Anda di halaman 1dari 92

MP3.

PENGELOLAAN
VAKSIN DAN RANTAI
DINGIN VAKSIN
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
PENGELOLAAN VAKSIN DAN RANTAI
DINGIN VAKSIN

Tujuan
Pembelajaran:
Tujuan Umum:

Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan pengelolaan rantai


dingin vaksin dan vaksin sesuai standar

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


LANJUTAN…………….

Tujuan Khusus:
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:
1. Mengetahui dan memahami pengertian rantai dingin vaksin
2. Mengetahui dan memahami jenis peralatan rantai dingin vaksin
3. Mengetahui dan memahami perawatan peralatan rantai dingin vaksin
4. Mengetahui dan memahami klasifikasi vaksin
5. Mengetahui dan memahami jenis vaksin
6. Mengetahui dan memahami tata cara peyimpanan vaksin
7. Mengetahui dan memahami tata cara pendistribusian vaksin
8. Mengetahui dan memahami tata cara penerimaan vaksin
9. Mengetahui dan memahami penyusunan dan pengepakan vaksin
10.Mengetahui dan memahami penanganan vaksin di unit pelayanan
11.Mengetahui dan memahami penanganan vaksin pada kondisi tertentu
12.Mengetahui dan memahami pencatatan pengeluaran vaksin

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Perawataan, penyusunan,
penangan dan distribusi
vaksin????
Vaksin beku???????

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


PENDAHULUAN
Untuk menjamin kualitas keberhasilan pelayanan imunisasi, potensi vaksin
sangat penting.

Peralatan rantai vaksin dalam program imunisasi sangat menentukan potensi


vaksin selama penyimpanan maupun transportasi.

Dari hasil penilaian EVM (Effective Vaccine Management) yang dilakukan


oleh Kemenkes RI bersama UNICEF tahun 2015, diketahui masih ada
peralatan rantai vaksin yang tidak dikelola secara benar sehingga banyak
terjadi kerusakan vaksin.

Disamping penataan vaksin secara benar, suhu penyimpanan vaksin


memerlukan pemantauan terus menerus untuk menghindari kerusakan vaksin
akibat paparan suhu yang tidak sesuai.
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Pokok Bahasan

2. Pengelolaan Vaksin
1. Pengelolaan rantai dingin
vaksin a. Jenis vaksin
b. Klasifikasi vaksin
a. Pengertian c. Pengelolaan vaksin
b. Jenis Peralatan rantai
dingin vaksin
c. Perawatan peralatan
rantai dingin vaksin

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


 Rantai dingin merupakan prosedur yang saling berkaitan
dan dirancang untuk menjaga vaksin dalam kisaran suhu
yang direkomendasikan dari titik produksi hingga titik
pelayanan

RANTAI  Peralatan rantai dingin vaksin adalah seluruh peralatan


yang digunakan dalam pengelolaan vaksin untuk
menjaga vaksin pada suhu yang telah ditetapkan
DINGIN
VAKSIN Agar mutu rantai dingin vaksin dapat terjamin hingga vaksin diterima oleh
sasaran, maka prosedur berikut harus dilakukan:
1. Simpan vaksin dan bahan pelarut pada suhu yang tepat di seluruh
tingkat penyimpanan dan pelayanan.
2. Distribusi vaksin sesuai prosedur secara berjenjang sampai tingkat
pelayanan.

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Jenis Peralatan Rantai Dingin Vaksin

SARANA ALAT
ALAT PEMBAWA ALAT PEMANTAU
PENYIMPAN MEMPERTAHANKAN
VAKSIN SUHU SUHU
VAKSIN

• Cold room • Cold Box • Cool Pack • Alat Pemantau suhu


analog
• Freezer Room • Vaccine Carrier • Cold Pack / Ice Pack
• Alat Pemantau dan
• Vaccine Refrigerator
Perekam Suhu Kontinyu
• Vaccine Freezer • Alat (indikator) Pemantau
paparan suhu dingin
• Alat (indikator) pemantau
paparan panas

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Sarana Penyimpanan Vaksin (1)
Cold Room dan Freezer Room
Aturan dalam
mengoperasikan cold
 Biasanya mempunyai kapasitas (volume) mulai room/freezer room:
5.000 liter (5 m3) • Harus dioperasikan
 Suhu bagian dalam cold room berkisar antara 2oC secara terus
s/d 8oC sedangkan freezer room berkisar antara - menerus selama 24
15oC s/d -25oC jam.
• Listrik dan suhu
 Kamar dingin dan kamar beku digunakan untuk bagian dalam harus
menyimpan vaksin dalam jumlah besar sehingga selalu terjaga.
harus tersedia di tingkat provinsi dan atau • Cold room/freeze
kabupaten/kota yang memiliki jumlah penduduk room hanya untuk
besar atau kabupaten/kota yang lokasinya secara menyimpan vaksin.
geografis jauh dari ibu kota provinsi.

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Sarana Penyimpanan Vaksin (2)
Vaccine Refrigerator/Freezer
 Vaccine Refrigerator adalah tempat menyimpan vaksin pada suhu yang ditentukan yaitu antara 2 cC
sd 8oC
 Vaccine Freezer adalah tempat menyimpan vaksin pada suhu yang ditentukan yaitu antara -15 oC
s/d -25oC
 Vaccine refrigerator dan freezer harus memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan
Performance Quality and Safety (PQS) dari WHO.
 Berdasarkan bentuk bukaannya, vaccine refrigerator/freezer dibagi menjadi buka atas dan buka
depan.
 Berdasarkan sistem pendinginannya, refrigerator dibagi dua yaitu sistem kompresi dan absorbsi

RCW 50 EK, RCW 50 EG

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Perbandingan Refrigerator Buka Atas dan Buka Depan

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Perbandingan Sistem Kompresi dan Absorbsi Hal-hal yang harus diperhatikan:
• Bila suhu pada refrigerator
sudah stabil antara 2cC sd 8oC
dan freezer antara -15oC s/d -
25oC, maka posisi thermostat
jangan dirubah-rubah. BERI
SELOTIP
• Merubah thermostat bila suhu
pada vaccine refrigerator di
bawah 2oC atau di atas 8oC
• Perubahan thermostat tidak
dapat merubah suhu
refrigerator dalam waktu
sesaat, perubahan suhu dapat
diketahui setelah 24 jam.

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Alat Pembawa Vaksin (1)
FUNGSI-TUJUAN-BENTUK

FUNGSI : TUJUAN : BENTUK :


Untuk membawa vaksin dari Agar vaksin yang dibawa Berbentuk kotak yang telah di-
suatu tempat ke tempat lain mempunyai kondisi tetap insulasi dengan baik sehingga
dengan tetap mempertahankan poten/berkualitas seperti pada menjadi “airtight” atau “kedap
suhu vaksin sesuai standar. kondisi awalnya udara”

J Cold / cool box disposible


E “Alat pembawa vaksin harus
N Cold / cool box reusesible memenuhi SNI dan PQS WHO”
I
S Vaccine carrier

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Alat Pembawa Vaksin (2)
Cold box disposible

Cold box reusesible

Vaccine Carrier

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Alat Mempertahankan Suhu Vaksin

Cool Pack Cold Pack/Ice Pack


(Kota Dingin Cair) (Kotak dingin beku)
Cool pack adalah wadah plastik • Cold pack adalah wadah plastik berbentuk segi
berbentuk segi empat yang empat yang diisi dengan air yang dibekukan
diisi dengan air kemudian dalam freezer dengan suhu -15°C s.d -25°C
selama minimal 24 jam
didinginkan dalam vaccine
refrigerator dengan suhu 2°C • Namun cold pack tidak lagi direkomendasikan
s.d 8°C selama minimal 12 jam dalam program imunisasi di tingkat
(dekat evaporator). kabupaten/kota dan puskesmas karena
berisiko menyebabkan vaksin sensitif beku
mengalami kerusakan.

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Alat Pemantau Suhu (1)
1. Alat Pemantau Suhu Analog 2. Alat Pemantau dan Perekam Suhu Kontinyu

Peralatan yang ditempatkan dalam sarana Peralatan yang ditempatkan dalam sarana penyimpanan vaksin
yang dapat menyimpan data suhu selama 30 hari dengan interval
penyimpanan vaksin yang dapat
pencatatan yang disesuaikan (misal setiap 7 menit).
menampilkan suhu pada saat pengamatan.

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Alat Pemantau Suhu (2)
3. Alat Pemantau (Indikator) Paparan 4. Alat (Indikator) Paparan Panas
Suhu Dingin
Peralatan yang ditempatkan dalam sarana Alat pemantau paparan suhu panas yang digunakan dalam
penyimpanan vaksin yang dapat menampilkan program imunisai adalah VVM (Vaccine Vial Monitor). VVM
indikator tertentu jika vaksin terpapar suhu biasanya tercantum dalam label kemasan vaksin. VVM memiliki
beku. beberapa manfaat antara lain memberikan peringatan kepada
petugas kapan harus menolak atau tidak menggunakan vaksin,
memungkinkan vaksin disimpan/dipakai di luar rantai dingin, dan
memberikan petunjuk vaksin mana yang harus lebih dahulu
didistribusikan/digunakan.

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


(4) Pemantau suhu panas denganVVM
A vaksin ini dapat gunakan

B vaksin segera digunakan

C vaksin ini Jangan digunakan

D vaksin ini Jangan digunakan

Epi cold chain


Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Bagaimana Cara Kerja VVM?
• Mengikuti rumus Arrhenius (reaksi kimia: monomer
menjadi polimer).
• Warna indikator bertambah gelap dengan berlalunya
waktu dan paparan panas secara kumulatif.
• Perubahan warna menetap.
• Perubahan warna indikator bertambah cepat dengan
peningkatan suhu.

Epi cold chain


Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Apa yang anda ketahui ?

Epi cold chain


Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Apa yang anda ketahui ?
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Manfaat VVM
• Memberikan peringatan pada petugas kapan harus
menolak atau tidak menggunakan vaksin.
• Memungkinkan vaksin disimpan/dipakai di luar rantai
dingin
• Memberikan petunjuk vaksin mana yang harus lebih
dahulu disalurkan/dipakai
• Memungkinkan pemantauan kualitas rantai dingin
pada berbagai tingkat penyaluran dan penyimpanan

Epi cold chain


Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Perawatan peralatan rantai dingin (1)
Harian

 Monitoring suhu setiap pagi dan sore, termasuk hari


libur.
 Melakukan pencatatan langsung setelah pengecekan
suhu di kartu pencatatan suhu setiap pagi dan sore.
 Memeriksa apakah terjadi bunga es dan
memeriksa ketebalan bunga es. Apabila bunga es
lebih dari 0,5 cm lakukan defrosting (pencairan
bunga es).
 Memeriksa apakah terdapat cairan pada dasar
vaccine refrigerator. Apabila terdapat cairan harus
segera dibersihkan atau dibuang

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


No. Lemari Es : Dioperasikan Tgl/Bln/Thn :
Tipe : Lokasi penempatan :

Grafik Pencatatan Suhu Lemari Es Vaksin


Tgl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
°C P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S
Waktu

Dipe rlukan tindakan: (harus ditandatang ani o le h pe tug as yang be rwe nang )
+16
+15
+14
+13
+12
+11
+10
+9
+8
+7
+6
+5
+4
+3
+2
+1
0
-1
-2
-3
-4
-5
FW
FT
VVM
Inisial
▲ +8°C
Waktu
Status
OK/Alarm
▼ -0.5°C
Waktu
Status
OK/Alarm
Provinsi : Bulan : Catatan:
Kab/Kota : Tahun :
Puskesmas : Supervisor :
Penjelasan :
FW : Status freeze-watch P jika freeze-watch tidak rusak, dan status  jika freeze-watch rusak
FT : Status freeze-tag P jika freeze-tag menampilkan tanda P, dan status  jika freeze-tag menampilkan tanda 
VVM : Catat di sini status terburuk VVM pada vaksin, statusnya ditunjukkan oleh warna pada kotak di dalam lingkaran VVM - kondisinya adalah A, B, C atau D (C atau D TIDAK BOLEH digunakan)
Inisial : Inisial petugas pemantau suhu yang menyelesaikan pembacaan di formulir Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Perawatan peralatan rantai dingin (2)
 Pembersihan bagian luar cold room/freezer/chiller Mingguan

Pemeriksaan sambungan listrik

Mencatat kegiatan pemeliharaan mingguan pada kartu pemeliharaan vaccine


refregirator
Perawatan peralatan rantai dingin (3)
Bulanan
Pembersihan bagian dalam Cold Room/Freezer/chiller

Periksa kerapatan Karet Pintu

Cek fungsi generator, evaporator


Mencatat kegiatan pemeliharaan bulanan pada kartu pemeliharaan
vaccine refregirator
Pengertian Vaksin

Vaksin adalah suatu produk biologi yang terbuat dari kuman


atau komponen kuman (bakteri, virus) yang telah dilemahkan
VAKSIN atau dimatikan, racun kuman (toxoid) atau rekombinan yang
dapat merangsang timbulnya respon antibodi spesifik secara
aktif terhadap penyakit tertentu.

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Jenis Vaksin

Hepatitis B BCG Polio DPT-HB-Hib Campak-Rubella DT

Td IPV HPV PCV Rotavirus

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Klasifikasi Vaksin (1)
PENGGOLONGAN BERDASARKAN ASAL ANTIGEN

Bibit Recombinan mRNA


Bibit penyakit penyakit t
yang
yang
dilemahkan
(live dimatikan
attenuated) (inactivate Pfizer,
d) Hep. B, HPV Moderna

Virus : Polio (OPV),


Campak Rubella , Yellow Virus : IPV, Rabies
Fever, JE Basis Protein : Sub unit pertusis
Bakteri: BCG Toxoid : Difteri dan Tetanus

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Klasifikasi Vaksin (2)
PENGGOLONGAN BERDASARKAN SENSITIVITAS TERHADAP SUHU

Hepatitis B
Td

FS Gol. vaksin yang akan rusak DPT-HB-Hib

(Freeze Sensitive) terhadap suhu dingin <00C DT

tidak tahan beku (beku)  IPV


 HPV
 PCV

HS Gol. vaksin yang akan BCG

(Heat Sensitive) rusak terhadap paparan panas POLIO tetes (OPV)


tidak tahan panas yang berlebih (>340C)  campak-rubella

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


PERENCANAAN KEBUTUHAN VAKSIN

1. RENCANA KEBUTUHAN 1 TAHUN


2. RENCANA PERMINTAAN PERIODE TERTENTU

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Mekanisme Permintaan Vaksin
Kementerian
Kesehatan

Permintaan setiap 2 bln (Stok 2 bln + 1 bln) MEMBANGUN STOK


MINIMAL DAN
MAKSIMAL
Dinkes Provinsi

Permintaan setiap 1 bln (Stok 1 bln + 1 bln)

Dinkes Kab/Kota

Permintaan setiap 1 bln (Stok 1 bln + 1 mgg)

Puskesmas

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Permintaan Vaksin
Mempertimbangkan:

Tingkat Stok
Kapasitas
Minimum
Tempat Sisa Stok
dan
Penyimpanan
Maksimun

Melampirkan :

LAPORAN
Laporan Stok Vaksin CAKUPAN

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Penerimaan Vaksin
Periksa :

Kelengkapan
Kualitas Vaksin Jumlah dan Jenis
Administrasi

Periksa setiap box tempat vaksin

SP/ Periksa alat pemantau suhu


VAR
SBBK pada setiap box

Freeze tag/ VVM/ VCCM


Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
PENYIMPANAN

1. TEKNIK PENYIMPANAN
2. SUHU PENYIMPANAN
3. SARANA DAN PRASARANA PENDUKUNG

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


MASA SIMPAN VAKSIN (1)

Penyimpanan pelarut
vaksin pada suhu 2°C s.d.
8°C atau pada suhu ruang
terhindar dari sinar
matahari langsung. Sehari
2 8 oC
sebelum digunakan,
pelarut disimpan pada
suhu 2°C s.d. 8°C.

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Masa Simpan Vaksin
VAKSIN SUHU PENYIMPANAN UMUR VAKSIN
FS HEP. B 26 bulan
(Freeze DPT/HB/Hib 2 tahun
Sensitive)
Td +20C s/d +80C 3 tahun
tidak tahan
beku DT 2 tahun
IPV 2 tahun
HS +20C s/d +80C atau
BCG
-150C s/d -250C 1 tahun
(Head
Sensitive) +20C s/d +80C atau
POLIO
6 bulan
tidak tahan -150C s/d -250C 2 tahun
panas CAMPAK +20C s/d +80C atau
-150C s/d -250C 2 tahun

Pelarut BCG
+20C s/d suhu kamar 5 tahun
Pelarut Campak

Epi cold chain


Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Kerusakan Vaksin terhadap Suhu

VAKSIN SUHU BERTAHAN

Hep. B - 0,50C Max ½ jam

FS Td, DT, DPT/HB


DPT/HB/Hib
- 50C s/d -100C Max 1,5-2 jam

Td, DPT/HB 14 hari


DPT/HB/Hib
Hep. Beberapa 0C di 30 hari
atas suhu kamar
Polio 2 hari

HS
(<340C)
Campak & BCG 7 hari

Epi cold chain


Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Vaksin tidak melewati masa kadaluarsa;
Vaksin disimpan pada suhu +2 OC s/d +8OC
Sterilitas vaksin dapat terjamin;
Vial vaksin tidak terendam dalam air;
VVM masih dalam kondisi A atau B.

Epi cold chain


Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
EXP: EXP BY : EXP BEFORE :
10/2017 10/2017
10/2017

Dapat dipakai
Dapat dipakai Dapat dipakai
sampai dengan:
sampai dengan: sampai dengan :
30/09/2017
31/10/2017 30/09/2017

Epi cold chain


Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
SOAL

EXP EX BY EX BIFORE
12/2023 03/2023 06/2023
05/2023 02/2023 10/2023

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Kerusakan vaksin
Terhadap panas / sinar matahari
 Semua vaksin rusak bila terkena sinar
matahari langsung.
 Ultra violet dapat merusak vaksin BCG.
Terhadap pembekuan
Pelarut tidak boleh dibekukan.

Epi cold chain


Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
PROSEDUR PENYIMPANAN VAKSIN
1. Pastikan lemari es dalam kondisi baiik dengan ketentuan sebagai berikut :
- Lemari es pada posisi datar.
- Terlindung dari sinar matahari langsung.
- Terdapat stabilisator pada setiap lemari es.
- Satu stop kontak untuk lemari es.
- Jarak antara lemari es dengan dinding 15-20 cm.
- Jarak antara lemri es yang satu dengan yang lain 15-20cm.
- Tidak terdapat bunga es yang tebal pda evaporator.
2. Letakkan grafik catatan suhu pada bagian atas lemari es.
3. Letakkan coolpack pada bagian dasar lemari es.
4. Pastikan bahwa semua vaksin berada didalam dus vaksin.

NEXT
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Ketentuan Prioritas Penggunaan
1. Keterpaparan vaksin terhadap
Vaksin
2. Masa kadaluarsa 3. Waktu penerimaan
panas vaksin vaksin

Vaksin yang terlebih dahulu


diterima sebaiknya
Apabila kondisi VVM dikeluarkan terlebih dahulu.
vaksin sama, maka Hal ini dilakukan dengan
digunakan vaksin yang asumsi bahwa vaksin yang
lebih pendek masa diterima lebih awal
kadaluwarsanya (Early mempunyai jangka waktu
Expire First Out/EEFO). pemakaian yang lebih
pendek.

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Pemakaian Vaksin Sisa

Vaksin sisa pada pelayanan statis


(Puskesmas, Rumah Sakit atau praktek Masa Pemakaian Vaksin Sisa (vial terbuka)
swasta) bisa diunakan pada pelayanan
hari berikutnya. Beberapa persyaratan
yang harus dipenuhi adalah:

• Disimpan pada suhu 2°C s.d. 8°C


• VVM dalam kondisi A atau B
• Belum kadaluwarsa
• Tidak terendam air selama
penyimpanan
Rota virus 4 minggu Cantumkan tgl
• Belum melampaui masa pemakaian.
pertama kali vaksdin
PCV 4 minggu digunakan

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


KERUSAKAN VAKSIN

Terhadap Pelarut tidak


Terhadap
panas / sinar boleh
pembekuan
matahari dibekukan

Semua vaksin dapat rusak bila terkena sinar matahari


langsung  Periksa VVM

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


SHAKE TEST (UJI KOCOK)
1. Dilakukan terhadap vaksin sensitif beku yang dicurigai beku:
 Alat pemantau suhu menunjukan 0o C
 Freeze tag : tanda ”X”
2. Dilakukan dengan membandingkan vaksin yang dicurigai beku dengan vaksin jenis
yang sama yang sengaja dibekukan

DTP Frozen Vial

Non-homogeneous
Sub-zero temperature effect

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


SHAKE TEST (UJI KOCOK)

10:25 am 10:28 am

10:31 am 10:33 am

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Penempatan Vaccine Refrigerator
• Jarak VR- dinding belakang : > +
10 – 15 cm atau sampai pintu VR
dapat dibuka
• Jarak antara VR - VR: + 15 cm
• Tidak terkena sinar matahari
langsung
• Sirkulasi udara cukup
(exhaust
fan) unit VR/ freezer 1
• Satu
stop kontak listrik Satu Stop Kontak Untuk Satu VR.
Satu VR Untuk Satu Jenis Vaksin.
Beri Jarak Antar VR

- -
Imunisasi RutinLengkap,
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia
Indonesia Sehat
Penyusunan Vaksin pada Refrigerator
Prinsip-prinsip penyusunan vaksin dalam vaccine refrigerator antara lain:

 Semua vaksin disimpan pada suhu 20C s.d 80C


 Letakkan cool pack di bagian bawah refrigerator sebagai penahan dingin dan menjaga
kestabilan suhu
 Peletakan dus vaksin mempunyai jarak antara minimal 1- 2 cm atau satu jari tangan
 Vaksin HS ( BCG, Campak-Rubella, Polio ) diletakkan dekat dengan evaporator
 Vaksin FS (Hep. B, DPT/HB/Hib, DT, Td, IPV, HPV, PCV dan JE) diletakkan jauh dengan
evaporator
 Vaksin dalam vaccine refrigerator harus diletakkan dalam kotak vaksin

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Penyusunan Vaksin di ILR
(ice lining Refrigator)

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Penyusunan Vaksin di Refrigerator tipe RCW 42

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Penyusunan Vaksin di Refrigerator tipe RCW 50

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Penyusunan Vaksin di Refrigerator Rumah Tangga

Jangan
menyimpan
vaksin di pintu

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


BUKAN KULKAS MAKANAN YAA..

KENAPA TIDAK
DIREKOMENDASIKAN ???
 Suhunya tidak stabil
 Setting penataan tidak aman,
mudah jatuh

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


PENDISTRIBUSIAN

• SISTEM PENDISTRIBUSIAN
• SARANA PENDISTRIBUSIAN

- - Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


• Pendistribusian vaksin harus
memperhatikan kondisi Vaccine Vial
Monitor (VVM), tanggal kadaluarsa
• Setiap kegiatan distribusi vaksin
menggunakan cold box yang berisi
cool pack

COLD BOX COLD PACK

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Alur Distribusi
POSYANDU
Vaksin Program VACCINE RS/UPS*
CARRIER

VACCINE PUSKESMAS LEMARI ES


CARRIER
RS/UPS*

KABUPATEN
COLD LEMARI ES + FREEZER
BOX

PROVINSI
COLD ROOM + LEMARI ES + FREEZER

COLD
BOX
KEMENKES
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
MASALAH
• Catatan suhu harian lemari es, freezer
• Penyusunan vaksin di lemari es/freezer tidak rapi,
letak vaksin HS dan FS tidak tepat di lemari es
• Perawatan lemari es/freezer tidak sesuai SOP
• Pelaporan logistik tidak berjalan
• Banyaknya Lemari es/freezer rusak ringan, tapi tidak
bisa diperbaiki
• Persiapan volume utk vaksin baru, terutama
pandemic preparedness

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Kendaraan Disertai Pendingin

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Pencatatan Stok Logistik Vaksin
FORMAT PENCATATAN STOK VAKSIN KABUPATEN / KOTA
JENIS ANTIGEN :………………..

Kabupaten / Kota : …………………………. BULAN : ……………………………………


TAHUN : ……………………………………….

1. Pencatatan stok vaksin harus selalu dilakukan setiap kali NO

1
TANGGAL

2
DITERIMA DARI

3
NO.SURAT PENGIRIMAN.
/ SBBK
4
DIPERGUNAKAN KE

5
JUMLAH
PENERIMAAN
6
PENGELUARAN
7
NO BATCH/LOT

8
VVM

9
TGL KADALUARSA

10
SISA

11
KETERANGAN

12

ada transaksi penerimaan dan pengeluaran/pemakaian


vaksin.
2. Pencatatan dibuat terpisah per masing-masing antigen.
3. Adapun hal-hal yang perlu dicatat adalah tanggal
transaksi, asal vaksin diterima atau tujuan vaksin PENGELOLA PROGRAM IMUNISASI / VAKSIN MENGETAHUI,

dikeluarkan/dipakai, nomor surat/SBBK, jumlah vaksin


KEPALA DINAS KESEHATAN
KAB / KOTA

yang diterima/dikeluarkan, nomor batch, VVM, tanggal …………………………… ………………………………………………..

kadaluarsa, dan sisa stok.


4. Setiap akhir bulan atasan langsung pengelola vaksin
melakukan monitoring administrasi dan fisik vaksin serta
logistik lainnya.
5. Hasil monitoring dicatat pada kartu stok dan dilaporkan
secara berjenjang bersamaan dengan laporan cakupan
Imunisasi.

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Penanganan Vaksin di Unit Pelayanan
(1)
Di Puskesmas dan Unit Pelayanan Statis Lainnya

1. Vaksin disimpan dalam vaccine refrigerator dengan suhu 2oC s.d


8oC.
2. Ketika akan melakukan pelayanan imunisasi, siapkan vaksin ke
dalam vaccine carrier yang diberi kotak dingin cair. Hal ini agar
vaccine refrigerator tidak dibuka berulang kali ketika sasaran
datang.
3. Letakkan vaccine carrier di meja yang tidak terkena sinar
matahari langsung.
4. Dalam penggunaan, letakkan vaksin diatas spon/busa yang
berada di dalam vaccine carrier.
5. Di dalam vaccine carrier tidak boleh ada air yang merendam
vaksin. Ini untuk mencegah kontaminasi vaksin dari bakteri lain.

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Penanganan Vaksin di Unit Pelayanan
(2)
Di Posyandu atau Pelayanan Luar Gedung Lainnya

Pada prinsipnya sama seperti di komponen statis, dan intinya


vaksin tetap berada pada suhu 2°C s.d 8°C. Beberapa hal yang
perlu diperhatikan:
1. Sepulang dari lapangan, sisa vaksin yang belum dibuka
diberi tanda khusus untuk didahulukan penggunaannya
pada jadwal pelayanan berikutnya selama VVM nya masih
baik.
2. Semua sisa vaksin yang sudah dibuka pada kegiatan
lapangan misalnya pada posyandu, sekolah, atau pelayanan
di luar gedung lainnya tidak boleh digunakan lagi.

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Penanganan Vaksin Rusak, Kadaluarsa
dan Vaksin Sisa

• Pisahkan vaksin
• Buat berita acara penghapusan
• Lakukan pemusnahan

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


PEMUSNAHAN

Vaksin
• Dikubur
• Dibakar :
• Incinerator
• Aman terlindung (drum)
Alat suntik bekas
• Potongan jarum  needle pit, plastik  SB
• Jarum + plastik  SB tanpa menutup ulang
• Pemusnahan : Dikubur, dibakar
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
• Kualitas Vaksin
• Keamanan Rantai
Dingin Keamanan • Klasifikasi lapangan
• Kebijakan multi dosis penyuntikan KIPI
• Peranan Pelarut • Surveilance KIPI
Dalam Imunisasi • Kebijakan • Pelaporan KIPI
• Kontra Indikasi Keamanan • Investigasi KIPI
Imunisasi Penyuntikan • Analisa Data
• Saat Penyuntikan • Penatalaksanaan
3. Faktor-faktor yang • Penanganan KIPI
mempengaruhi keamanan dan Limbah
kualitas vaksin
Kejadian Ikutan
Pasca Imunisasi
(KIPI)

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Penanganan Vaksin Pada Kondisi Tertentu
Beberapa hal yang harus dipahami pengelola
vaksin dalam menghadapi kondisi tertentu
adalah memahami bentuk dan type vaccine
refrigerator.
• Bila Ice Line Refrigerator: periksa suhu, jangan
membuka pintu vaccine refrigerator karena
jenis ini mempunyai cold life 15-24 jam.
• Bila RCW 42 EK-50 EK yang mempunyai cold
life 4-5 jam: siapkan peralatan atau langkah-
langkah penyelamatan vaksin, yaitu:
o Menggunakan burner
o Menghidupkan generator

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
• Mengapa Cold Chain sangat penting????

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


PENUGASAN

Seluruh peserta dibagi menjadi 2 [dua ] kelompok.


Masing-masing kelompok memilih 1 orang ketua kelompok dan
sekretaris.
Dengan dipandu oleh ketua kelompok masing-masing kelompok
mendiskusikan kasus 2

Waktu diskusi 30 menit , presentasi hasil diskusi 15 menit,


Tanggapan oleh fasilitator .

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Penugasan

1. Kelompok 1: membuat SOP perawatan peralatan rantai dingin harian,


mingguan, dan bulanan
2. Kelompok 2: SOP uji kocok Vaksin tersangka Beku

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


PRESENTASI

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Kesimpulan
1. Manajemen Cold Chain yang baik penting untuk memperkecil kesalahan selama
penangan terhadap vaksin sehingga vaksin yang akan diberikan masih mempunyai
potensi baik yang dapat menimbulkan kekebalan.
2. Penyimpanan Vaksin harus memperhatikan sensitivitasnya terhadap suhu  FS
dan HS
3. Peralatan rantai vaksin harus senantiasa dipelihara agar fungsinya dalam menjaga
kualitas vaksin tetap baik.
4. Pencatatan dan pelaporan vaksin dan logistik penting sebagai aspek akuntabilitas

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


“HARI INI SAYA AKAN
MELAKUKAN APA YANG ORANG
LAIN TIDAK AKAN LAKUKAN, JADI
BESOK SAYA BISA MENCAPAI APA
YANG ORANG LAIN TIDAK BISA."

91
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
TERIMA KASIH

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat

Anda mungkin juga menyukai