Anda di halaman 1dari 22

ANGINA PEKTORIS

Dosen Pengampu : apt. Syilvi Rinda Sari, S. Farm., M. Farm


Anggota Kelompok 7

1.Athaillah (232114114)
2.Fitria Zulfani (232114125)
3.Juan Petrus (232114074)
4.M. Ainur Rifqi (232114123)
5.Nurul Arafah (232114124)
6.Reky Wahyudi (232414110)
7.Sam’ an Satria (232114087)
Defenisi Masalah
Rumusan Angina Pektoris

Angina pektoris adalah penyakit yang ditandai dengan


serangan singkat nyeri dada atau rasa tidak nyaman
yang disebabkan oleh kekurangan oksigen pada otot
jantung, biasanya akibat gangguan aliran darah ke
jantung.
ANATOMI
Manfaat
Klarifikasi angina berdasarkan
Canadian cardiovascular society (CCS )
KELAS

KELAS I • Aktivitas normal tidak menyebabkan angina


• Angina timbul pada saat aktivitas berat, cepat atau aktivitas yang
berkepanjangan

KELAS II • Sedikit gangguan saat aktivitas normal


• Angina timbul saat berjalan cepat, atau menaiki tangga dengan cepat,
Latihan setelah makan, dan berjalan menanjak.

KELAS III • Keterbatasan berat pada aktivitas fisik sehari-hari


• Angina timbul saat berjalan 100-200m, atau menaiki anak tangga setinggi
satu lantai

KELAS IV • Pasien tidak dapat melakukan aktivitas apapun


• Angina timbul pada waktu istirahat sekalipun.
PATOFISIOLOGI
GEJALA ANGINA PEKTORIS

Angina pectoris
ditandai dengan : Gejala lain yang dapat menyertai
nyeri dada sebelah nyeri dada tersebut antara lain:
kiri yang terasa •Keringat berlebihan meski cuaca
seperti tertindih, tidak panas
terbakar, tertusuk •Mual
atau terasa sesak. •Lelah
Rasa sakit ini dapat •Pusing
menjalar ke lengan, •Sesak napas
bahu, punggung, leher,
dan rahang.
Jenis Angina pektoris
1. Angina pektoris stabil
a) Nyeri dada yang berhubungan dengan aktivitas, dan rasa
nyeri di awal yang terasa nyata dari beberapa menit
hingga <20 menit Gradasi berat nyeri dada
menggambarkan beratnya iskemia miokardium yang
terjadi
b) Suplai oksigen tidak dapat memenuhi kebutuhan miokard
c) Penyebab tersering: aterosklerosis
d) Penyebab lain: kelainan bawaan arteri coroner
Lanjutan…

2. Angina Pektoris Tidak Stabil


a) pasien dengan angina yang masi baru dalam 2 bulan , dimana angina
berat dan frekuensi cukup sering lebih dari 3 kali perhari
b) Pasien dengan angina yang makin bertambah berat
c) Pasien dengan serangan angina pada waktu istirahat
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

 Elekrokardiogram
 Biomarka jantung
 Echocardiografi
 Angiografi coroner
 Pemeriksaan laboratorium
 Foto rontgen thoraks
 Pemeriksaan laboratorium
 Uji Latihan jasmani
MANIFESTASI KLINIS

• Iskemia otot jantung memberikan nyeri dengan derajat


yang bervariasi, mulai dari rasa tertekan pada dada
sampai nyeri hebat yang disertai dengan rasa takut atau
rasa akan menjelang alat.

• Pasien memperlihatkan rasa sesak, tercekik, dengan


kualitas yang terus menerus. Rasa lemah di lengan atas,
pergelangan tangan, dan tangan akan menyertai rasa nyeri
selama terjadi fisik.

• Kualitas nyeri seperti tertekan benda berat, seperti


diperas, terasa panas, kadang-kadang hanya penasaran
tidak enak di dada
KOMPLIKASI

komplikasi yang mungkin terjadi pada angina pektoris


yaitu :
• Aritmia jantung
• Gagal jantung
• Syok kardiogenik
TUJUAN PENGOBATAN
Pemberian terapi antiangina bertujuan untuk mengatasi atau mencegah
serangan akut angina pektoris, pencegahan jangka panjang serangan
angina. Tujuan ini dapat tercapai dengan mengembalikan imbangan dan
mencegah terjadinya ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen miokard, dengan cara meningkatkan suplai oksigen
(meningkatkan aliran darah koroner) ke bagian miokard yang iskemik
dan/atau mengurangi kebutuhan oksigen jantung (mengurangi kerja
jantung)
ALGORITMA
LANJUTAN..
PENATALAKSANAAN
1. Terapi Farmakologis
Terapi farmakologis untuk angina pektoris meliputi pemberian obat
vasodilator untuk pemenuhan kebutuhan oksigen, dan beberapa obat
yang berperan untuk menurunkan kebutuhan oksigen. Obat
antiagregasi trombosit juga telah terbukti bermanfaat dalam
penanganan angina pektoris yaitu:
• Nitrat (Isosorbide dinitrate dan Nitrogliserin)
• Beta Bloker (Propanolol, Metoprolol dan Atenolol
• Antagonis Kalsium/Calcium Chanel Blocker (Verapamil dan
Diltiazem)
• Antiagregasi Trombosit (Aspirin dan Clopidogrel)
FARMAKOLOGI
FARMAKOLOGI
FARMAKOLOGI…
TERAPI NON FARMAKOLOGI

• Olahraga secara teratur


• Menerapkan pola makan yang baik
• Menghentikan kebiasaan merokok
• Istirahat yang cukup
DAFTAR PUSTAKA

Dipiro, J.T., Wells, B.G., Schwinghammer, T.L., Dipiro, C.V.,


2015, Pharmacotherapy Handbook Ninth Edition- Section 4
Chapter 19, The McGraw-Hill Companies, Inc, United
States.
Dipiro.JT., 2009, Pharmacoterapy Handbook 7th edition, Mc
Graw Hill, New York
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai