Anda di halaman 1dari 22

Pemberantasan Penyakit

&Menular
Penyehatan Lingkungan Pemukiman

TUBERKU
LOSIS
Dosen Fasilitator : Ns. Raju Nitrigo, S.Kep., M.Epid.
KELOM
POK 1
Rosa Linda Putri 20031046
Velly aprinelfy 20031047
Ervima Neltra 20031078
Windy Ramadanianti 2003107
9
Definis
i
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis dan disebut sebagai Bakteri Tahan Asam (BTA)
(Infodatin Kemenkes RI, 2018).
Penularan TB terutama terjadi secara aerogen atau lewat udara dalam
bentuk droplet (percikan dahak/sputum).
Faktor Risiko
Tuberkulosis
KONSUMSI ALKOHOLBERLEBIHAN
1 TUBUH
MELEMAHNYASISTEM KEKEBALAN
AKIBAT MENGIDAP PENYAKIT 5 YANG DAPAT MELEMAHKAN SISTEM
KEKEBALAN TUBUH.
ATAU MEMINUM OBAT-OBATAN
TERTENTU.

2 BAYI DAN ANAK-ANAK YANG SISTEM


KEKEBALAN TUBUHNYAMASIH 6 PEROKOKAKTIF MAUPUN PASIF.
BERKEMBANG.

3 ORANG LANJUT USIA YANG SISTEM


KEKEBALAN TUBUHNYAMULAI
7 BEKERJADI FASILITAS KESEHATAN
YANG DIHARUSKAN BERKONTAK
MENURUN. ERATDENGAN ORANG SAKIT.

4 INDIVIDU YANG BEPERGIAN KE


DAERAH DENGAN KASUS TBC
8 TINGGALBERSAMAPENGIDAP TBC.
TINGGI.
Batuk yang berlangsung lebih
dari 3 minggu
*
Batuk darah atau
* dahak (sekret)

Sakit dada
*
Gejala Mudah lelah dan
Gejala umum ditimbulkan oleh TBC di paru-
* lemah
paru antara lain: Dema
* m
Panas
* dingin

Keringat
* malam
Kehilangan nafsu
* makan
Gej Penurunan berat
*
ala badan
Penyebab
Penyebab utama TBC
tuberkulosisadalah bakteri yang disebut
Mycobacterium tuberculosis. Selain itu, ada sejumlah faktor risiko
yang meningkatkan peluang tertularbakteri penyebab penyakit TBC
meliputi:
• Menderita diabetes, penyakit ginjal stadium akhir, atau kanker tertentu
• Malnutrisi
• Perokok dan konsumsi alkohol untuk jangka waktu yang lama
• Diagnosis HIV atau memiliki situasi lain yang membahayakan sistem kekebalan
•Obat-obatan yang menekan sistem kekebalan juga dapat membuat orang berisiko
terkena penyakitTB aktif, termasuk obat- obatan yang membantu
mencegah penolakan transplantasi organ.
•Bepergian ke daerah dengan tingkat TB yang tinggi juga dapat meningkatkan
risiko tertular infeksi bakteri.
Apabila TBC sudah menyebar ke organ lain
dapat menyebabkan:
Darah dalam urin dan
a kehilangan fungsi ginjal,
jika TB mempengaruhi d Kebingunga
n
ginjal
Sakit punggung dan
kekakuan, kejang Kehilangan
b otot, dan e kesadaran, jika TBC
ketidakteraturan tulang menyebar ke otak.
belakang jika TB
mempengaruhi tulang
belakang
c mual dan
muntah
Cara Penularan
TBC
Bakteri TBC Keluar ke Udara ( melalui Bakteri TBC yang keluar, terhirup oleh
droplet/ percikan dahak) pada orang lain melalui
saat penderita TBC batuk , bersin, saluran pernafasan
ataupun berbicara
di dalam tubuh, Bakteri
TBC akan dilawan
oleh daya tahan tubuh
jika daya tahan tubuh
lemah. orang
tersebut akan menjadi sakit jika daya tahan tubuh
TBC> kuat. orang tersebut
akan tetap sehat.
Adapun tahapan penularan dari
penyakit
tuberkulosis:
Infeksi primer, ketika bakteri masuk melalui hidung dan mulut
yang menghirup udara dengan kandungan bakteri penyebab
tuberkulosis. Bakteri ini bisa mencapai paru-paru, lalu mulai
memperbanyak diri.
Infeksi laten, terjadi ketika sistem imun melakukan perlawanan saat
bakteri mulai berkembang biak. Ketika sistem imun kuat,
maka bakteri dapat dihancurkan untuk menahan
perkembangan infeksinya.
Infeksi aktif, terjadi ketika sistem imun tidak kuat atau lemah melawan
serangan bakteri TB. Alhasil, bakteri akan lebih bebas memperbanyak
Tanda dan
Gejala
Keluhan yang dirasakan klien TB Paru dapat bermacam-macam dan
seringkali tanpa keluhansama sekali. Namungejala yang umumditemui
pada klien
TB Paru meliputi; gejala utama berupa batuk terus menerus dan berdahak
selama
tiga minggu atau lebih. Gejala lainnya yaitu dahakbercampur
darah, batuk darah,
sesak nafas dan rasa nyeri dada, badan lemah, nafsu makan menurun,
berat
badan
menurun, rasa kurang enak badan ( malaise) , berkeringat
PENCEG
AHAN
a.Pemeriksaan kontak, yaitu pemeriksaanterhadap individu
yang bergaul erat dengan penderita tuberkulosis paru Basil
Tahan Asam(BTA) positif. Pemeriksaan meliputi tes tuberkulin,
klinis, dan radiologi.
b.Mass chest X- ray, yaitu pemeriksaan massal terhadap
kelompok kelompok populasi tertentu.
c. Vaksinasi BCG (Bacillus Calmette dan Guerin).
d.Kemoprofilaksis dengan menggunakan INH ( Isoniazid) 5
%mg/ kgBB selama 6-12 bulan dengan tujuan
menghancurkan ataumengurangi populasi bakteri yang masih
sedikit.
Upaya
Promotif
Penyuluhan tentang penyakit TB
Penyuluhan cara pencegahan dan upaya yang
dilakukan jika penderita terkena TBC yaitu
dengan cara Penderita menutup mulut
sewaktu batuk dan tidak sembarangan
membuang dahak
Promosi tentang Vaksinasi BCG
Penyuluhan Isolasi, pemeriksaan orang-
orang yang terinfeksi, pengobatan TBC
Upaya
Preventif
Pengobatan dengan Imunisasi BCG pada
a c Orangdengan kontak
IdNHa n V a k s TB
M e n
dengan kontaky e l d
i i terdekat
C
itubercullin
n a
terdekat.
k i oi
s r
a Btes
n C bagi
g Desinfeksi, cuci
b seluruh
anggota keluarga dengan benar,
Grontgen positif, bila d tangan
yang ketat, ventilasi
dengan orang kebersihan
perlu
negatif,di ulang selama sinar
dan
bul
3 matahari
Epidemiolog
i masih menjadi fokus perhatian masing masing negara
Di dunia, penyakit tuberkulosis
dengan angka kejadian morbiditas dan mortalitas yang tinggi (Dos Santos, Lazzari and
TBC
Silva, 2017). Meskipun terdapat kemajuan mengenai diagnosa dan terapi, secara global
tuberkulosis menyerang sekitar 10 juta manusia dan 1,3 juta meninggal karena
tuberculosis pada tahun 2017 (Singh et al., 2019), pada penelitian lain menunjukan
angka lebihbesar yaitu sekitar 1,6 juta kematiankasus tuberkulos
yang
pada karena 2017 (WHO, 2018; Aggarwal, is
tahun
merupakan salah2019). Sampai
satu dari sekarangutama kematian yang diakibatkantuberkulos
10 penyebab dari agen
infeksi bakteri (WHO, 2018). is
Pada tahun 2018 berdasarkan data Whorld Health Organitation terdapat 11,1 juta kasus
insiden TB paru yang setara dengan 130 kasus per 100.000 penduduk. Lima negara
dengan insiden kasus tertinggi yaitu India, Indonesia, China, Philipina, dan Pakistan
(WHO, 2019).
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.Bersihan jalan nafas tidak efektif (D.0001) berhubungan dengan


sekresi mukus/sekret yang kental.
2.Pola nafas tidak efektif (D.0005) berhubungan dengan menurunnya
ekspirasi paru sekunder karena penumpukan cairan didalam rongga pleura.
3.Gangguan pertukaran gas (D. 0003) berhubungan dengan kerusakan
membran alveolar kapiler.
4.Gangguan pola tidur (D.0055) berhubungan dengan faktor batuk,
sesak nafas dan nyeri dada.
Dx SLK SIKI
Bersihan jalan nafas tidak I nafas
Bersihan jalan Manajemen jalan nafas (I.
efektif (D.0001) (L. 01001) 01011)
Aktivitas-aktivitas :
berhubungan dengan Setelah dilakukan
tindakan keperawatan Observasi
sekresi mukus/sekret yang Monitor pola nafas
diharapkan bersihan jalan
kental. nafas meningkat. Monitor bunyi nafas tambahan
Monitor sputum
Kriteria Hasil: Terapeutik
Definisi :
Ketidakmampuan Produksi sputum (1) Perhatikan kepatenan jalan nafas
meningkat ekspektasi Posisikan semi fowler atau fowler
membersihkan secret atau ke Lakukan fisotrapi dada jika perlu
obstruksi jalan nafas (5) menurun Lakukan penghisapan lender kurang
Mengi (1) dari 15 detik
untuk mempertahankan
meningkat Edukasi
jalan nafas tetap paten ekspektasi ke (5)
menurun Anjurkan asupan cairan 2000
Wheazing (1) ml/hari jika tidak
meningkat kontraindikasi Ajarkan teknik
ekspektasi ke (5) batuk efektif
Kolaborasi
menurun Kolaborasi pemberian bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik, jika perlu
Dx SLK SIKI
Pola nafas tidak efektif I
Pola nafas (L.01004) Manajemen jalan nafas (I.
(D.0005) berhubungan Setelah dilakukan 01011)
Aktivitas-aktivitas :
tindakan keperawatan
dengan menurunnya diharapkan bersihan jalan Observasi
ekspirasi paru sekunder nafas membaik. Monitor pola nafas
karena penumpukan cairan Monitor bunyi nafas tambahan
Kriteria Hasil: Monitor sputum
didalam rongga pleura.
Dispnea (1) meningkat Terapeutik
Definisi : ekspektasi ke (5) Perhatikan kepatenan jalan nafas
menurun Posisikan semi fowler atau fowler
Inspirasi dan/atau Penggunaan Lakukan fisotrapi dada jika perlu
ekspirasi yang tidak o t o t bantu Lakukan penghisapan lender kurang
nafas (1) dari 15 detik
memberikan ventilasi
meningkat
adekuat Edukasi
ekspektasi ke (5)
menurun Anjurkan asupan cairan 2000
ml/hari jika tidak
Frekuensi nafas (1) kontraindikasi Ajarkan teknik
memburuk ekspektasi batuk efektif
ke Kolaborasi
(5) membaik Kolaborasi pemberian bronkodilator,
Kedalaman nafas (1) ekspektoran, mukolitik, jika perlu
Dx SLK SIKI
Gangguan pertukaran gas Pertukaran Igas (L.01003) Terapi oksigen (I. 01026)
(D. 0003) berhubungan Setelah dilakukan tindakan Aktivitas-aktivitas :
keperawatan selama 2x24
dengan kerusakan jam diharapkan pertukaran Observasi
membran alveolar kapiler. gas membaik. Monitor kecepatan aliran oksigen
Monitor posisi alat terapi oksigen
Kriteria Monitor kemampuan melepas oksigen
Definisi : hasil : saat makan
Kelebihan atau
Tingkat kesadaran (1) Monitor tanda-tanda hipoventilasi
menurun ekspektasi
kekurangan oksigenasi ke Terapeutik
dan/atau elimnasi (5) menigkat Bersihkan sekret pada mulut, hidung,
Dispnea (1) meningkat dan trakea jika perlu
karbondioksida pada ekpektasi ke (5) Pertahankan kepatenan jalan napas
membran alveoulus- menurun Gunakan perangkat oksigen yang
Bunyi napas tambahan sesuai dengan tingkat mobilitas pasien
kapiler. (1) meningkat ekspektasi
ke (5) menurun Edukasi :
Ajarkan pasien dan keluarga cara
Pusing (1) meningkat menggunakan oksigen dirumah
ekpektasi ke (5) Kolaborasi :
menurun Kolaborasi penentuan dosis
Kolaborasi penggunaan oksigen saat
Dx SLK SIKI
Gangguan pola tidur I 05045)
Pola tidur (L. Dukungan tidur (I. 09265)
(D.0055) berhubungan Setelah dilakukan tindakan Aktivitas-aktivitas :
keperawatan selama
dengan faktor batuk, 2x24 jam diharapkan Observasi
sesak nafas dan pola tidur membaik. Identifikasi pola aktivitas dan tidur
nyeri dada. Identifikasi faktor pengganggu tidur
Kriteria hasil : Identifikasi obat tidur yang
Keluhan sulit tidur (5) dikonsumsi
meningkat ekspektasi
Definisi : ke Terapeutik
Gangguan kualitas dan (1) menurun Modifikasi lingkungan
kuantitas waktu tidur Keluhan sering terjaga Batasi waktu tidur siang, jika perlu
(5) meningkat Fasilitasi menghilangkan stres sebelum
akibat faktor eksternal ekspektas ke (1) tidur
menurun Tetapkan jadwal tidur rutin
Keluhan tidur tidak Edukasi
puas Jelaskan pentingnya tidur cukup
(5) meningkat selama sakit
ekspektasi ke (1) Anjurkan menepati kebiasaan waktu
menurun tidur
Keluhan pola tidur Anjurkan menghindari
berubah (5) meningkat makanan/minuman yang menggangu
ekspektasi ke (1) tidur
menurun
Daftar
Pustaka
KEMENKES RI 2017
NATIONAL INSTITUTE OF HEALTH (2022). MEDLINEPLUS.
PULMONARY TUBERCULOSIS.
NATIONAL HEALTH SERVICES UK (2019). HEALTH A TO
Z. TUBERCULOSIS.
PPNI (2016). STANDAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN INDONESIA
:
DEFINISI DAN INDIKATOR DIAGNOSTIK, EDISI 1. JAKARTA : DPP PPNI.
PPNI (2018). STANDAR LUARAN KEPERAWATAN INDONESIA : DEFINISI
DAN KRITERIA HASIL KEPERAWATAN, EDISI 1. JAKARTA : DPP PPNI
PPNI (2018). STANDAR INTERVENSI KEPERAWATAN INDONESIA
: DEFINISI DAN TINDAKAN KEPERAWATAN, EDISI
1. JAKARTA : DPP PPNI.
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai