Anda di halaman 1dari 20

UPDATE MANAJEMEN ASUHAN

KEPERAWATAN PADA KETOASIDOSIS


DIABETIKUM YANG DISERTAI
DEKOMPENSASI ORGAN PADA FASE
AKUT

Ns. AGUS HARYANTO. S Kep, SH


CURICULLUM VITAE CV
1.Personal Data
1. Name : Ns. Agus Haryanto, S Kep, SH
2. Place/date of birth : Bekasi, August 9th 1977
3. Religion : Moslem
4. Address : Jl. KH Muchtar, Kec. Bekasi Utara , Bekasi
5. e-Mail : haryantoagus121@yahoo.com
2.Riwayat Pendidikan
1995 – 1998 : Nursing of Academy RSPAD Gatot Soebroto Jakarta
2005 - 2007 : Health High School “ KESOSI “ S 1 Keperawatan Jakarta
Include Profesi or Ners Program.
2010 – 2016 : Universitas Bhayangkara , Program Studi Ilmu Hukum
3. Pekerjaan : RS Rawa Lumbu
4. Organisasi : HIPERCCI
KONSEP DASAR KAD
• Ketoasidosis diabetik (KAD) adalah keadaan dekompensasi metabolik
yang ditandai oleh hiperglikemia, asidosis dan ketosis, terutama
disebabkan oleh defisiensi insulin absolut atau relatif.
• KAD adalah keadaan yang ditandai dengan asidosis metabolik
akibat pembentukan keton yang berlebihan, sedangk an SHH
ditandai dengan hiperos molalitas berat dengan kadar glukosa
serum yang biasanya lebih tinggi dari KAD murni (American Diabetes
Association, 2004)
Pengertian
• Ketoasidosis adalah salah satu komplikasi akut Diabetes Melitus yang terjadi
disebabkan karena kadar Glukosa pada darah sangat tinggi.
• Ketoasidosis diabetik merupakan akibat dari defisiensi berat insulin dan disertai
gangguan metabolisme protein, karbohidrat dan lemak. Keadaan ini terkadang
disebut “akselerasi puasa” dan merupakan gangguan metabolisme yang paling
serius pada diabetes ketergantungan insulin.
• Etiologi
• Ketoasidosis diabetik dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu akibat
hiperglikemia dan akibat ketosis, yang sering dicetuskan oleh faktor-faktor :
• Infeksi
• Stress fisik dan emosional; respons hormonal terhadap stress mendorong
peningkatan proses katabolik . Menolak terapi insulin
Pengkajian
• (Menurut pengumpulan data base oleh Doengoes)
• Aktivitas / Istrahat
• Gejala : Lemah, letih, sulit bergerak/berjalan
• Kram otot, tonus otot menurun, gangguan istrahat/tidur
• Tanda : Takikardia dan takipnea pada keadaan istrahat atau aktifitas
• Letargi/disorientasi, koma
• Penurunan kekuatan otot
• Sirkulasi
• Gejala : Adanya riwayat hipertensi, IM akut
• Klaudikasi, kebas dan kesemutan pada ekstremitas
• Ulkus pada kaki, penyembuhan yang lama
• Takikardia
• Tanda : Perubahan tekanan darah postural, hipertensi
• Nadi yang menurun/tidak ada
• Disritmia
• Krekels, Distensi vena jugularis
• Kulit panas, kering, dan kemerahan, bola mata cekung
• Integritas/ Ego
• Gejala : Stress, tergantung pada orang lain
• Masalah finansial yang berhubungan dengan kondisi
• Tanda : Ansietas, peka rangsang
• Eliminasi
• Gejala : Perubahan pola berkemih (poliuria), nokturia
• Rasa nyeri/terbakar, kesulitan berkemih (infeksi), ISSK baru/berulang
• Nyeri tekan abdomen, Diare
• Tanda :Urine encer, pucat, kuning, poliuri ( dapat berkembang
menjadi oliguria/anuria, jika terjadi hipovolemia berat)
• Urin berkabut, bau busuk (infeksi)
• Abdomen keras, adanya asites
• Bising usus lemah dan menurun, hiperaktif (diare)
Nutrisi/Cairan
• Gejala : Hilang nafsu makan
• Mual/muntah
• Tidak mematuhi diet, peningkattan masukan glukosa/karbohidrat
• Penurunan berat badan lebih dari beberapa hari/minggu
• Haus, penggunaan diuretik (Thiazid)
• Tanda : Kulit kering/bersisik, turgor jelek
• Kekakuan/distensi abdomen, muntah
• Pembesaran tiroid (peningkatan kebutuhan metabolik dengan
peningkatan gula darah), bau halisitosis/manis, bau buah (napas
aseton)
• Neurosensori
• Gejala : Pusing/pening, sakit kepala
• Kesemutan, kebas, kelemahan pada otot, parestesia
• Gangguan penglihatan
• Tanda : Disorientasi, mengantuk, alergi, stupor/koma (tahap
lanjut). Gangguan
• memori (baru, masa lalu), kacau mental
• Refleks tendon dalam menurun (koma)
• Aktifitas kejang (tahap lanjut dari DKA)
• Nyeri/kenyamanan
• Gejala : Abdomen yang tegang/nyeri (sedang/berat)
• Tanda : Wajah meringis dengan palpitasi, tampak sangat berhati-hati
• Pernapasan
• Gejala : Merasa kekurangan oksigen, batuk dengan/tanpa sputum
purulen (tergantung adanya infeksi/tidak)
• Tanda : Lapar udara, batuk dengan/tanpa sputum purulen
• Frekuensi pernapasan meningkat
• Keamanan
• Gejala : Kulit kering, gatal, ulkus kulit
• Tanda : Demam, diaforesis
• Kulit rusak, lesi/ulserasi
• Menurunnya kekuatan umum/rentang erak
• Parestesia/paralisis otot termasuk otot-otot pernapasan (jika kadar
kalium menurun dengan cukup tajam)
• Seksualitas
• Gejala : Rabas vagina (cenderung infeksi)
• Masalah impoten pada pria, kesulitan orgasme pada
wanita
• Penyuluhan/pembelajaran
• Gejala : Faktor resiko keluarga DM, jantung, stroke, hipertensi.
Penyembuhan yang
• Lambat, penggunaan obat sepertii steroid, diuretik (thiazid),
dilantin dan
• fenobarbital (dapat meningkatkan kadar glukosa darah).
• Mungkin atau tidak memerlukan obat diabetik sesuai pesanan
• Rencana pemulangan : Mungkin memrlukan bantuan dalam pengatuan
diet,
• pengobatan, perawatan diri, pemantauan terhadap glukosa darah
• Pemeriksaan Diagnostik
• Glukosa darah : meningkat 200 – 100 mg/dl atau lebih
• Aseton plasma (keton) : positif secara mencolok
• Asam lemak bebas : kadar lipid dan kolesterol meningkaat
• Osmolalitas serum : meningkat tetapi biasanya kurang dari 330 mOsm/l
• Elektrolit : Natrium : mungkin normal , meningkat atau menurun
• Kalium : normal atau peningkatan semu (perpindahan selular), selanjutnya akan menurun
• Fosfor : lebih sering menurun
• Hemoglobin glikosilat : kadarnya meningkat 2-4 kali lipat dari normal yang mencerminkan kontrol DM yang kurang selama 4 bulan
terakhir
• Gas darah arteri : biasanya menunjukkan pH rendah dan penurunan pada HCO3 (asidosis metabolik) dengan kompensasi alkalosis
respiratorik
• Trombosit darah : Ht mungkin meningkat atau normal (dehidrasi), leukositosis, hemokonsentrasi sebagai rrespons terhadap stress atau
infeksi
• Ureum/kreatinin: Mungkn meningkaatt atau normal(dehidrasi/penurunan fungsi ginjal)
• Amilase darah : mungkin meningkat yang mengindikasikan adanya pankreatitis akut sebagai penyebab DKA
• Urin : gula dan aseton positif , berat jenis dan osmolalitas mungkin meningkat
• Kultur dan sensitifitas : kemungkinan adanya infeksi saluran kemih, pernafasan dan pada luka
• Diagnosa Keperawatan

• Defisit volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik akibat hiperglikemia, pengeluaran cairan
berlebihan : diare, muntah; pembatasan intake akibat mual, kacau mental
• Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan berhubungan dengan ketidakcukupan insulin, penurunan
masukan oral, status hipermetabolisme
• Resiko tinggi terhadap infeksi (sepsis) berhubungan dengan peningkatan kadar glukosa, penurunan fungsi
lekosit, perubahan pada sirkulasi
• Resiko tinggi terhadap perubahan sensori-perseptual berhubungan dengan ketidkseimbangan
glukosa/insulin dan/atau elektrolit
• Kelelalahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik, insufisiensi insulin, peningkatan
kebtuhan energi : status hipermetabolik/infeksi
• Ketidakberdayaan berhubungan dengan penyakit jangka panjang, ketergantungan pada orang lain
• Kurang pengetahuan mengenai penyakit, prognosis, dan pengoobatan berhubungan dengan kesalahan
menginterpretasi informasi, tidak mengenal sumber informasi
• Rencana Keperawatan
• Defisit volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik akibat hiperglikemia, pengeluaran cairan
berlebihan : diare, muntah; pembatasan intake akibat mual
• Batasan karakteristik :
• Peningkatan urin output
• Kelemahan, rasa haus, penurunan BB secara tiba-tiba
• Kulit dan membran mukosa kering, turgor kulit jelek
• Hipotensi, takikardia, penurunan capillary refill
• Kriteria Hasil :
• TTV dalam batas normal
• Pulse perifer dapat teraba
• Turgor kulit dan capillary refill baik
• Keseimbangan urin output
• Kadar elektrolit normal

Anda mungkin juga menyukai