegangan yang dilakukan pada komponen
gabungan resistor dan kapasitor, akan dapat
menunjukkan apakah keduanya rusak atau hanya
salah satu saja.

Anda mungkin juga menyukai