Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK

(9)
ALIEF BUDI LEKSONO (1811010108)
OKKA NATA PERSADA (2211010105)
NADIA PERMATASARI (2211010102)
BLACK BOX TESTING
(desain test case)
DESAIN TEST CASES
 Dalam black box testing, desain test cases melibatkan pembuatan
skenario pengujian tanpa memperhatikan struktur internal kode atau
implementasi sistem. Fokus utamanya adalah pada input dan output
yang diharapkan. Beberapa langkah dalam desain test cases black box
testing melibatkan identifikasi persyaratan fungsional, pemilihan
kondisi uji, dan penyusunan skenario uji berdasarkan spesifikasi
eksternal sistem.
 Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa perangkat lunak berfungsi
sesuai dengan harapan pengguna tanpa memerhatikan logika
internalnya.
COMPARISNON TESTING
 Comparison testing adalah jenis pengujian yang bertujuan untuk
membandingkan hasil eksekusi perangkat lunak pada versi yang
berbeda atau konfigurasi yang berbeda.
 Tujuannya adalah untuk menentukan apakah ada perbedaan antara
hasil yang diharapkan dari versi atau konfigurasi yang berbeda. Proses
ini dapat diterapkan pada perangkat lunak, database, atau lingkungan
pengembangan.
 Beberapa jenis comparison testing meliputi:
• A/B Testing
• Benchmarking
• Regression Testing
• Usability Testing
• Performance Testing
Test Factor Analisys

 Test Factor Analysis (TFA) adalah suatu metode yang digunakan dalam
pengujian perangkat lunak untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi atau memerangi kualitas pengujian. TFA membantu dalam
menentukan faktor-faktor kritis yang perlu dipertimbangkan selama proses
pengujian.
 dalam Test Factor Analysis melibatkan:
1. Identifikasi Faktor Pengujian
2. Penilaian Bobot Faktor
3. Pemilihan Metrik
4. Perancangan Strategi Pengujian
5. Analisis Pengaruh Faktor
Risk based Testing
 Risk-based testing (RBT) adalah pendekatan dalam pengujian
perangkat lunak yang menitikberatkan pada identifikasi, analisis, dan
manajemen risiko-risiko yang mungkin terjadi dalam suatu proyek
pengujian.
 Tujuan utama dari risk-based testing adalah untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pengujian dengan fokus pada area-area yang
paling kritis atau rentan terhadap risiko.
Dengan menggunakan pendekatan ini, tim pengujian dapat
memprioritaskan sumber daya mereka dan memastikan bahwa upaya
pengujian diarahkan pada area yang paling penting bagi keseluruhan
keberhasilan proyek pengembangan perangkat lunak.
Keuntungan risk based testing

Keuntungan dari risk-based testing adalah efisiensi dalam penggunaan


sumber daya pengujian. Dengan memfokuskan upaya pada area yang
paling berisiko, perangkat lunak yang lebih penting dapat diuji secara
lebih komprehensif, sementara area yang kurang berisiko mungkin
memerlukan pengujian yang lebih ringan. Hal ini membantu dalam
memastikan bahwa sumber daya pengujian digunakan secara optimal
untuk mencapai tingkat kualitas yang diinginkan dalam perangkat
Syntax Testing
 Syntax testing adalah bagian dari pengujian perangkat lunak yang
fokus pada pengujian sintaks atau tata bahasa dari suatu aplikasi
atau sistem perangkat lunak.
 Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa perangkat lunak
tersebut mematuhi aturan sintaks yang telah ditetapkan, terutama
dalam bahasa pemrograman yang digunakan.
Pentingnya syntax testing terletak pada pengelolaan kualitas kode
program, meminimalkan kesalahan yang mungkin terjadi karena
kesalahan sintaks, serta memastikan kepatuhan terhadap standar dan
aturan yang telah ditetapkan dalam proses pengembangan perangkat
lunak.
Cross functional Testing
 Cross-functional testing adalah pendekatan pengujian perangkat lunak
di mana tim dengan keterampilan dan tanggung jawab yang berbeda
bekerja sama untuk memastikan kualitas suatu produk. Ini melibatkan
pengujian berbagai aspek perangkat lunak, seperti fungsionalitas,
kinerja, keamanan, dan kegunaan, dengan melibatkan anggota tim
dari berbagai area fungsional seperti pengembangan, pengujian,
operasi, dan analisis bisnis.
 Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi dan menangani potensi
masalah dari berbagai sudut pandang, memastikan bahwa perangkat
lunak memenuhi persyaratan dan harapan berbagai pemangku
kepentingan.
STRATEGI TESTING
 Strategi testing adalah rencana tingkat tinggi yang menetapkan
pendekatan, ruang lingkup, sumber daya, dan tujuan pengujian untuk
memastikan bahwa perangkat lunak atau sistem teruji dengan baik
sebelum dirilis ke pengguna akhir aspek Penting dalam Strategi
Testing;
1. Pendekatan Strategi Testing
2. Verifikasi dan Validasi
3. Perorganisasian Testing Software
4. Evaluasi Dan Pelaporan
5. Isu-isu Pendekatan
THANK YOU
1. Apa tujuan utama dari pengujian perbandingan dalam pengembangan perangkat lunak?
Pengujian perbandingan bertujuan untuk membandingkan dua atau lebih elemen dalam pengembangan perangkat lunak, seperti versi perangkat lunak sebelumnya atau produk serupa,
untuk mengidentifikasi perbedaan, keunggulan, atau perubahan kualitatif dan kuantitatif.
2. Bagaimana proses pengujian perbandingan dapat membantu dalam pengambilan keputusan pengembangan perangkat lunak?
Pengujian perbandingan membantu dalam pengambilan keputusan dengan memberikan informasi yang jelas tentang perbedaan antara dua elemen, membantu tim pengembangan
memahami dampak perubahan, dan meningkatkan pemahaman terhadap performa relatif dari versi atau produk yang dibandingkan.
3. Kapan waktu yang tepat untuk melibatkan pengujian perbandingan selama siklus pengembangan perangkat lunak?
: Pengujian perbandingan dapat dilibatkan pada berbagai tahap siklus pengembangan perangkat lunak, termasuk fase pengujian unit, integrasi, dan sistem. Selain itu, pengujian
perbandingan juga dapat berguna saat merilis versi baru atau menghadapi perubahan signifikan dalam produk.
4. Apa peran utama pengujian perbandingan dalam manajemen risiko pengembangan perangkat lunak?
Pengujian perbandingan membantu dalam manajemen risiko dengan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang potensi dampak perubahan pada fungsionalitas dan performa
perangkat lunak, memungkinkan tim untuk mengidentifikasi risiko dan mengambil tindakan pencegahan yang sesuai.
5. Bagaimana perbandingan antara metode manual dan otomatis dalam pengujian perbandingan dapat mempengaruhi efisiensi pengujian?
Metode otomatis dalam pengujian perbandingan dapat meningkatkan efisiensi dengan mengurangi waktu yang diperlukan untuk eksekusi dan analisis perbandingan. Namun, metode
manual sering diperlukan untuk evaluasi yang lebih mendalam dan penanganan kasus uji yang kompleks.
6. Apa yang dimaksud dengan "baseline" dalam konteks pengujian perbandingan?
Baseline mengacu pada versi atau kondisi acuan yang digunakan sebagai dasar perbandingan dalam pengujian. Dalam pengujian perbandingan, baseline sering kali adalah versi perangkat
lunak sebelumnya atau produk yang dianggap sebagai standar untuk perbandingan.
7. Bagaimana pengujian perbandingan dapat membantu dalam pemilihan teknologi atau alat yang optimal untuk pengembangan perangkat lunak?
Pengujian perbandingan dapat membantu dalam pemilihan teknologi atau alat dengan membandingkan kinerja, kehandalan, dan fitur dari solusi alternatif. Ini membantu tim
8. Apa keuntungan penggunaan skenario uji dalam pengujian perbandingan?
Skenario uji membantu dalam menyusun situasi yang realistis untuk pengujian perbandingan, memungkinkan tim untuk mengevaluasi elemen yang spesifik dan mengidentifikasi
perbedaan dengan lebih cermat.
9. Bagaimana pengujian perbandingan dapat membantu dalam meningkatkan pengalaman pengguna akhir?
Dengan membandingkan performa dan fungsionalitas produk, pengujian perbandingan membantu memastikan bahwa perubahan atau pembaruan tidak merugikan pengalaman pengguna
akhir, bahkan dapat meningkatkannya.
10. Apa tantangan umum yang dihadapi dalam pelaksanaan pengujian perbandingan dan bagaimana mengatasinya?
Tantangan umum dalam pengujian perbandingan melibatkan manajemen data yang kompleks, penanganan skenario uji yang beragam, dan memastikan konsistensi dalam proses
perbandingan. Mengatasi tantangan ini melibatkan penggunaan alat otomatis, pengelolaan data yang efisien, dan dokumentasi yang baik
11. Apa yang dimaksud dengan Risk-based testing?
Risk-based testing adalah pendekatan pengujian perangkat lunak yang menitikberatkan pada identifikasi, penilaian, dan pengelolaan risiko untuk menentukan area atau skenario uji yang
perlu mendapat prioritas tinggi selama siklus pengujian.
12. Mengapa penting untuk menerapkan Risk-based testing dalam pengembangan perangkat lunak?
Penerapan Risk-based testing penting karena membantu mengidentifikasi dan mengurangi risiko yang terkait dengan perangkat lunak, memastikan bahwa upaya pengujian difokuskan
pada area yang paling kritis dan mungkin menimbulkan dampak besar jika terjadi kegagalan.
13. Bagaimana proses identifikasi risiko dilakukan dalam Risk-based testing?
Proses identifikasi risiko dalam Risk-based testing melibatkan evaluasi fitur, fungsionalitas, dan proses pengembangan untuk mengidentifikasi potensi risiko yang dapat mempengaruhi
kualitas dan keberhasilan perangkat lunak.
14. Apa peran utama analisis risiko dalam Risk-based testing?
Analisis risiko membantu dalam menilai tingkat dampak dan probabilitas terjadinya risiko tertentu. Hal ini membantu tim pengujian menentukan tingkat prioritas pengujian untuk setiap
skenario berdasarkan risiko yang terkait.
15. Bagaimana Risk-based testing mempengaruhi perencanaan pengujian?
Risk-based testing mempengaruhi perencanaan pengujian dengan menentukan skenario uji yang memerlukan perhatian ekstra dan alokasi sumber daya yang lebih besar. Ini memastikan
bahwa upaya pengujian difokuskan pada area yang paling kritis.
16. Apa keuntungan menggunakan pendekatan Risk-based testing?
Keuntungan Risk-based testing melibatkan efisiensi pengujian dengan mengurangi risiko bisnis, meningkatkan cakupan pengujian di area yang kritis, dan memberikan pemahaman yang
lebih baik tentang kualitas keseluruhan perangkat lunak.
17. Bagaimana Risk-based testing dapat diintegrasikan dalam siklus pengembangan perangkat
Risk-based testing dapat diintegrasikan dalam siklus pengembangan perangkat lunak dengan memulai identifikasi risiko sejak awal, terus memantau dan mengevaluasi risiko selama
pengembangan, dan menyesuaikan strategi pengujian sesuai dengan perubahan risiko.
18. Apa peran tim pengembangan dalam penerapan Risk-based testing?
Tim pengembangan berperan dalam memberikan informasi tentang fitur, fungsionalitas, dan proses pengembangan. Mereka juga berkontribusi dalam menilai potensi risiko yang mungkin
terjadi selama pengembangan perangkat lunak.
19. Bagaimana mengukur efektivitas Risk-based testing setelah selesai pengujian?
Efektivitas Risk-based testing dapat diukur dengan mengevaluasi sejauh mana risiko yang diidentifikasi telah ditangani, seberapa baik perubahan telah diuji, dan sejauh mana kesalahan
telah diidentifikasi dan diperbaiki.
20. Apa tantangan umum yang dihadapi dalam penerapan Risk-based testing dan strategi mengatasinya?
Tantangan umum dalam penerapan Risk-based testing melibatkan kompleksitas dalam identifikasi risiko, perubahan kondisi proyek, dan perubahan prioritas. Strategi untuk mengatasi
tantangan ini termasuk pemantauan terus-menerus dan penyesuaian rencana pengujian berdasarkan evolusi proyek dan risiko yang muncul.

Anda mungkin juga menyukai