Anda di halaman 1dari 28

KEBIJAKAN PROGRAM

HIV AIDS & PIMS


MENUJU ELIMINASI AIDS 2030

dr.H.Muhammad Ridwan, M.Si


KABID P2P

Kendari, 15 September 2021


SITUASI EPIDEMI GLOBAL – HIV AIDS

Tahun 2019
- Odha hidup : 38 juta
- Total terinfeksi 76 juta (50% meninggal)
- Infeksi baru HIV : 1,7 juta
- Angka kematian 690.000
- Tes HIV dilakukan : 190 juta (2018)

Direktorat Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung – Kementerian Kesehatan RI


SITUASI EPIDEMI GLOBAL –
PIMS
Perkiraan jumlah kasus baru PIMS yang dapat
disembuhkan pada usia 15-49 tahun

1 Hari 1 Juta kasus baru IMS di antara


orang berusia 15 – 49 Tahun

Diperkirakan terdapat 376 juta kasus IMS (WHO)

Clamydia Trachmatis (146 Juta)


Neisseria Gonorrhoeae (51 Juta)
Sifilis (5 Juta)
Trichomonas Vaginalis (239 Juta)
HIV (1,7 Juta)

Direktorat Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung – Kementerian Kesehatan RI


TARGET ENDING AIDS – 2030
KEY 2020 FAST TRACK TARGETS

2024
2023 75%
66% Odha on
2022 Odha on ART
ART
55% Odha
on ART
2021
45%
Odha on
ART Di 2021
2020
40% • Temukan lebih banyak Odha
3.0 / THREE ZEROES: Odha • Obati 45% Odha - Test & Treat
• Zero New Infection on
ART
• Zero AIDS-Related Death • Supresi VL90% Odha ART
• Pertahankan Odha ART
• Zero Discrimination

Direktorat Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung – Kementerian Kesehatan RI


ESTIMASI PREVALENSI HIV PADA PENDUDUK > 15
EPIDEMI HIV DI INDONESIA TAHUN 2020
TAHUN MENURUT NEGARA TAHUN 2018

543.100
ESTIMASI ODHA TAHUN
2020

EPIDEMI HIV, TERKONSENTRASI


prevalensi HIV dewasa >15 tahun; 0,26%
Estimasi Kasus HIV pada usia >15 Tahun sampai dengan
tahun 2024 berdasarkan Kelompok risiko
- Trand Penurunan kasus  harus sejalan dengan
intervensi yang dilakukan
- Butuh dukungan dan upaya semua pihak terkai dalam
pencapaian target dan mempercepat penuruan kasus HIV
di Indonesia
- Perlu dukungan sumber daya baik SDM maupun
penganggaran baik di level pusat maupun daerah
Direktorat Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung – Kementerian Kesehatan RI
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
TES DAN PENGOBATAN HIV DI INDONESIA

FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN FASYANKES YANG MELAPORKAN


DI INDONESIA KASUS HIV DI INDONESIA

KAB/KOTA YANG PERNAH KAB/KOTA YANG MELAPOR


MELAPOR KASUS HIV KASUS HIV JAN – MAR 2021

498 KK (DARI 514 KK) 446 KK (DARI 514 KK)

TOTALFASYANKES
13. 058 FASYANKES YANG MEMBERIKAN FASYANKES YANG MEMBERIKAN
KONSELING DAN TES HIV PENGOBATAN ARV
10.107 1.840
10.133 2.925
LAYANAN YANG PERNAH LAYANAN PDP
PUSKESMAS (PKM) RUMAH SAKIT
( PEMERINTAH DAN MELAPOR KASUS HIV
SWASTA)

LAYANAN LAYANAN
PDP MANDIRI PDP SATELIT
LABORATORIUM TES VIRAL LOAD 1.582 258

8.229 1.569 309


69 30 2 PUSKESMAS RUMAH SAKIT LAINNYA
880 689 13 198 27 33
TCM ABBOTT ROCHE (PKM) (PEMERINTAH (LAPAS/RUTAN
& SWASTA) /BALAI KESEHATAN
1. LAB RS KANKER DHARMAIS, JAKARTA /KKP/UTD) PUSKESMAS RUMAH LAIN-LAIN PUSKESMAS RUMAH LAIN2
SAKIT (BALAI/ SAKIT (BALAI/DOKTER
2. LAB RSHS, BANDUNG
RUJUKAN EID 3. LAB RSU DR. SOETOMO, SURABAYA
KLINIK) PRAKTEK/KLINIK
SWASTA/LAPAS/
4. BLK PAPUA, JAYAPURA RUTAN)

Subdirektorat HIV AIDS & PIMS – Kemenkes RI


GETTING 3 ZERO
2030

Subdirektorat HIV AIDS & PIMS – Kemenkes RI


2030 : ENDING AIDS
PENGENDALIAN DAN
PENCEGAHAN
HIV AIDS & PIMS TEST AND TREAT ALL
Deteksi Dini (skrining sesuai SPM) dan 2027
2018 obati Segera semua yang terdiagnosa
Pencapaian target
Strategy Use of ARV 90-90-90
2013 Penggunaan ARV lebih luas kepada
orang yang terdiagnosa
2022
2011 CD4 < 350
Terapi baru diberikan kepada orang
dengan CD4 < 350 Pencapian Tripple
Eliminasi

Ketersediaan ARV Terbatas 2004 CD4 < 200


Pengobatan baru diberikan pada orang 2020
dengan CD4 < 200.
90% ibu hamil tahu status
< 2004 AIDS HIVnya dan 100% bayi yg lahir
Pengobatan diberikan kepada orang dari Ibu HIV di skrining EID
yang terdiagnosa stadium lanjut
dengan berbagai penyakit penyerta
Direktorat Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung – Kementerian Kesehatan RI
Layanan Tes

PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT 8.485 8.840


10.107

PADA LAYANAN YANG BERKUALITAS 5.124


6.657

3.770
2.221

Layanan Tes 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Skrining  Diagnosis HIV dan PIMS


Dominan dilaksanakan pada FKTP Layanan PDP
(8.538) 1582

1537
1234
Layanan Pengobatan 890
993
698
Pengobatan HIV AIDS dan PIMS awalnya 528
pada FKRTL/RS
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Akses Layanan Layanan Pemeriksaan VL  Evaluasi Pemenuhan Mesin VL


Berkualitas Pengobatan
Evaluasi pengobatan minimal 6 bulan on
ARV (U = U)

Tahun Tahun Tahun Semua Fasyankes


3.800 4.000
2021 2022 2023 Komprehensif Tahun
2021 35 VL

Direktorat Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung – Kementerian Kesehatan RI


STRATEGI DAN
PENDAHULUAN ANALISIS SITUASI KEBIJAKAN DAN TARGET INTERVENSI

RENCANA AKSI NASIONAL


2020 – 2024

RENCANA MONITORING DAN


OPERASIONAL EVALUASI PEMBIAYAAN PENUTUP
STRATEGI – INTERVENSI DAN KEGIATAN

STRATEGI 1 STRATEGI 2 STRATEGI 3 STRATEGI 4 STRATEGI 5 STRATEGI 6


Penguatan Komitmen Perluasan Akses Layanan Program Berbasis Data Penguatan Kemitraan Inovasi Program Penguatan Manajemen

INTERVENSI INTERVENSI INTERVENSI INTERVENSI INTERVENSI INTERVENSI

1. Advokasi Kebijakan  1. Ketersediaan layanan 1. Semua Aspek Program 1. Terwujud Komunikasi 1. Perubahan Program 1. Mengupayakan
Dukungan sumber Daya pemerintah dan swasta berdasarkan data dan antar K/L di pusat dan sesuai perkembangan terlaksananya
2. Penguatan Kapasitas untuk pencegahan dan fakta daerah Bersama ilmu dan teknologi monitoring dan
K/L dan Pemda skrining 2. Semua Kebijakan masyarakat 2. Penggunaan alat dengan evaluasi program yang
2. Ketersediaan layanan Promotif, Preventif dan 2. Terwujud Koordinasi teknologi yang mutakhir efektif dan efisien
pemerintah dan swasta Kuratif berdasarkan antar K/L di pusat dan untuk skrining dan 2. Teraksesnya data dan
untuk diagnostic dan Data dan Fakta daerah Bersama diagnosis informasi hasil Monev
pengobatan masyarakat 3. Penggunaan obat yang
3. Ketersediaan akses 3. Terwujud Kolaborasi terbaru, aman, efektif
laboratorium antar K/L di pusat dan dan efisien
4. Ketersediaan layanan daerah Bersama 4. Penggunaan alat dengan
uji saring darah di masyarakat teknologi yang mutakhir
Kab/Kota 4. Mengupayakan untuk evaluasi
penghapusan Stigma, pengobatan
diskriminasi, 5. Peningkatan akses
pelanggaran Hak Asasi masyarakat pada
dan hambatan hukum fasyankes yang
berkualitas dan bermutu

KEGIATAN – KEGIATAN DARI SETIAP INTERVENSI, LEVEL DAN PERIODE IMPLEMENTASI


SASARAN RAN PENGENDALIAN HIV & AIDS
2020-2024

1. 90% Populasi kunci menerima program pencegahan penularan HIV


2. 72% Populasi kunci dan 90% populasi berisiko lainnya menerima layanan tes HIV
3. 91% ODHA secara kumulatif mengetahui status HIV mereka
4. 75% ODHA sedang menerima pengobatan ARV
5. 90% retensi ODHA yang sedang dalam pengobatan ARV
6. 95% ODHA yang dalam pengobatan ARV berhasil menekan jumlah virusnya
7. Menurunnya hingga tidak adanya diskriminasi terhadap ODHA dan populasi kunci
8. Infeksi baru HIV, Sifilis, dan atau Hepatitis B pada anak kurang dari atau sama dengan
50/100.000
9. Infeksi baru HIV berkurang menjadi 0,18, dari baseline 2018 sebanyak 0,24/1.000
penduduk
• WPS
POPULASI • LSL
KUNCI • Waria/TG
• Penasun
SASARAN POPULASI
•Ibu hamil
• pasien TB
•pasien hepatitis
POPULASI •pasien IMS
KHUSUS •WBP
•pasangan ODHA, dan
•kelompok yang secara khusus memiliki potensi terinfeksi HIV dan IMS (contoh: anak
jalanan, klien pekerja seks, pekerja migran, pengguna amfetamin, dll)
Direktorat Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung – Kementerian Kesehatan RI
STRATEGI MENUJU AKSELERASI ODHA

1. Penemuan ODHA Baru: Penerapan SPM HIV + Telusur Kontak (seksual, Suntikan,
Perinatal)
2. Inisiasi pemberian ARV “test and treat all”
3. Peningkatan kepatuhan minum ARV: Penguatan Konseling , Kordinasi intensif antara
Layanan dengan Komunitas dan masyarakat
4. Peningkatan sarana dan prasarana yang baik ( penambahan layanan pengobatan,
perbaikan catpor yang baik (SIHA), dan logistik pendukung)

Des 2020
2019 Tanpa
ODHA PENEMUAN ODHA Aksel 142.906
ODHA FLU ODHA BELUM ARV ODHA
on ART BARU + NOTIFIKASI (26%)
PARTNER on ART ODHA
142.097
on ART
127.613
(40%)
(20%) TEST AND TREAT ALL
KEPATUHAN MINUM OBAT (Bersama KOMUNITAS)
258.340
40%
Direktorat Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung – Kementerian Kesehatan RI
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 4 TAHUN 2019 TENTANG STANDAR TEKNIS PEMENUHAN MUTU PELAYANAN DASAR PADA
STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN

SPM KESEHATAN DAERAH PROVINSI

SPM KESEHATAN DAERAH KABUPATEN /KOTA

PELAYANAN KESEHATAN DASAR

1. ibu hamil; 1. IBU HAMIL,


2. ibu bersalin; 3E 2. PASIEN TBC,

PROMOTIF – PREVENTIF
3. bayi baru lahir; 3. PASIEN IMS,
4. balita; 4. PEKERJA SEKS,
5. usia pendidikan dasar; 5. LSL,
6. usia produktif; 6. TG/WARIA,
7. usia lanjut; 7. PENASUN
8. penderita hipertensi; 8. WBP
9. penderita diabetes melitus;
10. orang dengan gangguan jiwa berat;
11. orang terduga tuberkulosis; dan
12. orang dengan risiko terinfeksi virus yang
melemahkan daya tahan tubuh manusia Promotif,
(Human Immunodeficiency Virus) Preventif - Skrining

Direktorat Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung – Kementerian Kesehatan RI


UPAYA TEROBOSAN

PENCEGAHAN PENGENDALIAN

Deteksi dini pada kelompok Pemberian Obat ARV sedini mungkin (1 – 7 hari)
risiko tinggi terinveksi HIV sesuai pada setiap ODHA yang telah terdiagnosa dengan
SPM (Populasi Khusus : Pasien IMS) pemanfaatan kombinasi ARV TLD (minim efek
Pasien TB, Ibu hamil dan BWP; Populasi kunci : samping dan daya supresi virus yang lebih efektif)
WPS LSL, Warian/Transgender danPenasun dan pemberian multi dosis (MMD) pada ODHA yang
stabil.
Deteksi dini pada anak dengan gangguan ODHA Penguatan pemberian terapi pencegahan
dan anak Biologis yang kurang dari 18 tahun. Tuberkulosis pada ODHA yang tidak terdiagnosa
TBC

Deteksi dini pada anak dengan gangguan gagal Pemeriksaan VL setelah minimal 6 bulan ON ARV
tumbuh kembang. (Undetectable = Untransmittable)

Pemberian edukasi perubahan perilaku dan alat Penguatan Koordinasi dan kolaborasi lintas
kesehatan pencegahan penularan (kondom/Alat program, sector dan komunitas termasuk
suntik steril) serta pemberian Obat Pencegahan manajemen Program (Monitoring evaluasi program
(PreP masih pada tahap studi pada kelompok risiko dan Bimtek termasuk OJT dan monitoring secara
dengan beberapa ketentuan yang ditetapkan) terpadu dan berjenjang.)

Direktorat Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung – Kementerian Kesehatan RI


CAPAIAN HIV AIDS
DI INDONESIA
JANUARI-MARET 2021

Subdirektorat HIV AIDS & PIMS – Kemenkes RI


KASKADE HIV DAN ART DI INDONESIA
S.D MARET 2021

Sumber Data: Laporan TW I 2021

Subdirektorat HIV AIDS & PIMS – Kemenkes RI


KUMULATIF KASUS HIV DAN AIDS
DI INDONESIA
S.D. MARET 2021

Sumber Data: Laporan TW I 2021

Subdirektorat HIV AIDS & PIMS – Kemenkes RI


ODHA LFU DI INDONESIA
s.d MAR 2021

Sumber Data: Laporan TW I 2021

Subdirektorat HIV AIDS & PIMS – Kemenkes RI


Kaskade HIV dan Pengobatan ARV
di Sulawesi Tenggara s.d Des 2021
4468

1920

1297

883 747
76
98

ESTIMASI HIV (+) MASUK PERAWATAN MULAI ART ON ART ODHA Tes VL VL Tersuspensi
Sumber Data: Laporan LBPHA 2020
KUMULATIF KASUS HIV DAN AIDS
DI SULAWESI TENGGARA
JAN S.D. DES 2020

60

50

40

30

20

10

0
RI A
SE
L
EL AU NA ON
E KA UR B I
NG AR UT KE
P UT IM
A UN S B A T AW LA T TO E B L N LT
ND M B U N U B BU N KO BU A T UN KO KO
N
KO O
KE KO BA M KO AK BU M K
BO W
Sumber Data: Laporan 2020

Subdirektorat HIV AIDS & PIMS – DINKES PROV. SULTRA


IMS

Subdirektorat HIV AIDS & PIMS – DINKES PROV. SULTRA


Analisis Kaskade IMS Prov. Sulawesi Tenggara
Jan s.d Des 2020

1,222

975

319 354 335

7 18 18 4
jml kunjungan pasien IMS kasus IMS kasus IMS ulkus genital dites sifilis sifilis+ DTU GO+
ditemukan ditemukan diobati

Sumber Data: SIHA 2020


CAPAIAN INDIKATOR TB HIV
PERIODE
JAN – MAR 2021

Subdirektorat HIV AIDS & PIMS – DINKES PROV. SULTRA


CAKUPAN PASIEN TB MENGETAHUI STATUS HIV
BERDASARKAN PROVINSI
PERIODE JAN – MAR 2021

Sumber Data: Laporan TW I 2021  SITB per 1 Apr 2021

Subdirektorat HIV AIDS & PIMS – DINKES PROV. SULTRA


TANTANGAN, HAMBATAN DAN UPAYA
TEROBOSAN DI INDONESIA
TANTANGAN - Tidak semua layanan mampu tes dan pengobatan HIV dan PIMS (one stop service)
DAN - Terdapat Layanan dan Kab/kota yang belum lapor tes dan kasus HIV, Pengobatan HIV, dan IMS
HAMBATAN - Belum semua Ibu Hamil ODHA dan sifilis mendapat tatalaksana sesuai pedoman
- Tingginya Gap Test and Treat
- Angka LFU yang cukup tinggi
- Belum semua kabupaten/ kota memiliki LSM Penjangkau dan Pendampingan ODHA untuk penelusuran ODHA LFU

Analisa dan Valdat Koordinasi Laporan Tracing ODHA LFU Perluasan Layanan Penguatan SDM
Data Dorong petugas terlatih Pendampingan odha Perluasan Layanan Penguatan SDM
Penguatan koordinasi
Analisa dan Validasi Data dan kolaborasi dalam untuk melaporkan dan kerjasama LSM- PDP, KT dan IMS mengenai
berjenjang untuk LKB kasus dan memberikan PDP dalam Tatalaksana dan
menetapkan langkah layanan HIV, AIDS, & mengembalikan ODHA
strategis PIMS LFU untuk On ART
Program HIV AIDS
PIMS

Subdirektorat HIV AIDS & PIMS – DINKES PROV. SULTRA


Terima Kasih

Hivaids.pimsindoneisa HIV AIDS PIMS indoneisa HIV AIDS & PIMS INDONESIA hivaids.pimsindonesia@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai