DALAM KEBIJAKAN
DESAIN BESAR OLAHRAGA NASIONAL
(DBON)
2
TUJUAN PRESENTASI
3
Tujuan pembangunan Resolution adopted by the Olympic Charter
Nasional (Pembukaan UUD General Assembly, 58/5: The goal of Olympism is to place sport
1945) Sport as a means to promote at the service of the harmonious
Mencerdaskan kehidupan development of humankind, with a
education, health,
view to promoting a peaceful society
bangsa, menciptakan development and peace concerned with the preservation of
kesejahteraan umum, human dignity
melindungi seluruh tumpah
darah Indonesia, dan membantu
melaksanakan ketertiban dunia
dan perdamaian abadi
bagaimana cara
mengukurnya..?
Tujuan olahraga (UU No 11/2022, Ps 4). Keolahragaan nasional bertujuan untuk:
a. memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran, Prestasi, kecerdasan dan
kualitas manusia; b. menanmkan nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas, kompetiti
dan disiplin; c. mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa;
d. memperkukuh ketahanan nasional; e. mengangkat harkat dan martabat dan
kehormatan bangsa, dan f. menjaga perdamaian dunia. SDI
KATEGORI INDICATORS PEMBANGUNAN OLAHRAGA
1.GENERAL INDICATOR – Indikator yang secara umum untuk memotret pembangunan olahraga dan kontribusinya
dalam pembangunan Nasional, terdiri atas 9 Dimensi (common dimensions) yang dikembangkan secara empiris secara
nasional (2021, & 2022).
2. SPECIFIC INDICATORS – Indikator yang lebih spesifik dan rinci disesuaikan dengan konteks portfolio K/L, untuk
mengukur kontribusi olahraga (olahraga masyarakat, olahraga Pendidikan, dan olahraga prestasi) dala kaitannya dengan
pembangunan berkelanjutan secara nasional. Indikator-indikator ini lebih lanjut dapat digunakan oleh para pemangku
kepentingan (K/L) sesuai prioritasnya dalam melakukan montoring dan evaluasi dampak pembangunan olahraga dalam
pembangunan khusus untuk sector tertentu (seperti Kesehatan, Pendidikan, Industri dan Pariwisata).
Indikator-indikator ini bertujuan untuk mendorong para pemangku kepentingan (K/L) untuk melaksanakan dengan pijakan
acuan dan Bahasa yang disepakati bersama baik pada tingkat nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota dalam rangka
mengukur dan mengevaluasi kemajuan pembangunan olahraga dan dampaknya pada pembangunan nasional.
Indikator spesifik itu dikelompokkan sesuai rencana kerja yang ditetapkan. Pemangku kepentingan dapat memilih dan
menentukan indikator-indikator sepesifik yang relevan dan sesuai tugas dan fungsinya dengan memperhatikan masukan
dari K/L lain temasuk Badan Pusat Statistik sehingga menjadi indikator Utama. Disarankan agar jumlah Indikator Utama
yang dipilih itu disesuaikan pula dengan prioritas dan konteks K/L yang bersangkutan, cukup bervariasi, dan relatif tidak
banyak sehingga tidak membebani responden dan tenaga pengumpul data. Dengan menerapkan indikator-indikator utama
secara konsisten, maka akan mendoron kualitas monitoring dan evaluasi dan praktik terbaik dalam penyusunan kebijakan
dan program berbasis dan program pengambilan keputusan.
5
PERUBAHAN PARADIGMA PEMBANGUNAN
OLAHRAGA
program/intervensi kebijakan
• SDI sebagai Instrumen baru untuk mengukur keberhasilan pembangunan olahraga yang komprehensif.. SDI
pertama kali (SDI I) digagas dan dikembangkan oleh Putera Indonesia melalui Riset (tahun 2002-2007).
• SDI II dikembangkan tahun 2020 dan diimplementasikan tahun 2021 dan dimantapkan tahun 2022 sebagai
INSTRUMEN Pengukur yang reliabel dan Valid untuk mengukur hasil Pembangunan Olahraga secara
Komprehensif melingkupi: Olahraga Pendidikan, Olahraga Rekreasi dan Olahraga Prestasi.
• SDI selaras dengan Paradigma Baru Pembangunan Olahraga yang mengintegrasikan Development of Sport and
Development through Sport dengan orientasi berbasis Output dan Outcome (Dampak Olahraga).
• SDI memiliki cakupan lebih luas dibandingkan Sport Culture Index (Malaysia, 2019) yang memusatkan pada
Pembudayaan Olahraga, dengan 5 dimensi( Partisipasi/keterlibatan; Belanja/Spending, Kecintaan,
Kesukarelaan, dan Fasilitas
• SDI dikembangkan oleh Putera Indonesia sejak tahun 2003 melalui riset menghasilkan SDI I (2003-2006)
dengan 4 Dimensi: SDM, Ruang Terbuka, Partisipasi, & Keguagaran Jasmani. SDI II dikembangkan melalui
penelitian menjadi 9 Dimensi. Tambahan 5 Dimensi mencakup: Literasi Fisik, Perkembangan Personal,
Kesehatan, Performa dan Eknomi.
• SDI menjadi ICON & LEGACY KEMENPORA sebagai leading sektor Pembangunan Olahraga secara
berkelanjutan.
DIMENSI DAN INDIKATOR SDI (LAMA)
Indeks Indeks
INDEKS Indeks
ruang terbuka
Indeks
Partisipasi Kebugaran SDM
DIMENSI
SDI
SPORT DEVELOPMENT INDEX (SDI) - 2006
INDEKS SDI
DIMENSI
DIMENSI NASIONAL
Partisipasi 34,5%
Ruang Terbuka 38,0% 34%
SDM 11,5%
Kebugaran 54,0%
15
Prof. Toho
REVIU SPORT DEVELO PMEN T INDEX I
Empat (4) Dimesions SDI lama sudah tidak sesuai dengan tuntutan
baru pembangunan;
SDI dikembangkan tahun 2003 dan perlu dikembangkan lebih lanjut
(Mutohir & Maksum, 2007).
SDI-I (Lama) didasarkan atas paradigma “ Development of Sport: DOS
dan tidak sesuai dengan paradigma baru “Development through Sport”
: DTS
SDI-II (Baru) dikembangkan dengan mengadopsi paradigma Kombinasi
DOS & DTS dan dujicobakan di 3 daerah (Jatim, Jateng & Jabar).
Diidentifikasi sembilan (9) dimensi yang dapat diukur secara reliabel
dan valid dengan Instrumen berupa Skala, Angket dan Tes pada tahun
2020.
SDI-II (Baru) telah dirancang dan diimplementasikan pada tahun 2021,
dan Bimtek Petugas SDI Nasional dan Daerah telah dilaksanakan mulai
June 2021. Dilanjutkan tahun 2022 untuk Memantapkan SDI 2021.
SDI = Dimensi Integratif dan Kolaboratif untuk Daya Saing
(Prinsip Development of Sport & Development through Sport )
SPORT DEVELOPMENT INDEX (SDI) - 2021
Kapasitas,
Sinergitas, dan Perekonomian
Budaya
Produktivitas Nasional
Olahraga
Olahraga Berbasis
Masyarakat Olahraga
Prestasi
Nasional
KONTRIBUSI
SDI
Sbg
Akselerator
SINERGI DBON DAN SDI
DBON SDI
• Arah Kebijakan Olahraga nasional 2021-2045 • Instrumen Pengukur Pembangunan Olahraga (Bagian
Integral dari DBON)
• LINGKUP: OR. REK, OR. PEND. & OR PRESTASI
• LINGKUP: OR. REK, OR. PEND. & OR PRESTASI
• TUJUAN:
• TUJUAN:
a. Memetakan dan mengetahui Perkembangan hasil
a. Meningkatkan BUDAYA OLAHRAGA
pembangunan sesuai Arah Kebijakan: PEMBUDAYAAN
b. Meningkatkan Kapasitas, Sinergitas, dan Produktivitas OLAHRAGA, PENINGKATAN PRESTASI & PEMAJUAN
OLAHRAGA PRESTASI nasional EKONOMI
c. Memajukan PEREKONOMIAN nasional berbasis Olahraga b. Menyusun rencana dan program pembangunan berbasis
FUNGSI data secara berkelanjutan
Kapasitas,
Sinergitas, dan Perekonomian
Budaya
Produktivitas Nasional
Olahraga
Olahraga Berbasis
Masyarakat Olahraga
Prestasi
Nasional
EVALUASI
TAHUNAN
DENGAN 9
DIMENSI SDI
Sebagai Penakar Memoderasi Peran
progres capaian DBON sinergis stakeholder
Secara Life Span SDI DAN DBON pusat-daerah,
(Lihat Tahap terutama untuk
Roadmap pada menakar kontribusi
Lampiran Perpres performa seluruh
86/2021 provinsi pada:
14 Cabor prioritas
Olympic games, dan
5 Cabor prioritas
OLAHRAG
Paralympic games.
A
EKONOMI
PRESTASI NASIONAL
NASIONA Instrumen yang kuat
Fungsi Katalisator L SDI memetakan modal
terciptanya ekosistem (investasi) potensi daya
keolahragaan yg lebih saing jangka pendek,
komprehensif dalam menengah, dan panjang
ranah yg lengkap: yang memiliki fungsi
BUDAYA
Olahraga Prestasi. pragmatis ekonomi
OLAHRAGA
Olahraga Pendidikan. berbasis olahraga &
Olahraga Masyarakat. DATA olahraga
PROSEDUR PENGEMBANGAN PROGRAM
KEGIATAN BERBASIS DATA SDI
• Menganalisis data hasil pengukuran SDI baik skala Nasional maupun Daerah.
• Menentukan indikator SDI manakah yang masih dalam kategori (rendah atau sedang) yang perlu
ditingkatkan.
• Mengidentifikasi faktor-faktor apakah yang mempengaruhi rendahnya kondisi seperti tercermin
dari Indikator SDI tersebut.
• Menyusun beberapa alternatif solusi yang diprediksi dapat meningkatkan indikator SDI tersebut,
• Menetapkan alternatif solusi berdasarkan musyawarah dan mufakat dari beberapa pimpinan dan
stakeholder terkait secara terpadu.
• Menyusun Program aksi sebagai intervensi untuk mengatasi masalah yang dihadapi sesuai
indikator SDI.
• Rencana Program Aksi tersebut disusun bersama setiap K/L di tingkat Pusat dan SKPD/Lembaga
terkait di daerah membuat komitmen dalam ”dokumen” melalui rapat koordinasi atau musyawarah
untuk menganggarkan sesuai Tugas dan Fungsi masing-masing untuk diusulkan sesuai prosesur
pengajuan anggaran pada (T-1).
• Pelaksanaan kegiatan oleh setiap K/L di tingkat pusat dan SKPD/Lembaga terkait di daerah
• Pemonitoran dan Evaluasi pelalaksanaan Pelaporan Hasil kegiatn
NEED FOR
ACTIONS NOT
ONLY TALKING
PLAY BALL
25
PENGINGAT…… sebagai Catatan Akhir