Anda di halaman 1dari 14

JOIN PLANNING

KOLABORASI TB HIV
DINAS KESEHATAN KABUPATEN REJANG LEBONG
TAHUN 2023
Kebijakan dan Indikator
Capaian Kolaborasi TB-HIV
R EPHI M EIDO SATRIA, S KM
K EPALA D I NAS K ESEHATAN K ABUPATEN R EJANG LEB ONG
TAHUN 2 0 2 3
DASAR KEBIJAKAN KOLABORASI TB-HIV
PERKEMBANGAN KEBIJAKAN TBC HIV
2021
2016

2013

2009 -Perpres
67/ 2021:
Permenkes Penanggulangan
67/2016: Tuberkulosis
2007 Permenkes Penanggulangan -RAN TB-HIV
Pedoman 21/2013: Tuberkulosis 2020-2024
Pelaksanaan Penanggulangan
Kolaborasi HIV dan AIDS
Pengandalian TB-HIV
Kebijakan Nasional
2005 Kolaborasi TB-HIV

-Implementasi TB-HIV di
provinsi DKI Jakarta
-Serosurvey prevalensi
HIV di antara pasien TBC
di provinsi di Yogyakarta
RENCANA AKSI NASIONAL (RAN) TB-HIV
Baseline Target
Indikator
2019 2020 2021 2022 2023 2024
1. Presentase pasien TBC
51% 60% 65% 70% 75% 80%
mengetahui status HIV

2. Presentase TB-HIV yang


mendapatkan ARV selama 33% 100% 100% 100% 100% 100%
pengobatan TBC

3. Presentase Pemberian TPT


12% 35% 40% 45% 50% 55%
pada ODHIV

4. Presentase ODHIV yang


NA 60% 65% 70% 75% 80%
menyelesaikan TPT
RENCANA AKSI NASIONAL (RAN) TB-HIV
Baseline Target
Indikator
2019 2020 2021 2022 2023 2024
5. Persentase skrining TBC di
83% 100% 100% 100% 100% 100%
antara ODHIV baru mulai ART

6. Persentase ODHIV terduga TBC


NA 60% 70% 80% 90% 100%
yang dites dengan alat TCM

7. Persentase ODHIV yang


terkonfirmasi TBC dan 87% 100% 100% 100% 100% 100%
mendapatkan pengobatan TBC
RENCANA AKSI NASIONAL (RAN) TB-HIV
INDIKATOR PEMBERIAN TPT PADA ODHIV
JEJARING PENATALAKSANAAN
PASIEN KO-INFEKSI TBC HIV
Rujukan pada kolaborasi TB-HIV di tingkat layanan meliputi rujukan internal antar unit di satu faskes
(misalnya dari unit TB ke unit HIV) dan rujukan antar faskes (misalnya dari Puskesmas ke RS) secara timbal
balik hingga ke tingkat komunitas.

1. Pasien TB dengan HIV Positif


Pasien TB dapat dilayani di Puskesmas atau unit DOTS di RS.
• Apabila pasien TB didapati HIV Positif, unit DOTS merujuk pasien ke RS rujukan ARV untuk
mempersiapkan dimulainya pengobatan ARV.
• Sebelum merujuk pasien ke layanan PDP, Puskesmas/unit DOTS RS dapat membantu dalam melakukan
persiapan agar pasien patuh selama mendapat pengobatan ARV.
• Ketika pasien telah dalam kondisi stabil, misalnya sudah tidak lagi dijumpai reaksi atau efek samping
obat, tidak ada interaksi obat maka pasien dapat dirujuk kembali ke Puskesmas/unit RS DOTS untuk
meneruskan OAT sedangkan untuk ARV tetap diberikan oleh tim PDP.
JEJARING PENATALAKSANAAN
PASIEN KO-INFEKSI TBC HIV
2. ODHIV dengan TBC

Perawatan, dukungan dan pengobatan HIV di Indonesia dikembangkan di RS rujukan ARV yang
merupakan
layanan kesehatan sekunder atau tersier.
• Semua ODHIV diskrining gejala dan tanda TB. Skrining dapat dilakukan oleh Konselor,
Perawat atau Dokter di layanan HIV.
• Jika dijumpai ODHIV terduga TB, segera dilakukan pemeriksaanlebih lanjut untuk
menegakkan diagnosis TB. Jika di layanan HIV tidak ada sarana diagnostik TB, segera rujuk
ODHIV ke unit DOTS.
• ODHIV yang terdiagnosis TB harus segera diobati dengan OAT dapat dilakukan di unit DOTS
Puskesmas
atau RS maupun di layanan PDP.
• Unit HIV dapat memantau kemajuan pengobatan TB dengan bantuan unit DOTS.
STRATEGI & INTERVENSI TB-HIV
Memperkuat Mekanisme Kolaborasi program TB dan HIV-AIDS
 Memperkuat koordinasi dan perencanaan bersama program TBC
dan HIV di semua tingkat
 Memperkuat monitoring, evaluasi dan surveilans TB-HIV
 Memperkuat peran serta komunitas dan LSM dalam kegiatan TB-
HIV
STRATEGI & INTERVENSI TB-HIV
Menurunkan beban TBC pada Orang dengan HIV
 lntensifikasi penemuan kasus TBC pada ODHIV dan penemuan aktif
kasus TB pada populasi kunci HIV dan memastikan pengobatan TBC
yang berkualitas
 Pemberian Terapi Pencegahan TBC (TPT) pada ODHIV
 Penguatan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) TBC di
fasilitas kesehatan yang memberikan layanan HIV
STRATEGI & INTERVENSI TB-HIV
Menurunkan beban HIV pada pasien TBC
 Memastikan semua pasien TBC mengetahui status HIV
Meningkatkan pencegahan HIV untuk pasien TBC dan pasien TB-HIV
Menyediakan pengobatan pencegahan dengan kotrimoksasol untuk
pasien TB- HIV
Memastikan perawatan, dukungan dan pengobatan ARV
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai