Anda di halaman 1dari 32

KEBIJAKAN

AUDIT MATERNAL PERINATAL SURVEILANS & RESPON


(AMP-SR) DI INDONESIA

Pada Orientasi AMP-SR Kabupaten Sumedang


7-8 Desember 2023
SITUASI KESEHATAN IBU DAN BAYI
DI INDONESIA

2
Angka kematian ibu, Bayi & Stunting di Indonesia masih jauh dari target
RPJMN & SDGs
AKI per 100.000 Kelahiran Hidup
SDKI
SP SDKI
SDKI SDKI SUPAS
SP
SDKI

Target RPJMN Target


Target
SDGsSDGs
Target RPJMN

57
AKB per 1.000 Kelahiran Hidup
46

35 34 32
24
16
12

1995 1999 2003 2007 2012 2017 2024 2030


SDKI Target RPJMN Target SDGs

Sumber: SDKI, SP, SUPAS


4
5
DATA AMP JAWA BARAT KEMATIAN
IBU DAN PERINATAL 2021

6
GAMBARAN KEMATIAN IBU
Kematian Ibu per Kab/Kota Penyebab Kematian Ibu
140

Lain2
6 kab/kota dengan Kematian ibu
117

12%
120
112

paling banyak yaitu Karawang, Perdarahan


19%
Garut, Bogor, Kota Depok,
100
Bandung dan Sukabumi
87

Hipertensi
COVID-19 17%
Infeksi
80 40% 2%
Abortus
65

0%
62
62

Gangguan Darah
60
0%
52
51
49
49

Gangguan Metabo-
47
47

Jantung
43

lik
42
41

7%
1%
36
36
40
35
33
30
25
20
20
17
20
Penyebab terbanyak yaitu Covid-19 (40%;485).

12
9
Selain itu masih terdapat penyebab karena

8
-
an
g ut or k g i n g n ur a at ta u g g a is si si a i i or n ar n
ar og epo dun bum ebo ban nga anj lay Bar kar ay dun dan lay iam eka eka ngk bum ah og ebo anj ara
Perdarahan (19%;233), HDK (18%; 211), Lain-
w G B D n a m a m
Ka
ra
o ta Ba Su K
i i
ka Cir Su un C km ng rwa dra an me km C B a B jale uka Ci ta B Cir a B and
s i u u n
d P I B u si
ta S Ta o t a S ta o ta ot g
K o K an
lain (12%;145), Jantung (7%;81)
K Ta an K M ta Ko
B Ko ta Ko K P
Ko
Usia Ibu, Gestasi, dan Periode Kematian

Periode
Kematian Usia Ibu
Kematian ibu banyak terjadi pada Kematian Ibu paling banyak terjadi
saat Nifas 46%, sedangkan pada pada ibu dengan usia 20 – 35 tahun
saat ibu hamil sebesar 38%, saat yaitu sebanyak 63%. Usia >35
bersalin 16%. tahun sebesar 32%, dan usia <20
tahun sebesar 5%.

Status Gravida
7%
Pengkajian
13% 23% Kasus
30% kematian ibu pada Dari total kematian ibu, 43% (517 kasus
Gravida ke-2, 27% pada
26% kematian) yang sudah dilakukan
30% Gravida ke-3, 23% Gravida
ke-1, 13% pada Gravia ke-4
pengkajian kasus
dan 7% gravida >5
1 2 3 4 >5
KEMATIAN IBU YANG DIKAJI BERDASARKAN
FREKUENSI ANC DAN PENOLONG PERSALINAN

34%
Riwayat ANC tidak
42%
keluarga sendiri
diketahui Tidak pernah ANC
5%
Frekuensi ANC 6% 5%
dukun
Penolong Persalinan
6%

• Frekuensi ANC dari dokter • 42% ditolong oleh Dokter


Kematian Ibu yang dikaji ANC < 4x
22%
spesialis
42% Spesialis
adalah 34% dengan ANC ANC > 6x • 35% oleh Bidan
4-6x dan >6x 34% bidan
35% • Masih ada persalinan yang
• Riwayat ANC tidak ditolong oleh dukun (6%)
diketahui 6% dan tidak dan keluarga(5%)
pernah ANC 5% ANC 4x - 6x dokter
12%
34%
Distribusi Komplikasi Kehamilan Distribusi Komplikasi Persalinan
140 60
57
129 55

120
50

44 Distribusi komplikasi persalinan


100 Distribusi komplikasi paling banyak yaitu 26,76%
kehamilan paling banyak yaitu 40
Perdarahan Post Partum ,
80 37,83% COVID-19 , 17,30% 25,82% Pre Eklampsia (Help
Perdarahan dan 16,72% Pre 30 Sindrom), dan 20,66%
60
59
57
Eklampsia 25
Perdarahan ante/intrapartum
20
40

25
10 9
20
20 18 7 7

9
6 5 2 2 2
4 3 2
1 1
1 1 1 1
0 0
Pr rda 9

la n

I n ia

La ng

in

li arah

to n
un

ia

ae
DM
Ke an B

Em nan ak

An a
m si

Ja i
1
Ek aha

Au ba
as

T
-la

em
ps

m
Pe ID-

Im

am
Ko fek

t
Le

tu
ik

nt

As
in
m

D
r

pl
V

Ke

M
CO

Ca
in

bo
i
la

la
e

Ke
Distribusi Kematian Maternal Distribusi Kematian yang dapat dicegah dan
Berdasarkan Hari Perawatan di RS tidak dapat dicegah
TIDAK DIKETAHUI HARI KE Peringkat 0
5% 10%

8-28 HARI
20% Peringkat 1
6%
1 HARI
41% Peringkat 3
46%

Peringkat 2
38%

2-7 HARI
35%
Peringkat 0 : Tidak ada pemberian pelayanan sub-optimal (10%)
Peringkat 1 : Terdapat perawatan sub-optimal, tetapi tata laksana yang
Kematian Ibu berdasarkan hari perawatan di sesuai standar tidak akan membuat perbedaan pada outcome (6%)
RS distrbusi paling banyak pada 1 hari Peringkat 2 : Terdapat perawatan sub-optimal, tatalaksana yang sesuai
perawatan di RS 41% dan pada hari 2-7 standar MUNGKIN dapat membuat perbedaan outcome,
hari perawatan di RS sebesar 35% kemungkinan kematian dapat dihindari (38%)
Peringkat 3 : Terdapat perawatan sub-optimal, dan tatalaksana yang
sesuai standar akan memberikan perbedaan outcome (46%)
Distribusi Faktor Medis
Yang Terkait dengan Kematian Maternal
14%
Kendala Minim Alkes, Sarpras,
5% juga berfungsinya alkes dengan
optimal
Kendala Minim
Logistik di RS
29%
18% Kendala Rujukan dan
Kendala Kompetensi dan mendapatkan ruangan di RS
Keterampilan Klinis

18% 16%
Kendala Respon Time termasuk
Minim dan Ketidaksesuaian nakes tidak berada di tempat
dengan Standar sesuai jadwal jaga
Distribusi Faktor Non Medis
Yang Terkait dengan Kematian Maternal
Takut di COVID-19kan 8

58,97% 17,95% 10,26% 7,69% 5,13%


Pembiayaan 2 Terlambat Menolak Takut di- Transportasi Masalah
mencari Pengobatan COVID-kan
pertolongan dan Geografi Pembiayaan, budaya
6 dan Kepercaayaan
Nakes
Transport dan Geografi

Budaya & Kepercayaan 2

Menolak Pengobatan 14

Terlambat Mencari Perto-


longan Nakes 46

0 5 101520 2530354045 50
Distribusi Rekomendasi yang Dihasilkan Dari Kasus
Kematian Maternal yang Diaudit
18% 18%
Pemenuhan dan memastikan Penambahan anggaran
berfungsinya alkes dan Kesehatan Ibu dan Anak
sarpras layanan
18% 18%

18% 10%
10%
Pendampingan RS dengan 18% Penerbitan regulasi termasuk
Metode POCQI pendewasaan usia perkawinan
14%

22%

22% 14%
Peningkatan Kapasitas dan Peningkatan peran
Keterampilan Klinik terkait TOGA/TOMA dalam
KIA mendukung program KIA
Kematian Perinatal yang dikaji Berdasarkan Umur BBL dan
Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan (ANC)

Frekuensi ANC
Umur BBL
40.00 36.09 37.28
35.00
30.00
25.00 21.30
20.00
Jumlah kematian neonatal
15.00
lanjut (8-28 hari) yang
10.00 5.33
dikaji
5.00
42%
-
C n n n
AN ila i la ila
a h am am h am
rn h h
ke ke ke
Jumlah kematian neonatal Pe a a a
ak am am am
dini (0-7 hari) yang dikaji
Ti
d l l el
58% se se is
4x li l
< ka ka
l i
C -6 ka
AN C
4 6
>
AN C
AN

Jumlah kematian neonatal yang paling banyak Frekuensi ANC sebanyak 37,38%
dikaji yaitu usia 0-7 hari ANC>6x selama kehamilan dari kematian
sebanyak 58%. Perinatal yang dikaji
Persentase Penolong Persalinan dari Persentase Kematian
Kematian Perinatal yang diKaji Perinatal yang dapat dicegah

Lainnya Dukun
1% 8%
Keluarga
3%
Dokter
Spesialis
Tidak dapat
37% dicegah
45%

Dapat
Dicegah
Bidan 55%
39%

Dokter
12%
PERSENTASE KEMATIAN PERINATAL BERDASARKAN
PENYEBAB KETERLAMBATAN MERUJUK DAN SAMPAI
TEMPAT RUJUKAN
DELAY 1 DAN 2
60.00
54.17
50.00

40.00

30.00

20.00 16.67
9.38 8.33
10.00 5.21 6.25

-
an a n fis n n S
at at ra aa aa R
h b g ay y di
se go eo bi r ca U
ke n g m pe IC
pe k Pe ke
N
ga ak et
a
la a p/
na ol tl da au in
te en ba n at at
n M ki Ke a w
ga s
a ay ra
on e
bu
d g
t ol sk l- an
p er s /fa s ia ru
ri ke so eh
ca ol
na la
h
pe
r
en u a
n
m
g ka as em
ta n M m
ba ja an
en t
r la
m m ba
e m m
t la ha
Ke da ,
si k an
r ta ju
po ru
ns ah
al
tr a as
it an M
s ul
Ke
PERSENTASE KEMATIAN PERINATAL BERDASARKAN PENYEBAB
KETERLAMBATAN MENDAPATKAN PENANGANAN DITEMPAT RUJUKAN
DELAY 3
40.00 36.11
34.03
35.00
30.00
25.00
20.00
15.28 14.58
15.00
10.00
5.00
-
PROGRAM PENURUNAN
AKI DAN AKB

31
Program penurunan AKI AKB
Level Program Sasaran
Gerakan masyarakat ibu hamil sehat
Ibu hamil – bersalin – nifas – bayi
Masyarakat 1 Strategi komunikasi perubahan prilaku sayangi ibu hamil, Media kelas ibu hamil, Penyebarluasan informasi media
baru lahir
edukasi, Jambore kader.
Skrining layak hamil
2 Catin dan PUS Perempuan
Catin dan Pasangan Usia Subur Perempuan melakukan skrining layak hamil
Tatalaksana Catin dan PUS Perempuan Tidak Layak Hamil Catin dan PUS Perempuan
3
Pelayanan KB, penanganan masalah kesehatan (anemia, hipertensi, obsesitas)

Skrining kehamilan
4 Ibu hamil
Pelaksanaan antenatal care dengan dokter, termasuk skrining preeclampsia, IMT dan penggunaan USG

FKTP Tatalaksana ibu hamil komplikasi medis


5 Ibu hamil
Rujukan ibu hamil dengan komplikasi termasuk preeklampsia, obesitas dan diabetes
Skrining bayi baru lahir
6 Pelayanan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM), Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK), Skrining Penyakit Jantung Bayi baru lahir
Bawaan (PJB) kritis
Ibu hamil – bersalin – nifas – bayi
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED)
7 baru lahir
Persalinan normal (*persalinan dengan penyulit untuk daerah terpencil), manajemen BBLR ≥ 2.000 gram – 2.500 gram

Ibu hamil – bersalin – nifas – bayi


FKRTL Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensi (PONEK)
8 baru lahir
Persalinan dengan penyulit, manajemen BBLR < 2.000 gram

Ibu hamil – bersalin – nifas – bayi


Program Bantu Rujuk
9 baru lahir
Sistem Informasi Rujukan pelayanan maternal neonatal (termasuk Sisrute), penyediaan Tempat Tunggu Kelahiran

FKTP & Ibu hamil – bersalin – nifas – bayi


FKRTL 10 Audit Maternal Perinatal Surveilans Response
baru lahir
Dashboard AKI AKB 32
Data kematian (MPDN) Cakupan Intervensi (Komdat kesmas, BPJS Kes) Kesiapan Faskes (ASPAK, SISDM)
Monitoring Program AKI AKB Metrik yang akan dipantau jika disetujui

Ada tetapi masih manual


Ada dan sudah bersistem
Belum ada sama sekali

INTERVENSI INPUT Output Outcome IMPACT


Penurunan Ibu Hamil 4T
Catin PUS Perempuan
mendapat mendapatkan Penurunan ibu hamil dengan
1 Skrining layak hamil Puskesmas memberikan pelayanan kespro catin Puskesmas melaksanakan skrining layak hamil pelayanan skrining layak masalah kesehatan
kesehatan hamil
Penurunan % Ibu hamil
komplikasi medis
Tatalaksana P-PUS tidak % PUS 4T ber-KB
2 Puskesmas mampu melaksanakan KB/ KBPP
layak hamil % PUS ALKI ber-KB % ibu hamil mendapatkan pelayanan
K6
% ibu hamil mendapatkan pelayanan
% Puskesmas memiliki USG K1 dg USG
3 Skrining kehamilan Pelatihan USG bagi dokter Pengadaan USG Penyediaan TTD
% Puskesmas memiliki % ibu hamil mendapatkan pelayanan
dokter terlatih USG K5 dg USG

% Puskesmas memiliki % Ibu hamil anemi, KEK, obese, Penurunan prevalensi


Tatalaksana ibu hamil
4 komplikasi medis Pelatihan BL KIA bagi Dokter Penyediaan MT Bumil KEK dokter terlatih BL KIA Pre Eklampsi, jantung, infeksi, ibu hamil anemia
mendapatkan pengobatan/rujukan
% Puskesmas memiliki tenaga
terlatih MTBS
% puskesmas memiliki infant % BBL diperiksa 3x
Pengadaan infant pulse Pengadaan obat program bayi
5 Skrining bayi baru lahir Pelatihan MTBS pulse oximeter % BBL yg BBLR, premature,
oxymeter baru lahir Penurunan prevalensi
% puskesmas memiliki obat infeksi, PJB kritis mendapatkan
ibu hamil KEK
% Ibu bersalin di Puskesma% Puskesmas memiliki alkes:,
pengobatan/rujukan
incubator, infant warmer, syringe pump, infant t piece
resuscitator, resuscitator dewasa
Pelayanan Obstetri
Pengadaan alat gadar matneo Pengadaan obat KIA % Puskesmas memiliki tim gadar matneo % ibu bersalin di fasyankes
6 Neonatal Emergensi Dasar Pelatihan gadar matneo
PONED
s PO

(PONED) % Puskesmas memiliki obat: Oxytocin, Methergine,


Nifedipine, MgSO4, Ca glukonas, ampicillin, gentamycin,
Penurunan Angka
Phenobarbital, Diazepam, Vit K1,
s PON
Kematian Ibu

Pelayanan Obstetri Peningkatan % SC emergensi


RS memiliki Sp.OG, RS memiliki UGD RS memiliki Bank % Ibu dengan komplikasi,
7 Neonatal Emergensi RS memiliki NICU respon time 30 menit
Sp.A dan Sp.An PONEK Darah bersalin di RS PONEK
Komprehensif (PONEK) Penurunan Angka
Kematian Bayi
Jumlah Puskesmas/ RS Jumlah Kab/Kota % Ibu hamil dan BBL % Ibu hamil dan BBL yang
8 Jumlah Kab/Kota memiliki komplikasi dirujuk dengan dirujuk Death on Arrival
Program Bantu Rujuk pemanfaatan Sistem Informasi menyediakan tempat tunggu
program bantu rujuk Sistem Informasi Rujukan (DOA) di RS
Rujukan kelahiran

% Desa melaksanakan kelas ibu % ibu hamil mengikuti kelas


9 Gerakan masyarakat ibu Orientasi kelas ibu hamil/ puskesmas melaksanakan pekan bumil sehat
hamil aktif ibu hamil
hamil

% RS % Ibu hamil dan BBL yang


Kab/Kota
Jumlah Kab/Kota yang melaksanakan orietasi
10 Audit Maternal Perinatal Jumlah RS yang melaporkan kematian ibu dan melalkukan audit
melakukan dirujuk Death on Arrival
Surveilans dan Respons BBL AMPSR kematian ibu dan
AMPSR (DOA) di RS
BBL 33
Penyiapan Rumah Sakit Melalui
Pendampingan Rumah Sakit

Pendampingan rumah sakit adalah rangkaian kegiatan


• pengembangan kapasitas klinis
• dan atau manajemen dari rumah sakit pendamping kepada rumah sakit yang didampingi
• yang sifatnya berlaku sementara sesuai kebutuhan yang disepakati oleh para pihak
• agar rumah sakit yang didampingi dapat memenuhi suatu standar atau kriteria yang berlaku.

Tujuan Umum Tujuan Khusus


Menurunnya jumlah • Terlaksananya pendampingan RS
kematian ibu dan bayi yang kabupaten/kota di lokus percepatan
dapat dicegah di RS penurunan AKI dan AKB.
kabupaten/kota dan di • Adanya penguatan sistem rujukan pelayanan
wilayah kabupaten/kota lokus kesehatan ibu dan bayi di kabupaten/kota.
percepatan penurunan AKI • Terlaksananya pemantauan dan evaluasi
dan AKB. upaya pendampingan RS kabupaten/kota
dan upaya korektif yang dilakukan, sesuai
dengan temuan masalah.

Aplikasi Alat Pantau Petunjuk Pedoman


SIMATNEO Kinerja MPDN AMP-SR
38
SE Sekjen Kemenkes RI No. 548 Tahun 2020 tentang
Peningkatan Peran RS dalam Percepatan Penurunan AKI dan AKB

Kepada para Kepala/Direktur RS yang


memberikan pelayanan kesehatan ibu dan
bayi, agar melakukan :
….
Audit medik kematian dan
melaporkan semua kematian
ibu, lahir mati, bayi baru lahir
dan bayi menggunakan aplikasi
MPDN…….
PERAN GUBERNUR
Dalam Upaya Percepatan Penurunan AKI dan AKB di Tingkat Provinsi

Upaya
mendorong
pelaksanaan
AMP-SR dan
MPDN

(Draf PERPRES AKI dan AKB)


Perkembangan Pedoman AMP-SR

Perbedaan Pedoman AMP dan Pedoman AMP-SR:


✔ Diiintegrasikan dengan Maternal Death
Surveilans and Respons (WHO 2013), Making
every Baby Count (WHO2016) dan Maternal
Death Surveilans and Response Materials to
2011 Support Implementation (WHO 2020)
2022

41
Siklus Audit Maternal dan Perinatal Surveilans Respon (AMPSR)

Kendala AMP-SR:
4 siklus sampai 1 • Belum semua Faskes melaporkan
tahap respon Identifikasi
kematian maternal dan neonatal
• Tidak semua Faskes melakukan

2 audit kematian secara rutin

Hasil • Masih ada kab/kota yang tidak


4
rekomendasi Pelaporan memiliki tim pengkaji AMP ataupun
akan
Respon
agenda pengkajian AMP
ditindaklanjuti • Rekomendasi AMP yang dihasilkan

3 tidak spesifik dan tidak ditindaklanjuti


• Belum adanya review di level provinsi

maupun pusat
Pengkajian

Peran
Sp.OG,
Sp.A
Tim Pengkaji Pembuat Rekomendasi Advokator ke Pemangku Kebijakan
AMP-SR

Audit Maternal Perinatal Surveilans dan


Respons (AMP-SR) adalah serangkaian
kegiatan penelusuran sebab kematian atau
kesakitan ibu, dan perinatal guna
“MPDSR is a key to reducing maternal dan
mencegah kesakitan dan kematian serupa. newborn mortality that promoted by WHO
and partners…”
AMP-SR mengeliminasi kematian ibu dan (Report of Southeast Asia Regional Meeting
kematian perinatal yang dapat dicegah of WHO, 16-18 February 2016, Maldives)
(preventable deaths), dengan cara
mengumpulkan dan menggunakan informasi
tentang setiap kematian ibu/perinatal untuk
menyusun rencana aksi dan memantau
dampaknya pada sistem kesehatan.
Peran LP/LS Pada AMP-SR
1. Puskesmas :
❑ Identifikasi dan notifikasi kasus kematian MP di masyarakat
❑ Pengisian Form Otopsi Verbal/OV
❑ Pengisian Form Ringkasan Medik/ RM (bila terjadi/dilalui kematian)
“Adanya dukungan ❑ Mengirimkan Form Daftar Kematian bulanan kepada Dinkes
pelaksanaan AMP-SR 2. Rumah Sakit :
secara berjenjang, ❑ Pengisian Form Ringkasan Medik/ RM
mendukung terwujudnya ❑ Melakukan pengkajian kasus kematian rutin
laporan kematian ❑ Menyusun rekomendasi hasil pengkajian dan respon di tingkat RS
maternal perinatal ❑ Mengirimkan Form Daftar Kematian bulanan kepada Dinkes
Indonesia yang valid 3. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota :
(MPDN) dan intervensi
❑ Melakukan pengkajian kasus kematian triwulanan
perbaikan sistem
kesehatan Ibu dan Bayi ❑ Menghasilkan rekomendasi AMP-SR dan respons di tingkat
yang efektif di Indonesia” kab/kota
❑ Monev laporan kematian kab/kota (monev data, monev
rekomendasi yg sudah dihasilkan)
4. Dinas Kesehatan Provinsi :
❑ Melakukan pengkajian kasus kematian lintas batas (bila diperlukan)
❑ Melakukan analisis hasil pengkajian kab/kota melalui MPDN
❑ Pembinaan dan monev pelaksanaan AMPSR di kab/kota binaan 44
HARAPAN
Dukungan dan Memastikan POGI
Pelaksanaan AMP-SR di
Nasional/Provinsi/ PEMDA IDAI

Kabupaten/Kota dan
Rumah Sakit

DINKES PPNI

Dit. Mutu
Yankes/
IBI
Dit.
Yankes Asosiasi
Rumah
Sakit
Youtube Making Ever Baby Count WHO :
https://www.youtube.com/watch?v=cZ6L53EYXgQ
https://www.youtube.com/watch?v=aus5n0qQFgk

TERIMA KASIH

Youtube : Direktorat Gizi KIA

Email : ditgizikia@gmail.com

Website : https://gizikia.kemkes.go.id

Instagram : https://www.instagram.com/ditgizikia

Anda mungkin juga menyukai