Anda di halaman 1dari 26

YUDI FEBRIANSYAH, SE.

, MM
PEMBAHASAN
1. Sistem Manajemen Database
2. Gambaran umum File datar vs Pendekatan Basis data
3. Elemen Lingkungan Basis Data
4. Model Basis Data Relasional
5. Mendesain Basis data Relasional
6. Basis Data dalam Lingkungan Terdistribusi
SISTEM MANAJEMEN DATABASE
Sistem manajemen database merupakan sebuah
kegiatan pengendalian terhadap penerapan program
aplikasi, database dan system manajemen database.
GAMBARAN UMUM FILE DATAR VS PENDEKATAN BASIS DATA

1. Penyimpanan data 4. Ketergantungan tugas-


File datar hanya bisa satu kali
data
Pendekatan file datar
menangkap dan menyimpan
mempunyai masalah dalam hal
data, basis data bisa digunakan
ketidakmampuan pengguna
sampai ribuan kali sehingga
untuk mendapatkan informasi

BASIS
biaya menjadi besar
tambahan Ketika kebutuhan
berubah

2. Pembaruan data
Jika para pengguna system
DATA 5. Pendekatan basis data
Dapat digunakan secara
informasi memiliki file terpisah, Bersama-sama oleh semua
setiap perubahan harus pengguna system informasi
dilakukan terpisah, sehingga
akan menambah biaya
manajemen data secara
signifikan

3. Kekinian Informasi 6. Penyelesaian file datar


1. Tidak ada redundansi data
Jika ada pembaruan data yang
2. Satu kali pembaruan data
tidak disebarkan secara benar,
3. Nilai kekinian data
Sebagian pengguna mungkin
4. Intependendi tugas-data
tidak mencatat perubahan tsb,
dan kemudian melakukan
pekerjaan serta mengambil
keputusan berdasarkan data
yang telah usang
GAMBARAN UMUM FILE DATAR VS PENDEKATAN BASIS DATA

7. Pengendalian akses ke 9. Tiga model konseptual


basis data
Pemberian otorisasi untuk dapat Model hierarkis dan model
aksesnya jaringan memiliki banyak
keterbatasan dan mungkin
ditinggalkan, namun model ini

BASIS merupakan sebuah system


warisan yang mendukung fungsi-
fungsi misi penting di beberapa
8. Sistem Manajemen
database DATA perusahaan.
Namun pada system modern
menggunakan model relasional.
Tujuannya untuk menyediakan
pengendalian akses terhadap
basis data
Konsep basis data
Pengguna 1
transaksi
Program 1
A,
B,
Pengguna 2 C,
D X,
transaksi
B Y,
Program 2
M Z,
S L,
M,
Pengguna 3 N
transaksi P
Program 3 Q
ELEMEN LINGKUNGAN BASIS DATA

1. Pengguna
Pengguna mengakses basis data dengan 2 cara yaitu:
1. Melalui program-program pengguna yang disiapkan oleh professional system
2. Melalui permintaan langsung, yang tidak memerlukan program-program formal
dari pengguna.
2. Sistem Manajemen Database
Ciri umum system manajemen database yaitu :
1. Pengembangan program
2. Cadangan dan pemulihan
3. Penggunaan basis data untuk pelaporan
4. Akses basis data
ELEMEN LINGKUNGAN BASIS DATA
3. Administrator Basis Data
Perencanaan Basis data Implementasi:
• Mengembangkan stategi basis data • Menentukan kebijakan akses
organisasi • Mengimplementasi pengendali
• Mendefinisikan lingkungan basis keamanan
data • Menentukan prosedur pengujian
• Mendefinisikan persyaratan data • Menetapkan standar pengujian
• Mengembangkan kamus data • Menetapkan standar pemrograman

Desain: Operasi dan pemeliharaan:


• Basis data logis (skema) • Mengevaluasi kinerja basis data
• Tampilan pengguna eksternal • Menyusun ulang basis data sesuai
(subskema) dengan kebutuhan pengguna
• Pengendali basis data • Meninjau Kembali standar dan
prosedur

Perubahan dan pertumbuhan:


• Merencanakan perubahan dan pertumbuhan
• Mengevaluasi teknologi baru
ELEMEN LINGKUNGAN BASIS DATA
4. Basis Data Fisik
Pendekatan ini merupakan tingkat terendah dari basis data yang merupakan kumpulan
record dan file.
MODEL BASIS DATA RELASIONAL
Sistem disebut relasional jika:
1. Menyajikan data dalam bentuk table dua dimensi
2. Mendukung fungsi-fungsi aljabar relasional yaitu batasi (restrict), proyeksikan (project) dan gabungkan (join)
Meskipun ketiganya bukan merupakan serangkaian fungsi yang lengkap, ini adalah subrangkaian yang
mencukupi untukkebanyakan kebutuhan informasi bisnis.

Batasi Proyeksikan
Gabungkan

X1 Y1 Y1 Z1 X1 Y1 Z1

X2 Y2 Y2 Z2 X2 Y2 Z2

X3 Y3 Y3 Z3 X3 Y3 Z3
MODEL BASIS DATA RELASIONAL
1. KONSEP BASIS DATA 2. PROSES NORMALISASI
RELASIONAL DATA
 Entitas, Pemunculan dan atribut  Pentingnya normalisasi data
 Asosiasi dan kardinalitas  Anomali basis data
 Tabel basis data fisik  Peraturan normalisasi basis data
 Hubungan antara table-table  Membelah table-table yang tidak
relasional dinormalisasi
 Tampilan pengguna  Menghubungkan table-table yang
dinormalisasi
 Akuntan dan normalisasi data
MENDESAIN BASIS DATA RELASIONAL
Ada 6 tahap dalam desain basis data yaitu:
1. Mengidentifikasi entitas
2. Membuat model data yang menunjukan asosiasi entitas
3. Menambahkan kunci primer dan atribut ke model
4. Menormalisasi model data dan menambahkan kunci luar
5. Membuat basis data fisik
6. Menyiapkan tampilan pengguna
1. Mengidentifikasi entitas
Dimulai dengan mengidentifikasi entitas organisasi dan
membuat model data yang menunjukan hubungannya yang
mencakup analisis peraturan bisnis dan kebutuhan
informasi dari semua pengguna.
Entitas adalah hal-hal yang digunakan oleh perusahaan
untuk menangkap data. Ada sejumlah entitas kandidat yang
dapat diidentifikasi diantaranya agen pembelian, staf
penerimaan, persediaan, pemasok, laporan status
persediaan, pesanan pembelian dan laporan penerimaan.
2. Membuat model data yang menunjukan asosiasi entitas
Asosiasi menunjukan peraturan bisnis, kadang-kadang peraturan tersebut
nyata dan sama untuk semua organisasi

Memperbaru Berisi
i Persediaan

Memasok
Dikirim ke
Pemasok

Laporan Berasiasi dengan Pesanan


Penerimaan Pembelian
Gambar di atas mengilustrasikan asosiasi entitas
1. Ada asosiasi 0,M:M antara entitas pesanan pembelian dan persediaan. Ini berarti bahwa setiap item
persediaan bisa dipesan beberapa kali kali dalam periode bisnis tertentu.
2. Asosiasi M:M antara entitas persediaan dan pemasok. Ini berarti bahwa satu atau beberapa pemasok
menyediakan masing-masing item persediaan dan setiap pemasok menyediakan satu atau beberapa
item persediaan,
3. Asosiasi 1:0,M antara entitas pemasok dan pesanan pembelian. Ini berarti bahwa dalam periode saat
ini, setiap pemasok dapat menerima nol atau banyak pesanan pembelian, namun setiap pesanan hanya
ke satu pemasok.
4. Asosiasi 1:1 antara pesanan pembelian dan laporan penerimaan. Satu record laporan penerimaan
mencerminkan tanda terima barang tertentu dari satu record pesanan pembelian.
3. Menambahkan kunci primer dan atribut ke model
Memperbarui Persediaan Berisi
Nomor suku cadang

Memasok Dikirim ke
Pemasok
Nomor Pemasok

Laporan Penerimaan Berasiasi dengan Pesanan Pembelian


Nomor Laporan Nomor Pesanan
Penerimaan Pembelian
4. Menormalisasi model data dan menambahkan kunci luar
Persediaan
Nomor suku cadang
Memperbarui Berisi
Deskripsi
Jumlah yang dimiliki
Titik pemesanan Kembali
Biaya per uni

Memasok

Dikirim ke
Pemasok
Nomor pemasok
Laporan penerimaan Pesanan pembelian
Nama pemasok
Nomor laporan penerimaan Alamat pemasok Nomor pemasanan pembelian
No telp pemasok
Nomor pesanan pembelian Nomor suku cadang
Tanggal diterima Deskripsi
Kode kurir Tgl pemesanan
Nomor BOL Tgl permintaan pengiriman
Bayar dimuka Berasosiasi dengan Jumlah pesanan
Bayar di tempat tujuan Biaya per unit
Nama pemasok Nama pemasok
No telp pemasok Alamat pemasok
Nomor suku cadang No telp pemasok
Deskripsi
Jumlah yg diterima
Kode kondisi
5. Membuat basis data fisik
Persediaan
Memperbarui Berkaitan dengan
Nomor suku cadang
Deskripsi
Jumlah yang dimiliki
Titik pemesanan Kembali
Biaya per uni

Dipasok oleh
Laporan penerimaan Persediaan penghubung Perincian item pesanan
perincian item pemasok pembelian

No. laporan penerimaan Nomor suku cadang Nomor suku cadang


nomo suku cadang nomor pemasok nomor pesanan
pembelian
Jumlah yang diterima
Kode kondisi Jumlah pesanan

Memasok
Berisi Pemasok
Dikirim ke Berisi
Nomor pemasok
Nama pemasok
Alamat pemasok
Laporan penerimaan No telp pemasok Pesanan pembelian
Nomor laporan penerimaan Nomor pemasanan pembelian
Nomor pesanan pembelian Nomor suku cadang
Tanggal diterima Deskripsi
Kode kurir Berasosiasi dengan Tgl pemesanan
Nomor BOL Tgl permintaan pengiriman
Bayar dimuka
Bayar di tempat tujuan
6. Menyiapkan tampilan pengguna
9 10 12

No. suku Jumlah yang


cadang Deskripsi dimiliki Unit cost

Persediaan
11
No. pesanan
No. suku cadang pembelian Jumlah pesanan
Perincian item
pesanan pembelian
1 5 6
pesanan pembelian No. pesanan No. Tanggal Tanggal permintaan
pembelian pemasok pemrosesan pengiriman

Laporan No. laporan No. pesanan Tanggal Bayar di Bayar di tempat


penerimaan penerimaan pembelian diterima Kode kurir Nomor BOL muka tujuan

Perincian item No. laporan No. suku Jumlah yg Kode


penerimaan cadang diterima kondisi
laporan penerimaan

Persediaan/ No. suku cadang No. pemasok


penghubung
pemasok 3 4 8
7 2
Pemasok no. pemasok Nama pemasok Alamat pemasok No. tel pemasok ketentuan
6. Menyiapkan tampilan pengguna
Tampilan Pemakai – Pesanan Pembelian
Pesanan pembelian 1 PO 39763

Nama pemasok 2
Alamat Pemasok 3
No telp
4
Tanggal Tanggal Nomor Ketentuan
Pemesanan dibutuhkan pemasok 8
/ / / /6 7
5
Nomor suku Deskripsi Jumlah Biaya per Biaya
cadang pesanan unit tambahan

9 10 11 12
File
9 10 11 12 perhitungan
9 11
10 12
Total biaya ( File )
perhitungan
BASIS DATA DALAM LINGKUNGAN TERDISTRIBUSI

1. Basis Data Tersentralisasi


2. Basis Data Terdistribusi
3. Basis Data Hierarkis
1. Basis Data Tersentralisasi
Berdasarkan pendekatan
ini, pengguna dari jarak
jauh mengirim permintaan
melalui terminal untuk
data yang terdapat di situs
sentral, yang memproses
permintaan dan
mnegirimkan data Kembali
ke pengguna.
2. Basis Data Terdistribusi
Basis data terdistribusi dapat
disitribusikan dengan menggunakan
Teknik partisi atau replikasi.
Teknik partisi membagi basis data
sentral dalam segmen atau partisi yang
didistribusikan ke para pengguna
utama. Teknik ini efektif untuk
perusahaan yang tingkat penggunaan
Bersama untuk data-datanya tinggi,
tetapi tidak ada pengguna utama.
3. Basis data Hierarkis
Pendekatan ini popular untuk
persentasi data karena
merefleksikan banyak aspek
organisasi yang memiliki relasi
hierarkis. Model ini juga
merupakan perangkat
pemrosesan data yang efisien
untuk masalah-masalah yang
tingkat strukturisasinya sangat
tinggi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai