Kebijakan Program HIV AIDS Dan PIMS
Kebijakan Program HIV AIDS Dan PIMS
Tahun 2019
- Odha hidup : 38 juta
- Total terinfeksi 76 juta (50% meninggal)
- Infeksi baru HIV : 1,7 juta
- Angka kematian 690.000
- Tes HIV dilakukan : 190 juta (2018)
2024
2023 75%
66% Odha on
2022 Odha on ART
ART
55% Odha
on ART
2021
45%
Odha on
ART Di 2021
2020
40% • Temukan lebih banyak Odha
3.0 / THREE ZEROES: Odha • Obati 45% Odha - Test & Treat
• Zero New Infection on
ART
• Zero AIDS-Related Death • Supresi VL90% Odha ART
• Pertahankan Odha ART
• Zero Discrimination
543.100
ESTIMASI ODHA TAHUN
2020
TOTALFASYANKES
13. 058 FASYANKES YANG MEMBERIKAN FASYANKES YANG MEMBERIKAN
KONSELING DAN TES HIV PENGOBATAN ARV
10.107 1.840
10.133 2.925
LAYANAN YANG PERNAH LAYANAN PDP
PUSKESMAS (PKM) RUMAH SAKIT
( PEMERINTAH DAN MELAPOR KASUS HIV
SWASTA)
LAYANAN LAYANAN
PDP MANDIRI PDP SATELIT
LABORATORIUM TES VIRAL LOAD 1.582 258
3.770
2.221
1537
1234
Layanan Pengobatan 890
993
698
Pengobatan HIV AIDS dan PIMS awalnya 528
pada FKRTL/RS
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
1. Advokasi Kebijakan 1. Ketersediaan layanan 1. Semua Aspek Program 1. Terwujud Komunikasi 1. Perubahan Program 1. Mengupayakan
Dukungan sumber Daya pemerintah dan swasta berdasarkan data dan antar K/L di pusat dan sesuai perkembangan terlaksananya
2. Penguatan Kapasitas untuk pencegahan dan fakta daerah Bersama ilmu dan teknologi monitoring dan
K/L dan Pemda skrining 2. Semua Kebijakan masyarakat 2. Penggunaan alat dengan evaluasi program yang
2. Ketersediaan layanan Promotif, Preventif dan 2. Terwujud Koordinasi teknologi yang mutakhir efektif dan efisien
pemerintah dan swasta Kuratif berdasarkan antar K/L di pusat dan untuk skrining dan 2. Teraksesnya data dan
untuk diagnostic dan Data dan Fakta daerah Bersama diagnosis informasi hasil Monev
pengobatan masyarakat 3. Penggunaan obat yang
3. Ketersediaan akses 3. Terwujud Kolaborasi terbaru, aman, efektif
laboratorium antar K/L di pusat dan dan efisien
4. Ketersediaan layanan daerah Bersama 4. Penggunaan alat dengan
uji saring darah di masyarakat teknologi yang mutakhir
Kab/Kota 4. Mengupayakan untuk evaluasi
penghapusan Stigma, pengobatan
diskriminasi, 5. Peningkatan akses
pelanggaran Hak Asasi masyarakat pada
dan hambatan hukum fasyankes yang
berkualitas dan bermutu
1. Penemuan ODHA Baru: Penerapan SPM HIV + Telusur Kontak (seksual, Suntikan,
Perinatal)
2. Inisiasi pemberian ARV “test and treat all”
3. Peningkatan kepatuhan minum ARV: Penguatan Konseling , Kordinasi intensif antara
Layanan dengan Komunitas dan masyarakat
4. Peningkatan sarana dan prasarana yang baik ( penambahan layanan pengobatan,
perbaikan catpor yang baik (SIHA), dan logistik pendukung)
Des 2020
2019 Tanpa
ODHA PENEMUAN ODHA Aksel 142.906
ODHA FLU ODHA BELUM ARV ODHA
on ART BARU + NOTIFIKASI (26%)
PARTNER on ART ODHA
142.097
on ART
127.613
(40%)
(20%) TEST AND TREAT ALL
KEPATUHAN MINUM OBAT (Bersama KOMUNITAS)
258.340
40%
Direktorat Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung – Kementerian Kesehatan RI
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 4 TAHUN 2019 TENTANG STANDAR TEKNIS PEMENUHAN MUTU PELAYANAN DASAR PADA
STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN
PROMOTIF – PREVENTIF
3. bayi baru lahir; 3. PASIEN IMS,
4. balita; 4. PEKERJA SEKS,
5. usia pendidikan dasar; 5. LSL,
6. usia produktif; 6. TG/WARIA,
7. usia lanjut; 7. PENASUN
8. penderita hipertensi; 8. WBP
9. penderita diabetes melitus;
10. orang dengan gangguan jiwa berat;
11. orang terduga tuberkulosis; dan
12. orang dengan risiko terinfeksi virus yang
melemahkan daya tahan tubuh manusia Promotif,
(Human Immunodeficiency Virus) Preventif - Skrining
PENCEGAHAN PENGENDALIAN
Deteksi dini pada kelompok Pemberian Obat ARV sedini mungkin (1 – 7 hari)
risiko tinggi terinveksi HIV sesuai pada setiap ODHA yang telah terdiagnosa dengan
SPM (Populasi Khusus : Pasien IMS) pemanfaatan kombinasi ARV TLD (minim efek
Pasien TB, Ibu hamil dan BWP; Populasi kunci : samping dan daya supresi virus yang lebih efektif)
WPS LSL, Warian/Transgender danPenasun dan pemberian multi dosis (MMD) pada ODHA yang
stabil.
Deteksi dini pada anak dengan gangguan ODHA Penguatan pemberian terapi pencegahan
dan anak Biologis yang kurang dari 18 tahun. Tuberkulosis pada ODHA yang tidak terdiagnosa
TBC
Deteksi dini pada anak dengan gangguan gagal Pemeriksaan VL setelah minimal 6 bulan ON ARV
tumbuh kembang. (Undetectable = Untransmittable)
Pemberian edukasi perubahan perilaku dan alat Penguatan Koordinasi dan kolaborasi lintas
kesehatan pencegahan penularan (kondom/Alat program, sector dan komunitas termasuk
suntik steril) serta pemberian Obat Pencegahan manajemen Program (Monitoring evaluasi program
(PreP masih pada tahap studi pada kelompok risiko dan Bimtek termasuk OJT dan monitoring secara
dengan beberapa ketentuan yang ditetapkan) terpadu dan berjenjang.)
1920
1297
883 747
76
98
ESTIMASI HIV (+) MASUK PERAWATAN MULAI ART ON ART ODHA Tes VL VL Tersuspensi
Sumber Data: Laporan LBPHA 2020
KUMULATIF KASUS HIV DAN AIDS
DI SULAWESI TENGGARA
JAN S.D. DES 2020
60
50
40
30
20
10
0
RI A
SE
L
EL AU NA ON
E KA UR B I
NG AR UT KE
P UT IM
A UN S B A T AW LA T TO E B L N LT
ND M B U N U B BU N KO BU A T UN KO KO
N
KO O
KE KO BA M KO AK BU M K
BO W
Sumber Data: Laporan 2020
1,222
975
7 18 18 4
jml kunjungan pasien IMS kasus IMS kasus IMS ulkus genital dites sifilis sifilis+ DTU GO+
ditemukan ditemukan diobati
Analisa dan Valdat Koordinasi Laporan Tracing ODHA LFU Perluasan Layanan Penguatan SDM
Data Dorong petugas terlatih Pendampingan odha Perluasan Layanan Penguatan SDM
Penguatan koordinasi
Analisa dan Validasi Data dan kolaborasi dalam untuk melaporkan dan kerjasama LSM- PDP, KT dan IMS mengenai
berjenjang untuk LKB kasus dan memberikan PDP dalam Tatalaksana dan
menetapkan langkah layanan HIV, AIDS, & mengembalikan ODHA
strategis PIMS LFU untuk On ART
Program HIV AIDS
PIMS
Hivaids.pimsindoneisa HIV AIDS PIMS indoneisa HIV AIDS & PIMS INDONESIA hivaids.pimsindonesia@gmail.com