Anda di halaman 1dari 7

KHAZANAH INTELEKTUAL ISLAM

DALAM BIDANG FARMAKOLOGI

• I B N U A L - B A I TA R
• A B U A R - R AY H A N A L - B I R U N I
Eksistensi ilmu farmasi (syadanah, bahasa Arab) tidak terlepas dari sejarah perkembangannya yang
merupakan suatu proses panjang tumbuh dan berkembangnya ilmu pengetahuan itu sendiri. Pada
masa kejayaan Islam, ahli farmasi ternama silih berganti hadir. Karya dan pemikiran mereka menjadi
sumbangan signifikan yang mempengaruhi perkembangan ilmu farmasi hingga saat
ini.Perkembangan farmasi Islam yang digerakkan oleh para ilmuwan Islam berhasil mengukir
prestasi dalam dunia farmasi, seperti diungkapkan Howard R Turner bahwa ilmuwan muslim telah
menyumbang banyak hal dalam bidang farmasi dan pengaruhnya sangat luar biasa terhadap
Barat.Fase perkembangan farmasi pada masa keemasan Islam ini, para dokter, ahli kimia dan
farmasi muslim berhasil melakukan penelitian ilmiah, menciptakan ramuanramuan dalam
pengobatan (komposisi, dosis, dan efek dari obat-obat sederhana dan campuran). Selain menguasai
bidang farmasi, masyarakat muslim adalah sebagai peradaban pertama yang memiliki apotek dan
tokoh obat.
IBNU AL-BAITAR
Tokoh yang berjasa dalam penelitian tanaman obat adalah Ibnu Al-
Baitar. Dia dikenal sebagai seorang dokter hewan, ahli botani, dan
farmakologi, serta sarjana ilmu tumbuhan.Nama lengkapnya adalah
Abu Muhammad Abdallah Ibnu Ahmad Ibnu Al-Baythar.
Di Barat, Al-Baitar dikenal dengan nama Alpetragius. Ibnu Al-Baitar
menyerahkan hidupnya untuk menjelajahi daratan Afrika dan Asia
untuk menyembunyikan tanaman dan khasiatnya.Ibnu al-Baythar lahir
di Malaga pada tahun 1197 M dan meninggal di Damaskus pada tahun
1248 M. Ibnu Al-Baythar terkenal sebagai dokter hewan, ahli botani
dan farmakologi, sarjana ilmu tumbuh-tumbuhan (botani). Ibnu al-
Baythar pertama kali menuntut ilmu di Seville, Spanyol, di sana ia
mengumpulkan berbagai jenis tumbuhan di kota tersebut sebagai
bahan penelitiannya.
ABU AR-RAYHAN AL-BIRUNI

Abu Raihan Muhammed Ibnu Ahmad Al-Biruni lahir pada tahun 973
M di Kath, sebuah kota di aliran sungai Oxus, Khwarizm
(Uzbekistan) dan meninggal pada tahun 1051 M di Ghazni
(Pakistan). Al-Biruni adalah seorang ilmuwan terbesar dalam
sepanjang sejarah manusia. Sejarah mencatat, Al-Biruni sebagai
sarjana Muslim pertama yang mengkaji dan mempelajari tentang
seluk-beluk India dan tradisi Brahminical.
Al-Biruni mengenyam pendidikan di Khawarizm. Beragam ilmu
pengetahuan yang dikuasainya seperti astronomi, matematika,
filsafat dan ilmu alam. Ia memulai melakukan eksperimen ilmiah
sejak remaja. Ilmuwan Muslim yang hidup di zaman keemasan
Dinasti Samaniyaah dan Ghaznawiyyah itu turut memberikan
kontribusi yang sangat penting dalam farmakologi dan farmasi.
• KITAB AL-MUGHNI FI AL-
ADWIYA'AL- MUFRADAT

• KITAB AL-J AMI LI MUFRADAT


AL-ADWI YAH; WA AL-AHDHIYA
karya-karya ibnu Al-
Baitar
• K I TA B A L - JA MI I F I AL - T I BB

• K I TA B A L - A D WI YAH A L -
BA S Y I T H A
• KITAB AS -SAYDALAH
FI ATH-THIBB (BUKU
TENTANG OBAT-
karya-karya abu ar- OBATAN

rayhan al-birunni • KITAB AS -


SYAHDALAH(RAMUAN-
RAMUAN0
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai