DINAS PENDIDIKAN
RANGKUMAN KEPMENDIKBUD RISTEK
NOMOR 56/M/2022
TENTANG PEDOMAN PENERAPAN
KURIKULUM
DALAM RANGKA PEMULIHAN PEMBE-
LAJARAN
OLEH:
Dr. Asbaruddin, S.T.P., MM., M.Eng
KABID PSMK PADA DINAS PENDIDIKAN ACEH
DAFTAR ISI
1 Latar Belakang Lahirnya Kepmendikbud Ristek No.56/M/2022
2 16 DIKTUM Kepmendikbud Ristek No.56/M/2022
3 STRUKTUR KURIKULUM SMK Kepmendikbud Ristek No.56/M/2022
4 CAPAIAN PEMBELAJAR Kepmendikbud Ristek No.56/M/2022
5 PROFIL PELAJAR PANCASILA Kepmendikbud Ristek No.56/M/2022
6 Projek
BEBANPenguatan Profil
KERJA GURU Pelajar Pancasila
Kepmendikbud Ristek No.56/M/2022
KETIGA Kurikulum mengacu pada SNP untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional
KEEMPAT Kurikulum 2013 dilaksanakan sesuai perundangan-undangan
KELIMA Kurikulum 2013 yang disederhanakan ditetapkan oleh pimpinan unit utama yang membidangi
kurikulum, Asesmen, dan perbukuan.
KEENAM Kurikulum Merdeka diatur di lampiran SK Mendikbudristek Ini
KETUJUH Pemenuhan beban kerja dan penataan Linieritas guru bersertifikat dalam implementasi
kurikulum 2013 dan kurikulum 2013 yang disederhanakan dilaksanakan sesuai peraturan
perundang-undangan.
KEDELAPAN Pemenuhan beban kerja dan penataan Linieritas guru bersertifikat dalam implementasi
kurikulum merdeka diatur di lampiran II SK ini
KEDUABELAS Pelaksanaan Kurikulum menggunakan buku teks utama yang ditetapkan oleh pemimpin unit
utama yang membidangi kurikulum, asesmen, dan perbukuan.
KETIGABELAS Buku teks utama dievaluasi secara berkala sebagai dasar revisi dan ditetapkan kembali oleh
pemimpin unit utama yang membidangi kurikulum, asesmen, dan perbukuan.
KEEMPATBELAS Ketentuan pemenuhan beban kerja minimal 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam 1
(satu) minggu dikecualikan bagi guru pada satuan pendidikan dalam kondisi khusus.
KELIMABELAS Kurikulum Merdeka mulai berlaku pada tahun ajaran 2022/2023
KEENAMBELAS Keputusan ini mencabut 2 aturan, yaitu
• SK Mendikbud No. 719/P/2020 tentang pedoman pelaksanaan kurikulum pada suatu
pendidikan dalam kondisi khusus
• Ketentuan kurikulum dan beban kerja dan Linieritas pada program sekolah penggerak dan
program SMK Pusat Keunggulan.
Materi Kepmendikbud Ristek No.56/M/2022 DINAS PENDIDIKAN ACEH
Lampiran Kepmendikbud Ristek No. 56/M/2022
Dalam Keputusan Menteri ini juga terdapat 2 (dua )
lampiran yaitu :
• Lampiran I : Kurikulum Merdeka Pada Pendidikan Anak
Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menegah.
• Lampiran II : Pemenuhan Beban Kerja dan Penataan
Linieritas Guru Bersertifikat Pendidik Dalam Implementasi
Lampiran Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka
Kepmendikbud
Ristek
No.56/M/2022
Catatan:
Kepmendikbud Ristek No. 56/M/2022 dilengkapi dengan lampiran Isi pada masing-
masing jenjang pendidikan yang tidak terpisahkan dari SK ini. Untuk Jenjang SMK
Akan ditemukan pada halaman selanjutnya.
Materi Kepmendikbud Ristek No.56/M/2022 DINAS PENDIDIKAN ACEH
Lampiran I : Kurikulum Merdeka
• Struktur Kurikulum pada pendidikan dasar dan
pendidikan menengah dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan
utama, yaitu:
1.pembelajaran intrakurikuler; dan
2.projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mapel
mengacu pada capaian pembelajaran. Kegiatan projek
Struktur penguatan profil pelajar Pancasila ditujukan untuk memperkuat
Kurikulum pada upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang mengacu pada
Standar Kompetensi Lulusan.
Pendidikan
Pemerintah mengatur beban belajar untuk setiap muatan atau
Dasar dan mata pelajaran dalam Jam Pelajaran (JP) per tahun. Satuan
Menengah pendidikan mengatur alokasi waktu setiap minggunya secara
fleksibel dalam 1 (satu) tahun ajaran.
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni
Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari).
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
**** Proporsi JP antara aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan aspek Ilmu Pengetahuan
Sosial disesuaikan dengan kebutuhan Program Keahlian.
***** Nama mata pelajaran merupakan nama Konsentrasi Keahlian.
****** Nama mata pelajaran merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh peserta didik.
******* Praktik kerja lapangan dilaksanakan sekurang-kurangnyanya selama 6 (enam)
bulan di kelas XII.
Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu tempuhnya (fase). Satuan
pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan strategi dan cara atau jalur untuk
mencapainya. Agar bisa menentukan strategi yang sesuai, kita perlu tau titik awal keberangkatan
para peserta didik.
a. pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini,
sesuai dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta didik yang beragam
sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan;
b. pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat;
c. proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara holistik;
d. pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik,
serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra; dan
a. asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan penyediaan informasi yang
holistik, sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali agar dapat memandu mereka dalam
menentukan strategi pembelajaran selanjutnya;
b. asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan keleluasaan untuk menentukan
teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran;
c. asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar,
menentukan keputusan tentang langkah dan sebagai dasar untuk menyusun program pembelajaran yang sesuai
selanjutnya;
d. laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi yang
bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut; dan
e. hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali sebagai bahan refleksi
untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
2. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan kegiatan pembelajaran dan perangkat ajar sesuai dengan
tujuan pembelajaran, konteks satuan pendidikan, dan karakteristik peserta didik.
3. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan jenis, teknik, bentuk instrumen, dan waktu pelaksanaan
asesmen berdasarkan karakteristik tujuan pembelajaran.
4. Apabila pendidik menggunakan modul ajar yang disediakan pemerintah dan/atau membuat modul ajar merujuk pada modul ajar yang
disediakan pemerintah, maka pendidik tersebut dapat menggunakan modul ajar sebagai dokumen perencanaan pembelajaran,
dengan komponen sekurang-kurangnya terdiri dari tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan asesmen yang
digunakan untuk memantau ketercapaian tujuan pembelajaran.
5. Untuk SMK, mitra dunia kerja dapat mendukung pembelajaran, asesmen, dan uji kompetensi yang selaras dengan prinsip-prinsip
asesmen.
6. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen pada mata pelajaran Praktik Kerja Lapangan (PKL) di SMK dilaksanakan
secara kolaboratif oleh satuan pendidikan dan mitra dunia kerja.
2. Rapor peserta didik PAUD meliputi komponen identitas peserta didik, 7. Satuan pendidikan menyampaikan rapor peserta didik
nama satuan pendidikan, kelompok usia, semester, tinggi badan dan secara berkala melalui e rapor/dapodik
berat badan, deskripsi perkembangan capaian pembelajaran, dan
8. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau
refleksi orang tua.
sederajat, satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk
3. Rapor peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK atau menentukan kriteria kenaikan kelas dengan
sederajat meliputi komponen identitas peserta didik, nama satuan mempertimbangkan:
pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran, nilai, deskripsi, catatan a. laporan kemajuan belajar;
guru, presensi, dan kegiatan ekstrakurikuler. b. laporan pencapaian projek penguatan profil pelajar
Pancasila;
4. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan c. portofolio peserta didik;
mekanisme dan format pelaporan hasil belajar kepada orang tua/wali. d. paspor keterampilan (skill passport) dan rekognisi
pembelajaran lampau peserta didik untuk SMK
5. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MAK atau sederajat, e. prestasi akademik dan non-akademik;
satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk f. ekstrakurikuler;
menentukan deskripsi dalam menjelaskan makna nilai yang diperoleh g. penghargaan peserta didik; dan
peserta didik. h. tingkat kehadiran.
Kebekerjaan (SMK)
Peserta didik menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah dipahami dengan pengalaman nyata di keseharian dan dunia kerja. Peserta didik
membangun pemahaman terhadap ketenagakerjaan, peluang kerja, serta kesiapan kerja untuk meningkatkan kapabilitas yang sesuai dengan keahliannya,
mengacu pada kebutuhan dunia kerja terkini. Dalam projeknya, peserta didik juga akan mengasah kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan standar
yang dibutuhkan di dunia kerja.
Untuk SMK/MAK, dalam satu tahun ajaran, projek Karena jenjang SMK/MAK sudah memiliki mata pelajaran
penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan Projek Kreatif dan Kewirausahaan, maka tema ini tidak menjadi
sekurang-kurangnya 3 projek dengan 2 tema pilihan untuk jenjang SMK. Untuk SMK, ada tema wajib yaitu
pilihan dan 1 tema Kebekerjaan di kelas X, 2 projek Kebekerjaan. Pada tema ini, peserta didik menghubungkan
dengan 1 tema pilihan dan 1 tema Kebekerjaan di berbagai pengetahuan yang telah dipahami dengan pengalaman
kelas XI, dan 1 projek dengan tema Kebekerjaan di nyata di keseharian dan dunia kerja. Peserta didik membangun
kelas XII SMK/MAK. Kelas XIII pada SMK pemahaman terhadap ketenagakerjaan, peluang kerja, serta
program 4 tahun tidak mengambil projek penguatan kesiapan kerja untuk meningkatkan kapabilitas yang sesuai
profil pelajar Pancasila. dengan keahliannya, mengacu pada kebutuhan dunia kerja
terkini. Dalam projeknya, peserta didik juga akan mengasah
Projek penguatan profil pelajar Pancasila di SMK kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan standar yang
dapat dilaksanakan secara terpadu berkolaborasi dibutuhkan di dunia kerja. Tema ini ditujukan sebagai tema wajib
dengan mitra dunia kerja, atau dengan khusus jenjang SMK/MAK.
komunitas/organisasi serta masyarakat.
Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar, modul projek penguatan profil pelajar
Pancasila, contoh-contoh kurikulum operasional satuan pendidikan, video pembelajaran, serta
bentuk lainnya. Pendidik dapat menggunakan beragam perangkat ajar dari berbagai sumber.
Perangkat ajar dapat langsung digunakan pendidik untuk mengajar ataupun sebagai referensi
atau inspirasi dalam merancang pembelajaran.
Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih, dan memodifikasi modul ajar
yang tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik, serta kebutuhan peserta didik.
Pemerintah menyediakan contoh-contoh modul ajar yang dapat dijadikan inspirasi untuk satuan
pendidikan. Pendidik yang menggunakan modul ajar yang disediakan Pemerintah tidak perlu lagi
menyusun perencanaan pembelajaran/RPP/modul ajar.
2. Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial budaya dan
lingkungan, serta dunia kerja dan industri (khusus SMK), dan menunjukkan karakteristik atau kekhususan peserta didik
berkebutuhan khusus (khusus SLB)
3. Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan digunakan di satuan pendidikan. Bahasa
yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah dipahami
5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum satuan pendidikan melibatkan komite satuan
pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara lain orang tua, organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia
kerja untuk SMK, di bawah koordinasi dan supervisi dinas Pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan kewenangannya.
Komponen kurikulum operasional yang dikembangkan dan digunakan di satuan pendidikan terdiri
atas karakteristik satuan pendidikan, visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan, pengorganisasian
pembelajaran, dan perencanaan pembelajaran.
Untuk dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran ruang lingkup kelas, satuan pendidikan dapat
menggunakan, memodifikasi, atau mengadaptasi contoh modul ajar yang disediakan Pemerintah,
dan cukup melampirkan beberapa contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)/modul ajar
atau bentuk rencana kegiatan yang mewakili inti dari rangkaian pembelajaran pada bagian
Lampiran. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan format dan sistematika
penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan.
Pemenuhan beban kerja guru pada satuan pendidikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
pelaksana Kurikulum Merdeka dapat tercapai apabila undangan.
jumlah guru pada satuan pendidikan pelaksana Tugas tambahan lain sebagaimana dimaksud pada
kurikulum merdeka sesuai dengan kebutuhan. Kepala angka 2 ditambah dengan tugas sebagai
satuan pendidikan menghitung kebutuhan guru koordinator projek penguatan profil pelajar
berdasarkan pemenuhan beban kerja dalam struktur Pancasila. Tugas tambahan lain sebagai koordinator
Kurikulum Merdeka. Dalam hal guru tidak dapat projek diberikan jika masih terdapat guru yang
memenuhi ketentuan dalam melaksanakan kekurangan jam mengajar dan diprioritaskan
pembelajaran dan pembimbingan paling sedikit 24 (dua bagi guru yang masih kekurangan jam pelajaran
puluh empat) jam tatap muka per-minggu berdasarkan akibat perubahan struktur kurikulum.
struktur Kurikulum Merdeka, guru dapat diberikan:
1. tugas tambahan; dan/atau
2. tugas tambahan lain yang terkait dengan pendidikan
di satuan pendidikan,