Anda di halaman 1dari 28

PENCEGAHAN KANKER PAYUDARA

DAN KANKER LEHER RAHIM

04-02-2020
PAYUDARA DAN SUSUNANNYA
Payudara adalah bagian tubuh manusia yang terdapat pada daerah
dada, yang terdiri dari :
1.Kelenjar susu dan salurannya (termasuk puting susu sebagai muara
pengeluaran air susu)
2.Jaringan lemak
3.Kelenjar getah bening
4.Otot-otot dada
5.Jaringan kulit
Bagaimana perubahan struktur payudara mulai dari anak-anak
sampai dewasa?
1.Pada masa anak-anak payudara hanya terlihat puting susu dan oto-
otot dada
2.Pada masa akil balik kelenjar susu dan salurannya serta jaringan
lemak berkembang agar siap mengeluarkan air susu
3.Perkembangan ini terjadi sampai pada usia dewasa
PAYUDARA DAN SUSUNANNYA
Kanker Payudara
Kanker Payudara adalah penyakit tumor ganas
di seluruh jaringan payudara kecuali jaringan
kulit payudara, yang dapat menyebar
(metastasis) ke organ-organ yang lain dan
menyebabkan kematian.
Siapa Saja yang Beresiko
Terkena Kanker
Payudara???
• Perempuan yang mendapatkan
menstruasi pertama pada usia kurang dari
12 tahun
• Perempuan yang menopause diatas usia
50 tahun
• Belum pernah melahirkan
• Tidak pernah menyusui
• Melahirkan anak pertama di usia lebih
dari 35 tahun
• Riwayat adanya penyakit tumor jinak
• Adanya riwayat penyakit kanker pada
anggota keluarga lainnya
Deteksi Dini Kanker Payudara
• Deteksi dini kanker payudara dapat
dilakukan dengan cara :
 SADARI (pemerikSAan payuDAra sendiRI),
yang dilakukan setiap hari ke 7-10 dihitung
mulai dari hari pertama haid, atau bagi yang
telah menopause atau yang tidak haid
karena menggunakan alat KB dilakukan rutin
setiap bulan pada tanggal yang sama.
 Pemeriksaan Klinis payudara oleh
Bidan/Dokter
 Pemeriksaan dengan menggunakan USG
 Pemeriksaan dengan menggunakan
Mammografi
Cara Melakukan SADARI
1. Berdirilah didepan cermin dengan tangan disisi tubuh dan lita
apakah ada perubahan pada payudara (bentuk, ukuran, warna kulit
dan perubahan pada kulit) lalu angkat kedua tangan ke atas kepala,
perhatikan apakah ada perubahan tersebut pada payudara
2. Letakkan tangan di pinggang dan perhatikan apakah terjadi
perubahan pada payudara
3. Bungkukkan badan di depan cermin dan perhatikan apakah kedua
payudara menggantung seimbang
4. Rapatkan dan tekanlah telapak tangan dengan kuat ke sisi badan
sehingga payudara menonjol ke depan sambil terus mengamati
apakah ada benjolan atau kulit mengerut seperti kulit jeruk atau
cekungan seperti lesung pipit pada puting susu
5. Pencet dan urutlah pelan-pelan daerah sekitar puting sampai ujung
puting dan amati apakah keluar cairan yang tidak normal, seperti
nanah yang kekuning-kuningan dan terkadang bercampur darah
6. Langkah ini dilakukan sambil berdiri, angkat
lengan kanan ke atas kepala. Gunakan tangan
kiri ibu untuk meraba payudara kanan dengan
menggunakan 3 jari (jari telunjuk, tengah dan
manis). Mulailah dari bagian atas payudara
kanan dan gerakkan jari-jari di seluruh bagian
payudara dengan gerakan memutar. Rasakan
apakah ada benjolaan atau penebalan, terus
bergerak di seputar payudara dengan gerakan
memutar ke dalam sampai menyentuh puting.
Pastikan untuk memeriksa daerah di antara
payudara dengan bawah lengan dan payudara
dengan tulang selangka. Lakukan hal yang sama
untuk payudara sebelah kiri.
7. Apabila dilakukan sambil berbaring, letakkan
lengan kanan di bawah kepala dalam posisi tidur
terlentang di atas tempat tidur dan mengganjal
punggung dengan bantal agar posisi payudara
bebas. Gunakan tangan kiri untuk menekan
payudara kanan dengan tiga jari (telunjuk,
tengah dan manis). Mulailah dari bagian atas
payudara kanan dan gerakkan jari-jari di seluruh
permukaan payudara dengan gerakkan
memutar. Rasakan apak terdapat benjolan atau
penebalan. Terus bergerak di seputar payudara
dengan gerakan memutar ke dalam sampai
menyentuh puting.
KANKER LEHER RAHIM
• Kanker leher rahim adalah penyakit tumor
ganas yang disebabkan oleh virus yang
ditularkan melalui hubungan seksual dan
dapat menyebar ke organ-organ lain dan
menyebabkan kematian.
• Kanker leher rahim dapat dicegah karena
perkembangan virusnya perlahan-lahan
mulai dari luka dahulu dimana ibu tidak
akan merasakan apa-apa, namun apabila
tidak dicegah dan ibu merasakan
kesakitan, perdarahan atau komplikasi
lainnya, maka sudah sulit untuk diobati
dan dapat menyebabkan kematian
Penyebab dan Faktor Resiko Kanker
Leher Rahim
• Kanker leher rahim disebabkan oleh virus yang
bernama HPV. Penularannya melalui hubungan seksual
namun seseorang akan lebih berisiko menderita
kanker leher rahim apabila :
1. Menikah atau melakukan hubungan seksual sebelum usia
17 tahun
2. Berganti –ganti pasangan seksual
3. Terpapar IMS (infeksi Menular Seksual)
4. Melahirkan banyak anak
5. Perokok baik aktif maupun pasif
6. Penurunan daya tahan tubuh
7. Mempunyai saudara perempuan atau ibu yang
menderita kanker leher rahim
Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
• Setiap perempuan yang telah melakukan
hubungan seksual khususnya yang berumur 35-50
tahun, sebaiknya menjalani deteksi dini kanker
leher rahim yang dapat dilakukan dengan cara :
1. Tes IVA (Inspeksi Visual dengan asam Asetat), yaitu
pemeriksaan leher rahim dengan mengoleskan asam
cuka.
2. Pap Smear, yaitu pengambilan jaringan pada leher
rahim yang akan dikirim ke laboratorium untuk
diperiksa lebih lanjut
• Perbedaan Tes IVA dengan Pap Smear adalah,
dengan Tes IVA hasil bisa segera diketahui,
sedangkan Pap Smear membutuhkan 1-2
minggu, selain itu Tes IVA cenderung lebih
murah dibandingkan Pap Smear
Langkah-langkah Tes IVA
1. Sebelum pemeriksaan bidan/dokter akan melakukan anamnesa
dan memastikan bahwa ibu tidak dalam keadaan hamil, jika dalam
keadaan hamil maka Tes IVA akan dilakukan 6 minggu setelah
melahirkan
2. Ibu akan diminta untuk melepaskan celana dalam dan memakai
sarung atau selimut, lalu berbaring di tempat tidur untuk dilakukan
pemeriksaan
3. Setelah ibu siap, maka Bidan/Dokter akan memberitahu ibu bahwa
akan dipasang spekulum ke dalam vagina agar leher rahim bisa
terlihat
4. Setelah itu, leher rahim ibu akan dibersihkan dan diolesi asam cuka
dengan menggunakan lidi kapas untuk melihat apakah ada
perubahan yang terjadi pada leher rahim ibu
5. Setelah selesai ibu dapat berpakaian kembali dan hasil pemeriksaan
akan diberitahukan oleh Bidan/Dokter
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan
Setelah Krioterapi
• Setelah selesai di Krio ibu akan mengalami kram dan
mengeluarkan cairan bening (atau sedikit bercampur darah) yang
biasanya berlangsung selama kurang lebih 4 minggu
• Hindari penggunaan atau mengoleskan obat pada vagina,
mengangkat barang berat dan berhubungan seksual selama 1
bulan
• 1 bulan, 6 bulan dan 1 tahun setelah dilakukan krio, ibu harus
kembali lagi untuk dilakukan pengecekkan
• Apabila setelah krio ibu mengalami demam selama lebih dari 2
hari, nyeri pada perut yang amat sangat, perdarahan lebih dari 2
hari dan lebih banyak dari menstruasi dan adanya gumpalan, ibu
harus segera kembali ke Puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan
JADWAL PELAYANAN IVA DI
PUSKESMAS KANDANGAN
Hari Selasa Jam 07.30 -11.30 WIB
TERIMA KAS
IH

Anda mungkin juga menyukai