Anda di halaman 1dari 22

VIRUS POLIO

PRESENTED BY: Katlia Alkhumairah


Anfield
DAFTAR ISI
• Pengertian Penyakitnya
• ciri dan karakteristik dari virus
penyebab penyakitnya
• Struktur dan Fungsi dari Virusnya
• Penyebab Penyakitnya
• Gejala Penyakitnya
• Patofisiologi
• Klasifikasi/ Jenis-jenis
Penyakitnya
• Pencegahan dan Pengobatan
PENGERTIAN POLIO

Apa itu
Polio?
Poliomyelitis atau lebih dikenal dengan sebutan polio adalah
salah satu penyakit yang menyerang sistem
saraf dalam tubuh. Ya, polio adalah penyakit yang dapat
menimbulkan kelumpuhan permanen pada
penderitanya, sulit bernafas, atau bahkan kematian
Virus polio sering kali menjangkiti balita atau anak berusia di
bawah 5 tahun, terutama apabila belum melakukan vaksinasi

APA ITU
polio. Namun, bukan tidak mungkin polio juga dapat dialami
oleh orang dewasa.
CIRI DAN
KARAKTERISTIK
CIRI DAN KARAKTERISTIK
• Virus ini memiliki diameter ~30nm
• Tahan pada keadaan asam (Ph 3 atau lebih rendah)
• Berbentuk ekosahedral
• Berasal dari Famili Picornaviridae
• Genom dari virus Polio terdiri dari RNA untai
tunggal positif (+) yang berukuran 7441 nukleotida
• Virus Polio terdiri dari 4 protein kapsid yang
berbeda disebut : VIP1, VIP2, VIP3, dan VIP4
STRUKTUR DAN
FUNGSI
STRUKTUR DAN
FUNGSI
• Protein amplop
membran lipid eksteral yang menyelubungi kapsid beberapa
jenis virus.
• DNA/RNA
genom yang dilepaskan bisa langsung dipakai sebagai RNA duta
yang selanjutnya ditranslasikan. Saat masuk, virus membajak
mesin penerjemahan gen, menghambat sintesis protein sel
supaya produksi protein virus ditingkatkanmembran lipid
eksteral yang menyelubungi kapsid beberapa jenis virus.
• Kapsid
Fungsi kapsid ini adalah sebagai pembentuk tubuh dan
pelindung bagi virus dari kondisi lingkungan luar.
• Amplop ( selubung )
Sejumlah virus (misalnya HIV dan virus yang menyerang
hewan) memiliki selubung virus (amplop) sebagai
lapisan terluar saat tahapan daur hidupnya berada pada sel inang.
PENYEBAB
PENYAKIT
PENYEBAB
PENYAKIT
Penyebab polio adalah virus yang memiliki nama serupa, yaitu
poliovirus. Virus polio tersebut dapat menyerang manusia
melalui rongga mulut serta hidung. Kemudian, virus akan
memasuki aliran darah sehingga mengakibatkan kerusakan pada
saraf.

Penularan polio ini rentan terjadi apabila seseorang melakukan


kontak langsung dengan tinja dan cairan tubuh penderitanya.
Selain itu, polio juga dapat ditularkan melalui makanan serta
minuman yang terkontaminasi virus polio.
Penyebab Penyakit

Di samping itu, ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan seseorang terjangkit
penyakit polio. Adapun penjelasan dari beberapa faktor risiko penyakit polio
adalah sebagai berikut:

• Belum mendapatkan vaksinasi polio sewaktu kecil


• Tinggal di daerah yang kurang terjaga kebersihannya dan akses air bersihnya
sangat terbatas
• Menderita penyakit autoimun atau infeksi HIV/AIDS
GEJALA
PENYAKITNYA
GEJALA
PENYAKITNYA

Polio adalah penyakit yang kerap kali tidak disadari oleh


penderitanya karena sering tidak menimbulkan gejala. Walau
begitu, tetap ada gejala polio yang perlu diwaspadai. Gejala
polio ini terbagi menjadi 2 jenis, yaitu polio paralisis dan non
paralisis. Berikut penjelasannya.
GEJALA
PENYAKITNYA
Polio Non-Paralisis Polio Paralisis

Polio non-paralisis adalah jenis polio bersifat ringan dan Polio paralisis adalah jenis polio yang dapat
cenderung tidak mengakibatkan kelumpuhan. Adapun
menyebabkan kelumpuhan. Biasanya, gejala
gejala polio non-paralisis antara lain:
polio paralisis akan serupa dengan non-paralisis
• Mual dan muntah di minggu pertama terinfeksi. Setelah 1 minggu,
• Radang tenggorokan beberapa gejala dari polio paralisis yang akan
• Pusing atau sakit kepala muncul yaitu:
• Lemas
• Leher dan punggung terasa kaku • Nyeri otot
• Otot terasa menegang
Umumnya, gejala polio non-paralisis ini akan dialami
• Lengan dan tungkai terasa sangat lemas •
oleh penderitanya dalam kurun waktu 7 sampai 10 hari.
Setelah itu, gejala tersebut akan hilang dengan Penurunan atau bahkan kehilangan refleks tubuh
sendirinya
PATOFISIOLOGI
POLIO
PATOFISIOLOGI
Virus polio menyerang neuron motorik di cornu anterior
medulla spinalis dan menuju korteks motorik. Lokasi dan
jumlah sel saraf yang dihancurkan oleh virus akan menentukan
tingkat kelumpuhan pada poliomielitis paralitik. Paralisis spinal
akan menyerang ekstremitas, sementara paralisis bulbar
(kranial) dapat menyerang saraf-saraf kranial, bahkan pusat
pernapasan.
KLASIFIKASI
/JENIS-JENIS
POLIO
1. Polio sintomatik (dengan gejala) 4- 8 % 2. Polio asimtomatik (tanpa gejala) Sekittar 95% dari semua kasus tidak
menunjukkan gejala. Polio paralitik juga dapat diklasifikan sebagai:
kasus menunjukkan gejala. polio
simtomatik dapat dibagi lebih lanjut ke a. Polio spinal serangan neuron motor (saraf yang membawa impuls
dalam bentuk ringan ( non paralitik) poloi motorik /penggerak di sumsum tulang belakang ini menyebabkan kelumpuhan
yang gagaldan bentuk yang parah disebut dilengan dan kaki serta menimbulkan masalah pernafasan.
polio paralitk (terjadi pada 0,1% -2 % dari
h. Polio bulbar mempengaruhi neuron yang bertangung jawab untuk
kasus) penglihatan, sensasi sentuhan, menelan, dan bernafas.

c. Polio bulbaspinal, campuran antara polio spinal dan polio bulbar

Banyak orang dengan poli non paralitik mampu pulih sepenuhnya, sementara
pasien dengan poli paralitik umumnya berakhir dengan kelumpuhan
permanen.Seperti banyak penyakit menular lainnya korban polio cenderung
merupakan orang yang paling rentan dari populasi seperti orang yang sangat
muda, wanita hamil, dan orang- orang yang dengan system kekebalan tubuh
yang melemah secara subtansial oleh kondisi medis lainnya. Selain itu bagi
orang yang

belum di imunisasi polio sangat rentan untuk tertular infeksi


PENCEGAHAN
DAN
PENGOBATAN
PENCEGAHAN
DAN
PENGOBATAN
Pencegahan :
Cara mencegah polio adalah dengan Imunisasi atau vaksinasi, karena vaksin sangat penting
dalam perang melawan polio. Kegagalan untuk menerapkan pendekatan strategis
menyebabkan penularan virus yang berkelanjutan. Kegagalan menghentikan polio di daerah
yang tersisa ini dapat mengakibatkan sebanyak 200.000 kasus baru setiap tahun dalam 10
tahun, di seluruh dunia. Itulah mengapa sangat penting untuk memastikan polio diberantas
sepenuhnya, sekali dan untuk selamanya.

Setelah mengetahui cara penularan dan pencegahannya, Biotizen diharapkan lebih waspada
dan segera melakukan vaksinasi polio jika belum. Bagikan artikel ini ke teman, keluarga,
dan orang terdekat Biotizen agar mereka mendapat informasi kesehatan.
Pengobatan :
Tidak ada obat khusus untuk mengobati gejala polio. Jika kamu mengidap polio yang menyebabkan
kelumpuhan, kamu mungkin perlu menjalani terapi fisik. d

Secara medis, beberapa perawatan yang dapat dokter berikan untuk meredakan gejala polio atau
meningkatkan kualitas hidup adalah:

• Obat pereda nyeri (seperti ibuprofen).


• Ventilator (alat yang membantu bernapas).
• Terapi fisik yang dapat membantu menjaga otot tetap bekerja.
• Obat antispasmodik untuk mengendurkan otot.
• Antibiotik untuk infeksi saluran kemih.
• Bantalan pemanas untuk nyeri otot dan kejang.
• Kawat gigi korektif.
• Rehabilitasi paru untuk membantu mengatasi komplikasi pada paru-paru.
• Alat bantu mobilitas seperti tongkat, kursi roda, atau skuter listrik.

Di rumah, perawatan untuk gejala polio meliputi:

• Minum banyak cairan.


• Menggunakan kompres panas untuk meredakan nyeri otot.
• Melakukan olahraga yang dokter rekomendasikan.
Istirahat yang cukup.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai