Anda di halaman 1dari 63

IMPLEMENTASI PERMA

NO. 1 TAHUN 2016


tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan

Dr. Diah Sulastri Dewi, S. H., M. H.


Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Riau
Anggota Pokja Mediasi MA RI

Pelatihan Sertifikasi FHP Mediasi Indonesia


10 Juni 2023
Apa itu Mediasi?
Mediasi adalah cara penyelesaian
sengketa melalui proses
perundingan untuk memperoleh
kesepakatan para pihak dengan
dibantu oleh Mediator

(PERMA No.1 Tahun 2016 tentang Prosedur


Mediasi di Pengadilan)
Transformasi Pengaturan

Perma No.
Perma No. 3 Tahun
Perma No. 1 Tahun 1 Tahun 2022
2008 tentang Prosedur 2016 tentang
Mediasi di Pengadilan tentang Mediasi di
Perma No. 2 Tahun Prosedur Pengadilan
2003 tentang Mediasi di Secara
Prosedur Mediasi Pengadilan Elektronik
di Pengadilan

Sema No. 1 Tahun 2002


tentang Pemberdayaan
Lembaga Perdamaian dalam
Pasal 130 HIR dan 154 R.Bg
Regulasi Mediasi
di Pengadilan
Ruang Lingkup Mediasi
• Peradilan Umum, Peradilan Agama, dan kesepakatan diluar
pengadilan yang dimohonkan dikuatkan melalui putusan.
• Putusan Pengadilan Tingkat Pertama wajib menyebutkan
perkara tersebut telah dimediasi dengan menyebutkan
nama mediator.

• Tidak memerintahkan mediasi dianggap sebagai pelanggaran.


• Perkara yang tidak dimediasi di tingkat pertama, pada tahap banding
atau kasasi wajib menempuh mediasi dengan putusan sela.
• Pengadilan tingkat banding atau kasasi menjatuhkan putusan
berdasarkan hasil kesepakatan mediasi.
Kewajiban Menempuh Mediasi Pasal 4 Perma No 1 Tahun 2016

Semua perkara perlawanan atas


Putusan verstek dan
perdata yang perlawanan pihak
diajukan ke berpekara maupun
kecuali
pengadilan pihak ketiga terhadap
pelaksanaan putusan ditentukan lain
yang telah berdasarkan
berkekuatan hukum
tetap Perma
Pengecualian Kewajiban Mediasi
Pasal 4 Perma No 1 Tahun 2016

Sengketa yang Sengketa yang Sengketa yang


Keberatan atas
dikecualikan sebagai diselesaikan diselesaikan
putusan Komisi
melalui prosedur
berikut: melalui prosedur pengadilan
Pengawas

a pengadilan niaga industrial


Persaingan Usaha

Sengketa yang
pemeriksaannya Keberatan atas
Permohonan
dipersidangan putusan Badan pembatalan Keberatan atas
ditentukan Penyelesaian putusan arbitrase putusan Komisi
tenggang waktu Informasi
Sengketa
penyelesaian Konsumen

Sengketa yang Sengketa lain yang


Penyelesaian diselesaikan
pemeriksaanya di
persidangan ditentukan
perselisihan melalui tata cara tenggang waktu
penyelesaiannya dalam
gugatan
partai politik sederhana
ketentuan Peraturan
Perundang-Undangan
Pengecualian Kewajiban Mediasi
b c d e
Sengketa
Sengketa yang mengenai Sengketa
pemeriksaanya Gugatan balik
pencegahan, yang
dilakukan tanpa (rekonvensi)
penolakan,
hadirnya dan masuknya
pembatalan
diajukan ke
penggugat atau pihak ke tiga
dan pengadilan
tergugat yang dalam suatu
telah dipanggil pengesahan dan tidak
perkara berhasil
secara patut perkawinan
(PA)
Pernyataan ketidak berhasilan
mediasi dan Salinan sah
Sertifikasi Mediator dilampirkan
dalam surat gugatan
Berdasarkan kesepakatan para pihak sengketa yang dikecualikan
kewajiban mediasi ayat (2) huruf a, c, dan e tetap dapat diselesaikan
melalui mediasi sukarela pada tahap pemeriksaan perkara dan tingkat
upaya hukum Pasal 4 Perma No 1 Tahun 2016
Sifat Proses Mediasi

Tertutup&Rahasia
(Kecuali Para Pihak menghendaki Kesepakatan Perdamaian
lain) yang dikuatkan dengan
Akta Perdamaian tunduk
pada keterbukaan
informasi di Pengadilan.
Kehadiran di Mediasi
Para pihak wajib menghadiri proses
mediasi secara langsung dengan atau tidak
didampingi oleh kuasa hukum

Kehadiran melalui sarana komunikasi audio


visual jarak jauh dianggap sebagai kehadiran
langsung [Pasal 5 ayat (3)] Jo Perma No 3
Tahun 2022

Ketidakhadiran dibolehkan hanya


berdasarkan alasan yang sah.
Alasan Sah
Tidak Menghadiri Mediasi

1 2 3 4
Sakit Tempat Tugas negara,
berdasarkan tinggal atau profesi atau
Di bawah tuntutan
surat berkeduduk
pengampuan pekerjaan yang
keterangan an di luar tidak bisa
dokter negeri ditinggalkan
Itikad Baik Dalam Mediasi
Mediasi
harus
dilakukan
dengan Pengaturan
iktikad baik
iktikad baik dalam proses
mediasi berlaku
bagi Para Pihak
dan kuasa
hukum
Indikator Tidak Beritikad Baik

Tidak hadir Hadir dalam


pertemuan mediasi Tidak Tidak
dalam proses Tidak hadir
pertama, tetapi mengajukan menandatangani
mediasi berulang-ulang
selanjutnya tidak atau tidak
meskipun sudah hadir meskipun sehingga
menanggapi draft
dipanggil dua sudah dipanggil mengganggu kesepakatan
kali berturut- resume
dua kali berturut- jadwal mediasi perdamaian.
turut. perkara.
turut.
Penggugat Tidak Beritikad Baik
(Pasal 22)
Gugatannya dinyatakan tidak dapat diterima (N.O.)

Dikenai kewajiban membayar biaya mediasi.

Mediator menyatakan Penggugat tidak beriktikad baik dalam laporan


ketidakberhasilan/tidak dapat dilaksanakannya mediasi disertai
rekomendasi sanksi dan besarannya

Hakim Pemeriksa Perkara berdasarkan laporan mediator menggelar


persidangan dan mengeluarkan putusan

Biaya mediasi sebagai sanksi diambil dari panjar biaya atau pembayaran
tersendiri oleh Penggugat dan diserahkan kepada Terguga
Tergugat Tidak Beritikad Baik
(Pasal 23)

Dikenakan pembayaran biaya mediasi

Mediator menyatakan Tergugat tidak beriktikad baik dalam laporan


ketidakberhasilan/tidak dapat dilaksanakannya mediasi disertai
rekomendasi sanksi dan besarannya

Hakim Pemeriksa Perkara berdasarkan laporan mediator sebelum


melanjutkan pemeriksaan perkara mengeluarkan penetapan tentang tidak
berittikad baik dan menghukum Tergugat untuk membayar

Pembayaran dari Tergugat diserahkan kepada Penggugat melalui


kepaniteraan
Biaya
Mediasi
Apabila
mediasi
Mediator berhasil, biaya
hakim dan pemanggilan
aparatur ditanggung
pengadilan bersama atau
tidak berdasarkan
dipungut kesepakatan
Para Pihak.
biaya jasa.

Mediator non
hakim ditanggung
bersama atau
berdasarkan
kesepakatan Para
Pihak.
Tempat
Mediasi
Mediasi Mediator hakim Mediator non hakim
yang ditunjuk
dilaksanakan di dan pegawai bersama-sama
ruang mediasi pengadilan dengan mediator
pengadilan atau melaksanakan hakim atau pegawai
tempat lain yang mediasi di ruang pengadilan dapat
melaksanakan
disepakati Para mediasi mediasi di ruang
Pihak pengadilan mediasi pengadilan.
Mahkamah Agung menetapkan tata
kelola mediasi di Pengadilan

Tata Lingkup tata kelola mediasi di Pengadilan:


Kelola 1. Perencanaan kebijakan, pengkajian dan
penelitian.

Mediasi di 2. Pembinaan, pemantauan, dan


pengawasan.

Pengadilan 3. Pemberian akreditasi dan evaluasi.


4. Penyebarluasan informasi.
5. Pengembangan kerjasama
Setiap mediator wajib memiliki sertifikat
mediator dari Mahkamah Agung atau
lembaga sertifikasi yang terakreditasi
oleh Mahkamah Agung

Pengaturan
Hakim tidak bersertifikat mediator
dapat menjalankan fungsi mediator jika
tidak ada atau terbatasnya jumlah
mediator bersertifikat di Pengadilan

Tentang
Mediator
Pegawai Pengadilan yang memiliki
sertifikat mediator dapat menjalankan
fungsi mediator

Pegawai Pengadilan adalah panitera,


sekretaris, panitera pengganti, jurusita,
jurusita pengganti, calon hakim dan
pegawai lainnya
Tahapan Tugas Mediator
1. Memperkenalkan diri dan memberi kesempatan kepada
Para Pihak untuk saling memperkenalkan diri.
2. Menjelaskan maksud, tujuan, dan sifat mediasi kepada
Para Pihak.
3. Menjelaskan kedudukan dan peran mediator yang netral
dan tidak mengambil keputusan.
4. Membuat aturan pelaksanaan mediasi bersama Para
Pihak
5. Menjelaskan tentang kaukus
6. Menyusun jadwal mediasi
7. Mengisi formulir jadwal mediasi
Tahapan Tugas Mediator
8. Memberikan kesempatan kepada Para
Pihak untuk menyampaikan permasalahan
dan usulan perdamaian
9. Menginventarisasi permasalahan dan
mengagendakan pembahasan
10.Memfasilitasi dan mendorong Para Pihak
untuk menelusuri dan menggali
kepentingan Para Pihak, mencari berbagai
pilihan penyelesaian dan bekerjasama
mencapai penyelesaian
11. Membantu Para Pihak dalam membuat dan
merumuskan kesepakatan perdamaian.
Tahapan Tugas Mediator
12. Menyampaikan laporan mediasi kepada
Hakim Pemeriksa Perkara.
13. Menyatakan salah satu pihak atau Para
Pihak tidak berittikad baik dan
menyampaikannya kepada Hakim
Pemeriksa Perkara
14. Tugas lain dalam menjalankan fungsinya
JENIS MEDIASI
1. Mediasi Wajib/Mandatori
• Pasal 4

2. Mediasi Sukarela di Pemeriksaan


• Pasal 33

3. Mediasi Sukarela di Upaya Hukum


• Pasal 34

4. Mediasi di Luar Pengadilan


• Pasal 36
ALUR
ADMINISTRASI
MEDIASI
1. ALUR MEDIASI WAJIB
Mediasi Wajib: Kewajiban Hakim Pemeriksa Perkara
• Pada hari sidang yang telah ditentukan dan dihadiri oleh Para Pihak, Hakim Pemeriksa Perkara mewajibkan
Para Pihak menempuh mediasi.
• Hakim Pemeriksa Perkara wajib menjelaskan prosedur mediasi kepada Para Pihak.
• Hal-hal yang wajib dijelaskan, meliputi:
• Pengertian dan manfaat mediasi.
• Kewajiban Para Pihak untuk menghadiri langsung pertemuan mediasi berikut akibat hukum perilaku tidak
berittikad baik dalam proses mediasi.
• Biaya yang mungkin timbul akibat penggunaan mediator non hakim dan bukan pegawai pengadilan.
• Pilihan menindak lanjuti kesepakatan perdamaian menjadi akta perdamaian atau pencabutan gugatan.
• Kewajiban Para Pihak menandatangani formulir penjelasan mediasi.
Mediasi Wajib: Kewajiban Kuasa Hukum

 Kuasa Hukum berkewajiban membantu Para Pihak dalam proses mediasi.


 Kewajiban Kuasa Hukum, meliputi:
o Menyampaikan penjelasan Hakim Pemeriksa Perkara
o Mendorong Para Pihak berperan aktif dalam mediasi
o Membantu Para Pihak mengidentifikasi kebutuhan, kepentingan dan usulan penyelesaian
o Membantu merumuskan kesepakatan perdamaian.
 Kuasa Hukum dapat mewakili Para Pihak dalam mediasi dengan surat kuasa khusus yang memuat kewenangan
untuk mengambil keputusan (authority to decide)
 Kesepakatan Perdamaian ditandatangani setelah ada pernyataan persetujuan tertulis dari Para Pihak.
Mediasi Wajib: Ruang Lingkup Materi
Pertemuan

 Materi perundingan dalam mediasi tidak terbatas pada


posita dan petitum gugatan.

 Kesepakatan di luar posita dan petitum, Penggugat


merubah gugatan dengan memasukkan kesepakatan
tersebut dalam gugatan
Mediasi Wajib: Keterlibatan Ahli dan Tokoh
Masyarakat
Atas kesepakatan Para
Pihak, mediator dapat
menghadirkan ahli, tokoh
masyarakat, tokoh
agama dan tokoh adat
dalam proses mediasi.

Para Pihak terlebih dahulu


harus sepakat tentang
mengikat atau tidaknya
penjelasan atau penilai ahli,
tokoh masyarakat, tokoh
agama dan tokoh adat
tersebut dalam
pengambilan keputusan
Hasil Mediasi Wajib
Mediasi Mediasi
Berhasil Berhasil
Sebagian

Mediasi Mediasi
Tidak Tidak Dapat
Berhasil Dilaksanakan
Mediasi Wajib: Berhasil
Keseluruhan
Jika mediasi Jika mediasi
berhasil, Para Kesepakatan diwakili oleh Kuasa
Pihak dengan Kesepakatan Perdamaian Hukum,
bantuan Perdamaian Kesepakatan
tidak boleh Perdamaian
mediator ditandatangani memuat ditandatangani
merumuskan Para Pihak dan setelah ada
kesepakatan ketentuan pernyataan
perdamaian mediator yang: persetujuan tertulis
secara tertulis dari Para Pihak

• Bertentangan dengan
hukum, ketertiban
umum, dan kesusilaan.
• Merugikan pihak ketiga.
• Tidak dapat
dilaksanakan.
Mediasi Wajib: Berhasil Keseluruhan
• Kesepakatan Perdamaian dapat dikuatkan
dengan Akta Perdamaian atau
pencabutan gugatan
• Mediator melaporkan keberhasilan
mediasi disertai kesepakatan perdamaian

• Hakim Pemeriksa Perkara mempelajari


Kesepakatan Perdamaian.
•Jika belum memenuhi ketentuan,
Kesepakatan Perdamaian dikembalikan
kepada mediator untuk perbaikan.
•Setelah menerima perbaikan, Hakim
Pemeriksa Perkara membacakan Akta
Perdamaian
Mediasi Wajib: Berhasil Sebagian Pihak
[Pasal 29]
Mediator dapat membuat kesepakatan Dapat dikuatkan menjadi
perdamaian sebagian pihak apabila
Penggugat dan sebagian Tergugat
Akta Perdamaian, beberapa
dalam proses mediasi berhasil ketentuan harus dipenuhi
menemukan titik temu penyelesaian
sengketa

Penggugat mengubah gugatan Kesepakatan perdamaian tidak


dengan tidak lagi memuat pihak menyangkut aset, harta, dan
yang tidak sepakat sebagai pihak kepentingan pihak yang tidak
lawan mencapai kesepakatan

Hakim Pemeriksa Perkara wajib Kesepakatan perdamaian tidak


memuat kesepakatan tersebut menyangkut aset, harta, dan
dalam pertimbangan dan amar kepentingan pihak yang tidak
putusan mencapai kesepakatan
Mediasi Wajib: Berhasil Sebagian Objek
[Pasal 30]
Para pihak dapat mencapai kesepakatan atas sebagian dari
keseluruhan permasalahan hukum yang disengketakan dan
membuat kesepakatan atas sebagian permasalahan yang
disepakati tersebut

Kesepakatan perdamaian harus


mempertimbangkan syarat-syarat sahnya sebuah
kesepakatan perdamaian

Hakim Pemeriksa Perkara melanjutkan


pemeriksaan perkara terhadapat hal-hal yang
tidak disepakati oleh Para Pihak

Hakim Pemeriksa Perkara wajib memuat


kesepakatan tersebut dalam pertimbangan dan
amar putusan
2. ALUR MEDIASI ALUR MEDIASI SUKARELA
PADA TAHAP PEMERIKSAAN

Proses Mediasi Mediasi Tidak Berhasil Persidangan dilanjutkan

Petugas Mediasi

Ketua Majelis Menunjuk Salah Para Pihak Mengajukan


Seorang Hakim Pemiksa Perkara Permohonan Perdamaian
Menjadi Mediator

Proses Mediasi selama 14 hari kerja


Mediasi Sukarela Pada
Tahap Pemeriksaan Perkara

Selama pemeriksaan Jangka waktu


perkara setelah mediasi Atas permohonan tersebut, mediasi adalah 14
wajib tidak berhasil, Para Hakim Pemeriksa Perkara
Pihak dapat mengajukan hari terhitung sejak
menunjuk salah seorang
permohonan untuk Hakim Pemeriksa Perkara Penetapan Perintah
mediasi secara sukarela sebagai mediator Mediasi
3. ALUR MEDIASI SUKARELA PADA
TAHAP UPAYA HUKUM

Salah satu pihak mengajukan Para Pihak Berdamai


Perkara diputus di Tingkat
banding/kasasi/Peninjauan
Pertama/Banding/Kasasi
Kembali

Pengadilan Tinggi/Mahkamah
Akta Perdamaian Ketua PN/PA
Agung
MEDIASI SUKARELA PADA
TAHAP UPAYA HUKUM
Selama perkara belum Kesepakatan harus
diputus di tingkat mengesampingkan
Banding, Kasasi dan Putusan yang telah ada
Peninjauan Kembali Para
Pihak atas kesepakatan sebelumnya
dapat menempuh upaya
perdamaian

Hakim Pemeriksa
Hasil kesepakatan diajukan
Perkara di tingkat
secara tertulis kepada Ketua Banding, Kasasi dan
Pengadilan untuk diserahkan Peninjauan Kembali
kepada Hakim Pemeriksa memutus berdasarkan
Perkara di tingkat Banding,
Kasasi, atau Peninjauan
kesepakatan tersebut
Kembali
4. ALUR MEDIASI DI LUAR PENGADILAN

Membayar Biaya Perkara Petugas Meja II


Petugas Meja I

KPN / KPA
Ketua Majelis
Panitera

Persidangan Akta Perdamaian


MEDIASI DI LUAR PENGADILAN
Para pihak dengan bantuan
mediator yang berhasil
menyelesaikan sengketa di luar
pengadilan dengan kesepakatan
perdamaian dapat
mengajukannya ke pengadilan
yang berwenang untuk
memperoleh akta perdamaian
dengan cara mengajukan gugatan

Pengajuan gugatan tsb harus dilampiri


dengan kesepakatan perdamaian dan
dokumen2 yang membuktikan adanya
hubungan hukum para pihak dengan
objek sengketa
- Sesuai kehendak para pihak;
- Tidak bertentangan dengan hukum;
Hakim wajib memastikan - Tidak merugikan pihak ketiga;
kesepakatan itu memenuhi syarat- -
syarat:
Dapat dieksekusi;
- Dengan itikad baik.
Mediasi Elektronik
(Perma No 3 Tahun 2023)
Dasar Hukum Mediasi
Elektronik di Pengadilan
PERMA No. 1 Tahun 2016
PERMA No. 3 Tahun 2022
tentang Mediasi di Pengadilan
Pasal 5 ayat (3) :
Secara Elektronik
Pertemuan Mediasi dapat
dilakukan melalui media
Pasal 3:
komunikasi audio visual jarak
Mediasi Elektronik merupakan
jauh yang memungkinkan
alternatif tata cara mediasi di
semua pihak saling melihat
pengadilan dalam hal Para Pihak
dan mendengar secara
menghendaki melakukan proses
langsung serta berpartisipasi
Mediasi dengan menggunakan
dalam pertemuan
sarana elektronik
Mediasi Cara penyelesaian sengketa

Elektronik? melalui proses perundingan


untuk memperoleh kesepakatan
para pihak dibantu oleh Mediator
dengan komunikasi jarak jauh.
PRINSIP PENYELENGGARAAN
MEDIASI ELEKTRONIK

Sukarela

Rahasia

Efektif

Aman

Akses Terjangkau
Sukarela dan
Alternatif penyelesaian sengketa di
pengadilan

Para Pihak menghendaki


melakukan proses Mediasi
dengan menggunakan sarana
elektronik
Pertemuan
Ruang virtual mediasi
disediakan oleh aplikasi
Mediasi
Elektronik
yang telah disepakati

Penyedia aplikasi
adalah mediator

Biaya penyediaan
aplikasi ditanggung oleh
Para Pihak

Ruang virtual mediasi


adalah ruang yang sah
sebagai mana ruang
mediasi di pengadilan
Pertemuan
Mediator hakim harus
melaksanakan mediasi
elektronik dari ruang

Mediasi
mediasi di pengadilan
(Pasal 13)

Elektronik
Dalam keadaan tertentu
dapat dilakukan diluar
ruang mediasi pengadilan
dengan menjaga prinsip
kerahasiaan (Pasal 13
ayat (2))
Mediator non Hakim bersertifikat
dapat melaksanakan mediasi
elektronik diluar pengadilan sesuai
kesepakatan para pihak (Pasal 13
ayat (3))
Pra Mediasi Elektronik di Pengadilan
Pastikan Mediator dan Para pihak memiliki perangkat TI yang memadai
dengan pendukung atau sinyal yang baik

Kemampuan menggunakan perangkat TI


Pastikan para pihak mampu menggunakan perangkat TI dan
aplikasi/platform yang digunakan, jika perlu, hadirkan bantuan orang yang
ahli atau mampu menggunakan aplikasi untuk online

Prosedur dan aturan main (Pasal 14, Pasal 17-23)


Perlu disepakati dan dipahami oleh semua pihak tentang prosedur dan aturan main
dengan memperhatikan kendala yang mungkin terjadi pada saat mediasi online
berlangsung. Mediator menginformasikan/ memberikan terlebih dahulu aturan dalam
PERMA 1 Tahun 2016
Pelaksanaan Mediasi Elektronik
Setelah para pihak menyetujui mediasi secara
elektronik, Hakim pemeriksa perkara menyerahkan
formulir untuk ditandatangani Para Pihak (Pasal 6)

Dicatat oleh PP dalam administrasi mediasi elektronik


dengan melampirkan foto KTP, Pas foto terbaru dan
keterangan domisili (Pasal 7)

Mediator mengusulkan aplikasi yang akan digunakan


maka para pihak akan menandatangani persetujuan
penggunakan aplikasi untuk pertemuan dan juga
aplikasi untuk pengiriman dokumen elektronik
(Pasal 10)
Penyampaian Resume Perkara E-
Mediasi

Para Pihak sejak awal


beracara secara elektronik
maka menyampaikan resume Para Pihak sejak awal tidak
kepada mediator melalui beracara secara elektronik dan
sistem informasi pengadilan memilih mediasi elektronik
maka menyampaikan resume
kepada mediator melalui sistem
informasi pengadilan

Pasal 14
Pertemuan Mediasi Elektronik
2. Para pihak wajib
1. Dilaksanakan dalam
menjaga ketenangan
ruang tertutup dan
dan kenyamanan
bukan tempat umum
ruang saat mediasi

3. Para pihak 4. Para pihak wajib


meminta izin jika
wajib hendak meninggalkan
berpakaian pertemuan dan
menyebutkan
yang sopan alasannya
Pasal 15
Pemanggilan Para Pihak Mediasi
Elektronik
Pasal 17
Mediator memanggil melalui sarana
elektronik dengan menyertakan
ruang virtual mediasi

Pemanggilan pertama memuat pula tata


tertib pertemuan mediasi elektronik
Hal Penting Dalam Proses Mediasi
Mediator harus
memastikan dan
mengkonfirmasi
kesesuaian data para
pihak yang hadir
Mediator dan para
(Pasal 18) pihak wajib menjaga
kerahasiaan mediasi
dan dokumen yang
dibagikan (Pasal 19)
Mediator dan para pihak
dilarang mengambil foto,
merekam secara audio
atau audio visual selama
pertemuan mediasi
(Pasal 20)
Perubahan Sifat Pertemuan dan Pasal 21
21-22
Kehadiran Ahli atau Pihak Lain
Pertemuan tatap muka secara langsung dapat
dilaksanakan jika dikehendaki para pihak

Jika dipandang perlu maka Mediator dapat


melakukan kaukus secara elektronik

Apabila akan menghadirkan ahli/pihak terkait lainnya yang


dapat membantu menyelesaikan sengketa harus didasarkan
kesepakatan para pihak dan identitasnya dikirimkan melalui
email, surat tercatat atau sarana lainnya kepada Mediator
Penyampaian Hasil Mediasi Pasal 23

Mediator menyampaikan
pernyataan mediasi
berhasil/tidak ke majelis
Hakim pemeriksa melalui
Sistem Informasi Pengadilan
Penandatanganan
Kesepakatan Perdamaian
Apabila Mediasi berhasil, penyusunan
rancangan kesepakatan perdamaian Jika tidak memiliki
oleh para pihak di bantu mediator TTE tervalidasi

Dapat dilakukan secara Tandatangan secara


elektronik dengan manual dalam pertemuan
menggunakan Tanda tatap muka antar Para
Tangan Elektronik Pihak dengan Mediator
Praktik Mediasi Elektronik di
Pengadilan

Mediasi Elektronik di PN Bale


Bandung
Praktik Mediasi Elektronik di
Pengadilan

Mediasi Elektronik Mediasi Elektronik di


di PN Bangkinang Mahkamah Syariah
Kota Subulussalam
Praktik Mediasi Elektronik di
Pengadilan

Mediasi Elektronik di PA Dumai


(berhasil Sebagian – nafkah, iddah, dan mut’ah)
Mediasi
Elektronik
Sebuah
Keniscayaan
Meretas Jarak
dan Keterbatasan
CURICULUM VITAE
Jabatan : Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Riau
Email : dsdewihaz@gmail.com/ dewihaz@yahoo.com
HP : 081288156666
IG / FB : dewihazuardi / dewihaz
Riwayat Pekerjaan :
• Cakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
• Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat
• Ketua Pengadilan Negeri Stabat
• Ketua Pengadilan Negeri Cibinong
• Wakil Ketua PN Bale Bandung
Dr. Diah Sulastri Dewi, S.H.,M.H • Wakil Ketua PN Kelas IA Khusus Bandung
• Hakim Tinggi PT Tanjungkarang
•Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Padang
•Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Riau
CURICULUM VITAE
Pengalaman :
 Anggota Pokja ADR Mahkamah Agung
 Anggota Pokja Perempuan dan Anak MA RI
 Anggota POKJA tentang Pedoman Penanganan Perkara
Berdasarkan RJ
 Dosen Pascasarjana S3 dan S2 Universitas Jayabaya
Jakarta
 Pengajar di Pusdiklat Mahkamah Agung RI
 Pengajar di Pusdiklat Kejaksaan Agung,
 Pengajar Lemdikpol Mabes Polri
 Pengajar di BPSDM Kementerian Hukum dan HAM RI
Dr. Diah Sulastri Dewi, S.H.,M.H
 Trainer Sertifikasi Mediator di Lembaga Sertifikasi IICT,
PMN, CLE FH UI, Jimly School, Justitia Training Center,
FHP Mediasi Indonesia, P4M, dan MedArbId
TERIMA KASIH,
SEMOGA
BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai