PLASENTA
Kelompok 4 :
Pendahuluan
Solusio plasenta atau disebut juga abruptio placenta atau
ablasio placenta adalah separasi prematur plasenta
dengan implantasi normalnya di uterus (korpus uteri)
dalam masa kehamilan lebih dari 20 minggu dan sebelum
janin lahir.
Kelas 1 : Gejala klinis ringan dan terdapat pada hampir 48 % kasus. Gejala
meliputi: tidak ada perdarahan pervaginam sampai perdarahan pervaginam
ringan; uterus sedikit tegang; tekanan darah dan denyut jantung maternal
normal; tidak ada koagulopati; dan tidak ditemukan tanda-tanda fetal
distress.
Kelas 3 : Gejala berat dan terdapat pada hampir 24% kasus, perdarahan
pervaginam dari tidak ada sampai berat; uterus tetanik dan sangat nyeri; syok
maternal; hipofibrinogenemi (<150 mg/dl); koagulopati serta kematian janin.
Solusio plasenta menurut bentuk perdarahan:
1. Solusio plasenta perdarahan keluar
2. Solusio plasenta perdarahan tersembunyi, hematoma
retroplacenter
3. Solusio plasenta perdarahannya masuk dalam kantong amnion
Berdasarkan jumlah perdarahan yang terjadi:
1. Solusio plasenta ringan: perdarahan pervaginam
<100 ml.
2. Solusio plasenta sedang: perdarahan pervaginam
100-500 ml, hipersensitifitas uterus atau
peningkatan tonus, syok ringan, dapat terjadi fetal
distress.
3. Solusio plasenta berat: perdarahan pervaginam luas
> 500 ml, uterus tetanik, syok maternal sampai
kematian janin dan koagulopati.
Berdasarkan luasnya bagian plasenta yang terlepas dari uterus:
1. Solusio plasenta ringan: kurang dari ¼ bagian bagian plasenta yang
terlepas. Perdarahan kurang dari 250 ml.
2. Solusio plasenta sedang: Plasenta yang terlepas ¼ - 2/3 bagian.
Perdarahan <1000 ml, uterus tegang, terdapat fetal distress akibat
insufisiensi uteroplasenta.
3. Solusio plasenta berat: Plasenta yang terlepas > 2/3 bagian , perdarahan
>1000 ml., terdapat fetal distress sampai dengan kematian janin, syok
maternal serta koagulopati.
Etiologi
FAKTOR RISIKO RISIKO RELATIF
Pernah solusio plasenta 10 – 25
Ketuban pecah pretern/korioamnionitis 2,4 – 3,0
Sindroma pre-eklamsia 2,1 – 4,0
Hipertensia kronik 1,8 – 3,0
Merokok/nikotin 1,4 – 1,9
Merokok + hipertensi kronik atau pre-eklamsia 5–8
Pecandu kokain 13 %
Mioma di belakang plasenta 8 dari 14
Gangguan sistem pembekuan darah berupa Meningkat s/d 7x
single-gene mutation/trombofilia
Trauma abdomen dalam kehamilan Jarang
Patogenesis
Solusio plaseta dimulai dengan terjadinya
Perdarahan terus-menerus/tidak
perdarahan ke dalam desidua basalis dan
terkontrol otot uterus meregang
terbentuknya hematom subkhorionik yang
uterus tidak mampu
dapat berasal dari pembuluh darah
berkontraksi untuk membantu
miometrium atau plasenta, dengan
dalam menghentikan perdarahan
berkembangnya hematom subkhorionik
yang terjadi.
terjadi penekanan dan perluasan pelepasan
plasenta dari dinding uterus .
Akibatnya hematom
Sebagian darah akan masuk ke bawah selaput ketuban, subkhorionik akan medesak
dapat juga keluar melalui vagina, darah juga dapat plasenta seluruh plasenta
menembus masuk ke dalam kantong amnion, atau akan terlepas dari
mengadakan ekstravasasi di antara otot-otot miometrium. implantasinya di dinding
uterus.
Patogenesis
Ekstravasasi yang berlangsung Uterus Couvelaire : mengganggu
hebat “Uterus Couvelaire”, kontraktilitas uterus yang sangat
secara makroskopis terlihat diperlukan saat setelah bayi dilahirkan
bercak-bercak berwarna biru atau sehingga mengakibatkan perdarahan post
ungu pada permukaan uterus . partum yang hebat.
Akibatnya ibu jatuh pada keadaan Akibat kerusakan miometrium dan bekuan
hipofibrinogenemia. Pada keadaan retroplasenter adalah pelepasan
hipofibrinogenemia ini terjadi tromboplastin yang banyak ke dalam
gangguan pembekuan darah yang peredaran darah ibu, sehingga berakibat
tidak hanya di uterus, tetapi juga pembekuan intravaskuler dimana-mana
pada organ tubuh lainnya. yang akan menghabiskan sebagian besar
persediaan fibrinogen.
Gambaran Klinis
SOLUSIO PLASENTA RINGAN
Ruptura sinus marginalis: pelepasan sebagian kecil plasenta.
- Perdarahan pervaginam
- Warna kehitam-hitaman
- Perut terasa agak sakit, atau terasa agak tegang yang sifatnya terus
menerus.
Salah satu tanda yang menimbulkan kecurigaan adanya solusio
plasenta ringan ini adalah perdarahan pervaginam yang berwarna
kehitam-hitaman.
Solusio plasenta sedang
Plasenta telah terlepas lebih dari 1/4 bagian, belum 2/3 luas
permukaan.
- Sakit perut terus menerus,
- Disusul dengan perdarahan pervaginam -> Ibu mungkin telah syok,
janin bisa dalam keadaan gawat.
- Uterus teraba tegang terus-menerus dan nyeri tekan.
Apabila janin masih hidup, bunyi jantung sukar didengar.
Solusio plasenta berat
Plasenta telah terlepas lebih dari 2/3 permukaannnya.
- Sangat tiba-tiba.
- Ibu dalam keadaan syok dan janinnya telah meninggal.
- Sangat tegang seperti papan dan sangat nyeri.
-Terjadi kelainan pada pembekuan darah dan kelainan/gangguan fungsi
ginjal.
DIAGNOSIS
Ultrasonografi
Sectio
Oksitoksin
Caesarea
Persalinan
Amniotomi
pervaginam
Komplikasi
Sindroma insufiensi
Uterus
Anemia fungsi plasenta pada
Couvelaire
janin
Gagal ginjal
Syok hipovolemik Kematian janin
mendadak