Anda di halaman 1dari 17

KEBIJAKAN HIV AIDS

dan PIMS DI
INDONESIA

KEPALA BIDANG P2P DINKES PROVINSI LAMPUNG


dr. LUSI DARMAYANTI, MPH
SITUASI EPIDEMI GLOBAL – HIV AIDS

Tahun 2019
- Odha hidup : 38 juta
- Total terinfeksi 76 juta (50% meninggal)
- Infeksi baru HIV : 1,7 juta
- Angka kematian 690.000
- Tes HIV dilakukan : 190 juta (2018)

2 2
Subdirektorat HIV AIDS & PIMS – Kemenkes RI
SITUASI EPIDEMI GLOBAL –
PIMS
Perkiraan jumlah kasus baru PIMS
yang dapat disembuhkan pada usia 15-49 tahun
• 1

h
a
r
i

j
u
t
a

Direktorat Jenderal P2P – Kemenkes RI


k 4
TARGET ENDING AIDS 2030
KEY 2020 FAST TRACK TARGETS

2024
2023
2022
75%
66% Odha on
55%
2021 Odha onART
Odha on
ART
45% ART
2020 Odha on
ART
40%
Odha on • Temukan lebih banyak Odha di 2021
3.0 / THREE ZEROES:
ART • Obati 45% Odha - Test &
• Zero New Infection
Treat
• Zero AIDS-Related Death • Supresi VL90% Odha ART
• Zero Discrimination • Pertahankan Odha ART 4 4
Subdirektorat HIV AIDS & PIMS – Kemenkes RI
ESTIMASI PREVALENSI HIV PADA PENDUDUK > 15 EPIDEMI HIV DI INDONESIA
TAHUN MENURUT NEGARA TAHUN 2018 TAHUN 2020

543.100
ESTIMASI ODHA TAHUN 2020

EPIDEMI HIV, TERKONSENTRASI


prevalensi HIV dewasa >15 tahun; 0,26%

Estimasi Kasus HIV pada usia >15 Tahun sampai dengan


tahun 2024 berdasarkan Kelompok risiko
- Trand Penurunan kasus  harus sejalan dengan
intervensi yang dilakukan
- Butuh dukungan dan upaya semua pihak terkai dalam
pencapaian target dan mempercepat penuruan kasus
HIV di Indonesia
- Perlu dukungan sumber daya baik SDM maupun
penganggaran baik di level pusat maupun daerah
TUJUAN & SASARAN PROGRAM PENGENDALIAN
HIV AIDS & PIMS 2024
INDIKATOR TUJUAN & TARGET
RPJMN,SPM, RENSTRA 2020-2024

Estimasi
Subdirektorat AIDS & PIMS, Populasi
DIT P2PML – DITJENRawan Tertular
P2P - Kemenkes HIV Tahun 2020, Kemenkes 20 Mei 2021
Layanan Tes
PENINGKATAN AKSES
MASYARAKAT PADA LAYANAN 8.840
10.107

YANG BERKUALITAS
8.485
6.657
5.124
3.770
2.221

Layanan Tes 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Skrining  Diagnosis HIV dan PIMS


Dominan dilaksanakan pada FKTP (8.538)
Layanan PDP
1582

1537
1234
Layanan Pengobatan 890
993
698
Pengobatan HIV AIDS dan PIMS awalnya pada 528
FKRTL/RS
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Akses Layanan Pemenuhan Mesin VL


Berkualitas Layanan Pemeriksaan VL  Evaluasi
Pengobatan
Evaluasi pengobatan minimal 6 bulan on ARV
(U = U)
Tahu Tahu Tahu Semua Fasyankes
3.800 4.000
n n n Komprehensif
Tahun
2021 2022 2023 2021 35 VL
Cakupan Program Pada ODHA

CASCADE HIV AIDS S.D DES 2020 TREND ODHA ON ARV

Kaskade Pengendalian hingga Desember 2020 Tren dan Tantangan Pengobatan


▪ Penemuan kasus diikuti dengan pengobatan menerapkan Test & Treat ▪ Pengobatan terus meningkat,
▪ Pengobatan diikuti Pemeriksaan Viral Load mengukur jumlah Odha yang ▪ Tetapi belum mencapai target pengobatan untuk mencapai
tersupresi virus, sebagai ukuran keberhasilan pengobatan eliminisasi infeksi baru 2030
STRATEGI – INTERVENSI DAN KEGIATAN
STRATEGI 1 STRATEGI 2 STRATEGI 3 STRATEGI 4 STRATEGI 5 STRATEGI 6
Penguatan Komitmen Perluasan Akses Layanan Program Berbasis Data Penguatan Kemitraan Inovasi Program Penguatan Manajemen

INTERVENSI INTERVENSI INTERVENSI INTERVENSI INTERVENSI INTERVENSI

1. Advokasi Kebijakan  1. Ketersediaan layanan 1. Semua Aspek Program 1. Terwujud Komunikasi 1. Perubahan Program 1. Mengupayakan
Dukungan sumber Daya pemerintah dan swasta berdasarkan data dan antar K/L di pusat dan sesuai perkembangan terlaksananya
2. Penguatan Kapasitas untuk pencegahan dan fakta daerah Bersama ilmu dan teknologi monitoring dan
K/L dan Pemda skrining 2. Semua Kebijakan masyarakat 2. Penggunaan alat dengan evaluasi program yang
2. Ketersediaan layanan Promotif, Preventif dan 2. Terwujud Koordinasi teknologi yang mutakhir efektif dan efisien
pemerintah dan swasta Kuratif berdasarkan Data antar K/L di pusat dan untuk skrining dan 2. Teraksesnya data dan
untuk diagnostic dan dan Fakta daerah Bersama diagnosis informasi hasil Monev
pengobatan masyarakat 3. Penggunaan obat yang
3. Ketersediaan akses 3. Terwujud Kolaborasi terbaru, aman, efektif
laboratorium antar K/L di pusat dan dan efisien
4. Ketersediaan layanan uji daerah Bersama 4. Penggunaan alat dengan
saring darah di Kab/Kota masyarakat teknologi yang mutakhir
4. Mengupayakan untuk evaluasi
penghapusan Stigma, pengobatan
diskriminasi, 5. Peningkatan akses
pelanggaran Hak Asasi masyarakat pada
dan hambatan hukum fasyankes yang
berkualitas dan bermutu

KEGIATAN – KEGIATAN DARI SETIAP INTERVENSI, LEVEL DAN PERIODE IMPLEMENTASI


PRINSIP PENANGGULANGAN HIV, AIDS, PIMS
Penduduk Indonesia 260 Juta POPULASI KUNCI
Terkait Sosial, Ekonomi, Pendidikan, Perilaku

Tes dan Pengobatan (Test and Treat) di Fasyankes Pemerintah dan Swasta
• WPS
• LSL
Sasaran : Seluruh masyarakat yang berisiko terinfeksi HIV , termasuk Ibu • Waria/TG
hamil, Pasien IMS, Pasien TBC, WPS, LSL, Transgender/Waria, Penasun, Skrining • Penasun
Warga Binaan Pemasyarakatan
POPULASI KHUSUS
Tes/ diagnosis
Target Pengobatan bagi yang reaktif
HIV • Ibu hamil
ESTIMASI ODHIV TAHUN 2020 : 543.100
• pasien TB
• pasien hepatitis
ODHIV YANG DITEMUKAN : 419.551 Pengobatan bagi • pasien IMS
yang positif HIV • WBP
ODHIV YANG DITEMUKAN MASIH HIDUP : 359.457 • pasangan ODHA, dan
• kelompok yang secara khusus
Evaluasi memiliki potensi terinfeksi HIV
TARGET ODHIV YANG BEROBAT ARV TAHUN 2021 :45% pengobatan dan IMS (contoh: anak
berdasar jalanan, klien pekerja seks,
viral load pekerja migran, pengguna
amfetamin, dll)
A,B,C,D = Abstinence, Be faithful, Condom, No Drug
Optimasi ART
• Optimasi ART artinya mengoptimalkan
penggunaan ART, seefektif dan seefisien
mungkin.
• ARV yang optimal adalah jenis ARV yang:
o Poten dan cepat menurunkan VL
o Efek samping dapat ditoleransi baik
o Mudah dikonsumsi (diminum sekali
sehari dan tersedia dalam bentuk
KDT)
o Interaksi obat tidak banyak,
o Memiliki ambang resistensi yang
tinggi,
o Dapat digunakan untuk semua
pasien
o Harga terjangkau program.
Treatment
AKSES TES VIRAL LOAD
• Penggunaan Rejimen ARV yang lebih poten
dan less toxicity • Menambah dan memperluas akses VL, dengan
(Tenofovir/Lamivudine/Dolutegravir) kolaborasi Lintas Program, bahkan dengan
Komunitas
• Multi Month Dispancing, dengan tetap
• Akselerasi Tes VL dengan Bulan Tes VL
memperhatikan ketersediaan stok
• Penggunaan DBS untuk akses Early Infant Diagnosis
• Full access to TPT • Pemanfaatan Mesin VL dalam pengendalian
• Implementasi project PrEP (Pre-Exposure pandemi Covid-19
Prophylaxis) untuk dasar pengambilan
kebijakan, saat ini sedang dilakukan
penyusunan protokol pelaksanaan
• Triple Eliminasi: HIV, Syphillis, Hepatitis
KETERSEDIAAN DAN PENGGUNAAN OBAT IO/IMS RENCANA KEBUTUHAN ARV TAHUN 2021
Rencana Pengadaan ARV Jumlah
Jumlah Jumlah
No. Tahun Pengadaan Nama Obat Satuan Keterangan No. 2021 dan Sumber Dana Nama Obat Pengadaan
Pengadaan Penggunaan (Hasil Forecasting) (botol)

1 APBN 2018 Isoniazid 300 mg (INH) Tablet 4.500.000 1.420.500 Cukup 1 APBN Dolutegravir/Lamivudine/Tenofovir 50/300/300 tablet 30 1.516.680
2 APBN Dolutegravir tablet 30 481.089
2 APBN 2018 Piridoksin 25 mg (vit B6) Tablet 4.500.000 1.420.500 Cukup 3 APBN Tenofovir (TDF) +Emtricitabine (FTC) 300/200mg 46.620
3 APBN 2018 Azithromycin 1000mg+cefixime 400 mg Paket 350.000 90.580 Cukup 4 APBN TDF+3TC+EFV (300/300/600) 926.320
5 APBN Zidovudine 100 11.340
4 APBN 2018 Fluconazol 150mg Tablet 200.000 94.820 Cukup 6 APBN Lopinavir/ritonavir (LPV/r) 200/50mg 112.700
5 APBN 2018 Benzatine Penisiline 2.4 juta IU Vial 100.000 77.270 Cukup 7 APBN Tenofovir 300 391.794
8 APBN Lamivudine 150 452.880
6 APBN 2018 Micafungin/micamin 50mg Vial 2.000 530 Cukup 9 APBN Nevirapine 200 230.035
10 APBN Zido + Lami (300/150) 309.450
Jumlah Jumlah
No. Tahun Pengadaan Nama Obat Satuan Keterangan 11 APBN Efavirenz 600mg 564.780
Pengadaan Penggunaan 12 APBN TDF+3TC+EFV (300/300/600) 926.320
13 APBN Lopinavir/ritonavir (LPV/r) 100/25mg 9.962
1 APBN 2019 Fluconazol 150mg Kapsul 1.640.520 117.540 Cukup 14 APBN Tenofovir (TDF) +Emtricitabine (FTC) 300/200mg 46.620

2 APBN 2019 Azithromicyn 1000mg+ Cefixime 400mg / Kombipak Paket 350.000 185.910 Cukup
Jumlah Rencana
3 APBN 2019 Micafungin/micamin 50mg Vial 4.000 1.129 Cukup Rencana Tahun
4 APBN 2019 Cotrimoxazole 960 mg Tablet 4.672.000 4.083.800 Cukup No. Nama Obat Satuan Pengadaan
Pengadaan 2021
2021
Jumlah Jumlah
No. Tahun Pengadaan Nama Obat Satuan Keterangan 1 APBN 2021 Isoniazid 300 mg (INH) Tablet 721.936
Pengadaan Penggunaan
2 APBN 2021 Piridoksin 25 mg (vit B6) Tablet 721.936
1 APBN 2020 Isoniazid 300 mg (INH) Tablet 5.022.000 1.295.000 Cukup 3 APBN 2021 Cotrimoxazole Tablet 2.996.920
2 APBN 2020 Piridoksin 25 mg (vit B6) Tablet 3.686.800 1.272.200 Cukup 4 APBN 2021 Pyrimethamine Tablet 857.159
3 APBN 2020 Pyrimethamine Tablet 1.000.000 112.500 Cukup 5 APBN 2021 Azithromycin 1000mg+cefixime 400 mg Paket 44.743
4 APBN 2020 Benzatine Penisiline 2.4 juta IU Vial 200.000 22.780 Cukup 6 APBN 2021 Benzatine Penisiline 2.4 juta IU Vial 87.188
Layanan HIV di pandemic Covid-19
• Standar Kewaspadaan Umum
• Prioritas pasien dengan gejala batuk, demam,
dengan gejala flu lain
• Pertimbangan pengalihan layanan ARV dan
PTRM jika menjadi Layanan Rujukan Covid-19
• BAST dan kelengkapan dokumen merujuk ke
peraturan yang berlaku (Narkotika: Methadone)
• Pencatatan dan Pelaporan
• Pemberian ARV untuk 2-3 bulan
mempertimbangkan pada ODHA yang stabil,
secara selektif, dan hanya dilakukan jika
ketersediaan ARV mencukupi. Diprioritaskan
bagi ODHA yang tinggal di wilayah epicentrum
Covid-19
Layanan HIV di pandemi Covid-19
(2)

• ODHA dengan IO, Infeksi HIV lanjut, pertama


kali minum ARV tetap control tiap bulan
• Kerjasama dengan komunitas/pendukung ODHA
• Penekanan informasi tentang PHBS
berkelanjutan
• Pengobatan mengikuti pedoman yang berlaku
• Dinkesprop memantau dan memastikan
keberlangsungan layanan dan menjaga agar
tidak ada peningkatan LFU
• Memastikan agar alat pencegahan HIV dan IMS
tersedia di Fasyankes
TERIMA KASIH

Hivaids.pimsindoneisa HIV AIDS PIMS indoneisa HIV AIDS & PIMS INDONESIA

17 17
Subdirektorat HIV AIDS & PIMS – Kemenkes RI

Anda mungkin juga menyukai