Anda di halaman 1dari 26

KOLOID

HOMOGEN LARUTAN

CAMPURAN
KOLOID DAN
HETROGEN SUSPENSI
KASAR

Larutan, koloid dan suspensi kasar dibedakan atas ukuran


partikel materinya :
Larutan < 0,002 µm
Koloid 0,2 – 0,002 µm
Suspensi kasar >0,2 µm
PENGERTIAN SUSPENSI
• Suatu campuran yang didalamnya terkandung partikel
padat dalam zat cair. Atau dapat dikatakan campuran
heterogen dari zat cair dan zat padat yang dicampurkan
dalam zat cair tersebut.
• Dalam sistem suspensi partikel padat biasanya lebih besar
dari 1 mikrometer sehingga cukup besar untuk dapat
memungkinkan terjadinya sedimentasi.
• Ukuran zat terdispersi dalam suspensi lebih dari 10-5
cm. Dengan penyaringan biasa, zat terdispersi dapat
disaring. Jadi, suspensi adalah dispersi padatan
dengan bentuk fisik heterogen
• Contoh suspensi adalah air keruh, campuran air
dengan pasir, campuran kopi dengan air, campuran
minyak dengan air, lumpur di tanah dan lempung
tersuspensi di air, suspensi debu di udara, tepung
bisa tersuspensi di air, suspensi partikel di udara,
kabut yaitu sistem air yang tersuspensi di udara,
dan sirup obat batuk.
PENGERTIAN KOLOID
• Koloid adalah campuran larutan dan suspensi. Artinya,
koloid bukan larutan, dan bukan pula suspense
• Koloid adalah campuran yang bersifat heterogen,
tersebar merata dan partikelnya bisa dilihat dengan
kasat mata. Koloid adalah satu dari tiga jenis
campuran utama, selain larutan dan suspensi. Koloid
dibagi-bagi lagi berdasarkan fase medium pendirspersi
dan fase zat terdispersinya.
• Contoh koloid asap (koloid jenis aerosol pada), susu
(koloid jenis emulsi), dan kabut (koloid jenis aerosol).
Perbedaan Larutan, Koloid dan Suspensi
Perbedaan larutan koloid dan suspensi dapat dilihat dalam tabel
dibawah ini :
LARUTAN KOLOID SUSPENSI

Contoh : Contoh : Contoh :


larutan gula, larutan asam, sabun, susu,KOLOID
kabut, santan,
dll
LARUTAN
asap, dll air keruh, air pasir, dll
SUSPENSI
Contoh :
Contoh : Contoh :
sabun, susu, kabut, santan,
larutan gula, larutan asam, dll air keruh, air pasir, dll
asap, dll
TerlihatTerlihat
homogen tetapi Bersifat heterogen
homogen tetapi
Bersifat homogen
Bersifat homogen
bersifat heterogen Bersifat heterogen
Ukuran partikel < 10 cm
-7
bersifat heterogen
Ukuran partikel 10 s/d 10 cm
-7
Ukuran partikel > 10 cm
-5 -5

Terdiri dari satu fase Terdiri dari dua fase Terdiri dari dua fase
-7Bersifat Stabil Ukuran partikel
bersifat 10
stabil s/d
-7
Ukuran partikel < 10 cm Umumnya
Ukuran partikel > 10-5 cm
Bersifat tidak stabil
Tidak dapat disaring 10dapat
Tidak
-5
cmdisaring Dapat disaring

Terdiri dari satu fase Terdiri dari dua fase Terdiri dari dua fase

Bersifat Stabil Umumnya bersifat stabil Bersifat tidak stabil

Tidak dapat disaring Tidak dapat disaring Dapat disaring


Koloid merupakan keadaan intermediet antara larutan
dan suspensi
Koloid adalah dispersi partikel-partikel satu substansi
(fasa terdispersi) dalam substansi lainnya
(medium perdispersi atau fasa kontinu).
Jenis sistem dispersi koloid
Fasa Fasa Nama Contoh
terdispersi pendispersi
Gas Cair Buih Busa sabun, busa air

Gas Padat Busa Batu apung, karet busa

Cair Gas Aerosol cair Karet

Cair Cair Emulsi Susu

Cair Padat Emulsi padat (gel) Mentega


Lanjutan

Fasa terdispersi Fasa pendispersi Nama Contoh

Padat Gas Aerosol padat Asap, abu

Padat Cair Sol Cat

Padat Padat Sol Padat Zat warna dalam


kaca
Contoh Jenis sistem dispersi koloid
Sifat Sistem Koloid
Sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari –
hari dapat dijelaskan sebagai berikut :

Efek Tyndall
• Efek Tyndall adalah gejala penghamburan berkas sinar
(cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini
disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup
besar. Efek Tyndall ditemukan oleh John Tyndall
(1820-1893), seorang ahli fisika Inggris.
• Pada tahun 1869, Tyndall menemukan bahwa apabila
suatu berkas cahaya dilewatkan pada sistem koloid maka
berkas cahaya tadi akan tampak, tetapi apabila berkas
cahaya yang sama dilewatkan pada larutan sejati, berkas
cahaya tadi tidak akan tampak.
Contohnya : sorot lampu dalam kabut , warna biru
langit, sinar matahari melalui celah
daun.
EFEK TYNDALL
• Gerak Brown
Gerak Brown merupakan gerak terus menerus yang
terjadi pada partikel - partikel dengan lintasan lurus
dan arah yang acak.
Penyebab terjadinya gerak brown dijelaskan oleh
Albert Einsten sebagai akibat dari tumbukan antar
partikel akibat sisi yang tidak sama. Gerak
Brown ini terjadi pada sistem dispersi koloid.
GERAK BROWN
• Elektroforesis
Elektroferosis adalah pergerakan partikel koloid
dalam medan listrik.
Contohnya : penyaringan debu pabrik, identifikasi
jenazah dengan tes DNA dan RNA.
• Adsorpsi
Adsorbsi adalah penyerapan partikel/ion pada
permukaan koloid.
Contohnya : Pemutihan gula pasir, obat sakit perut,
penjernihan air dengan tawas, pencelupan
serat wol, penggunaan deodorant.
Koagulasi
 Bentuk koloid bila dibiarkan dalam waktu tertentu
akibat pengaruh gaya gravitasi, partikel-partikelnya
akan turun perlahan ke dasar wadah (bejana)
disebut dengan koagulasi atau penggumpalan
 Proses koagulasi alami berlangsung lambat. Proses
koagulasi dapat dipercepat dengan sentrifugasi
Contohnya :
pembentukan delta sungai,
penggumpalan asap/debu pabrik,
pembuatan lateks, trombosit darah
menggumpalkan darah untuk menutup luka.
Koagulasi adalah proses dimana fasa terdispersi suatu
koloid menjadi agregat, sehingga terpisah dari fasa
kontinunya.
Koloid Pelindung
Koloid pelindung adalah koloid yang melindungi
koloid lain dari koagulasi.

Contohnya : Kasein pada susu,


lesitin pada margarin,
gelatin pada es krim,
minyak silikon pada cat,
kuning telor pada mayonese.
Penggolongan Koloid
Koloid yang fasa kontinyu air dibedakan atas dua jenis:
 Koloid hidrofilik
 Koloid hidrofobik

Koloid hidrofilik : koloid yang memiliki daya tarik kuat


antara fasa terdispersi dan fasa
kontinyunya (air).
Contoh : koloid hodrofilik
koloid-koloid yang mengandung makromolekul :
larutan protein dalam air
seperti :
- putih telur albumin
- gelatin glisin, prolin dan hidroksi prolin.
Koloid hidrofobik:
Koloid yang memiliki daya tarik lemah antara fasa
terdispersi dan fasa kontinyu (air). Koloid jenis ini
umumnya tidak stabil dalam waktu yang cukup lama, fasa
terdispersi biasanya bergabung membentuk partikel yang
lebih besar dan akhirnya mengendap.
Contoh
dispersi logam-logam dalam air dan susu, suspensi koloid
dari protein kasein yang membentuk misel dengan inti
hidrofobik.
Contoh :
Sol besi(III) hidroksida Fe(OH)3 dapat membentuk agregat
dengan penambahan larutan ion, terutama larutan yang
mengandung ion-ion bermuatan rangkap seperti ion fosfat
(PO43-)
Partikel koloid
Partikel koloid 3
3
+ + +
3 + +
+ + + PO43- + +
+ +
+ + + +
+ + + + 3
+ + 3 + +
+ + + + +
+ + +
3

Partikel Fe(OH)3 Partikel Fe(OH)3 dikelilingi


bermuatan positif oleh ion PO4-
Contoh koagulasi lain :
penggumpalan susu ketika masam
Susu merupakan suspensi koloid dimana partikel-
partikel susu, protein, tidak mengendap karena memiliki
muatan listrik. Ion yang menyebabkan koagulasi
terbentuk bila laktosa (gula susu) mengalami fermentasi
menjadi asam laktat
pengendapan delta di sungai dekat pantai
Suspensi koloid tanah dalam air sungai bila bertemu
dengan larutan ionik pekat air laut, maka akan terjadi
agregasi, kemudian terjadi pengendapan dan akhirnya
membentuk delta.
Contoh : delta Mississippi.
Contoh Soal
1. Partikel koloid belerang, sulfur, dapat bermuatan negatif
dengan penambahan ion tiosulfat, S2O32-, dan ion lainnya
pada permukaan belerang. Tunjukkan mana molekul
berikut yang paling efektif untuk mengkoagulasikan koloid
belerang: NaCl, MgCl2, atau AlCl3. Kenapa?
2. Jelaskan terbentuknya delta di dekat hilir sungai!
Jawab
1. AlCl3

 
 S S 
S S AlCl3
 S S S
S S8
S8 S S
 S S 
S S
S S  
 

 

Partikel koloid belerang Partikel belerang dikelilingi


oleh AlCl3

Setiap atom belerang memiliki dua pasang elektron bebas sehingga


partikel koloid belerang memiliki fraksi muatan negatif, pasangan
elektron ini dapat disumbangkan kepada atom Aluminum dan AlCl3
bertindak sebagai asam Lewis. Konsekuensinya, terbentuk agregat
Delta terbentuk akibat dari koagulasi partikel-partikel koloid
tanah seperti Fe(OH)3, Al(OH)3, Ba(OH)2, Ca(OH)2,
Mg(OH)2, dll, akibat bergabungnya partikel-partikel
tersebut dengan ion-ion multi muatan dari air laut seperti
PO43-, SO42-, CO32-, dll.
3 3
3 3
+ + + 3 + + +
3 + + +
+ + +
+ +
+ + Al(OH) 3
+
+ Mg(OH) 2 + 3
+ + 3 +
3 3 + +
+ + + + +
+ + ++ + + +
+ + ++
+ + +
+ + + 3
3
+ Al(OH)3 + + Ba(OH)2 + 3
+ + + + 3
+ + + +
+ + + +
+ + + + + ++
+ +
PO43- 3 + +
+ + + +
+
Fe(OH) + + Fe(OH)3 +
+ 3 + + 3
+ + 3 + +
++ + + + +
+ + + + + koagulasi
+ + + ++
+ + + 3
+ + + 3 3
+ Ca(OH)2 + + Mg(OH)2 + 3 3
+ + + +
++ + + + + + + + + +
+ + + + + 3 + + 3 + +
+ + +
+
+ Ca(OH) 2 + + Ba(OH)2 +
+ 3 + + 3
Partikel koloid M(OH)x 3
+
+
+
+ 3 +
+ + +
+
+ +
bermuatan positif
3 3

endapan lumpur

Anda mungkin juga menyukai