Anda di halaman 1dari 41

SISTEM

INFORMASI
AKUNTANSI

Christina Aprilyani, S.Pd


ATP Akuntansi sebagai sistem informasi
Indikator yang ingin dicapai :
 Menjelaskan sejarah akuntansi di Indonesia
 Mendeskripsikan pengertian dan manfaat sistem informasi
akuntansi
 Mendeskripsikan pengertian akuntansi sebagai sistem
informasi
 Menjelaskan pemanfaatan pemakaian informasi akuntansi
 Mendeskripsikan karakteritik kualitas informasi akuntansi
PETA KONSEP PEMBELAJARAN
Sejarah Akutansi
Sistem Informasi
Pengertian Akun
Akun
Tujuan Akuntansi
Pihak Eksternak
Pemakai S.I.A
Pihak Internal
Manfaat S.I.A

Kualitasa S.I.A
Etika Akuntan
Prinsip Dasar Akun

Bidang akuntansi Profesi Akuntan


Periode Mesir Periode Cina
Perhitungan rugi laba Dokumen kekayaan pejabat

1 2 3 4

Periode Babilionia Periode Yunani


Catatan pembayaran upeti Abad 4 SM, adanya Zenon

Revolisi Industri
Abad ke 17-18 Periode Italia
Masa Modern Penemuan system akuntansi Abad ke 14, Lucas Paioli
Komputerisasi akuntansi Perkembangan akuntansi Sist.pembukuan berpasangan

7 6 5

Setelah kemerdekaan Sebelum kemerdekaan


1957 berdirinya IAI Abad ke 16 - 18
1990 berdirinya STAN Dokumen VOC

SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI


DEFINISI AKUNTANSI
 Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pelaporan
informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan
pengambilan keputusan yang jelas dan tegas bagi pihak yang menggunakan
informasi tersebut. (American Acounting Association)
 Akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis,
memproses data menjadi sebuah laporan, dan mengkomunikasikan
hasilnya kepada para pengambil keputusan. (Horngren dan Harrison)
 Akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi
suatu badan usaha. (Rudianto)
DEFINISI AKUNTANSI

Secara umum
Akuntansi adalah sistem informasi yang memberikan
laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai
kegiatan ekonomi dan kondisi perusahaan

Sebagai proses
Proses pencatatan, penggolongan, peringkasan transaksi
keuangan dan penginterpretasian hasil proses tersebut.
TUJUAN AKUNTANSI
Mencatat, mengumpulkan, dan melaporkan informasi terkait
keuangan, kinerja, posisi keuangan, dan arus kas dalam sebuah bisnis.
Informasi ini nantinya akan digunakan sebagai dasar dalam membuat
keputusan ekonomi baik untuk pihak internal maupun eksternal.

Laporan keuangan

MANFAAT AKUNTANSI
PEMAKAI INFORMASI AKUNTANSI
1. Pihak Eksternal

1. Pemilik/investor 2. Kriditor 3. Pemerintah

4. Pelanggan 5. Karyawan
2. Pihak Internal
1.
4.
PROSES
KEGIATAN AKUNTANSI
PERUSAHAAN

3. 2.
PENGAMBILAN INFORMASI
KEPUTUSAN AKUNTANSI

MANAJEMEN
PEMAKAI INFORMASI AKUNTANSI

1 2
Mengenali Mengevaluasi
pemakai kebutuhan
informasi informasi dari
pemakai

5
Menyiapkan
laporan akun
utk pemakai

4 3
Mencatat data ekonomi Sistem Merancang sistem
mengenai kegiatan Informasi infomasi utk memenuhi
usaha dan hal-hal Akuntansi kebutuhan informasi
yg terjadi pada dari pemakai
perusahaan
MANFAAT/
TUJUAN
AKUNTANSI
1. Sebagai INFORMASI pihak yang membutuhkan
 Pihak INTERNAL akan melihat informasi keuangan yang ada
dalam laporan akuntasi dan kemudian bisa mengambil
beberapa keputusan dan kebijakan yang akan diambil di masa
yang akan datang.
 Pihak EKSTERNAL yang juga berkaitan membutuhkan
informasi akuntansi ini diantaranya adalah investor, kreditor,
pelanggan, masyarakat, pemerintah dan karyawan. Mereka
semua ini memiliki kepentingan yang berbeda-beda dari
informasi keuangan akuntansi tersebut.
2. Sebagai PROSES EVALUASI perusahaan
 Dengan melakukan pencatatan akuntansi sendiri anda akan dapat mengerti
keadaan keuangan anda dan setelah itu anda bisa merencanakan apa yang
terbaik di masa yang akan datang dengan kondisi keuangan yang ada saat
ini. berikut ini adalah manfaat akuntansi sebagai bahan evaluasi
(perencanaan, pengendalian dan pertanggungjawaban
3. Sebagai BUKTI AKURAT dari perusahaan
 Dengan adanya informasi akuntansi ini bisa dijadikan sebagai bukti
akurat dari perusahaan kepada mereka yang memiliki mosi tidak
percaya. Hal ini tentu saja juga harus dilakukan dengan informasi
akuntansi yang benar dan bukan yang palsu. Oleh karena itu profesi
akuntan juga harus memiliki integritas dalam profesinya supaya bisa
menyediakan informasi keuangan yang benar dan tepat.
4. Membantu PENCATATAN ekonomi keluarga
 Proses pencatatan akuntasi juga bisa dilakukan oleh satuan rumah
tangga dimana pencatatan dilakukan sesuai dengan transaksi yang
ada sehingga bisa mengendalikan pemasukan dan pengeluaran yang
dilakukan. Sebagai ibu rumah tangga juga harus siap menjadi
seorang akuntan tanpa gaji per bulannya karena akuntansi ini
sangatlah penting supaya keuangan rumah tangga bisa lebih baik dan
terencana.
KRITERIA INFORMASI AKUNTANSI
BERKUALITAS
1. Relevan
Informasi akuntansi harus dihubungkan dengan
maksud penggunaannya. Apabila informasi
akuntansi tidak revelan dengan keperluan para
pengambil keputusan.
2. Dapat dimengerti
Informasi akuntansi harus dapat dimengerti oleh
pemakainya dan dinyatakan dalam bentuk dan
istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian
para pemakai.
3. Dapat dipercaya
Informasi akuntansi harus dapat dipercaya, tidak
mengandung isi yang menyesatkan, bebas dari teror
dan bias, dan dapat disajikan secara jujur sehingga
dapat digunakan untuk pengambil keputusan.

4. Daya banding
Informasi akuntansi, laporan keuangan, akan
berguna apabila laporan keuangan dapat
dibandingkan dengan laporan keuangan pada
priode sebelumnya atau dengan laporan keuangan
pada priode yang sama.
5. Tepat waktu
Informasi akuntansi, laporan keuangan, harus
disampaikan sedini mungkin agar dapat digunakan
sebagai dasar untuk membantu dalam pengambilan
suatu keputusan dan menghindari tertundanya
pengambilan keputusan.
KD 3.1 Akuntansi sebagai sistem informasi
Indikator yang ingin dicapai :
 Menjelaskan sejarah akuntansi di Indonesia
 Mendeskripsikan pengertian dan manfaat sistem informasi
akuntansi
 Mendeskripsikan pengertian akuntansi sebagai sistem
informasi
 Menjelaskan pemanfaatan pemakaian informasi akuntansi
 Mendeskripsikan karakteritik kualitas informasi akuntansi
PETA KONSEP PEMBELAJARAN
Sejarah Akutansi
Sistem
Informasi Pengertian Akun
Akun
Tujuan Akuntansi
Pihak Eksternal
Pemakai S.I.A
Pihak Internal
Manfaat S.I.A

Kualitas S.I.A
Etika Akuntan
Prinsip Dasar Akun

Bidang akuntansi Profesi Akuntan

P
PRINSIP DASAR AKUNTANSI
1. Prinsip ENTITAS EKONOMI
Berdasarkan prinsip ini, sebuah perusahaan diartikan sebagai
sebuah kesatuan usaha, baik berdiri sendiri maupun terpisah
dari entitas ekonomi. Dengan kata lain, aset yang dimiliki oleh
sebuah perusahaan harus dipisah dengan aset milik pribadi.
Dengan begitu, pencatatan transaksi keuangan juga harus
dibedakan antara pencatatan milik pribadi dan perusahaan.
2. Prinsip PRIODE AKUNTANSI
Salah satu prinsip dasar akuntansi ini juga disebut dengan
prinsip kurun waktu. Artinya, penilaian dan pelaporan
keuangan sebuah perusahaan dibatasi oleh periode waktu
tertentu.
Hal ini bertujuan agar laporan keuangan yang dihasilkan mudah
untuk diketahui dan terukur dengan lebih baik.
3. Prinsip SATUAN MONETER
Dalam prinsip ini, pencatatan transaksi keuangan hanya
dinyatakan dan diukur dalam bentuk mata uang. Artinya,
prinsip ini tidak melibatkan faktor kualitatif seperti mutu,
kinerja, prestasi, dan lain-lain karena tidak dapat diukur dalam
bentuk uang.
4. Prinsip KESINAMBUNGAN USAHA
Definisi dari prinsip ini adalah sebuah usaha akan berjalan
secara konsisten dan berkesinambungan tanpa adanya
pemberhentian usaha. Kecuali, jika usaha atau bisnis tersebut
mempunyai masalah yang bisa menyebabkan pemberhentian
bisnis.
5. Prinsip BIAYA HISTORIS
Prinsip biaya historis mempunyai makna jika pencatatan transaksi
keuangan atas sebuah barang sudah didapatkan oleh sebuah
perusahaan, maka pencatatan keuangannya berdasarkan pada
berbagai biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan barang
tersebut. Apabila ada proses tawar menawar, maka harga yang
dicatat adalah harga yang menjadi kesepakatan kedua belah pihak.
6. Prinsip PENGUNGKAPAN PENUH
Dalam menyajikan informasi, laporan keuangan harus mempunyai
prinsip pengungkapan informasi secara penuh. Jika terdapat
informasi yang tidak dapat dimuat di laporan keuangan, maka
Anda bisa menulis keterangan tambahan informasi berupa catatan
kaki atau lampiran.
7. Prinsip PENGAKUAN PENDAPATAN
Pendapatan muncul karena adanya kenaikan keuangan yang
diperoleh dari sebuah aktivitas usaha seperti penjualan.
Pendapatan diakui ketika adanya kepastian mengenai kenaikan
volume pemasukan yang diperoleh dari transaksi penjualan.
8. Prinsip MEMPERTEMUKAN
Yang dimaksud dari prinsip ini adalah biaya yang dipertemukan
dengan pendapatan yang sudah diterima perusahaan. Hal ini
memiliki tujuan untuk mendapatkan hasil mengenai besar atau
kecilnya laba bersih yang diperoleh.
9. Prinsip KONSISTENSI
Laporan keuangan yang disajikan harus konsisten. Artinya,
laporan tersebut tidak berubah dalam prosedur, metode, ataupun
kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan. Hal ini memudahkan
pihak perusahaan untuk melihat dan membandingkan laporan
keuangan yang dihasilkan pada beberapa periode sebelumnya.
10. Prinsip MATERIALITAS
Dalam prinsip ini, pencatatan dan pengukuran informasi dapat
dilakukan secara material atau bernilai nominal. Prinsip ini juga
menentukan apakah sebuah laporan keuangan perlu ditulis ulang
atau hanya dikoreksi saja.
BIDANG-BIDANG AKUNTANSI
AKUNTANSI AKUNTANSI
KEUANGAN PEMERINTAHAN

AKUNTANSI
SISTEM AKUNTANSI
PEMERIKSA (AUDIT)

AKUNTANSI
AKUNTANSI BIAYA
ANGGARAN

AKUNTANSI AKUNTANSI
MANAJEMEN PERBANKAN

AKUNTANSI AKUNTANSI
PERPAJAKAN INTERNASIONAL

AKUNTANSI
SISTEM PENDIDIKAN
PENGANGGARAN
AKUNTANSI

BIDANG AKUNTANSI
BIDANG-BIDANG AKUNTANSI

PROFESI AKUNTANSI
 Akuntan PENDIDIK
 Akuntan PEMERINTAH
 Akuntan INTERNAL
 Akuntan PUBLIK
 Akuntan FORENSIK
 Akuntan SWASTA
 ….dst

PROFESI AKUNTANSI
KODE ETIKA AKUNTAN
 Tanggung Jawab PROFESI
Dalam melaksanakan tanggung-jawabnya sebagai
profesional setiap akuntan harus senantiasa
menggunakan pertimbangan moral dan profesional
dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
 Kepentingan PUBLIK
Setiap akuntan mempunyai kewajiban untuk selalu
bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik,
menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan
komitmen atas profesionalismenya.

KODE ETIKA AKUNTAN


KODE ETIKA AKUNTAN
 INTERGRITAS
usahanya untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan
publik setiap akuntan harus memenuhi tanggung jawab
profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin dengan
bersungguh-sungguh dalam mengemban profesi akuntan.
 OBJEKTIVITAS
Setiap akuntan mempunyai kewajiban untuk selalu
bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik,
menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan
komitmen atas profesionalismenya.

KODE ETIKA AKUNTAN


KODE ETIK
 KOMPETENSI dan KEHATI-HATIAN
AKUNTAN
Setiap akuntan harus melaksanakan jasa profesionalnya
dengan kehati-hatian, kompetensi dan ketekunan, serta
mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan
keterampilan profesional pada tingkat yang diperlukan.

 KERAHASIAAN
Akuntan harus bisa menjaga kerahasiaan juga
lho, menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh
selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh
memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa
persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban
profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.

KODE ETIKA AKUNTAN


KODE ETIKA AKUNTAN
 STANDAR teknis
Akuntan harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai
dengan standar teknis dan standar proesional yang relevan.
Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati,
akuntan mempunyai kewajiban untuk melaksanakan
penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut
sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.

KODE ETIKA AKUNTAN

Anda mungkin juga menyukai