Anda di halaman 1dari 37

IMPLEMENTASI PROGRAM POS

PELAYANAN TERPADU REMAJA (POSYANDU


REMAJA) DI DESA BADRAN KECAMATAN
KRANGGAN KABUPATEN TEMANGGUNG
Nissa Salsabila Argiyanto
1910201133
Latar Belakang Masalah
Dalam sebuah negara, pemerintah bertanggung jawab
atas kesehatan masyarakatnya karena keberhasilan
sebuah negara dalam memajukan dan melindungi
kesehatan masyarakatnya sangat berarti bagi semua.
Kesehatan merupakan hak yang melekat pada diri
manusia sejak lahir tanpa membedakan ras, agama,
keyakinan politik, kondisi sosial maupun ekonomi.
(WHO, 2020)
Dasar Hukum

 Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun


1945 dalam Bab XA tentang Hak Asasi Manusia Pasal 28H
ayat (1)
 Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 Tentang Kesehatan.
 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25
tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak pasal 28 ayat 3.
Latar Belakang Pelaksanaan Program

Dalam Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2021


menunjukan bahwa presentase cakupan pelayanan
kesehatan remaja di Indonesia hanya 52,3% yang
mengindikasikan bahwa UKS dan PKPR belum bisa
secara maksimal memberikan pelayanan kesehatan bagi
remaja.
Gambaran Singkat Program

 Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

 Pelaksanaan kegiatan Posyandu Remaja secara garis besar terdiri dari:

1. Pembentukan dan Pengorganisasian;

2. Penyelenggaraan Kegiatan;

3. Pembinaan Posyandu Remaja.


Peran Posyandu Remaja di Kabupaten
Temanggung
 Dalam Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021,
Kabupaten Temanggung merupakan salah satu kabupaten di Jawa
Tengah yang memiliki cakupan pelayanan kesehatan remaja dengan
persentase 100% pada tahun 2021
 Beberapa masalah pelayanan kesehatan remaja kurang meratanya
pelayanan terutama bagi remaja dengan kasus putus sekolah
sehingga tidak bisa mendapatkan pelayanan melalui UKS maupun
pelayanan kesehatan remaja diluar sekolah yang terkendala waktu
dan transportasi sehingga tidak bisa mendapat pelayanan PKPR.
Perkembangan Posyandu Remaja di Kabupaten Temanggung
 Pada tahun 2023 tercatat 115 Posyandu Remaja di Kabupaten Temanggung menyebar di 20 kecamatan.
Hanya tujuh kecamatan yang memiliki persentase kuantitas jangkauan program diatas 80%
Permasalahan Posyandu Remaja di Desa Badran Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung

 Puskesmas Pare memiliki kuantitas jangkauan program sebesar 100% namun penyebarannya belum merata.
Wilayah kerja Puskesmas Pare meliputi Desa Badran, Desa Bengkal, Desa Pare, Desa Nguwet, Desa
Ngropoh dan Desa Purwosari. Hingga tahun 2023 Puskesmas Pare membina enam Posyandu Remaja dan
empat diantaranya berada di Desa Badran.
Perbandingan Jumlah Posyandu Remaja dengan Jumlah Desa Per-Wilayah Kerja Puskesmas di
Kab.Temanggung
183%
17 157% 170%
143%
125%
13 130%
100% 100% 100% 100% 93%
9 71% 63% 90%
60% 54%
5 36% 42% 50%
22% 15% 21% 14% 13% 14%
8% 8% 8% 8% 9%
1 10%
Parak Traji Kle- Bansa Bulu Te- Dhar Tlo- Tem- Selop Krang Pare Pring- Re- Kalo- Te- Kan- Kedu Ngadi Bansa Jumo Gema Can- Bejen Tretep Wono
an dung ri mang marini gomu- barak am- gan surat josari ran pusen dan- rejo ri wang diroto boyo
gung lyo pang gan
Posya 2 10 2 1 19 3 4 15 1 5 5 6 1 7 5 11 2 14 11 1 1 6 2 13 1 7
ndu
Re-
maja
Jum- 9 7 13 13 19 14 11 12 13 12 7 6 7 7 8 6 16 14 7 13 13 10 14 14 11 13
lah
Desa
pre- 22% 143% 15% 8% 100% 21% 36% 125% 8% 42% 71% 100% 14% 100% 63% 183% 13% 100% 157% 8% 8% 60% 14% 93% 9% 54%
sen-
tase

Posyandu Remaja Jumlah Desa presentase


Permasalahan Posyandu Remaja di Desa Badran Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung

Desa Badran menjadi desa dengan jumlah Posyandu Remaja terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Pare.
Meskipun demikian, terbentuknya empat posyandu remaja di Desa Badran, fungsinya belum bisa menjangkau
penduduk remaja secara optimal.
Perbandingan Jumlah Remaja dan Rata - Rata Jumlah Peserta Posyandu
Remaja Per-Dusun di Desa Badran
jumlah penduduk jumlah peserta

174
153
136
116 112

40
30 30 31

0
Perum Korpri Badran Ngepoh Badran Kuncen Bangunsari
Permasalahan Posyandu Remaja di Desa Badran Kecamatan Kranggan
Kabupaten Temanggung

Jangkauan program yang rendah ini disebabkan oleh beberapa masalah


implementasi yaitu :
a. Kurangnya kuantitas dan kualitas kader posyandu;
b. Kurangnya sarana, prasarana, dan pendanaan pelaksanaan posyandu
c. Kurangnya kesadaran dan minat masyarakat akan keberadaan posyandu
remaja bagi mereka.
Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan Manfaat Penelitian
 Rumusan Masalah
1. Bagaimana implementasi Program Posyandu Remaja di Desa Badran Kabupaten
Temanggung?
2. Faktor apa saja yang menjadi penghambat atau pendukung implementasi di Desa Badran
Kabupaten Temanggung?
 Tujuan Penelitian

1. Mendeskripsikan dan menganalisis proses imlplementasi posyandu remaja di Desa


Badran, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung.

2. Mengetahui faktor – faktor pendukung atau penghambat proses imlplementasi posyandu


remaja di Desa Badran, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung.
 Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis : memperkaya wawasan dan literatur dalam bidang
Ilmu Administrasi Negara
2. Secara praktis : memperkaya perspektif dan menjadi bahan
pertimbangan bagi pemangku kebijakan dalam membuat
kebijakan,menjadi literatur bagi para peneliti yang hendak
melakukan penelitian serupa.
Tinjauan Pustaka
2.1 Administrasi Publik

 Menurut Sawir (2021:12-14), Administrasi publik atau


administrasi negara secara umum dapat diartikan sebagai
suatu proses kerja sama yang dilakukan oleh semua
aparatur negara untuk dapat menjalankan tugasnya sesuai
dengan kebijakan publik yang telah ditentukan
sebelumnya untuk mengatur dan menjalankan kekuasaan
negara guna mencapai tujuan negara secara efektif dan
efisien.
2.2 Kebijakan Publik

 Anderson (2003:2) mendefinisikan kebijakan publik sebagai


suatu tindakan yang memiliki tujuan tertentu dimana tindakan
ini diikuti oleh seorang atau sekumpulan aktor dalam
menghadapi suatu masalah yang menjadi perhatian.
 Menurut Thomas R.Dye (2008:31-55) sebuah kebijakan bisa
dilihat sebagai sebuah proses dalam urutan langkah demi
langkah. Proses pembuatan kebijakan terdiri dari Problem
Identification, Agenda Setting, Policy Formulation, Policy
Legitimation, Policy Implementation, dan Policy Evaluation.
2.3 Implementasi Kebijakan Publik

 Menurut George C. Edward III (1980:1)


implementasi kebijakan adalah tahapan pembuatan
kebijakan di antara pembuatan kebijakan
(perumusan kebijakan) dengan dampak dari
kebijakan tersebut bagi pihak – pihak yang
bekaitan dengan kebijakan tersebut (sasaran
kebijakan).
Model Implementasi Kebijakan Publik

 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan


model implementasi milik Van Mater dan
Van Horn karena model tersebut tidak hanya
berfokus pada faktor didalam badan
pelaksana, tetapi juga memiliki fokus
terhadap faktor diluar badan pelaksana.
Model Implementasi Kebijakan Publik

 Menurut Van Mater dan Van Horn dalam Syafri dan Setyoko (2017:19-29) proses
implementasi kebijakan dipengaruhi oleh faktor - faktor sebagai berikut :

a. Ukuran dan tujuan kebijakan


b. Sumber-sumber kebijakan
c. Karakteristik badan pelaksana
d. Komunikasi antar organisasi dan aktivitas pelaksanaan
e. Kondisi ekonomi, sosial dan politik
f. Sikap para pelaksana kebijakan.
Hasil Penelitian yang Relevan
Studi Deskriptif Implementasi Program Posyandu Lanjut Usia Di Rw. IV Kelurahan
Tanah Kali Kedinding Kecamatan Kenjeran Surabaya
Titi Wulansari (2015)
1. Teori : Edward III
2. Metode : Kualitatif Deskriptif
Penelitian
3. Hasil Penelitian :
a) Pengetahuan dan kepercayaan masyarakat masih kurang
b) Implementasi program dipengaruhi oleh faktor sumberdaya,
komunikasi, disposisi, dan struktur birokrasi yang semuanya
sudah baik
4. Persamaan : Jenis Program dan Metode Penelitian
5. Perbedaan : Teori, Objek dan Tempat Penelitian
Implementasi Posyandu Remaja Mutiara dalam Meningkatkan Kesehatan Remaja di
Wilayah Kerja Puskesmas Desa Gedang Kota Sungai Penuh Tahun 2020
Ghea Novera Yolanda (2021)

1. Teori : Van Mater dan Van Horn

2. Metode Penelitian : Kualitatif Deskriptif

3. Hasil Penelitian :
a) Posyandu belum optimal karena belum sesuai SOP
b) Dampak dari kegiatan Posyandu Remaja untuk peserta posyandu remaja
masih belum sangat dirasakan oleh masyarakat sekitar khususnya remaja
sebagai sasaran pelaksanaan
4. Persamaan : Jenis Program, Metode Penelitian, dan Teori

5. Perbedaan : Objek dan Tempat Penelitian


Implementasi Program E-Warong KUBE Srikandi di Kota Malang Tahun 2017
(Studi di Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen)
Indra Putri Pramesti (2018)

1. Teori : Daniel Mazmanian dan Paul A. Sabatier

2. Metode Penelitian : Kualitatif Deskriptif

3. Hasil Penelitian :
a) Hasil dari penelitian ini adalah, implementasi masih belum optimal
b) masih terdapat pelaksanaan yang tidak sesuai pendekatan top-down model
implementasi dari Daniel Mazmanian dan Paul A. Sabatier

4. Persamaan : Metode Penelitian

5. Perbedaan : Teori, Jenis Program, Objek dan Tempat Penelitian


Implementasi Program Kelompok Kerja Operasional (POKJANAL) Posyandu
dalam Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan
Firdaus Maulana Abdillah (2021)

1. Teori : Daniel Mazmanian dan Paul A. Sabatier

2. Metode Penelitian : Kualitatif Deskriptif

3. Hasil Penelitian :
Secara keseluruhan program telah diimplementasikan dengan tepat dan
efisien. Namun masih memiliki beberapa permasalahan seperti komunikasi
kepada masyarakat,

4. Persamaan : Metode Penelitian

5. Perbedaan : Teori, Jenis Program, Objek dan Tempat Penelitian


Kerangka
Berfikir
Metode Penelitian

 Kualitatif Deskriptif
Þ Moleong (2017:6) penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
Þ Menurut Ramadhan (2021:7-8), Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang
menggunakan metode dengan tujuan menggambarkan suatu hasil penelitian dengan tujuan
memberikan deskripsi, penjelasan, dan validasi yang berkaitan dengan fenomena
penelitian.
Lokasi Penelitian

 Desa Badran, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung.


 Alasan : memiliki Posyandu Remaja terbanyak di antara desa lain dalam wilayah kerja
Puskesmas Pare namun belum bisa menjangkau kelompok sasaran program secara optimal.
Sumber Data

a. Sumber Data Primer


Dalam penelitian ini menggunakan sumber data yang berasal dari observasi, wawancara, dan
dokumentasi sebagai sumber data primer.
b. Sumber Data Sekunder
Dalam penelitian ini menggunakan sumber data yang berasal dari foto maupun dokumen –
dokumen arsip yang dimiliki oleh subjek penelitian.
Fokus Kajian
Fokus Kajian Aspek Sub - Aspek
a. Struktur organisasi beserta tugas dan fungsinya
Implementasi
Pembentukan dan b. Sumber pembiayaan Posyandu Remaja
Posyandu Pengorganisasian

Remaja di
a. Penyelenggaraan Posyandu Remaja secara substansial
Desa Badran b. Penyelenggaraan Posyandu Remaja secara teknis
Penyelenggaraan

a. Pembinaan, pengawasan, monitoring, dan evaluasi.

b. Tingkat Perkembangan Posyandu Remaja


Pembinaan
Fokus Kajian Aspek Sub - Aspek
Ukuran dan a. Visi dan misi Posyandu Remaja
Faktor Pendorong
tujuan kebijakan b. Standar operasional prosedur
dan Penghambat Sumber-sumber a. Sumber Pembiayaan dan kecukupannya

kebijakan b. Kuantitas dan kualitas kader

c. Kelengkapan sarana dan prasarana

Karakteristik a. Kedudukan dan fungsi Posyandu Remaja

badan pelaksana b. Jenis organisasi Posyandu Remaja

c. Interaksi dan kerjasama antar komponen

pelaksana
Fokus Kajian Aspek Sub - Aspek

Komunikasi a. Kelancaran komunikasi dalam organisasi dan antar organisasi


Faktor
antarorganisasi dan b. Keselarasan pemahaman terhadap kebijakan.
Pendorong
aktivitas pelaksanaan

dan Kondisi ekonomi, a. Kondisi ekonomi yang berpengaruh di lingkungan sekitar

sosial dan politik posyandu remaja


Penghambat
b. Persepsi masyarakat dan kelompok sasaran tentang posyandu

remaja

c. Dukungan pemerintah dan elit dilingkungan sekitar program

Sikap para pelaksana a. Ketaatan para pelaksana kebijakan terhadap peraturan

kebijakan. b. Kinerja para pelaksana dalam menjalankan tugasnya.


Teknik Pemilihan Informan
No Informan Jumlah Teknik Sampling

1. Kabid Kemasyarakatan Desa Badran 1 Purposive Sampling

Penanggungjawab Pelaksanaan
2. 1 Purposive Sampling
Posyandu Remaja ( Puskesmas Pare )

3. Pembina Posyandu Remaja 4 Purposive Sampling

4. Kader Posyandu Remaja 4 Purposive Sampling

5. Kelompok Sasaran Posyandu Remaja 4 Purposive Sampling


Teknik Analisis Data

 Menurut Matthew B. Miles, A. Michael Huberman, dan Johnny Saldana (2014:31-33)


analisis data kualitatif meliputi empat aktivitas yaitu pengumpulan data, kondensasi data,
display data, dan menarik kesimpulan.
Teknik Keabsahan Data

 Triangulasi Data
 Menurut Helaludin dan Wijaya (2019:22-25)
1. Triangulasi sumber, merupakan triangulasi dengan cara memahami suatu informasi
menggunakan lebih dari satu sumber.
2. Triangulasi metode, merupakan triangulasi dengan cara memahami suatu informasi
menggunakan lebih dari satu metode.

Anda mungkin juga menyukai