Anda di halaman 1dari 21

PENGERTIAN PERAWAT,

PERAN, FUNGSI,DAN
TANGGUNG JAWAB
PERAWAT
ENJANG NURJAMIL S.Kep. NS.MH.kes
KEPERAWATAN

Adalah sebagai bentuk pely profesional yg meru-


pakan bagian integral dari pelayanan kesh dida-
sarkan pada ilmu & kiat keperawatan, berbtk pely
bio-psiko-sosiokultural-spiritual yg komprehensif,
ditujukan pada individu,kelg,kelompok, & komuni-
tas baik sakit maupun sehat serta mencangkup
seluruh siklus hidup manusia
SESEORANG YANG TELAH LULUS
PENDIDIKAN PERAWAT BAIK DI DALAM
MAUPUN DI LUAR NEGERI SESUAI DENGAN
KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG -
UNDANGAN YANG BERLAKU
Peran perawat
Doheny ( 1982 ) peran Perawat Profesional:
1. Care Giver
2. Client Advocate
3. Counsellor
4. Educator
5. Collaborator
6. Coordinator
7. Change Agent
8. Consultant
 Pada waktu lampau peran perat adalah memberikan perawatan
dan kenyamanan namun sekarang peran perawat lebih luas lagi
meliputi :
 Perawat Sebagai Pelaksana
 Perawat secara langsung maupun tidak langsung memberikan
asuhan keperawatan kepada pasien individu, keluarga, dan
masyarakat. Dalam menjalankan peran sebagai care give, perawat
menggunakan metode pemecahan masalahdalam membantu
pasienmengatasi masalah kesehatannya. Perawat bertindak
sebagai Conforter, Protector dan Advokat, Communicator, serta
Rehabilitator
 Sebagai Comforter
 Perawat sebagai comforter marupakan peran perawat
memberikan asuhan keperawatannya di tujukan langsung pada
manusia secara untuh, bukan hanya fisik saja melainkan
kenyamanan dan dukungan emosinya. Perawat mengutamakan
kenyamanan dan rasa aman pasien.
 Sebagai Protector dan Advocat
 Perawat berupaya melindungi pasien, mengupayakan terlaksananya hak
dan kewajiban pasien dalam pelayanan kesehatan

 Perawat sebagai Communicator


 Tampak ketika perawat bertindak sebagai mediator antara pasien dengan
tim kesehatan maupun keluarga.

 Perawat sebagai Rehabilitator


 Tujuan pemberian asuhan keperawatan adalah mengembalikan fungsi
organ atau bagian tubuh agar sembuh dan berfungsi normal.

 Perawat Sebagai Pendidik


 Fungsi utama dari perawat pendidik adalah mengajarkan individu yang
sakit atau tidak mampu dan keluarganya untuk melakukan perawatan
mandiri.

 Perawat Sebagai Pengelola


 Dalam hal ini perawat mempunyai peran dan tanggung jawab dalam
mengelola pelayanan maupun pendidikan keperawatan sesuai dengan
manajemen keperawatan dalam kerangka paradigm keperawatan.
LANJUTAN
 Perawat Sebagai Peneliti
 Dalam upaya ikut berperan serta dalam
pengembangan body of knowlage keperawatan,
maka perawat harus mempunyai kemampuan
untuk melakukan penelitian di bidangnya
 Fungsi Perawat
 Dalam praktik keperawatan, fungsi perawat terdiri dari tiga fungsi
yaitu :

 Fungsi independen
 Fungsi independen perawat adalah dalam fungsi ini tindakan
perawat tidak memerlukan perintah dokter. Tindakan perawat
bersifat mandiri, berdasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan. Conto
tindakan perawat dalam menjalankan fungsii Independen :
 Pengkajian seluruh sejarah kesehatan pasien dan keluarganya dan
menguji secara fisik untuk menentukan status kesehatan.
 Mengidentifikasi tindakan keperawatan yang mungkin di lakukan
untuk memelihara atau memperbaiki kesehatan
 Membantu pasien dalam melakukan kegiatan sehari-hari
 Mendorong pasien untuk berprilaku secara wajar
LANJUTAN
 Fungsi Interdependen
 Fungsi interdependen perawat adalah tindakan
perawat berdasarkan pada kerja sama dengan
tim perawatan atau tim kesehatan.
 Fungsi Dependen
 Fungsi dependen perawat adalah perawat
bertindak membantu dokter dalam memberikan
pelayanan medik.
 Tanggung Jawab Perawat
 Tanggung jawab ( Responsibility) merupakan penerapan
ketentuan umum
 ( eksekusi ) terhadap tugas-tugas yang berhubungan
dengan peran tertentu dari perawat, agar tetap
berhubungan dengan peran tertentu dari perawat, agar
tetap kompeten dalam pengetahuan, sikaf, dan bekerja
sesuai kode etik.

 Yosep, tanggung jawab merupakan keharusan


seseorang sebagai mahluk rasional dan bebas untuk
tidak mengelak serta memberikan penjelasan mengenai
perbuatannya.
 Berdasarkan Yosep, tanggung jawab perawat
diidentifikasikan menjadi 3 yaitu :
 ResponsMenurut ibility to God ( Tanggung jawab utama
terhadap tuhannya)
LANJUTAN
 Responsibility to Client and Society ( Tanggung jawab
terhadap pasien dan masyarakat )
 Responsibility to Colleague and Supervisor ( Tanggung
jawab terhadap rekan sejawat dan atasan ).
 Dalam sudut pandang etika Normatif, tanggung jawab
perawat yang paling utama adalah tanggung jawab
terhadap tuhannya.
 Tanggung jawab merupakan aspek penting dalam etika
perawat. Tanggung jawab adalah kesediaan seseorang
untuk menyiapkan diri dalam menghadapi resiko
terburuk sekalipun, memberikan kompensasi atau
infomasi terhadap apa-apa yang sudah di lakukannya
dalam melaksanakan tugas.
 Ada beberapa hal yang berkaitan dengan tanggung
jawab perawat terhadap rekan sejawat atau atasan.
Diantaranya adalah :
 Membuat pencatatan yang lengkap ( pendokumentasian )
tentang kapan melakukan tindakan keperawatan, berapa
kali, dimana dengan cara apa dan siapa yang melakukan
 Mengajarkan pengetahuan perawat terhadap perawat lain
yang belum mampu atau belum mahir melakukanya
 Menberikan teguran bila rekan sejawat melakukan
kesalahan
 Memberikan kesaksian di pengadilan tentang suatu kasus
yang di alami klien
 Tanggung jawab dalam pelayanan kesehatan dapat dibagi menjadi tiga
yaitu :

 Tanggung jawab perdata

 Dalam transaksi trapeutk, posisi tenaga kesehatan dengan pasien adalah


sederajat. Dengan posisi yang demikian ini hokum menempatkan keduanya
memiliki tanggung gugat hukum. Gugatan untuk meminta pertanggung
jawaban kepada tenaga kesehatan bersumber kepada dua dasar hukum yaitu

 Berdasarkan pada wanprestasi sebagimana diatur pada pasal 1239 KUH per
data
 Wanprestasi dalam pelayanan kesehatan baru terjadi bila terpenuhinya
unsur-unsur berikut ini :
 Hubungan antara tenaga kesehatan dengan pasien terjadi berdasarkan
kontrak terapeutik.
 Tenaga kesehatan telah memberikan pelayanan kesehatan yang tidak patut
dan menyelahi kontrak terapeutik.
 Pasien menderita kerugian akibat tenaga kesehatan yang bersangkutan
Berdasarkan pada wanprestasi sebagimana diatur
pada pasal 1239 KUH per data
Wanprestasi dalam pelayanan kesehatan baru terjadi
bila terpenuhinya unsur-unsur berikut ini :
Hubungan antara tenaga kesehatan dengan pasien
terjadi berdasarkan kontrak terapeutik.
Tenaga kesehatan telah memberikan pelayanan
kesehatan yang tidak patut dan menyelahi kontrak
terapeutik.
Pasien menderita kerugian akibat tenaga kesehatan
yang bersangkutan
Berdasarkan perbuatan melanggar hukum sesuai
dengan ketentuan pasal 1356 KUH perdata
Untuk mengajukan gugatan berdasarkan perbuatan
melawan hukum harus dipenuhi empar syarat
sebagaimana diatur oleh pasal 1356 KUH perdata
yaitu :
Pasien harus mengalami suatu kerugian
Ada kesalahan
Ada hubungan kausal antara kesalahan dan kerugian
Perbuatan itu melanggar hukum
 Sesuai dengan yurisprudensi Arrest Hoge Raad 31 Januari1919
diterapkan adanya empat kriteria perbuatan melanggar hukum yaitu
:

 Perbuatan itu bertentangan dengan kewajiban hukum si


pelaku
 Perbuatan itu melanggar hak orang lain
 Perbuatan itu melanggar kaidah tata susila
 Perbuatan itu bertentangan dengan asas
kepatutan,ketelitian serta
 sikap hati-hati yang seharusnya dimiliki seseorang dalam
pergaulan dengan sesama warga masyarakat atau
terhadap harta benda orang lain.
 Dalam kaitan dengan pelayanan kesehatan, bila pasien
atau keluarganya menganggap tenaga kesehatan telah
melakukan perbuatan melanggar hukum maka dapat
mengajukan tuntutan ganti rugi menurut ketentuan pasal
58 Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
Tanggung Jawab Pidana
Hukum pidana menganut asas tiada pidana
tanpa kesalahan. Dalam pasal 2 KUHP disebutkan, “
Ketentuan pidana dalam perundang-undangan
Indonesia diterapkan bagi setiap orang yang
melakukan suatu delik di Indonesia “,Perumusan pasal
ini menentukan bahwa setiap orang yang berada
dalam wilayah hukum Indonesia dapat dimintai
pertanggungjawaban pidana atas kesalahan yang di
buatnya.
 Tanggung Jawab Administratif
 Tindakan Administratif dapat berupa :
 Peringatan secara tertulis
 Pencabutan izin sementara atau izin tetap
 Menurut Praptianingsih (2007), menyatakan bahwa berdasarkan
KUHP, seseorang dipandang mampu bertanggung jawab atas perbuatan
yang di lakukan apabila :
 Pada waktu melakukan perbuatan telah berumur 16 tahun
 ( Pasal 45 KUHP )
 Tidak terganggu atau cacat jiwanya ( Pasal 44 KUHP )
 Tidak karena pengaruh daya paksa ( Pasal 48 KUHP)
 Bukan karena melakukan pembelaan terpaksa ( Pasal 49 KUHP )
 Tidak untuk melaksanakan ketentuan Undang-undang (Pasal 50 KUHP )
 Tidak karena perintah jabatan ( Pasal 51 KUHP )

Tanggung Gugat Perawat

Dapat diartikan sebagai bentuk partisipasi perawat


dalam membuat suatu keputusan dan belajar dengan
keputusan itu terhadap konsekwensi-konsekwensinya.
Untuk dapat melakukan tanggung gugat perawat harus
bertindak menurut Kode Etik Profesional, jika suatu
kesalahan terjadi perawat melaporkannya dan
memulai perawatan untuk mencegah trauma lebih
lanjut
Tanggung gugat professional memiliki tujuan sebagai
berikut :
Untuk mengevaluasi praktisi professional dan
mengkaji ulang yang telah ada
Untuk mempertahankan standar perawatan
kesehatan.
Untuk memudahkan refleksi pribadi, pemikiran etis
dan pertumbuhan pribadi pada pihak professional
perawatan kesehatan.
Untuk memberikan dasar pengambilan keputusan
etis.
Sekian
ASSALMUALAIKUM

Anda mungkin juga menyukai