Anda di halaman 1dari 57

Inventory Management

Dr. Oktri Mohammad Firdaus, S.T., M.T.,


IPM.
Dr. Didit Damur Rochman, S.T., M.T.

Start small and think simple © OMF


MANAJEMEN PERSEDIAAN
Persediaan membentuk hubungan antara
produksi dan penjualan produk

Persediaan dikelompokan :
1. Bahan baku
2. Barang dalam proses
3. Barang jadi

Start small and think simple © OMF


Menetapkan Persediaan

• Kesalahan dalam menetapkan persediaan dapat


berakibat fatal, suatu contoh :
Persediaan terlalu kecil
Hilangnya kesempatan ; untuk menjual –
memperoleh laba
Persediaan terlalu besar
Adanya biaya besar ; memperkecil laba –
memperbesar resiko

Start small and think simple © OMF


Keuntungan meningkatkan persediaan

• Perusahaan dapat
– Mempengaruhi ekonomi produksi
– Mempengaruhi pembelian
– Dapat memenuhi pesanan dengan lebih cepat

Start small and think simple © OMF


Kerugian adanya persediaan

• Biaya penyimpanan
• Biaya pemindahan
• Pengembalian modal yang tertanam
dalam bentuk persediaan

Start small and think simple © OMF


Fokus Pengelolaan persediaan
• Berapa banyak yang harus dipesan pada
waktu tertentu ?
• Berapa banyak jenis persediaan yang
harus disimpan ?
• Kapan sebaiknya persediaan dipesan ?

Start small and think simple © OMF


Tujuan pengelolaan persediaan

• Menyediaan persediaan yang dibutuhkan


untuk menyokong operasi dengan biaya
minimum

Start small and think simple © OMF


Biaya Persediaan
• Biaya yang berhubungan dengan
persediaan
– Biaya penyimpanan persediaan
– Biaya pengadaan persediaan
– Biaya akibat kekurangan persediaan

Start small and think simple © OMF


Biaya penyimpanan persediaan (Storage
atau Carrying cost)
• Bersifat variabel terhadap jumlah
inventori yang dibeli
• Total biaya penyimpanan :
– TCC = Cc. P. A
• Persediaan rata-rata
Keterangan :
–A =Q/2 Q = kuantitas pesanan
=(R/N)/ 2 R = Jumlah kebutuhan per
periode (misal 1 tahun)
N = Frekwensi pemesanan
Cc =I= Biaya penyimpanan
P = Harga beli per unit
Start small and think simple © OMF
Termasuk Biaya Penyimpanan – Carrying
Costs
• Sewa gudang
• Biaya pemeliharaan barang di dalam gudang
• Biaya modal yang tertanam dalam inventori
• Pajak
• Asuransi

Start small and think simple © OMF


Besarnya Carrying Cost Dapat
diperhitungkan dengan dua cara
• Berdasarkan persentase tertentu dari nilai
inventori rata – rata
• Berdasarkan biaya per unit barang yang
disimpan (dari jumlah rata – rata)

Start small and think simple © OMF


Biaya Pemesanan
(Procurement atau Set-up atau Ordering Cost )

• Bersifat variabel terhadap frekuensi


pesanan
• Total biaya pemesanan
– TOC = S. ( R / Q )

Keterangan :
Q = kuantitas pesanan
R = Jml kebut per periode (misal 1 tahun)
S =OC = Biaya tetap (biaya pesanan setiap kali
pesan
Start small and think simple © OMF
Termasuk Biaya Pemesanan – Ordering
Costs
• Biaya selama proses pesanan
• Biaya pengiriman permintaan
• Biaya penerimaan barang
• Biaya penempatan barang ke dalam gudang
• Baiaya prosesing pembayaran kepada supplier

Start small and think simple © OMF


Total Biaya Persediaan
• TIC = TCC + TOC
atau
• TIC = Cc. P. ( Q / 2 ) + S. ( R / Q)

Start small and think simple © OMF


Kuantitas Pemesanan Yang Optimal
• Dalam penentuan persediaan yang optimal
dapat digunakan model kuantitas pemesanan
yang ekonomis : Economic Ordering Quantity
Model = EOQ
• EOQ adalah Kuantitas persediaan yang optimal
atau yang menyebabkan biaya persediaan
mencapai titik terendah
• Model EOQ adalah Suatu rumusan untuk
menentukan kuantitas pesanan yang akan
meminimumkan biaya persediaan.

Start small and think simple © OMF


Dua Dasar Keputusan Dalam Model EOQ

• Berapa jumlah bahan mentah yang harus


dipesan pada saat bahan tersebut perlu dibeli
kembali – Replenishment cycle
• Kapan perlu dilakukan pembelian kembali –
reorder point

Start small and think simple © OMF


Model EOQ

• EOQ =

2. R.S
P.I
Keterangan :
P = Harga beli per unit
R = Jml kebut per periode (1 tahun)
S = Biaya tetap
I = Biaya penyimpanan dinyatakan
dlm % darinilai rata-rata dari
persediaan

Start small and think simple © OMF


Atau

• EOQ =
2. R.S
C
Keterangan :
P = Harga beli per unit
R = Jml kebut per periode (1 tahun)
S = Biaya tetap (pesanan setiap kali
pesanan)
C = Biaya penyimpanan per unit

Start small and think simple © OMF


Penurunan Model EOQ
• Bagan berikut ini menggambarkan argumen pendekatan EOQ.
Pada awal periode, persediaan sebesar Q datang. Kemudian
persediaan tsb terjual dengan tingkat penjualan yang konstan
untuk setiap periodenya (misal, setiap hari). Tingkat penjualan
tsb merupakan slope dari garis miring dalam bagan tsb. Pada
saat ini persediaan baru sebesar Q datang kembali ke
perusahaan. Q/2 merupakan rata-rata persediaan.

Start small and think simple © OMF


Bagan 2. Pola Konsumsi Persediaan

• Q

Q/2

• Waktu
Start small and think simple © OMF
Bagan 3. Trade-off Total Biaya Persediaan

• Biaya Total B. Persediaan

B.
Simpan

B.
Pemesanan

Start small and think simple © OMF


Total Biaya Persediaan

• Total Biaya = By. Simpan + By. Pesan


• TC = (Q/2)Cc +(R/Q)S
• Dimana
• TC = total biaya
• Q = Kuantitas persediaan yang dipesan
• Q/2 = persediaan rata-rata
• Cc = biaya simpan
• R = total kebutuhan persediaan per periode
• S=OC = biaya pemesanan

Start small and think simple © OMF


Asumsi Model EOQ
• Jumlah kebutuhan bahan mentah sudah dapat
ditentukan lebih dahulu secara pasti untuk
penggunaan selama satu tahun atau satu
periode
• Penggunaan bahan selalu pada tingkat yang
konstan secara kontinyu
• Pesanan persis diterima pada saat tingkat persediaan
sama dengan nol atau diatas safety stock
• Harga konstan selama periode tersebut

Start small and think simple © OMF


Pemesanan Ulang – Reorder Point
• Titik dimana pemesanan harus dilakukan lagi
untuk mengisi persediaan
• Titik pemesan ulang
= Waktu tunggu x tingkat penggunaan

Start small and think simple © OMF


Persediaan Pengaman – Safety Stocks
• Persediaan tambahan yang dimiliki untuk
berjaga-jaga terhadap perubahan tingkat
penjualan atau kelambatan produksi –
pengiriman
• Maka
– Persediaan awal = EOQ + Safety stock
– Persediaan rata – rata
= ( EOQ / 2 ) + safety stock

Start small and think simple © OMF


Menentukan Besarnya Safety Stock

• Faktor pengalaman
• Faktor dugaan
• Biaya
• Keterlambatan Contoh :
Penggunaan per hari 15 Kg
Keterlambatan pengiriman 10 Hari
Maka besarnya safety stock
= 10 x 15 Kg
= 150 Kg

Start small and think simple © OMF


Contoh Kasus
• Perusahaan A penjualan 2,6 juta kg terigu,
biaya pemesanan $ 5000, biaya penyimpanan
2 % dari harga beli dan harga beli $ 5 /kg.
• Persediaan pengaman 50.000 kg , waktu
pengiriman 2 minggu dan setiap pemesanan
terigu harus dengan kelipatan 2000 kg

Start small and think simple © OMF


Besarnya EOQ
• EOQ =
2. R.S
P.I =  ( 2 x 5000 x 2600000)
/ (0.02 x 5 )
= 509902 Kg
= 510.000 Kg

Start small and think simple © OMF


Pemesanan Ulang
• Penggunaan per minggu
= ( 2.600.000 / 52 ) = 50.000 Kg
• Titik pemesan ulang
= Waktu pengiriman + safety stock
= (2 minggu x 50.000) + 50.000
= 100.000 + 50.000
= 150.000 Kg

Start small and think simple © OMF


Pemesanan Dalam Satu Tahun
• Pemesanan dalam satu tahun
= ( 2.600.000 / 510.000 )
= 5,098 kali atau 72 hari
= 10 minggu
• Tingkat Pemakaian per hari
= ( 2.600.000 / 365 )
= 7.123, 287 Kg atau 7.124 Kg

Start small and think simple © OMF


Biaya Penyimpanan
• TCC = Cc. P. A atau TCC = Cc.P. (Q/2)
• TCC
= (0,02) x ( $ 5) x (510.000 / 2)
= 0,1 x 255.000
= $ 25.500

Start small and think simple © OMF


Biaya Pemesanan
• TOC = S. ( R/ Q )
• TOC
= $ 5000 x ( 2.600.000 / 510.000 )
= $ 5000 x (5,098)
= $ 25.490,20

Start small and think simple © OMF


Biaya Safety Stock
= Cc. P . (safety stock)
= (0,02) x ( $ 5 ) x ( 50.000 )
= 0,1 x ( 50.000 )
= $ 5.000

Start small and think simple © OMF


Total Biaya Persediaan - TIC
= Biaya Penyimpanan + Biaya Pemesanan +
Biaya safety stock
= $ 25.500 + $ 25.490,20 + $ 5.000
= $ 55.990, 20

Start small and think simple © OMF


Grafik EOQ
Kg

Dalam satu
560.000 tahun 13 kali
500.000

EOQ
250.000

Reorder point
100.000+50.000
Safety stock
50.000

8 Minggu
5 10
Lanjutan Contoh Kasus ……

• Jika perusahaan A membeli terigu sebanyak


650.000 Kg maka biaya pengiriman ditangung
oleh perusahaan pengolahan gandum sebesar $
3.500
• Apakah penawaran ini menguntungkan atau
tidak ?

Start small and think simple © OMF


Biaya Persediaan - TIC

Biaya pemesanan = $ 5.000 - $ 3.500 = $ 1.500

TCC = (0,02) x ($ 5) x (650.000 / 2 )


= 0,1 x 325.000
= $ 32.500
TOC = $ 1.500 x ( 2.600.000 / 510.000)
= $ 1.500 x 5,098
= $ 7.647
TIC = $ 32.500 + $ 7.647 + $ 5.000
= $ 45.147
Start small and think simple © OMF
Analisis
• Jika pesanan sejumlah
– 510.000 Kg Biaya persediaan $ 55.990,20
– 650.000 Kg Biaya persediaan $ 45.147
• Penawaran dari perusahaan pengolahan gandum perlu
dipertimbangkan
• Pemesanan dalam satu tahun
= 2.600.000 / 650.000 = 4 kali atau 13 minggu

Start small and think simple © OMF


Sistem Pengendalian Persediaan
• Metode garis merah – red line method
• Metode dua peti – two bin method
• Sistem pengendalian persediaan dengan
koputer – Computerized inventory control
system
• Sistem A B C – system A B C

Start small and think simple © OMF


CARA-CARA PENENTUAN JUMLAH
PERSEDIAAN
 Penentuan secara fisik
 Book Inventories

METODE PENILAIAN PERSEDIAAN


 First-In First-Out (FIFO)
 Average Method
 Last-In First-Out (LIFO)

Start small and think simple © OMF


Cara First in First Out (FIFO Method)

Didasarkan atas asumsi bahwa harga barang yang


sudah terjual dinilai menurut harga pembelian yang terdahulu
masuk. Dengan persediaan akhir dinilai menurut harga
pembelian barang yang terakhir masuk.
Contoh:
1 Jan Persediaan awal 200 unit @ Rp.10,00= Rp 2.000,00

12 Jan Pembelian 400 unit @ Rp.12,00= Rp 4.800,00

24 Jan Pembelian 300 unit @ Rp.11,00= Rp 3.300,00

30 Jan Pembelian 100 unit @ Rp.12,00= Rp 1.200,00

Total 1.000 unit Rp


11.300,00
Misal persediaan akhir pada tanggal 31 Januari secara
fisik menunjukan jumlah sebanyak
Start small 300© OMF
and think simple unit. Berapa nilai
CARA FIFO
Dengan demikian nilai dari persediaan akhir dinilai menurut
harga pembelian barang yang terakhir masuk sebagai berikut :
Pembelian yang terakhir dilakukan pada tanggal. 30 Januari, yaitu :

100 unit @ Rp. 12,00 = Rp. 1.200,00


Pembelian terakhir sebelumnya adalah tanggal. 24 Januari, yaitu :
200 unit @ Rp. 11,00 = Rp. 2.200,00
300 unit = Rp. 3.400,00
Dengan demikian, bilamana persediaan akhir dicatat
menurut harga sebesar Rp. 3.400,00 maka harga pokok
penjualan (Cost of goods sold) nya adalah sebesar Rp. 7.900,00
(Rp. 11.300,- Rp. 3.400,00 ), dan hasil penjualan akan dikurangi
sebesar jumlah tersebut yaitu seharga pembelian harga yang
terdahulu masuk.

Start small and think simple © OMF


CARA LIFO
Didasarkan atas asumsi bahwa barang yang telah dijual
dinilai menurut harga barang yang terakhir masuk. Sehingga
persediaan yang masih ada/stock, dinilai berdasarkan harga
pembelian barang yang terdahulu. Dg. data yang sama, maka
nilai persediaan menjadi:

Harga Pembelian Barang yang terdahulu masuk yaitu tanggal :


1 januari 200 unit @ Rp. 10,00 = Rp. 2000,00
Pembelian selanjutnya yaitu tanggal :
12 Januari 100 unit @ Rp. 12,00 = Rp.1.200,00
Total 300 unit Rp. 3.200,00
Bila persediaan akhir itu dicatat sebesar Rp.3.200,00
maka harga pokok penjualan (Cost of goods sold) nya menjadi
Rp. 8.100,00 (Rp. 11.300,00-Rp.3.200,00) dan penjualan
dikurangi sebesar jumlah tersebut.

Start small and think simple © OMF


RATA-RATA SEDERHANA

Didasarkan atas harga rata-rata, maka


dengan data yang sama dengan di atas, nilai
persediaan dan harga pokoknya menjadi:

Harga rata - rata = (10 + 12 + 11 +12)/4 = 11,25

Maka nilai persediaan = 300 unit x Rp 11,25 = Rp


3.375 dan Harga pokoknya Rp 11.300 - Rp 3.375 =
Rp 7.925

Start small and think simple © OMF


RATA-RATA TERTIMBANG
Didasarkan atas harga rata-rata dimana harga tersebut
dipengaruhi oleh jumlah barang yang diperoleh pada masing-
masing harganya. Dengan data yang sama, maka nilai
persediaan sbb:
1 Jan Persediaan awal200 unit @ Rp. 10,00 = Rp. 2.000,00
12 Jan Pembelian 400 unilt @ Rp. 12,00 = Rp. 4.800,00
24 Jan Pembelian 300 unit @ Rp. 11,00 = Rp. 3.300,00
30 Jan Pembelian 100 unit @ Rp. 12,00 = Rp. 1.200,00
Total 1000 unit Rp. 11.300,00
Harga rata-rata ditimbang menjadi = Rp. 11.300,00 = Rp.11,30
1.000
Sehingga Nilai Persediaan Akhir menjadi :
300 unit @ Rp. 11,30 = Rp.3.390,00
Bila persediaan akhir dicatat sebesar Rp. 3.390,00 maka
harga pokok penjualan (Cost of goods sold ) nya menjadi Rp.
7.910,00 (RP. 11.300,00Start
– 3.390,00 ) simple © OMF
small and think
RATA-RATA BERGERAK

Dalam metode ini, setiap ada barang baru datang, harga


satuan dihitung secara rata-rata tertimbang, demikian seterusnya.

Tgl Transaksi Jml. Harga/unit Harga Total Rata-rata


Barang Bergerak
1 Jan Persed. Awal 200 10 2.000 10
12 Jan Pembelian 400 12 4.800 11,33
24 Jan Pembelian 300 11 3.300 11,22
30 Jan Pembelian 100 12 1.200 11,3

Start small and think simple © OMF


ADMINISTRASI PERSEDIAAN

Beberapa hal yang penting

Prosedur pembelian, penerimaan,


penyimpanan dan pemakaian

Pembukuan dan Inventarisasi

Pengawasan

Start small and think simple © OMF


PROSEDUR PEMBELIAN, PENERIMAAN,
PENYIMPANAN DAN PEMAKAIAN

Bagian produksi menyerahkan daftar permintaan


pembelian barang (meliputi :jenis br, Jml, waktu)

Bagian pembelian mengurus pemesanan/pembelian


(Bag.Pembeliaan harus mengetahui data tt pemasok,
harga, pengangkutan,dsb)

Bagian penerimaan memeriksa barang yg diterima,memberikan


lap. Ke bag pembelian, selanjutnya barang yg diterima diteruskan
ke bag. Penyimpanan (gudang)

Bag.produksi bila memerlukan bahan, maka mengirimkan


surat permintaan kepada bag. gudang
Start small and think simple © OMF
PEMBUKUAN DAN INVENTARISASI
Bag. Pembukuan mencatat
Copy surat pesanan dlm buku pesanan, buku
Bag pembelian pemakaian, buku besar,
kartu persediaan

Faktur
Bag.penerimaan lap. penerimaan

Copy surat
Bag produksi
permintaan pemakaian

Start small and think simple © OMF


PENGAWASAN PERSEDIAAN

Pengawasan Fisik

Pengawasan Akuntansi

Pengawasan jumlah yang dibutuhkan


(lead time, pemakaian, biaya penyimpanan,
Stock out cost, penyimpangan rata-rata waktu
pemesanan dan pemakaian)

Start small and think simple © OMF


CATATAN PENTING DALAM PENGAWASAN
PERSEDIAAN

• Permintaan untuk dibeli


• Laporan penerimaan
• Catatan persediaan
• Daftar permintaan bahan
• Perkiraan pengawasan

Start small and think simple © OMF


TOLOK UKUR KINERJA MANAJEMEN
PERSEDIAAN
 Tolok ukur efisiensi
Perputaran barang (Turn over ratio/TOR)
Tingkat persediaan
Rasio persediaan surplus
Rasio persediaan mati
Rasio persediaan dan pendapatan

 Tolok ukur efektivitas


Rasio layanan

Start small and think simple © OMF


PERPUTARAN PERSEDIAAN
TOR: Rasio antara pengeluaran/penggunaan/penjualan
dan persediaan
Makin tinggi TOR, berarti makin baik
Contoh: Nilai persediaan akhir 2013 US$ 250.000
Nilai pemakaian barang 2013 US$ 200.000

TOR akhir 2013 = Nilai pemakaian 2013


Nilai persediaan akhir 2013
= US$ 200.000
US$ 250.000
= 0.80 kali
Start small and think simple © OMF
TINGKAT PERSEDIAAN
Tingkat persediaan = Nilai persediaan ($)
Nilai pemakaian rata-rata
= US$ 250.000
US$ 200.000/12
= 15 bulan (pemakaian)

RASIO PERSEDIAAN DAN PENDAPATAN


Nilai persediaan rata-rata = US$ 123.500.000
Jumlah pendapatan 2013 = US$ 200.000.000
Jadi rasio persedian dan pendapatan =
61,75%
Start small and think simple © OMF
RASIO PERSEDIAAN SURPLUS
• Misal:Yang disebut surplus adalah barang yang
melebihi pemakaian 2 tahun. Persed. A = 370 unit.
Pemakaian 1 th = 158 unit. Harga A = US$ 5,00

• Maka, rasio surplus A = Nilai barang surplus


Nilai seluruh persedian
= (370 – (2 x 158)) x 5
370 x 5
= 14,6 %

Start small and think simple © OMF


RASIO PERSEDIAAN MATI
• Persediaan mati adalah barang persediaan yg
tidak mungkin dapat digunakan lagi

• Misal : Persediaan mati = US$ 73.450


Total nilai persediaan = US$ 4.563.000

• Rasio persediaan mati = Persediaan mati


Total nilai
persediaan
= US$ 73.450
US$ 4.563.000
= 1,6%
Start small and think simple © OMF
RASIO LAYANAN
• Rasio layanan menunjukkan tk pelayanan
tertentu
• Rasio layanan br A(2013)
= Jml permintaan terpenuhi
Jml seluruh permintaan
= 188 unit
200 unit
= 94 %
Start small and think simple © OMF

Anda mungkin juga menyukai