Anda di halaman 1dari 28

Sifat-sifat makroskopik gas adalah sifat-sifat yang dapat diukur, seperti volume,

tekanan, suhu dan massa. Sifat-sifat mikroskopik gas adalah sifat-sifat yang
didasarkan pada kelakuan molekul-molekul gas. Tentu saja sifat-sifat
makroskopik, misalnya tekanan, bisa dijelaskan dengan menggunakan sifat-sifat
mikroskopik.
Ketika mobil bertabrakan, kantong udara (Air bag) akan mengembang.
Ini memberikan bantalan yang akan mengurangi akibat fatal benturan antara
dada pengemudi dan batang setir. Untuk mengembangkan kantong udara, gas
nitrogen dipaksa masuk ke dalam kantong.
Persamaan Keadaan Gas Ideal
Kondisi-kondisi kehadiran suatu gas biasanya dirincikan dengan
besaran-besaran seperti tekanan, volume, suhu, dan massa zat. Sebagai contoh,
tangki gas di dapur Anda berisi gas dengan label yang menunjukkan tekanan,
volume, dan massa. Anda dapat menambahkan sebuah termometer untuk
mengukur suhunya. Beberapa variabel ini merincikan keadaan gas dan disebut
sebagai variabel keadaan.
Pengertian Mol dan Massa Molekul

Banyak atom karbon (partikel) dalam 12 g C-12 disebut bilangan Avogadro,


NA. Hasil percobaan menunjukkan bilangan ini adalah 6,022 x 10 23. Bilangan
ini digunakan untuk mendefinisikan satuan ukuran banyak zat yang disebut
mole (disingkat mol).
Sebagai contoh, satu mol kelereng mengandung 6, 022 x 1023 buah kelereng.
Secara analogi, satu mol air mengandung NA molekul air. Jadi, mol bukanlah
massa, tetapi ukuran banyaknya partikel. Dapatlah dinyatakan

Bilangan Avogadro = NA = 6,022 X 1023 molekul setiap mol

Selanjutnya, dua istilah yang berhubungan yang harus kita kenal adalah
massa atom dan massa molekul. Keduanya ditampilkan dengan llambang M.
Massa molekul (atau massa atom), M, suatu zat adalah massa dalam kilogram
dari suatu kilomol zat. Oleh karena 12 kg C-12 didefinisikan mengandung NA
atom, maka 1 kmol C-12 memiliki massa atom M = 12 kg/mol tepat.

Massa molekul M = massa 1 kmol zat


M = massa dari NA molekul
Massa 1 molekul =
Jadi, hubungan m0 dan M adalah
Massa sebuah atom atau molekul

m 0 = M / NA

Bagaimana dengan hubungan antara massa total zat, m, dan besar mol, n ? M
adalah massa (dalam kg) dari satu kilomol zat. Jika suatu zat yang bermassa m kg
memiliki n kmol, maka
m = massa n kmol
m = n x massa satu kilomol zat
massa satu kilomol zat adalah M, jadi
Jembatan

1
x𝑀

m n

(g) (Mol)

xm

Sebagai contoh 9 g H2O dengan M = 18 g/mol mengandung mol sebanyak n = 9 g

x = 0,5 mol. Sementara itu, 2 mol gas oksigen (O2) dengan M = 32 g/mol memiliki
massa m = 2 mol x 32 g/mol = 64 g.
Penurunan Persamaan Keadaan Gas Ideal

Perhatikan sejenis gas ideal


yang terdapat dalam suatu
bejana silinder. Volume gas ideal
ini dapat diubah dengan
menggerakkan piston ke atas
dan ke bawah (gambar
disamping ). Anggap bahwa
bejana tidak bocor sehingga
massa atau banyak mol gas itu
tetap. Persamaan keadaan gas
ideal kita peroleh dengan dua
cara berikut.
Cara pertama, suhu gas dijaga tetap dan volume diubah-ubah dengan menggerakan
piston. Misalnya, tekanan gas mula-mula P0 dan volume gas mula-mula V0. Jika piston

digerakkan ke bawah hingga volume gas berkurang menjadi V0, ternyata tekanan gas

bertambah menjadi 2P0. Jika piston terus digerakkan ke bawah sehingga volume gas

berkurang menjadi V0, ternyata tekanan gas bertambah menjadi 4P0. Hasil ini dapat
disimpulkan oleh pernyataan berikut.
Hukum Boyle

Cara kedua, tekanan gas dijaga tetap dan volume gas diubah-ubah dengan
menggerakan piston. Diasumsikan suhu mutlak gas mula-mula T0 dan volume gas mula-

mula V0. Jika piston digerakkan ke atas sehingga volume gas bertambah menjadi 2V0,

ternyata suhu mutlak gas bertambah menjadi 2T0. Jika piston terus digerakkan ke atas

sehingga volume gas bertambah menjadi 4V0, ternyata suhu mutlak gas bertambah

menjadi 4T0. Hasil ini disimpulkan dengan pernyataan berikut.


Hukum Charles-Gay Lussac

Data suhu gas lebih sering dinyatakan dalam tºC. Suhu mutlak gas T yang dinyatakan
dalam satuan kelvin (K) dihitung dengan persamaan

Sekarang kita dapat menyatakan persamaan gas ideal yang memenuhi hukum
Boyle ddan Charles-Gay Lussac
Persamaan Boyle-Gay Lussac

Persamaan melibatkan tiga variabel utama gas, yaitu : tekanan P, volume V, dan suhu
mutlak T, maka persamaan ini lebih dikenal sebagai persamaan keadaan gas.
Persamaan ini sebaiknya Anda gunakan untuk menyelesaikan soal-soal suatu gas yang
jumlah molnya tetap (massanya tetap) dan mengalami dua keadaan (keadaan 1 dan
keadaan 2). Massa suatu gas adalah tetap jika diletakkan dalam suatu wadah yang
tidakbocor.
Jika suhu mutlak T tetap, dihasilkan PV = tetap ; jika tekanan P tetap, dihasilkan
tetap. Persamaan (8 – 6) berlaku untuk percobaan gas ideal dalam bejana tertutup
(tidak ada kebocoran) sehingga massa gas tetap selama percobaan. Jika massa atau
mol gas diubah, misal kita menggandakan mol gas, n, dengan menjaga tekanan dan
suhu tetap, ternyata dihasilkan volume V yang ganda (lipat dua) juga. Oleh karena
itu, kita boleh menulis bilangan tetap di ruas kanan Persamaan (8 – 6) dengan nR,
dengan R diperoleh dari percobaan, dan kita memperoleh persamaan umum yang
berlaku untuk gas ideal, yang disebut persamaan umum gas ideal.

Persamaan umum gas ideal


Persamaan umum gas ideal juga dapat dinyatakan dalam besaran
massa gas (satuan g atau kg).

Caranya dengan mensubstitusi n =

PV = nRT

Persamaan umum gas ideal (persamaan (8-7)) juga dapat dinyatakan dalam besaran
massa jenis gas,  (satuan kg/m3) :
Persamaan umum gas ideal juga dapat dinyatakan dalam besaran banyaknya partikel
gas, N. Banyak partikel N adalah hasil kali banyak mol gas n dengan bilangan
Avogadro, NA.
,

N
N  nN A atau n 
NA

Jika nilai n ini dimasukkan ke persamaan (8-7), diperoleh


N
PV  RT
NA
R
PV  N ( )T
NA

R
Dengan k
NA
Persamaan umum gas ideal

k disebut tetapan Boltzmann, yang bernilai


Contoh Soal Persamaan Gas dengan Dua Keadaan

Volume suatu gelembung udara pada dasar sebuah danau adalah 1,5 cm 3.
Kedalaman danau itu adalah 102 m. Berapakah volume gelembung udara tersebut
ketika berada tepat di bawah permukaan air? (Tekanan udara luar = 75 cmHg;
massa jenis raksa = 13,6 g/cm3; massa jenis air = 1 g/cm3).

Strategi :
Kita dihadapkan pada kedua keadaan gelembung udara (gas) . Oleh karena itu, kita
tetapkan gelembung udara di dasar danau sebagai keadaan 2 dan gelembung udara
di permukaan danau sebagai keadaan 1. Dengan demikian, tekanan P1 sama dengan
tekanan udara luar P0. Tekanan P2 = P0 + Ph; dengan Ph adalah tekanan hidrostatis
oleh air dengan kedalaman h.
Jawab : Tekanan Hidrostatis

Sketsa soal ditunjukkan pada gambar di = 102 m air


samping.
= 10.200 cm air x = 750 cmHg
Keadaan 2 : V2 = 1,5 cm3 ; h =102 m
= +
Keadaan 1 : V1 = ..? P1 = P0 75 cmHg
= 75 cmHg + 750 cmHg = 75 x 11
Anggap suhu air serba sama, T1 = T2, cmHg
Mari kita cari tekanan gelembung udara di Sekarang kita dapat menghitung
dasar danau, P2. volume gelombang udara ketika tepat
dipermukaan air dengan persamaan
(8-6) :
= dengan =
(75 cmHg) = (75 x 11 cmHg) x 1,5
= 16,5
Contoh Soal Persamaan Umum Gas Ideal

Pada keadaan normal (t=C, P = 1 atm), berapakah volume 4 gram gas oksigen ?

(Berat molekul M = 32 kg/kmol; R = 8314 j/kmol K; 1 atm = N/).


Jawab
Kita putuskan menggunakan nilai R = 8314
J/kmol K. Satuan besaran-besaran lain harus
sesuai
Massa m = 4 g = 4 x kg
Suhu mutlak T = (0 + 273) K = 273 K
Tekanan P = 1 atm = N/
M = 32 kg/kmol
Volume gas, V, dihitung dengan persamaan (8-
8):
PV = RT
V = = = 2,8 x
Tekanan dan Energi Kinetik Menurut Teori Kinetik Gas

Dari Persamaan diperoleh bahwa tekanan gas berhubungan dengan rata-rata dari kuadrat
kelajuan v2. Oleh karena molekul-molekul gas tidak seluruhnya bergerak dengan
kecepatan yang sama maka kita perlu mendefinisikan arti v2. Misalkan di dalam suatu
wadah tertutup ada N1 molekul bergerak dengan kecepatan v1, N2 molekul bergerak

dengan kecepatan v1, dan seterusnya, maka rata-rata kuadrat kelajuan partikel gas v2,
dapat dinyatakan dengan persamaan berikut.

Dengan

N = N1 + N2 + N3 + .... = (8 – 21)

Kelajuan efektif vRMS (RMS = root mean square) didefinisikan sebagai akar dari
Defenisi vms

Misalnya kelajuan dari dua puluh molekul gas (N = 20) ditunjukkan dalam
tabel berikut.

Maka kelajuan efektif, vrms, dihitung dengan menggunakan persamaan (8-22) sebagai
berikut.
vRMS = =

=
= 3, 54 m/s atau 3, 5 m/s dalam 2 angka penting
a) Hubungan kelajuan efektif gas dengan suhu mutlaknya

Dengan menggunakan kelajuan efektif, VRMS , energi kinetik rata-rata pertikel


gas dapat kita nyatakan sebagai berikut:
1
EK= 2 m0v2RMS (8-23)

Dengan menyamakan ruas kanan persamaan (8-23) dan (8-19) diperoleh:


1 2 3
2
m 0v RMS = kT
2

3 𝑘𝑇
v2RMS=
M0

3 𝑘𝑇
vRMS=ට M0
(8-24)

Dengan M0 adalahmassa sebuah molekul gas.


a) Perbandingan Kelajuan Efektif Berbagai Gas.

Agar dapat melihat perbandingan kjelajuan efektif berbagai gas, kita akan
mengubah bentuk persamaan (8-24) sehingga dapat dinyatakan dalam massa molekul
gas, M.

Dari persamaan (8-1): m0 = MINA dan persamaan (8-12): k = RINA diperoleh:

3 𝑘𝑇 3ሺ𝑅𝐼𝑁𝐴 ሻ𝑇
vRMS = ට =ට
M0 𝑀𝐼𝑁𝐴

3 𝑅𝑇
vRMS = ට M
(8-25)

sebagai contoh pada suhu 20oc (T= 293 K), kelajuan efektif gas nitrogen N 2
(M =28 kg/kmol) adalah

3 (8314 𝐽 /𝑚𝑜𝑙 𝐾) (293 𝐾)


vRMS = ට 28 kg /kmol

= 511 K
a) Menghitung Kelajuan Efektif dari Data Tekanan.

Massa total gas m adalah hasil kali banyak molekul N dengan massa sebuah
molekul m0, ditulis:
𝑚
M = Nm0 atau m0 = (8-26)
𝑁

PV = NkT
𝑃𝑉
Kt = 𝑁
(8-27

Dengan memasukkan nilai kT dari persamaan (8-27) dan m0 dari persamaan


(8-24) diperoleh:

𝑃𝑉
3𝑘𝑇 3( )
vRMS = ට M0 = ඨ 𝑚
𝑁

3 𝑃𝑉 3𝑃
vRMS =ට =ට
M M/V

Karena m/V = ρ ,maka

3𝑃
vRMS =ට ρ
(8-28)

dengan ρ adalah massa jenis gas.

Apakah tekanan mempengaruhi kelajuan efektif suatu gas ? rumus dasar vRMS
3 𝑅𝑇
bukanlah persamaan (8-25), vRMS =ට M
. Persamaan ini menyatakaan bahwa vRMS
suatu gas hanya bergantung pada suhu mutlak T. Jadi walaupun tekanan gas anda
ubah dari P menjadi 2P atau 3P, sepanjang suhu T tetap maka kelajuan efektif, v RMS
tetaplah sama dengan vRMS semula.
a) Menghitung Kelajuan Efektif dari Data Tekanan.

Massa total gas m adalah hasil kali banyak molekul N dengan massa sebuah
molekul m0, ditulis:
𝑚
M = Nm0 atau m0 = (8-26)
𝑁

PV = NkT
𝑃𝑉
Kt = 𝑁
(8-27

Dengan memasukkan nilai kT dari persamaan (8-27) dan m0 dari persamaan


(8-24) diperoleh:

𝑃𝑉
3𝑘𝑇 3( )
vRMS = ට M0 = ඨ 𝑚
𝑁

3 𝑃𝑉 3𝑃
vRMS =ට =ට
M M/V

Karena m/V = ρ ,maka

3𝑃
vRMS =ට ρ
(8-28)

dengan ρ adalah massa jenis gas.

Apakah tekanan mempengaruhi kelajuan efektif suatu gas ? rumus dasar vRMS
3 𝑅𝑇
bukanlah persamaan (8-25), vRMS =ට M
. Persamaan ini menyatakaan bahwa vRMS
suatu gas hanya bergantung pada suhu mutlak T. Jadi walaupun tekanan gas anda
ubah dari P menjadi 2P atau 3P, sepanjang suhu T tetap maka kelajuan efektif, v RMS
tetaplah sama dengan vRMS semula.

Anda mungkin juga menyukai